Pergi Berdua

Helena keluar kamar dengan pipi merona. Merona karena make up yang tebal dan berasa topeng

Penampilannya dimake over oleh mua yang ditunjuk oleh Hayden.

"Bolehkah aku ganti baju yang lain kak?" Helena tak percaya diri dengan baju seksi yang dipakainya saat ini. Seksi nan elegan, karena meski seksi tapi tak membiarkan bagian tubuh terbuka.

"Wowwww, its so beautiful," puji Zayden dan berlari memeluk mama.

Otomatis Zayn dan Hayden ikut menoleh.

"Skak," seru Zayn saat Hayden masih terpesona dengan mamanya.

Ternyata keduanya sedang bermain catur sambil menunggu Helena selesai.

Hayden mengangkat sudut bibirnya, sementara Zayn menyilangkan kedua tangan di dada karena bangga akan dirinya yang berhasil mengalahkan Hayden.

"Dad pergi dulu sama Mom," kata Hayden.

"Dad? Mom?" sela Helena dengan mata mendelik.

"Yesss," Hayden meminta Helena menggandengnya.

"Ogah," Helena berlalu meninggalkan Hayden. Tapi karena keburu dan tak biasa memakai sepatu dengan hak delapan centi, Helena limbung hilang keseimbangan.

Hayden dengan cepat menangkap tubuh Helena yang oleng.

"Goods Dad," seru Zayn.

"Jagain moms untuk kita," Zayden ikutan.

"Siipppp," tanggap Hayden setuju.

.

Helena diam saat berada di mobil.

Malunya masih berasa saat dirinya dipeluk Hayden tepat di depan mata si twins.

"Lo sakit gigi?" tanya Hayden.

Helena masih diam.

"Berasa ngomong sama hantu," gumam Hayden.

Helena menjadi kesal dibuatnya, tapi tetap diam tak berucap.

"Mendingan hantu tak terlihat, lha ini terlihat tapi tak ada suara," sindir Hayden.

"Apa maksudmu tuan?" tanya Helena dengan rasa jengkel sudah sampai ubun-ubun.

"Nah, gitu dong. Ngomong," tukas Hayden.

"Ngomong sendiri ntar dikira orang gila," balas Helena.

Mobil mengarah keluar kota.

"Kita mau kemana?" tanya Helena.

Sampai sekarang Helena belum tahu kemana Hayden akan mengajaknya.

"Rekan bisnis aku," jelas Hayden.

"Kenapa mengajakku?"

"Ingin saja," tukas Hayden.

Bibir Helena mencebik.

"Kalau kaya mah suka-suka ya?" sindir Helena.

"Mau ganti perempuan kapan saja, juga suka-suka dia," lanjut Helena menyindir.

Hayden tertawa membuat Helena tak suka.

"Oh ya, jangan racuni otak putraku dengan menyuruh memanggilmu Dad," tegas Helena.

"Kenapa? Mereka juga anak-anakku," balas Hayden.

"Pede sekali anda," kata Helena kecewa.

"Asal kamu tahu, Zayn dan Zayden yang ingin memanggil aku Dad tanpa aku paksa," jelas Hayden.

"Jangan membual,"

"Tanya saja sama mereka langsung," suruh Hayden.

Setelah hampir dua jam perjalanan, mobil berhenti tepat di depan gerbang tinggi menjulang.

"Seperti kenal tempat ini?" gumam Helena mengamati.

"Berasa nggak asing," Helena terus saja berbicara sendiri.

Sementara Hayden meraih ponsel dan menelpon seseorang.

"Suruh anak buah lo buka gerbang. Gue ada di depan rumah lo sekarang," kata Hayden.

"Apa? Nggak percaya gue, lo di luar negeri," kata Hayden menjawab orang yang ditelponnya.

"Cepetan, kuhitung sampai tiga," tegas Hayden.

"Satu....," Hayden mulai menghitung.

Belum juga genap hitungan ketiga, pintu gerbang telah terbuka.

Dengan tetap berwajah dingin, Hayden melajukan mobil memasuki gerbang.

"Loh?" Helena menyadari sesuatu.

"Bukannya ini tempat penculik itu?" gumam Helena.

"Owh, aku sadar sekarang. Tuan bos mau mengumpankan aku ke penculik itu kan?" Helena kekeuh tak mau turun saat Hayden mengajaknya.

"Turun!" suruh Hayden mulai tak sabar.

Padahal Hayden sudah menurunkan ego dengan membukakan pintu untuk Helena.

"Turun aku bilang!" gertak Hayden.

"Ogah, pasti anda suruh aku menyerahkan diri kan?" telisik Helena.

Hayden menarik lengan Helena dan memaksanya masuk dengan sedikit menyeret.

"Kasar banget sih" kata Helena.

Hayden memegang tangan Helena erat.

"Kalau tak dipaksa pasti kamu tak mau," tukas Hayden.

Tedengar tepuk tangan dari lantai atas.

'Tuan yang kemarin? Kenapa tuan bos malah mengajakku kesini? Jangan-jangan aku mau dikembalikan ke tuan yang itu?' batin Helena bermonolog.

Saat pegangan tangan Hayden longgar, Helena segera balik kanan.

Belum juga melangkah, tangan Hayden sudah melingkar manis di pinggangnya.

"Jangan coba-coba melarikan diri," bisik Hayden membuat buluk kuduk Helena berdiri.

Helena kembali mendekat.

"Selamat datang sepupuku, ada angin apa yang membawa mu ke sini," kata Harrys seraya tertawa.

"Jangan coba-coba menganggu apa yang sudah jadi milikku Harrys," kata Hayden.

"Siapa? Wanita ini dan kedua anaknya? Sejak kapan selera kamu berubah?" tanya Harrys seakan meremehkan keberadaan Helena.

"Kembalikan miliknya hari ini," suruh Hayden tak kalah sinis.

"Apa? Mobil butut itu? Tanpa kamu suruh pun akan aku kembalikan. Cuman aku tak tahu kemana mengembalikannya," tukas Harrys.

'Mereka sepupuan? Tapi kok hawanya berasa seperti musuh yang saling bertemu?' tanya Helena dalam benak.

"Suruh anak buah kamu mengantar ke rumahku!" tegas Hayden.

"Kenapa bukan anak buah kamu saja yang mengambil ke sini?" tanya balik laki-laki yang bernama Harrys itu.

'Kenapa mereka melibatkan aku dalam perselisihannya? Dasar orang-orang aneh," gerutu Helena.

"Aku tak mau tahu, kamu yang memulai maka kamu juga yang musti mengakhiri," seru Hayden.

"Ayo Helena, kita pergi!" Hayden kembali menggandeng lengan Helena untuk menjauh dari tempat itu.

Harrys mengepalkan tangannya erat.

.

Hayden menginjak pedal gas mobil menuju suatu tempat.

"Mau ke mana lagi kita?" sergah Helena, karena laju mobil berjalan ke arah yang berbeda daripada tadi waktu berangkat.

Hayden diam tak menjawab. Moodnya sedang jelek sekarang.

Helena membuang muka nya keluar. Menyesal karena telah bertanya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Acara tunangan ada tukar cincin #waktunya kasih vote karena hari Senin.

😊

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

Diajak kerumah Harys toh...kirain langsung ke KUA...

2025-03-26

1

Tania

Tania

lanjut thor

2023-10-02

2

Tania

Tania

mau diajak ke KUA /Ok/

2023-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!