Digagalkan Twins

"Tuan, ini dosa," Helena tersadar dan menutup buah dada yang menyembul sebelah dan sedang dinikmati Hayden.

"Bantu aku," bisik Hayden dan meneruskan aktivitasnya.

"Maaf tuan, ini tak boleh," Helena berusaha terus mengingatkan sang bos.

"Bantu aku Helena. Sedari tadi aku sudah berusaha menghilangkan dengan berendam. Sampai badanku menggigil kedinginan, efek obat itu nggak hilang," kata Hayden.

"Badanku panas sekali," keluh Hayden.

"Kotak obat anda di mana?" Helena sempat-sempatnya pegang kening Hayden yang menurutnya tak panas.

"Enggak panas," gumam Helena.

Helena tak paham sedari tadi, bahwa Hayden minum obat perangsang.

"Plissss...help me, Helena," mohon Hayden dengan hasr4t memuncak.

Byurrrrrr.... Siraman air tepat mengenai punggung Hayden dan tubuh Hayden yang besar pun ambruk menindih tubuh Helena.

"Apa yang kalian lakukan?" seru Zayden di belakang Hayden.

Hayden tak sadarkan diri.

"Mama, apa yang mama lakukan?" lihat Zayden dengan mata melotot.

"Tolongin mama dong, tubuhnya berat nih," kata Helena.

"Zayn, Zayden...tolongin mama," ulang Helena.

Untung saja Helena masih berpakaian utuh meski kancing atasnya sedikit terkuak. Tapi terselamatkan oleh tubuh Hayden yang menindihnya.

Dan Hayden juga masih pakai celana lengkap.

Kedua bocah itu membantu menyingkirkan tubuh kekar itu dari atas Helena.

"Yeeiii berhasil," seru ketiganya senang dan kini Hayden telah terkapar di ranjang king size kamarnya.

"Huh, hampir saja," Helena menghembuskan nafas lega.

"Makasih ya sayang," peluk cium Helena buat twins.

"Panas... Panas....," rintih Hayden dari tempat tidur dengan mata terpejam.

"Kenapa dia Mah?" tanya Zayn.

"Mama juga nggak tahu, tapi sedari tadi mengeluh panas," bilang Helena.

"Apa dia sakit?" sela Zayden.

Helena mencari tombol lampu biar terang, tapi tak menemukan.

Zayn sekali gerak, lampu kamar menyala terang benderang.

"Kereeennnn....," puji Zayn.

"Gimana nyalainnya?" tanggap Helena penasaran.

"Rahasia," seru Zayn tertawa.

Pandangan Zayden fokus ke ranjang. Diamatinya pria dewasa yang tak sadarkan diri itu.

"Uncle baik," seru Zayden antusias.

"Siapa?" tanya Helena.

"Mah, dia uncle baik. Uncle yang pernah main ke sekolah aku," terang Zayden.

"Wah, kebetulan sekali. Aku ingin sekali main ke rumahnya," kata Zayden senang.

"Kita balik aja ke kamar," ajak Helena.

"Mama kok ke kamar ini? Mau ngapain?" telisik Zayn.

'Aduh anak ini, pake nanya lagi,' batin Helena.

"Tadi tuh mama mau minum di dapur, dan kudengar orang merintih kesakitan. Jadi mama samperin," jelas Helena.

"Terus ngapain 'uncle baik' ada di atas mama?" Zayden ikutan nanya.

'Musti jawab apa nih? Aku sendiri juga bingung tuan Hayden mau ngapain,' pikir Helena.

"Mama kok diam sih?" sela Zayden.

"Tadi 'uncle baik' tuh mau ngelewatin mama buat ambil kompresan. Tapi keburu disiram sama kalian," Helena harus sabar menjelaskan kepada si twins yang rasa ingin tahunya luar biasa.

"Owh, kirain 'uncle baik' mau jahatin mama. Nggak mungkin banget," ungkap Zayden.

Helena mengajak Zayn dan Zayden balik ke kamar, tapi Zayden malah naik ke atas ranjang.

"Zayden, kamu ngapain?" tanya Zayn.

"Mau memastikan kalau 'uncle baik' tidak kenapa-napa," bilang Zayden.

Zayden memegang kening mata yang terpejam itu. Badan tak panas, nafas juga teratur.

"Tidak panas kok Mah. Kita ke kamar aja," seru bocil itu dengan sok dewasa.

.

Helena keluar saat para maid sibuk wira wiri.

"Nyonya mau kemana? Tuan Hayden melarang anda untuk keluar," bilang maid.

"Mau ambil minum," kata Helena.

"Nanti akan saya antar, jadi silahkan kembali ke kamar," suruh maid itu sopan.

'Hidup bagai di sangkar emas,' hati Helena ngedumel.

Zayn dan Zayden masih terlelap.

Helena kembali rebahan di samping kedua putranya.

Niatnya ingin menjauh sejauh mungkin dari kehidupan Hayden malah berujung tinggal di mansion milik tuannya.

Mana ponsel, baju dan semuanya tertinggal di mobil.

"Oh ya, bagaimana nasib mobilku?" Helena menepuk jidat, baru teringat akan keberadaan mobilnya yang tertinggal di tempat penculik sebelumnya.

Pakai sebelumnya karena sekarang dia diculik oleh Hayden.

"Sial... Sial... Kenapa aku melupakannya?" sesal Helena.

"Kalau mau balik ke sana, jauh lagi. Ada di luar kota. Gue juga nggak tahu alamat pastinya," ngedumel Helena.

"Helena... Helena... Bego amat sih lo," Helena merutuki dirinya sendiri.

Tok... Tok... Tok....

"Iya," Helena menghampiri pintu yang diketuk.

"Nyonya, ini minum yang anda minta tadi," kata maid.

"Makasih," Helena menerimanya.

"Oh ya nyonya, nanti jam delapan anda harus siap. Tuan Hayden ingin mengajak anda," beritahunya.

"Aku? Mau diajak tuan Hayden? Nggak salah tuh mba?" Helena keheranan.

"Saya hanya menyampaikan pesan asisten tuan Hayden. Dan sebaiknya anda tidak membantah nyonya. Permisi" katanya seraya meninggalkan tempat Helena.

"Ternyata sama saja dengan yang lain. Apa semua CEO arogan? Persis di novel-novel itu?" gerutu Helena.

Setelah minum, Helena kembali rebahan dan ikutan tertidur memeluk Zayden.

Helena terbangun, saat tangannya tak menemukaan keberadaan Zayn dan Zayden.

"Zayn... Zayden... Kalian di mana?" panggil Helena. Helena cemas kalau mereka diculik. Helena pun bergegas bangkit untuk mencari keduanya.

.

Zayn dan Zayden keluar kamar saat sang mama masih terlelap.

"Zayn, keluar yuk," ajak Zayden.

"Ke mana?"

"Lihat-lihat suasana aja. Sepertinya di sini asyik. Rumahnya luas dan halamannya penuh bunga," antusiasme Zayden sangatlah besar.

"Aku sudah tahu," jawab singkat Zayden.

"Ah, hidup kamu nggak asyik banget sih. Monoton. Sekali-kali jalan-jalan dong," olok Zayden.

Setelah dipaksa Zayden, Zayn pun ikut.

"Uncle baik," teriak Zayden saat melihat Hayden berenang.

Hayden melanjutkan satu putaran dengan kedua bocah itu memperhatikan di tepian.

"Mau berenang?" tanya Hayden.

"Enggak," tolak Zayn ketus.

"Mau," jawab Zayden berbeda dengan kembarannya.

"Tapi aku nggak bawa baju renang," wajah Zayden menekuk.

"Emang kamu bisa berenang?" olok Zayn.

"He...he...," Zayden terkekeh, karena dia memang belum bisa berenang.

"Uncle ajarin," ucap Hayden.

"Hore...," Zayden tertawa riang.

Pagi itu pun diwarnai dengan keceriaan kedua bocah belajar berenang.

Helena melihatnya dari kejauhan.

Lega rasanya, ternyata kedua putranya dalam kondisi aman.

"Nyonya, kenapa anda di sini? Bukannya harus di kamar? Ini sudah jam setengah tujuh. Waktunya anda bersiap," ucap maid yang menghampiri Helena.

"Masih lama mba, masih satu setengah jam lagi" kata Helena yang ingin terus memperhatikan interaksi twins dengan Hayden.

"Silahkan!" maid itu seakan memaksa.

"Sebentar lagi akan ada yang datang untuk membantu nyonya mempersiapkan semua," beritahu maid mengiringi Helena balik ke kamar.

"Sebenarnya mau kemana sih mba?"

"Hanya tuan muda yang tahu nyonya," jawaban maid membuat Helena tak bertanya lagi.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Kebakaran hutan, saat kemarau panjang #up terus diusahakan, agar readers senang

Anak bujang main sepedaan, anak gadis makan sambil aktifitas #Author berharap dukungan, agar meningkat popularitas

Nuwun semuanya. Thank you every body 🥰

Terpopuler

Comments

Aidul Putra

Aidul Putra

KOQ ANEH GTU LOH THOR... SDH SURVEY BELOM....!!?? PADAHAL BISA D SEARCHING PENGARUH ZAT PERANGSANG...... IYA KALI D GUYUR AIR SE EMBER LGSG ILANG PENGARUH NY..... HADEUH.... GAK JELAS

2024-11-14

2

Mazree Gati

Mazree Gati

kelas maid aja bisa maksa,,,o,onnya helena mau

2024-08-01

1

Sri Astuti

Sri Astuti

jelas anak"mu aman krn sm bpk nya
paling mau dibawa ke pencatatan sipil buat nikah..hahaha

2023-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!