Penduduk Bunian

Penduduk Bunian

MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian

Antara ada dan tiada, tidak semua orang dapat melihat juga merasakan keberadaan mereka. Jangankan ingin berlari dan bersembunyi. Melihatnya saja sudah membuat siapa saja yang melihat penampakan aneh tersebut Langsung gemetar tidak bisa melawan rasa takut. Pasar hantu di alam bunian itu nyata. Inilah kisah indigo, gadis bermata biru membawa lentera ghaib sebagai penerangan jalan.

Kisah yang panjang, berpindah bersama putaran pasir Waktu yang terus jatuh memenuhi perjalanan jejak menuju bunian. Petualangan misteri menembus dimensi ghaib. Hawa dingin melebur menusuk tulang dan sendi-sendi tubuh. Salah satu gadis indigo begitu bingung saat menyusuri jalan untuk menemukan jalan keluar. Biasanya hanya di alam bawah sadar saja dia dapat menembus ruang ghaib atau hanya pada saat-saat tertentu dia melihat suasana ghaib di alam nyata. Hari yang menggulirkan filsafat kuno atau mesin waktu versi mata batin indigo memasuki alam misterius.

"Kemana rute susunan pepohonan ini berakhir?" gumam Rani menghela nafas panjang menyusuri jalan.

Air muka Rani seketika memucat dan jantung berdebar, pompa detak jantung seolah sedang lomba lari maraton mencapai garis finish. Dia melihat Keadaan di sekitar begitu sibuk. Tidak ada yang mengira disana bahwa Rani adalah manusia biasa. Rani mengucapkan salam dan melihat kegiatan mereka, para makhluk yang belum pernah dia jumpai seumur hidupnya.

Maharani, seorang gadis berusia 17 tahun yang mempunyai kehidupan dua dimensi yang berbeda. Dia masuk ke tempat aneh dan misterius akibat tersedot lubang hitam yang di dekati. Pusaran tengah lubang hitam yang terdapat di halaman belakang rumah. Rani adalah seorang anak bungsu kesayangan dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Alfa, dia juga sangat menyayangi adik satu-satunya itu. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan swasta dan ibu Aisyah mengurus mereka di rumah. Alfa berkerja di salah satu pabrik yang berjarak dekat dengan rumah mereka. Rani sudah bisa melihat makhluk halus dari usianya yang menginjak empat tahun.

Namun ibunya selalu melarang untuk tidak dekat dengan bangsa makhluk ghaib. Di usianya yang menginjak remaja kini cobaan datang silih berganti dan dia menemukan makhluk halus yang lain yaitu sebangsa makhluk bunian. Semua berawal dari cahaya putih yang masuk tepat di tengah nur kening nya. Bukan hanya bisa melihat berbagai makhluk halus, Rani juga bisa melakukan perjalanan ke dua dimensi alam yang berbeda di alam nyata maupun di alam bawah sadar.

Karena keistimewaan yang di miliki menjadi incaran para makhluk ghaib yang menginginkan kematian Rani untuk mengambil alih kekuatan indera keenam yang di miliki. Banyak dari Makhluk berusaha untuk masuk menguasai tubuh Rani namun usaha semuanya gagal. Di perjalanan hidup Rani di warnai dengan kehadiran Tamsi, seekor kucing jelmaan yang menjadi pelindung Rani sedangkan Bara adalah penyihir dari bangsa bunian yang sejak awal berjumpa menginginkan Rani bersatu untuk menyatukan kekuatan yang besar.

...----------------...

"Permisi, permisi saya numpang lewat mbah", ucap Rani.

Seraya dia meminta izin kepada penghuni yang menempati dimensi ghaib ruang dan waktu.

(Dengan langkah terbata-bata dia melewati seorang wanita tua). Dia tidak menjawab dan wajahnya pucat dan lirikannya tajam. Rani melangkah lagi berjalan menuju keramaian dengan ekspresi raut wajah yang sangat kebingungan.

"Silahkan cicipi makanan lezat ini" ucap seseorang berambut pirang dan berkuku tajam.

"ihihih kemarilah anak manusia, nikmatilah makanan ini bagus untuk mu."

Sambil tertawa menyeringai dia menawarkan daging tikus-tikus mentah yang di tusuk dengan ranting kering.

"kau boleh memakannya tanpa harus membeli", kata orang tua itu sekali lagi kepada Rani.

Respon Rani hanya bisa menggelengkan kepala tanpa menjawab. Pasar sangat berisik di telinganya dengan campur aduk berbagai macam suara aneh yang baru di dengar.

Tercium aroma darah segar hewan-hewan mati yang bergantung di kedai mereka membuat Rani ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Ada dedaunan yang di letakkan di atas meja dengan berisi buah yang menyerupai buah tomat berwarna merah darah.

Tempat apa ini? sekeliling terlihat mengerikan sekali! batin Rani.

Rani mendongakkan wajahnya ke atas , langit tidak nampak terlihat matahari dan bulan, hawa panas dan dingin juga tidak terasa saat di tempat itu. Kemudian Rani Berjalan kembali mencari kendaraan pulang. Saat perputaran waktu di antara alam nyata dan alam bawah sadar, langit tiba-tiba berwarna gelap.

Bagaimana aku bisa kembali ke rumah gumamnya.

"Nak.. bawalah lampu lentera ini, pulang lah dengan sepeda ku dan ijinkan aku mengantar mu pulang, kata kakek tua membungkuk dan mendekati.

Rani tidak mengenal siapa dia dan bagaimana bisa dia bisa mempercayai begitu saja? gumamnya kembali.

"Terimakasih kakek yang baik, tapi aku akan menerima pemberian lampu mu saja" sahutnya.

Lalu sang kakek tua membalas dengan senyuman sedikit menyeringai. Dia melambaikan tangan ke arahnya lalu Rani membalas lambaian kakek misterius tersebut. Rani terus saja berjalan ke arah perumahan yang sangat sepi penduduk.

"Dimana ini? kenapa aku tak mengingat jalan pulang?" di dalam benak Rani begitu sangat kacau.

Terlihat anak kecil yang hanya mengenakan memakai cawet berlari mengelilingi Rani.

Srek, srek.

"Hahahah, Ahahah apakah kau penghuni baru di tempat kami?" tanya sang makhluk.

Seketika anak-anak itu bergerak mengejar Rani.

Ya ampun, dia mengejar ku! gumamnya.

Rani berusaha berlari menjauh sejauh mungkin akan tetapi langkah Rani tidak bisa lepas dari pandangan sang Makhluk.

"Hei, hentikan kau sangat menggangu!" Jerit Rani melirik tajam.

Bruggghhh.

Dia tersungkur jatuh di dekat pohon yang besar. Dengkulnya luka karena tersandung batu padas membuat luka dan robekan pada kulit.

"Argh, argh!"

Rani menjerit kembali dengan rasa ketakutan dan berlari sekuat tenaga.

Nafas terengah-engah dan langkah sejenak terhenti memandang tempat itu. Tampak dari depan ada tatapan Makhluk yang wajahnya sangat tua, hanya badannya saja yang terlihat seperti anak kecil pada umumnya. Wujud yang aneh, mendekat.

"Astaga, Aku sangat ketakutan. Kenapa aku bisa sampai kesini? Adik kecil tolonglah jangan menggangguku"

Namun anak kecil itu tidak menghiraukan dan terus tertawa. Terdengar suara cekikikan ketawa anak yang menyeramkan itu sangat melengking di telinga Rani. Rani berlari menuju ke sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Di sana banyak para wanita yang sedang menggendong anak-anak mereka masing-masing.

"Kakak, kakak mau kemana? lihatlah anakku ini" ucap seorang ibu paruh baya sambil menggendong anak.

Rani melihat sosok anak makhluk bunian dengan langkah kaki mendekatinya, rupa dan bentuk tubuh yang tidak bisa dia ceritakan dalam kata-kata. Sebentar saja sambil Rani gendong anak bayi itu dengan badan yang menggigil gemetar menahan rasa takut.

"Kakak mau kemana? sepertinya Kau bukan berasal dari tempat ini."

Ucap wanita yang tak terlihat kakinya tertutup baju yang menyapu pasir.

"Aku mau pulang namun aku tidak tau arahnya!"

Rani bersender di antara bebatuan besar dekat teras rumah mereka. Dia begitu kelelahan berlari tanpa arah seakan terdampar di tempat yang hampir membuatnya mati berdiri.

"Kami akan mengantarkan mu", sahut Makhluk yang satunya lagi.

Dengan menggendong anak- anak mereka berjalan menuju jalan yang sunyi dan gelap.

Rani bergegas menyusul mereka dan berharap secepatnya bisa kembali. Sesampainya disimpang jalan, langkah mereka menjauh dan memberikan sebuah pesan.

"kak.. kami hanya bisa mengantarkan mu sampai disini, tunggulah sebentar lagi bus akan datang. Jangan berbicara apapun pada para penumpang ya" ucap salah satu mereka dan menunjuk jalan arah datangnya bus.

"Terimakasih banyak atas pertolongan kalian semua kepadaku" jawab Rani .

Setelah mereka pergi ,Rani melihat bus yang begitu tinggi dan tidak berpintu. Rani berusaha naik dengan menggunakan tangga yang menempel di bus itu. Dia tidak melihat wajah supir pengemudi. Di dalam bus sangat sepi, hanya dua atau empat orang saja yang duduk tanpa menoleh ke arah Rani.

KKrekk, nging (Suara-suara aneh yang terdengar dari bus)

Astaga guncangannya terasa kencang sekali!

Srek, Tin (Bunyi klakson mengiri laju bus tersebut)

Tangan Rani berpegangan sekuat-kuatnya. "Inikah yang namanya bus hantu?"

Terpopuler

Comments

Jordan

Jordan

Kisah yang panjang, berpindah bersama putaran pasir Waktu yang terus jatuh memenuhi perjalanan jejak menuju bunian. Petualangan misteri menembus dimensi ghaib. Hawa dingin melebur menusuk tulang dan sendi-sendi tubuh. Salah satu gadis indigo begitu bingung saat menyusuri jalan untuk menemukan jalan keluar. Biasanya hanya di alam bawah sadar saja dia dapat menembus ruang ghaib atau hanya pada saat-saat tertentu dia melihat suasana ghaib di alam nyata. Hari yang menggulirkan filsafat kuno atau mesin waktu versi mata batin indigo memasuki alam misterius.
keren up

2024-04-24

0

angkring

angkring

Pusaran tengah lubang hitam yang terdapat di halaman belakang rumah. Rani adalah seorang anak bungsu kesayangan dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Alfa, dia juga sangat menyayangi adik satu-satunya itu. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan swasta dan ibu Aisyah mengurus mereka di rumah. Alfa berkerja di salah satu pabrik yang berjarak dekat dengan rumah mereka. Rani sudah bisa melihat makhluk halus dari usianya yang menginjak empat tahun.
serasa masuk devaju

2024-04-24

0

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

awal petualangan yg seru 😃

2023-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2 Dua dunia dimensi
3 Barisan Makhluk bunian
4 Jubah hitam
5 Tamsi si kucing hitam
6 Misteri Petualangan
7 Wanita pembawa lampu tua
8 Negeri ghaib
9 Raksasa penjaga pintu fortal
10 Gubuk derita
11 Hari kepulangan
12 Rumah angker bangunan tua
13 Misteri darah hitam
14 Misteri
15 Keanehan nenek
16 Tamsi membunuh makhluk halus
17 Bulan darah
18 Malam mencekam
19 Penghuni bawah tanah
20 Korban itu Tante Ela
21 Surat dari Geri
22 Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23 Perputaran waktu
24 Masih suasana rusuh nan mistis
25 Berbagai makhluk menyeramkan
26 Pulau misterius
27 Penyihir
28 Sulut api
29 Alur kematian Geri
30 Hukum penduduk bunian
31 Jejak Penduduk bunian
32 Membaca penghuni tak kasat mata
33 Menolong Mia
34 Makhluk jahat
35 Rani dan dimensi ghaib
36 Penghuni bangsa halus
37 Perjalanan menuju laut selatan
38 Tabu
39 Pertanda Aska
40 Tangis Rani
41 Tawaran para penghuni bunian
42 Bara
43 Duka
44 Kegundahan Rani
45 Catatan Rani
46 Pernyataan waktu
47 Jebakan iblis
48 Berteman dengan makhluk bunian
49 FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50 Serangan Makhluk ghaib
51 Perihal Makhluk
52 Tanda jalan perpisahan
53 Kediaman wilayah bunian lainnya
54 Tipuan berdarah
55 Obat hati
56 Gambaran flash back melalui mimpi
57 Kembali ke dua dunia
58 Tamsi kucing hitam penjaga
59 Petualangan Rani dan tamsi
60 Tragedi berdarah
61 Jurang
62 Ular berkepala dua
63 Bara Menebas buluh serumpun
64 Tentang waktu
65 Nimbus
66 SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67 Rani dan indera keenamnya
68 Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69 Area bunian
70 Bumerang
71 Alur berdarah
72 Kedatangan Cika
73 Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74 Rintik sendu
75 Menembus dimensi ghaib
76 Hari-hari anak indigo
77 MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78 Tentang Luka lama
79 Pembatas dimensi
80 Sandiwara bulan merah
81 Balada misteri
82 Guratan waktu
83 Setitik darah hitam yang di minum Cika
84 Perseteruan
85 Komunikasi Bunian
86 Tuan thomas
87 Rani
88 Kartilago batu permata
89 Tanda kunci misteri
90 Penghalang
91 Masa yang terlupakan
92 Percikan api
93 Menembus jalan panjang
94 Keliru
95 SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96 Amplop putih
97 Teror Bulan Merah
98 Perihal Isyarat Bulan merah
99 Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100 Jalan panjang
101 Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102 Lika-liku api abadi
103 Dunia
104 Darah lembayung
105 Tirai maut
106 Di tunda takdir atau pasir waktu?
107 Lembar berkas bulan merah
108 Guratan detik
109 Nenek ghaib
110 Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111 Pertanda Misteri
112 Bulan merah pembawa sial
113 A n Q, PB Misteri
114 Penderitaan mata Ghaib
115 Ketulusan Api Bara
116 Maharani tertidur lebih lama
117 Bangkitnya gadis bermata biru
118 Seperempat pasir Waktu ghaib
119 Bunuh saja aku
120 Sekali lagi
121 Perseteruan penghianatan
122 Dunia persinggahan
123 Asteroid ghaib Bara
124 Detak dunia berpindah
125 Cerita dan Misteri air mata
126 Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127 Jejak Tamsi menghilang
Episodes

Updated 127 Episodes

1
MUSIM PERTAMA: Pasar hantu bunian
2
Dua dunia dimensi
3
Barisan Makhluk bunian
4
Jubah hitam
5
Tamsi si kucing hitam
6
Misteri Petualangan
7
Wanita pembawa lampu tua
8
Negeri ghaib
9
Raksasa penjaga pintu fortal
10
Gubuk derita
11
Hari kepulangan
12
Rumah angker bangunan tua
13
Misteri darah hitam
14
Misteri
15
Keanehan nenek
16
Tamsi membunuh makhluk halus
17
Bulan darah
18
Malam mencekam
19
Penghuni bawah tanah
20
Korban itu Tante Ela
21
Surat dari Geri
22
Perjalanan mistis ke hutan sebelum mencapai Fortal
23
Perputaran waktu
24
Masih suasana rusuh nan mistis
25
Berbagai makhluk menyeramkan
26
Pulau misterius
27
Penyihir
28
Sulut api
29
Alur kematian Geri
30
Hukum penduduk bunian
31
Jejak Penduduk bunian
32
Membaca penghuni tak kasat mata
33
Menolong Mia
34
Makhluk jahat
35
Rani dan dimensi ghaib
36
Penghuni bangsa halus
37
Perjalanan menuju laut selatan
38
Tabu
39
Pertanda Aska
40
Tangis Rani
41
Tawaran para penghuni bunian
42
Bara
43
Duka
44
Kegundahan Rani
45
Catatan Rani
46
Pernyataan waktu
47
Jebakan iblis
48
Berteman dengan makhluk bunian
49
FLASH BACK TENTANG BARA DAN RANI KECIL
50
Serangan Makhluk ghaib
51
Perihal Makhluk
52
Tanda jalan perpisahan
53
Kediaman wilayah bunian lainnya
54
Tipuan berdarah
55
Obat hati
56
Gambaran flash back melalui mimpi
57
Kembali ke dua dunia
58
Tamsi kucing hitam penjaga
59
Petualangan Rani dan tamsi
60
Tragedi berdarah
61
Jurang
62
Ular berkepala dua
63
Bara Menebas buluh serumpun
64
Tentang waktu
65
Nimbus
66
SURAT PERTAMA RANI Perjalanan berpetualang menembus dimensi ghaib
67
Rani dan indera keenamnya
68
Serigala jadi-jadian selalu mengincar Rani
69
Area bunian
70
Bumerang
71
Alur berdarah
72
Kedatangan Cika
73
Dunia yang berdampingan dari penduduk bunian
74
Rintik sendu
75
Menembus dimensi ghaib
76
Hari-hari anak indigo
77
MUSIM KEDUA : Pintu Fortal yang menghilang
78
Tentang Luka lama
79
Pembatas dimensi
80
Sandiwara bulan merah
81
Balada misteri
82
Guratan waktu
83
Setitik darah hitam yang di minum Cika
84
Perseteruan
85
Komunikasi Bunian
86
Tuan thomas
87
Rani
88
Kartilago batu permata
89
Tanda kunci misteri
90
Penghalang
91
Masa yang terlupakan
92
Percikan api
93
Menembus jalan panjang
94
Keliru
95
SURAT KEDUA Penduduk bunian: Bara kembali
96
Amplop putih
97
Teror Bulan Merah
98
Perihal Isyarat Bulan merah
99
Anak indigo hanya manusia biasa #Sesi mata batin PB dua dimensi
100
Jalan panjang
101
Jalan panjang selipan ongkos kak Alfa
102
Lika-liku api abadi
103
Dunia
104
Darah lembayung
105
Tirai maut
106
Di tunda takdir atau pasir waktu?
107
Lembar berkas bulan merah
108
Guratan detik
109
Nenek ghaib
110
Penghianat itu orang yang paling kau percaya
111
Pertanda Misteri
112
Bulan merah pembawa sial
113
A n Q, PB Misteri
114
Penderitaan mata Ghaib
115
Ketulusan Api Bara
116
Maharani tertidur lebih lama
117
Bangkitnya gadis bermata biru
118
Seperempat pasir Waktu ghaib
119
Bunuh saja aku
120
Sekali lagi
121
Perseteruan penghianatan
122
Dunia persinggahan
123
Asteroid ghaib Bara
124
Detak dunia berpindah
125
Cerita dan Misteri air mata
126
Hari H (Segalanya tidaklah abadi)
127
Jejak Tamsi menghilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!