Batalkan lamaran!

"Aku ingin pulang. Lepaskan!"

"Iya, aku tau. Untuk itu biar kuantar." kekeh Wiratama sembari menautkan jemari mereka.

"Biarkan saja dia pulang sendiri, dia datang juga tanpa kita undang." Elenor sudah ada di belakan keduanya dengan pakaian yang membuat Rose muak.

Jika biasanya Rose melihat film romantis yang mengenakan pakaian prianya selalumerasa bawa perasaan. Kali ini untuk pertama kalinya dan secara nyata Rose membenci hal tersebut.

Rose segera menepis tangan Wiratama dengan kasar. "Urus kekasihmu! Bila perlu kuberikan kau ijin beberapa hari untuk bersenang senang." Rose menyambar kunci mobil di genggaman Wiratama dan mengendarai mobilnya tanpa mengenakan sabuk pengaman saking teruru burunya.

"Ya Tuhan Ele, kau mengacaukan hidupku untuk beberapa hari kedepan!" Wiratama menjambak rambutnya sendiri dan segera mengambil mobilnya yang lain untuk memastikan Rose sampai di rumahnya dengan selamat.

Elenor yang tak memahami ucapan kakaknya, hanya mengernyitkan kdalam keningnya, sesaat kemudian ia turut memasuki mobil yang sama dengan kakaknya.

"Mengapa kau malah ikut masuk?" Wiratama di buat jesal dengan tingkah adiknya yang menjengkelkan.

"Memangnya kenapa? Padahal aku ingin berkenalan dengan calon kakak iparku yang tak biasa."

Elenor terkekeh meledek Wiratama dengan tampang menyebalkan.

Wiratama mengemudikan kendaraannya di batas maksimal, tapi sulit sekali menyusul mobil Rise yang meliuk liuk di antara jalanan malam.

"Wuih, kekasihmu pandai dalam berkendara." puji Elenor, meski ia kerap kali mengasah bakatnya di arena sirkuit tapi kemampuan gadis cantik itu benar benar membuatnya takut.

"Ya ampun. Dia menantang maut lagi." Wiratama melipat bibirnya rapat sembali terus memacu kendaraannya.

Hampir sampai, mobilnya hampir mendekati kendaraan Nonanya namun-

Dor ...

Satu peluru menembus sebelah ban depannya hingga membuat seketika mobilnya oleng dan meliuk tak beraturan.

"Ya Tuhan, sebenarnya gadis seperti apa yang kau sukai?" Elenor segera mendekap dadanya sendiri, ia sangat terkejut dengan sebuah peluru yang di lesatkan gadis cantik itu.

Wiratama juga terkejut, ia lupa jika di mobil itu ada senjata miliknya.

"Sialan. Sialan!"

"Kak, kau mengumpat?"

"Kau tak lihat dampak dari perbuatan sepele yang kau lakukan hampir membuat kita celaka." Wiratama menggosok wajahnya sendiri.

Pria dengan tubuh kekar itu segera meminggirkan kendarannya yang oleng, karna satu peluru menembus alahsatu ban bagian depannya.

"Yang membuat kita hampir celaka adalah gadis itu bukan aku." Elenor melipat tangan di dadanya, ia tak terima dengan tuduhan kakanya.

"Kau yang memantik amarahnya, kau juga lancang memakai pakaianku. Untung saja dia tak meledakkan kepalamu." Wiratama meninggalkan Elenor di sana, ia sudah melihat pengawal yang bertugas menjaga adiknya, tugasnya selanjutnya adalah memastikan keamanan tuan putrinya.

Ia melirik ban mobil yang pecah oleh ulah Rose.

Wiratama bahkan merampas satu kendaraan dari pengawal adiknya, ia harus tetap memastikan Nona cantiknya sampai dengan selamat.

"Astagha hanya aku yang terlihat menyedihkan di malam minggu ini, Aish, mengapa aku bodoh sekali denganmalah menyambangi rumah Tama. Tapi kan aku tidak tau jika pengawalku memiliki kekasih. Aish, dasar bodoh mengapa aku tidak berpikir sejauh ini? Wiratama tak pernah berkencan itu karna pria itu memiliki kekasih. Dasar bodoh!" Rose terus mengumpati kebodohan dirinya sendiri.

"Dasar Tama Sialan! Aku belum pernah di permalukan separah ini. Bahkan wanitanya terlihat sangat mengejekku."

Brukk ...

Rose menggebrak stir kemudi miliknya,

"Siapa lagi yang mengikutiku?" Rose bergunam kala melihat mobil seseorang kembali mengikutinya.

Tapi Rose tak menanggapi lebih jauh kehadiran mobil lain yang mengikutinya, ia lebih memilih fokus mengendarai mobilnya tengah terpacu.

Rose memarkirkan mobil yang di kendarainya dengan sembarang di halaman rumahnya dengan terburu buru ia memasuki rumahnya, Rose tak perduli seseorang sangat mengkhawatirkan dirinya.

Setelah memastikan Rose pulang dengan selamat, Wiratama juga menyuruh beberapa pekerja Tuannya untuk berjaga agar Rose tidak kembali keluyuran di malam minggu ini.

Percuma juga Wiratama menjelaskan hubungannya dengan Elenor, toh ia dan Rosepun tidaj memiliki hubungan yang spesial.

Wiratama tetap harus pulang, ada tugas negara yang harus ia selesaikan yang di bawa oleh adiknya. Meski ia tengah melarikan diri dari tahtanya, ia tetap di berikan tugas oleh raja yang merupakan ayahnya sendiri untuk terus mengerjakan beberapa tugasnya.

"Kakak-"

Ucapan Elenor menggantung di udara kala Wiratama mengangkat sebelah tangannya, pertanda ia tak ingin di ganggu.

"Aku akan nenyelesaikan pekerjaanku lebih dulu." Wiratama benar benar mengerjakan pekerjaannya hingga selesai tanpa di recoki adik menyebalkannya.

"Dia cantik, dan sangat pandai bemain senjata. Siapa namanya? Mengapa kau tak mengenalkan aku padanya?" Elenor bertanya dengan antusias, karna sela ia mengenal kakaknya Wiratama belum pernah terlibat hubungan dengan seorang gadis, hal itu sangat bertolak belakang dengan ketiga pangeran lainnya.

"Kau mengacaukan moodnya, ia tak akan mau berkenalan denganmu." Tutur Wiratama sembari menutup dokumen yang baru selesai ia tanda tangani.

"Apa dia sepecemburu itu?"

Pertanyaan Elenor tergengar menggelitik di telinga Wira tama, Ah, seandainya seperti itu ia akan sangat tersanjung.

"Aku seakan sudah pernah melihatnya, padahal kau baru pernah mengenal tentangnya saja."

"Sudah berapa lama kau memiliki hubungan dengannya?"

"13 tahun."

"Itu artinya kau pedofil, aku tau dia masih sangat muda, bahkan masih tua diriku. Kearoganan dan keunikannya tak akan menutupi usianya yang sesungguhnya."

"Dia bukan kekasihku melainkan Nonaku. Dia putri sulung dari Tuanku." ucap Tama dengan lesu, menyadari hubungan meteka tak lebih dari sekedar pengawal dan Nonanya.

"Rose Barata?"

"Hm,"

"Astagha, astagha, ini gawat kak. Ayah di bantu paman Yudhistira mengajukan dua lamaran untuk anak gadis Tuanmu. Untuk pangeran Gland dan pangeran Orion, dan menurut informasi yang kuketahui pangeran Gland tengah berkencan dengan si sulung Barata, jika gadis tadi adalah si sulung putri Barata lalu pangeran Gland berkencan dengan siapa?" Elenor terheran heran.

"Gadis itu memang nakal Ele, ia berkali kali menumbalkan kedua adiknya untuk menemui para pria yang mengajukan lamaran terhadapnya. Aku tak heranlagi, hal ini bukan kali pertama Rose membuat onar. Apa yang akan dia lakukan? jika yang melamarnya kali ini merupakan seorang bangsawan bahkan seorang pangeran, yang selalu ia gadang gadang untuk menjadi jodohnya sesuai ramalan kuno itu." Wiratama memijat pelipisnya, ia benar benar harus mengatur siasat, jangan sampai kedua saudaranya berhasil bertemu dengan Rose.

Wiratama memerlukan bantuan sang raja jika begitu.

Dengan segera, Wiratama mengubungi ayahnya.

"Batalkan lamaran ayah kepada anak Sulung Tuanku! Kau boleh melamar gadis manapun di bumi ini untuk saudaraku atau untuk dirimu sendiri. Asalkan kau tak pernah mengusik Nonaku!"

Setelah panggilan terhubung Wiratama mengatakan itu kepada ayahnya tanpa basa basi.

"Ada apa ini, Nak? Kau menyukai gadis itu? Apakah kau menyukai Nonamu sendiri?"

Skak Mat, Wiratama bungkam seketika.

.

Jasmine pulang sekitar pukul sembilan malam, di antarkan oleh seorang pria yang harusnya berkencan dengan kakaknya, namun lagi dan lagi Rose menumbalkannya, mengingat Valery tengah berkencan dengan kekasihnya.

Jasmine tak langsung memasuki rumah saat mendengar gaduh gaduh yang terdengar di samping rumahnya, lebih tepatnya di taman selatan.

Langkah kaki Jasmine menuju ke sumber suara di ikuti oleh pria yang bernama Gland.

"Sialan kau!"

Duak.

Duak ...

Rose meninju, menendang serta menghajar sebuah samsak yang berada di depannya, untuk meluapkan amarahnya, di dekat sana juga terdapat dua pengawal yang sudah babak belur, entah kedua pengawal itu tak melawan atau mengalah untuk Nonanya yang pasti Rose sudah bermandikan keringat dengan piayama serupa.

Cring ...

Cring ...

Duak ...

Setiap kali Rose bergerak gelang kaki gadis itu berbunyi.

Tatapan mata pria yang bersama Jasmine kerkunci untuk beberapa saat, ia beranya tanya siapa gadis yang tengah berlatih itu.

"Kakak sedang apa?" suara Jasmine menyadarkan Gland dari lamunannya, berbarengan dengan Rose yang menyudahi kegiatannya.

"Sedang berenang?" ketusnya. Rose meraih sebotol air yang hanya tersisa separuhnya dan lansung meneguk air itu hingga tandas tah bersisa.

"Ish, kakak aku sedang bertanya."

"Berlatih." ucapnya.

"Malam malam seperti ini?"

"Tak ada larangan bukan untukku berlatih tengah malam."

Rose melirik sejenak kearah pria di samping Jasmine.

"Namaku Gland." Rose tidak tertarik dengan uluran tangan pria itu hingga, dengan canggung Gland menurunkan tangannya kembali.

"Kakakku tak teebisa berkenalan dengan seseorang dalam keadaan kotor seperti ini." Jasmine menyadari raut Gland yang berubah.

"Kalian lanjutkan berbincang, aku ingin berbersih terlebih dulu." Rose melenggang meninggalkan kedua orang itu dengan handuk yang menyampir di bahunya.

"Siapa dia,?" tanya Glend padak akhirnya.

"Dia kakak sulungku, namanya Rose."

Gland tercengang, jika gadis tadi bernama Rose, lalu gadis di hadapannya yang sejak dua jam lalu bersamanya siapa?

Glend merasa bodoh sendiri, ia benar benat tertipu.

"Bukankah kau yang bernama Rose, asistenku nengatakan jika aku akan makan malam dengan gadis bernama Rose."

"Bukan, aku bukan Rose. Aku Jasmine."

"Kenapa kau tak bilang?" Gland menatap punggung Rose yang mulai hilang di telan pintu.

"Kau tidak bertanya."

Terpopuler

Comments

Ineu Cahyati

Ineu Cahyati

bagusss thor👍👍

2023-10-03

2

Mulianti Mulianti

Mulianti Mulianti

wkwkwk jasmin jawabanmu

2023-10-03

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ayo tama bergerak cepat sebelum kamu keduluan sm glend ..seprtiy roseau sm glend krn dia seorang bangsawan..

2023-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!