Si Twins

Telpon di atas meja berdering, Helena buru-buru mengangkat.

"Iya tuan," sapa Helena.

"Helen, ke ruangan ku," suruh tuan Farhat.

"Big bos belum datang tuan," beritahu Helena.

"Tadi asistennya kasih kabar kalau beliau datang sepuluh menit lagi. Ini hampir setengah jam loh," tukas bos Helena.

Helena hendak beranjak meninggalkan sang pria yang masih berdiri di depannya.

"Tolong minggir, bos memanggil," seru Helena.

Pria itu malah terus memandangi Helena.

"Tuan, bisa minggir?" ulang Helena.

"Cantik," gumamnya.

"Helena," panggil tuan Farhat di tengah pintu ruangannya.

Pria di depan Helena pun ikutan berbalik ke arah suara.

"Iya tuan," Helena mendekat dan sengaja menyenggol bahu pria yang menghalangi jalannya itu.

"Tu...tuan Hayden," kata tuan Farhat.

"Hah?" Helena seketika berhenti.

Pria setengah baya itu tergopoh menghampiri pria muda yang kalau dilihat penampilannya sih belum genap tiga puluh tahun.

"Tuan? Tuan Hayden?" gumam Helena.

"Sudah lama tuan? Maaf tak menyambut," kata tuan Farhat.

"Helena, kenapa tak bilang kalau tuan Hayden sudah datang?" ucap tuan Farhat.

'Wah, kena lagi gue. Mana kutahu kalau nama bigbos adalah Hayden,' gerutu terpendam Helena.

Hayden tersenyum smirk.

"Ma...maaf tuan," hanya itu yang terucap dari bibir Helena.

Lagian big bos biasanya pake jas rapi dan berdasi Datang sama asistennya. Lengkap dengan beberapa pengawal seperti Andrew. Heleh, gue kok malah inget dia sih. Sesal Helena.

Lha ini, sudah pakai kaos, sepatu sneaker, celana pendek pula. Meskipun yang dipakai sekarang bermerk semua sih, menurut pandangan Helena.

Mana tadi kukira dia salah lantai pula.

Helena tanpa sadar menepuk jidat. Dia sudah memberi kesan jelek pada big bos.

"Kenapa lo?" seru tuan Farhat.

"Kesambet kali," sela Hayden membuat Helena melotot ke arah pria itu.

"Silahkan masuk tuan," kata tuan Farhat menyilahkan pemilik perusahaan itu.

"Bye cantik," ucap Hayden dengan mengedipkan sebelah mata.

"Kenapa tiba-tiba berasa mual ya perut gue," gumam Helena menyindir. Dia memang gila. Batin Helena.

Wajah Hayden berubah datar dan dingin saat masuk ke ruangan Farhat.

"Helen, masuklah!" suruh tuan Farhat by phone.

"Harusnya sekretaris itu selalu mendampingi setiap bos nya ada tamu," kata Hayden dengan mimik serius saat Helena masuk ruangan.

"Buatkan kopi," suruh Hayden.

Helena hendak menelpon office boy untuk menyiapkan semua.

"Aku hanya mau kopi buatan kamu," tegas Hayden.

Helena segera berlalu. Ngacir ke pantry.

'Hiiiiii, mengerikan!' batin Helena.

"Oh ya tuan Farhat, aku ingin nanti malam anda bawa laporan tahunan," tegas Hayden. Dan kebetulan Helena masuk dengan membawa minuman yang diminta big bos.

"Sekalian ajak sekretaris anda. Aku menginginkannya," seru Hayden menoleh ke arah Helena yang sedang membungkuk.

Hayden menelan ludah. Belahan itu terlalu menggoda buatnya.

Sementara yang dipandang tak merasa.

"Helen, kamu dengar sendiri kan? Tuan Hayden ingin kamu temani," tukas tuan Farhat.

"Wah, saya nggak bisa tuan. Itu di luar jam kerja," tolak Helena.

Bagaimanapun tak mungkin baginya meninggalkan twins dengan Bi Ijah malam-malam.

Keduanya tak terbiasa tidur dengan Bi Ijah.

"Aku akan membayar lebih," seru Hayden.

"Bukan itu alasannya tuan," balas Helena.

"Lantas?"

Tak mungkin Helena mengatakan alasan yang sesungguhnya, bahwa dia tak tega meninggalkan kedua putranya.

"Helena, kamu tahu kan siapa tuan Hayden? Kalau kamu menolak, bisa saja besok kamu tak boleh menginjakkan kaki di sini lagi," tandas tuan Farhat.

"Apa itu artinya saya dipecat?" tanggap Helena.

"Bisa saja," tuan Farhat tahu, jika bos besarnya tengah menginginkan sekretarisnya itu.

.

Suara hingar bingar musik memekakkan telinga.

Tuan Farhat yang berencana ikutan, mendadak membatalkan pertemuan dengan alasan tak jelas dan meminta Helena untuk menemani Hayden.

Helena menunggu sang big bos yang belum juga datang.

Suasana ini mengingatkan Helena kejadian malam itu.

Pernikahan yang gagal dan berujung one night stand dengan seseorang yang sampai saat ini Helena tak mengenalnya.

Helena tak berani membayangkan seandainya papa si twins adalah seorang gigolo beneran. Helena menggelengkan kepala untuk menolak kenyataan.

"Issshhh di mana sih dia? Nggak on time lagi," gerutu Helena gelisah.

Helena harus mengusir beberapa kali pria hidung belang yang coba mendekati.

Helena kepikiran si twins yang tak pernah dia tinggal malam hari.

Mana mereka harus dengerin cerita dulu kalau mau bobok.

Helena bolak balik melihat jam di pergelangan tangannya.

"Apa aku pergi saja ya?" ucap Helena galau.

Jam hampir setengah sepuluh malam, Hayden belum juga datang.

"Ah aku pergi saja," Helena beranjak dan menyambar tas yang dia letakkan di kursi sebelah.

"Mau kemana Nona?" sebuah tangan mencegah kepergian Helena.

Helena tersentak dan menepis tangan itu.

"Galak amat," serunya.

"Tuan Hayden," sapa Helena ketika tahu siapa yang datang.

"Mau kemana?" tanyanya ulang.

"Pulang,"

"Masih sore ini," imbuh Hayden.

'Sore apanya? Jam segini biasanya sudah terbuai mimpi aku,' gerutu Helena dalam hati.

Hayden menarik lengan Helena dan berujung pantat Helena jatuh tepat di atas pusaka milik Hayden.

"Awh, sengaja menggodaku ya?" keluh Hayden.

Helena buru-buru menggeser pantat.

"Bentar doang," Hayden malah menahan.

"Mesum," kata Helena ketus.

"Ha...ha...," Hayden terbahak.

"Jinak merpati," gumam Hayden.

"Maaf tuan, malam ini tuan Farhat tidak bisa datang. Apa bisa kita mulai menyampaikan laporannya?" kata Helena yang ingin cepat pergi menjauh dari kucing garong di depannya ini.

"Aku sudah tahu," balas Hayden seraya memanggil waiters untuk mendekat.

"Maksudnya?" tanya Helena.

"Aku sudah tahu Farhat nggak bisa datang," ulas Hayden.

"Bos kamu itu memang pintar, mau kasih kesempatan kita berduaan," lanjut Hayden tertawa.

Minuman yang barusan diantar pun diteguk olehnya.

"Kamu nggak minum?" serunya.

"Sudah,"

"Lemon tea?" tatapan heran Hayden melihat gelas kosong di depan Helena.

"Bisa kita mulai tuan?"

"Santai lah. Kita nikmatin malam ini," bersamaan itu ponsel Helena berdering.

Video call masuk.

'Hadech, pakai nelpon lagi nih si twins,' galau Helena. Antara mau angkat atau membiarkan.

"Siapa? Angkat aja," suruh Hayden.

'Angkat... Angkat... Lo nggak tahu sih siapa yang nelpon. Gimana kalau mereka tahu di mana mamanya sekarang. Bisa runtuh dunia gue,' Helena tetap galau.

Hayden merebut dan mengangkat begitu saja kontak yang diberi nama 'My Sweety' oleh Helena.

"Mama di mana? Lama amat sih ngangkat telpon Zayn?" seru bocil itu penuh tanya.

"Zayden nangis terus nih, aku jadi nggak bisa tidur," kata bocil itu mengeluh.

Hayden tertegun sampai tak menyadari ponselnya telah direbut oleh Helena.

"Oke, mama pulang," jawab Helena serius.

"Maaf tuan, aku tak bisa menemani anda lebih lama," Helena membungkuk dan langsung pergi meninggalkan Hayden.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Pagi-pagi pergi ke warung, buat beli nasi padang#hati jangan murung, nikmati up yang baru datang 😊

Like this

🥰

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

Sudah pasti Bos besar Ayahnya sikembar...

2025-03-25

1

Neneng Zakiyah

Neneng Zakiyah

hehe...boleh juga niiih pantun nya thor..☺

2024-10-04

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

jangan jangan hayden itu ayah si kembar

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!