Tuan Hayden

"Salam dulu buat Opa," suruh Helena ke kedua putranya.

"Mana Opa?" tanya Zayden.

"Opa sudah di surga sayang," jelas Helena.

"Sudah di surga? Ngapain kita sapa?" tanya Zayden lagi.

"Karena Opa ingin disapa kalian, cucu-cucunya," bilang Helena.

"Opa kasih tahu mama?" Zayden terus saja bertanya.

"Isssshhh Zayden, sapa aja kenapa sih? Nanya mulu," tulas Zayn menimpali.

"Terserah aku dong," jawab Zayden dengan bersedekap menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Sudah... Sudah... Jangan bertengkar. Ayo duduk dekat mama, kita berdoa untuk Opa bersama-sama," ajak Helena.

"Oke mama," seru keduanya menurut kepada mamanya.

"Ayah, Helena kesini mau ngenalin cucu-cucu ayah. Helena dapat dua sekaligus loh yah. Mereka tampan sekali kan? Persis ayah sewaktu muda," kata Helena seraya mengelus nisan yang tertulis nama sang ayah.

Meski telah lama berlalu, Helena masih saja meneteskan air mata.

"Mama kok menangis? Apa Opa jahat sama mama?" seru Zayden.

"Kalau Opa jahat, bilang aja sama Zayden. Biar Zayden marahi Opa," kata Zayden sambil berkacak pinggang.

"Zayden, Opa nggak jahat. Opa baik, baik sekali malah," kata Helena menjelaskan.

"Kalau nggak jahat, kenapa mama menangis?" tukas Zayden.

"Mama kangen Opa sayang," bilang Helena.

"Ajak ketemuan dong Mah. Telpon aja Opa sekarang," usul Zayn.

"Nggak usah sayang, Opa sudah tenang di surga. Kita balik aja yuk," ajak Helena.

"Issshhh mama nggak seru ah, katanya mau ketemu Opa," ucap Zayden.

"Zayden, Opa itu sudah meninggal. Dan Opa sekarang sudah di dalam sini," jelas Zayn.

"Apa itu meninggal?" Zayden semakin penasaran membuat Zayn menepuk jidat.

"Meninggal itu tidak bernafas dan akhirnya tubuhnya dimasukkan ke dalam tanah," jelas Zayn agar saudara kembarnya itu paham.

"Ihhhh, Zayden nggak mau meninggal ah. Takut sendirian di dalam tanah," seru Zayden menimpali.

"Terserah kamu saja. Pusing aku ngejelasin," tukas Zayn.

.

Hari pertama masuk kerja di awal Minggu.

"Helena, hari ini bos besar akan datang mengunjungi perusahaan. Ini kali pertama beliau kesini sejak perusahaan ini dibeli olehnya," jelas bos Helena yang merupakan direktur di perusahaan di mana Helena bekerja.

"Apa yang harus saya siapkan tuan?" tanya Helena.

"Cewek cantik," jawab lugas pria setengah baya itu.

"Hah? Apa aku tak salah dengar?" perjelas Helena.

"Enggak. Sediain aja," kata sang bos.

"Terus aku harus nyari kemana tuan?" tanya Helena.

"Kamu atur saja,"

Helena mengacak rambut yang disanggulnya rapi.

"Aduh, bagaimana ini? Aku harus cari kemana cewek cantik? Ide bos nggak jelas banget sih," gumam Helena.

"Waduh, lupa nggak nanya lagi. Jam berapa bos besar datang?" kata Helena bermonolog.

"Aku harus segera pergi," Helena menyambar tas miliknya yang berada di atas meja.

"Bos besar minta wanita cantik, aku harus ngedapetin?" tanya Helena polos. Antara polos, bloon dan naif mempunyai arti yang hampir sama saat ini. Dinilai dari sudut pandang Helena.

"Helen, mau ke mana?" Robby staf bagian keuangan menyapa. Robby yang getol ngedekatin Helena, meski sudah tahu Helena adalah ibu dua anak tanpa suami.

"Cari cewek," tukas Helen

"Hah?" buru-buru Robby memegang kening Helena.

"Apaan sih?" seru Helena.

"Kamu nggak mabuk kan? Sadar dengan apa yang kamu bilang barusan?" seloroh Robby.

"Yaelah, gue sadar penuh kali," balas Helena.

"Sini Rob," panggil Helena.

"Apaan?" Robby mengikuti saja permintaan Helena.

"Kamu ada kenalan cewek cantik nggak?" bisik Helena.

"Ada," jawab singkat Robby dengan penuh keyakinan.

"Kenalin Rob," pinta Helena dengan wajah berbinar.

"Helen, jangan aneh-aneh dech," Robby curiga Helena belok.

"Aku serius Rob," Helena menatap Robby penuh harap.

"Kenalin dong," mohon Helena.

Robby garuk kepala, "Kenapa musti dikenalin, cewek cantiknya ada di depan gue sekarang," Robby terkekeh.

"Eh, sialan lo," umpat Helena dan Robby terpingkal.

"Tapi buat apa kamu pingin nyari cewek? Kiblat lo nggak berubah kan?" tanya Robby.

"Sialan. Lo kira gue belok gitu kah? Gue masih normal tau," jawab Helena ketus.

"Ha... Ha... kali aja," seru Robby terbahak.

Helena berbisik lagi ke Robby, memberitahu perintah sang bos untuk nyarikan cewek cantik buat bos besar yang akan datang ke perusahaan hari ini.

"Gila lo! Lo kok mau aja sih," reaksi kaget Robby.

"Gimana dong? Gue juga bingung," jawab Helena.

"Kalau mau nyari cewek model begituan, sono noh di klub malam," ujar Robby.

"Emang lo pernah ke sana?" tanya Helena polos.

"Jangan bilang lo belum pernah ke tempat begituan Helen?" tanya balik Robby dan dijawab gelengan oleh Helena.

"Ayolah Robby, bantuin gue," kembali Helena teringat akan perintah bos.

"Susah Helen," kata Robby.

"Bilang aja ke bos dech, pertemuan diadakan di klub malam aja. Bos besar biar milih sendiri," saran Robby.

"Horor nggak sih tempat begituan?" Helena begidik ngeri.

"Nggak kok. Banyak cewek cantik di sana," Robby terkekeh.

Hari gini ada cewek nggak kenal tempat seperti itu. Langka banget.

Ponsel Helena berbunyi, ternyata dari bos.

"Kamu di mana? Segera naik! Bos besar sepuluh menit lagi sampai," perintah sang bos melalui telpon seluler.

"Oke Rob, disuruh naik nih," Helena bergesa balik kanan menuju lift. Robby hanya bisa menggelengkan kepala.

Helena telah sampai di mejanya dengan nafas ngos-ngosan.

"Gue perlu olahraga nih, baru jalan gini aja udah engap," gumam Helena bermonolog seraya menarik nafas panjang beberapa kali.

"Olahraga ranjang kali," seru seseorang di belakang Helena.

Helena balik kanan, mengamati sosok pria tak dikenal di depannya.

Pria dengan pasien kasual, celana pendek dan sepatu sneaker menempel.

"Mulutnya bisa dijaga nggak sih?" seru Helena.

"Kenapa?" tukas pria itu mendekat seraya tersenyum menggoda.

"Mau kuajak olahraga? Ntar malam aja, oke?" serunya.

"Iiissssshh apaan sih? Laki ganjen," gerutu Helena pelan.

Pria itu malah menertawakan Helena.

"Anda siapa? Kenapa bisa naik?" hanya orang tertentu yang bisa naik ke lantai ini.

"Apa aku kesasar ya? Aku juga nggak tahu kenapa bisa sampai sini" gumamnya sembari mengusap tengkuk.

"Orang Gila," gerutu Helena.

"Apa kamu bilang Nona? Gila? Gue memang gila. Tergila-gila padamu," goda receh pria itu pada Helena membuat Helena mencebikkan bibir.

"Lift di sebelah sana tuan, silahkan!" Helena mengusir secara halus.

"Ha...ha... Anda mengusirku Nona," serunya terbahak.

"Tuan Farhat ada?" akhirnya pria ini mengatakan tujuannya.

"Maaf tuan, tuan Farhat sedang sibuk. Hari ini tak bisa diganggu," jelas Helena. Helena jujur karena bos nya sedang menunggu bos besar yang harusnya saat ini sudah sampai.

Helena melongok jam tangan kecil yang terpasang di lengan.

'Harusnya bos besar sudah sampai nih,' katanya dalam benak.

"Dengan siapa kalau saya boleh tahu? Nanti akan saya sampaikan," kata Helena berusaha bersikap sopan dengan tujuan agar pria ini segera pergi.

"Hhhmmm saya Hayden," serunya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

#Ke Citayam membeli kenur, pulangnya lewat kota baru #Daripada galau tak bisa tidur, mendingan baca update terbaru 😊

Ya nggak sih?

Terpopuler

Comments

Jade Meamoure

Jade Meamoure

wow Ayden cuccccoo boo ampir sama dg nama anak" Helena

2024-02-03

3

Atik Marwati

Atik Marwati

pasti haiden bos besarnya... jangan jangan dia juga Daddy di kembar

2024-01-23

2

Sri Astuti

Sri Astuti

ini nih bos besarnya.. Helena ga kenal kan.. jgn bilsng tuh orang yg hamilin Helena thor

2023-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!