"Steven, maafkan Ayah. Ayah tak bisa membatalkan lamaran itu, adikmu sudah terlanjur tertarik kepada putri sulung Tuanmu." Raja Zurham sekaligus ayah Wiratama menyampaikan apa yang di katakan Gland putra keduanya.
"Orion juga semakin penasaran dengan sosok Nonamu itu."
Wiratama mengetatkan rahangnya, kedua tangannya juga mengepal. Ia sudah menduga akan hal ini, Rose memiliki feromon semacam daya tarik yang kuat untuk membuat para pria bertekuk lutut di hadapan gadis itu.
"Ini salah Ayah! Mengapa bisa Ayah justru mengajukan lamaran kepada Tuanku?"
"Ayah tak tau jika kau menyukai Nonamu, lagi pula kecantikan ketiga putri Tuanmu tersohor keseluruh penjuru negri, siapa orangnya yang tak ingin memiliki menantu multi talent, cantik serta merupakan dari keluarga terpandang." Raja Zurham memang menginginkan salah satu putri Arjuna menjadi menantunya.
Wiratama bertanya tanya, mengapa bisa pangeran Gland adiknya bertemu dengan Rose? Padahal jelas jelas pangeran Gland makan malam dengan salah satu adik Rose.
Hampir semalaman Wiratama tak bisa memejamkan matanya ia benar benar kepikiran bagai mana jika Rose benar mengetahui setatus Gland sebagai seorang pangeran?
Pagi pagi sekali Wiratama segera mendatangi rumah tuannya, untuk menjelaskan suatu hal yang melibatkan kesalah pahaman di atara mereka. Wiratama akan mengatakan yang sebenarnya jika gadis yang di rumahnya semalam merupakan adiknya.
Wiratama sengaja tak menimbulkan suara saat memasuki rumah Tuannya, lagi pula pagi ini ia tak ingin banyak berbasa basi dengan tuan dan nyonyanya, satu satunya tujuannya ke rumah itu untuk menemui nona mudanya.
Tuan dan istrinya tengah berbincang, satu hal yang mereka bahas membuat Wiratama membatu di tempatnya berdiri.
"Juna, aku jadi sedikit khawatir mengapa tiba tiba Rose malah ikut ke pantai bersama Jasmine dan teman temannya? Padahal di sana ada dosen killet pak Sky, juga teman teman pria Jasmine yang terang terangan memuja Rose. Apa ini karna kita mengomelinya semalam?" Elis dan Arjuna kompak mengomeli dan memaki Rose karna anak gadis mereka justru kembali menumbalkan Jasmine sebagai pengganti dirinya untuk makan malam bersama pangeran Gland.
"Tidak usah terlalu di pikirkan. Mungkin Rose sedikit jenuh, atau dirinya memang benar benar ingin berlibur. Ini hari minggu, anak itu terlalu gila bekerja, lagi pula tadi pagi Rose meminjam bikini milik Valery sepertinya Rose memang bersungguh sungguh dengan ucapannya semalam." Arjuna menyauti sembari menyesap teh dalam cangkirnya.
Wiratama terkesiap, "Bikini? Apa yang akan di lakukan Rose dengan bikini?" tanpa sadar kehadiran dan pertanyaan Wiratama mengejutkan sepasang suami istri itu, hingga keduanya langsung menoleh kesumber suara.
"Dipantai sangat wajar seorang gadis mengenakan bikini. Mungkin Rose akan berjemur atau berenang?" ujar Arjuna datar, ia belum menyadari kemarahan di mata pengawal putrinya itu.
Saat berpakaian lengkap dan sopan saja Rose mampu membuatnya dan para pria panas dingin apa lagi saat gadis itu mengenakan bikini. Dan lagi apa yang Rose katakan kepada kedua orang tuanya semalam?
Ini tidak bisa dibiarkan, hanya dirinyalah yang berhak melihat tubuh seksi itu, selain dirinya tidak ada yang boleh melihat tubuh itu.
Tanpa di sadari Wiratama, pria itu sudah merasa terbakar. Apa lagi Sky juga ada di acara itu.
"Putriku akan menerima lamaran selanjutnya setelah ini, atau mempertimbangkan lamaran dari raja Zurham untuk salah satu putranya pangeran Gland dan pangeran Orion. Untuk pangeran Gland, terang terangan Rose menolak menurutnya pangeran Gland terlalu dewasa serta Rose tak menyukai karakter pangeran Gland, tapi untuk pangeran Orion, mungkin Rose akan mau menemuinya. Tentu saja ini semua atas desakan kami. Rose juga sudah berjanji jika ia tak menyukai pangeran Orion, ia akan menerima lamaran pria berikutnya." Elis berucap demikian, tentu saja dengan di tambahi sedikit kebohongan. Padahal Rose tak mengatakan akan menerima lamaran pria berikutnya.
Rose hanya mengatakan akan mempertimbangkannya, namun namanya Elis seorang ibu ya tetap saja ingin yang terbaik untuk putrinya, mengingat putrinya sudah cukup usia untuk menikah, ia sang suami klimpungan saat banyak pria mengajukan lamaran.
Reaksi Wiratama melebihi perkiraan Elis, pemuda itu memejamkan matanya dengan rahang yang mengatup rapat kedua tangannya mengepal dengan sangat sangat erat, sebagai pelampiasan emosi yang di pendam pria itu.
Wiratama sudah bisa menyimpulkan pangeran Orion pasti akan tertarik kepada Rose, apa lagi pria itu seorang casanova dan hobi sekali mencicipi wanita dari berbagai kalangan.
Bagai mana jika Rose menyukainya? Orion muda, humble dan pandai bergaul.
Wiratama mendekat dan duduk di hadapan keduanya, tanpa di persilahkan.
"Nyonya, tak perlu mempertemukan Rose dengan pangeran Orion. Atau menjodohkannya kembali dengan pria manapun. Aku sendiri yang akan menikahi putrimu! Mulai pikirkan mahar apa yang kalian inginkan? sebagai syaratku memiliki putri sulung kalian." gentel sekali caranya melamar pikir Elis.
"Deal." Elis langsung menjabat tangan kanan Wiratama, ini memang yang ia inginkan sejak lama.
"El." Tegur Arjuna merasa malu dengan tingkah istrinya.
"Apa?"
Hanya dengkusan kesal yang Arjuna keluarkan dari mulutnya.
"Apa yang dapat kau berikan miliki untuk melamar putriku?"
"Apapun. Aku sanggup memberikannya." Wiratama kini tak bertindak layaknya pengawal kepada Tuannya, melainkan seorang pria yang tengah meminta anak gadis orang langsung kepada ayahnya.
Dari pada keduluan orang, iye kan?
"Memangnya siapa dirimu? Sehingga kau dapat memberikan apapun yang kami inginkan?" pancing Elis.
"Aku putra mahkota dari kerajaan Zurham. Aku anak pertama serta anak satu satunya yang terlahir dari rahim ratu Zurham. Aku juga pewaris mutlak kerajaan itu, baik pangeran Gland dan pangeran Orion tak memiliki kekuasaan menyetarai aku. Aku calon raja berikutnya!" Ucapan tegas Wiratama membungkam mulut semua orang.
Meski Elis sudah mengetahui hal ini dari kakaknya terkejut masih saja membingkai wajahnya.
"Kesetian. Hanya itu yang kuajukan sebagai syaratku!" Arjuna tau betul bagaimana para bangsawan Zurham memiliki banyak pasangan, meskipun tidak semuanya tetap saja ia merasa khawatir.
Syarat ini pula yang di ajukan Arjuna kepada Yudhistira selaku kakak iparnya saat menemani raja Zurham mengajukan lamaran kepada putri sulungnya.
Wiratama terdiam sejenak, ia berpikir untuk syarat itu, melakukan banyak pernikahan dengan tujuan tertentu adalah menguntungkan negaranya, hal itu bukan hanya nafsu semata begitula yang ayahnya katakan.
"Baik. Tuan tak perlu hawatir putri anda tak akan memiliki adik madu ataupun selir lainnya. Dengan kekuasaan yang kumiliki kedudukan dan kehormatannya terjunjung."
"Apa ucapanmu bisa kupegang?" Layaknya seorang pada umumnya Arjuna tetap menginginkan jaminan.
"Tuan mengenalku cukup lama. Apa selama ini Tuan tak dapat menilaiku?"
"Bukan seperti itu Wira, kau tau bagai mana aku mencintai ketiga putriku. Kelak kau akan mengetahui bagaimana rasanya."
"Untuk lebih menyenangkanmu Tuan, aku akan mengatur orangku untuk membuatkanku sebuah surat perjanjian pra nikah, hitam di atas putih. Tapi untuk itu biarkan aku membuat putrimu tertarik lebih dulu. Untuk sementara rahasiahkan lamaranku."
"Apa yang akan kau lakukan untuk menarik perhatiannya? Kau tak lupa bukan gadisku itu sangat sulit terkesan?"
"Aku akan-"
"Kakak kau-"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Aska
enak aja adiknya mau dapetin rose Wira yg udah dari dulu nungguin rose dari bocil gak terima la dia 😁
2023-10-06
0
🌷💚SITI.R💚🌷
nah gitu wira kangan playa pleye ga tegas..sok skrng timggal kamu luluhkn hati rose gmm caray
2023-10-04
0
Rahma
sip, aku pendukung mu Tama 😂
2023-10-04
0