Lolos

Pria itu hendak mendorong kursi roda tapi dihalangi oleh Helena.

"Biar aku saja tuan," pinta Helena.

Zayn dan Zayden mengikuti di belakang, beserta kedua pria itu.

Ponsel salah satunya berdering. Dia pun berhenti untuk mengangkat.

Satunya lagi tetap mengiringi langkah Helena.

Seorang perawat menyambut kedatangan pasien baru itu.

"Tuan, sebaiknya anda mendaftar dulu untuk keluarga anda ini," suruh suster.

"Hhhmmm," pria itu menggaruk kepala yang tak gatal.

"Silahkan tuan, ruangannya di sebelah sana," tunjuk suster itu ka arah tanda panah penunjuk ruangan berada.

"Ba...baik sus," pria itu pergi menjauh. Dan pria satunya masih sibuk menerima telpon.

Helena menghela nafas panjang.

"Sekarang gimana?" tanya Helena.

"Kalian ada rencana apa?" seru Helena ke arah Bi Ijah dan Zayn.

"Rencana apaan sih Mah? Kenapa Bibi tak segera dibawa masuk," sela Zayden.

"Kita pergi saja Non sekarang," usul Bi Ijah,

"Jangan. Kalau kita ketangkep lagi, bisa lebih ketat pengawasannya. Maka kita harus pikirin secara matang," balas Helena.

"Lantas? Apa mau balik ke rumah itu? Bibi mah ogah Non," tukas Bi Ijah.

"Bukan begitu bi, tapi langkah berikutnya harus kita pikirin dengan matang," jelas Helena.

Bi Ijah disilahkan masuk oleh suster.

"Keluhannya apa bu?" tanya suster tadi.

Bi Ijah pun menjelaskan.

"Baiklah, silahkan masuk. Dokter jaga akan segera memeriksa," seru suster jaga itu.

Bi Ijah mengikuti ke dalam ruang periksa beserta Helena dan para kru dadakan tadi.

Sebenarnya Helena bisa cerita kondisi dan kesulitannya saat ini kepada dokter jaga atau para suster yang jaga.

Tapi tak dilakukan Helena, karena bisa saja orang-orang yang ada di rumah sakit itu merupakan teman kedua pria tadi. Atau malah satu kelompok dengan bosnya yang menculik Helena. Bisa gagal total rencana yang disusun.

"Toilet sebelah mana sus?" tanya Bi Ijah.

Seperti mendapatkan ide, Helena mengantar Bi Ijah ke toilet terdekat.

"Kita mulai, apa bibi siap?" seru Helena saat membantu Bi Ijah bangun dari tempat tidur. Dan Bi Ijah mengangguk.

"Zayn, Zayden kalian jalan ke sana. Dan ingat Zayn, kita ketemu di samping ruangan ini," jelas Helena.

Helena menuntun Bi Ijah turun dadi ranjang untuk pergi ke toilet.

Memang bilangnya pergi ke toilet, tapi Helena dan Bi Ijah berputar arah menjauh dari IGD.

Si twins mengambil jalur yang berbeda, untuk memecah konsentrasi kedua pria tadi.

Helena beruntung diberi kedua putra yang cerdas, apalagi Zayn yang cepat sekali memahami situasi.

Meski sedikit manja, Zayden juga sangat pintar menemukan momen yang pas untuk menyempurnakan drama yang mereka buat.

Pria yang menerima telpon tadi berjalan cepat ke IGD.

"Sus, wanita setengah baya tadi di mana ya?" tanyanya.

"Siapa yang anda maksud?" tanya suster sopan.

"Hemmmmm," pria itu kebingunan, karena dia tak tahu nama wanita yang diantarnya.

"Namanya tuan?" lanjut suster bertanya.

Pria itu mengusap tengkuknya.

"Itu lho sus, pasien yang diantar wanita dan kedua anak kecil kembar," jelasnya.

"Owh yang itu?" tukas suster.

"Yap, itu yang aku maksud," kata pria itu antusias karena mengira sang suster tahu.

"Tapi ada beberapa pasien masuk dengan kriteria seperti yang anda katakan tuan. Spesifik saja, siapa namanya?" telisik suster.

"Kirain sus sudah paham," gerutu si pria.

"Anda juga tak jelas bertanyanya," suster itu sewot sambil ngedumel.

"Buang-buang waktu saja," suster itu menjauh dengan terus ngedumel.

"Hadech, bisa kena marah bos nih," ucap si pria bergumam.

"Jack mana ya?" pria itu celingak celinguk mencari rekannya.

Pria yang disuruh mendaftar dan disebut Jack itu menghampiri.

"Darimana saja?"

"Daftarin wanita yang sakit tadi," serunya.

"Kita ditelpon bos,"

Obrolan mereka didengar oleh Zayn dan Zayden.

"Zayden, lekas kita pergi. Sebelum mereka tahu kita," bisik Zayn.

"Bukannya bibi sakit? Kenapa kita pergi," tukas Zayden.

"Husssst," Zayn menyuruh Zayden diam.

Zayn menarik lengan kembarannya.

"Apa kamu lupa pesan mama tadi? Kita ditunggu di samping ruangan ini," jelas Zayn.

Zayden mengangguk.

"Makanya jangan banyak nanya," seru Zayn.

"Kamu sendiri banyak omong sedari tadi," balas Zayden.

Keduanya berjalan dengan waspada agar tak ketahuan oleh dua pria tadi.

"Zayn, Zayden...," suara Helena dari arah samping.

Mereka berempat berjalan cepat menuju area luar rumah sakit.

"Mah, panggil taksi online," suruh Zayn.

"Mama nggak pegang ponsel Zayn," kata Helena.

Kebetulan ada taksi lewat, Helena segera menyetopnya.

"Tuan, kita ke alamat ini," pinta Bi Ijah dengan menyebutkan alamat tempat tinggalnya yang lama.

"Bi, semua uang, kartu bank sama ponsel aku ketinggalan di mobil loh," bilang Helena.

"Aku ada sedikit uang Non," Bi Ijah merogoh uang di saku bajunya.

.

Hayden kini berada di sebuah tempat hiburan malam.

Seorang wanita cantik menghampiri.

"Hello Hayden, ternyata kamu di sini?" katanya seraya merangkul pundak Hayden.

Hayden mengurai pelukan itu.

"Gue sedang malas nih Clara," tolak Hayden.

"Nggak biasanya kamu seperti ini?" tanya Clara.

Ponsel Hayden berdering.

"Ya," jawab Hayden.

"Tuan, nyonya Helena telah melarikan diri dari tangan Tuan Harrys," kata sang penelpon.

"Ha...ha...Apa Harrys kecolongan lagi?" Hayden menanggapinya santai.

'Helena tak bisa dianggap remeh,' batin Hayden.

'Kalau bisa melewati anak buah Harrys, Helena pasti wanita yang banyak akal.'

Harrys yang menculik Helena dan kedua putranya sebenarnya adalah sepupu Hayden. Dia anak dari adik papanya Hayden.

Sejak kecil mereka selalu bersaing dalam hal apapun dan Hayden lah yang selalu jadi pemenangnya.

Bahkan sampai sekarang, perusahaan Hayden selalu menjadi rintangan tertinggi bagi perusahaan Harrys.

Karena mendapat kabar jika Helena diculik oleh Harrys membuat Hayden sedikit santai. Hayden sangat mengenal Harrys yang tak akan menyakiti anak kecil.

Harrys si anak kesepian. Batin Hayden.

"Cari mereka! Aku harus mendapatkan anak-anakku," perintah Hayden.

"Baik tuan. Tapi kita masih kehilangan jejak," jawab anak buah Hayden dalam sambungan telpon.

Clara masih bergelayut manja di lengan Hayden yang sedang menelpon. Tangannya merambat kemana-mana.

Hayden menutup begitu saja panggilan itu.

Clara memberikan segelas wine untuk Hayden.

"Ada masalah?" korek Clara.

"Heemmm,"

"Aku dengar kamu punya anak? Siapa wanita yang berani mengandung anak kamu sayang? Aku saja tak berani," oceh Clara.

"Jangan bahas dia," kata Hayden dengan tatapan tajam.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Panas terik angin kencang, apa itu tanda fenomena El Nino #Part baru telah datang, semoga meningkatkan animo.

Sayur bayam buah kedondong# terus kasih dukungannya dong

Thanks 😊

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

syukurlah mrk lolos.. semoga Hayden nyusul ke rmh nya

2023-09-27

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!