Pelarian (2)

Bulir air mata Zayden pun mengalir dan disambung dengan tangis.

"Maaf...maafin mama sayang," Helena tiba-tiba menepikan laju mobil karena ada yang memotong jalur di depannya. Derit suara rem yang terinjak dalam pun tak bisa dihindari.

Beberapa orang dengan pakaian parlente turun dari mobil dan mendekat ke arah mobil Helena.

"Bisa kita bicara nyonya," seru salah satunya setelah mengetuk pelan kaca mobil yang Helena kendarai.

"Wow, mereka keren sekali," seru Zayn yang saat itu duduk di belakang.

Jantung Helena berirama tak beraturan.

"Siapa mereka Non?" tanya Bi Ijah tak kalah gugup.

"Aku juga nggak tahu bi," jawab Helena.

"Buka kaca mobilnya Mah, aku ingin kenalan sama mereka," kata Zayn.

"Hai uncle," sapa Zayn yang lebih dulu membuka kaca mobil. Zayden masih sibuk mengelap sisa air mata yang jatuh tadi.

"Aku juga uncle," Zayden ikutan bergeser mendekat ke sisi Zayn.

"Apaan sih? Ikutan aja," olok Zayn.

"Selamat sore nyonya? Apa kita bisa bicara?" ulangnya dengan nada sopan.

"Siapa kalian?" tanya Helena dengan mode waspada.

"Yang pasti kami bukan orang jahat jika anda menurut," tukasnya.

"Apa mau kalian?"

"Hanya ingin anda dan kedua putra anda ikut dengan kami," serunya.

"Kemana uncle? Sepertinya bakalan seru nih," suara Zayn menyela.

"Diam kamu Zayn," suruh Helena.

"Ih, mama nggak asyik ah," kata Zayn sewot.

"Mari nyonya," ajak laki-laki itu dan hendak membuka paksa pintu mobil Helena.

"Tidak. Aku tak mau," Helena menolaknya.

"Maka, jangan salahkan kalau kami memaksa," seru yang lain dan hendak membuka paksa pintu mobil dari sisi Zayn dan Zayden.

"Tolonggggggg!" teriak Helena dengan lantang.

"Siapa yang akan menolong kita? Ini jalan besar Non. Dan semua mobil melaju kencang," kata Bi Ijah seakan mematahkan teriakan Helena.

Helena bisa menebak jika mereka semua pasti anak buah Hayden.

Setelah tahu siapa Hayden dengan segala kekuasaannya. Maka tak menutup kemungkinan jika orang-orang ini adalah anak buah Hayden.

Sebuah mobil patroli mendekat. Dua orang petugas pun turun.

"Ada apa ini?" tanya mereka.

"Tolong... Tolong kami tuan," kata Helena dari dalam mobil dengan mimik sok ketakutan.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya petugas itu dengan tatapan tajam ke arah beberapa laki-laki berjas itu.

"Ini hanya salah paham tuan. Kami ini diutus bos kami untuk menjemput istrinya yang hendak melarikan diri. Apalagi membawa kedua anaknya yang masih kecil. Apa itu salah?" jelas laki-laki yang meminta Helena turun tadi.

Mendengar alasan itu membuat netra Helena melotot tak percaya.

"Istri? Anak-anak?" gumam Helena lirih.

Kedua petugas itu pun melongok ke dalam mobil dan melihat keberadaan Zayn dan Zayden.

"Owh, masalah rumah tangga ya?" sela petugas satunya.

"Sebaiknya selesaikan di rumah saja nyonya. Jangan main kabur aja," selorohnya.

"Pasti suami anda orang kaya," imbuhnya seraya memandangi para pria tegap dengan penampilan rapi.

"Hati-hati banyak pelakor di luaran sana. Jaga suami anda, jangan main kabur-kaburan. Nggak baik tuh buat tumbuh kembang kedua putra anda," imbuh yang lain untuk menasehati.

"Makasih tuan. Sudah banyak membantu," seru pria berjas itu.

Helena hanya bisa menepuk jidat.

"Kita permisi dulu. Selesaikan dengan kepala dingin nyonya," kedua petugas itu bukannya menolong tapi meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan patroli.

Bi Ijah tertawa.

"Bi, kok malah ketawa sih?" tukas Helena dengan muka sebal.

"Lucu aja sih Non," ujar Bi Ijah masih saja tak bisa menahan tawa.

"Nyonya, silahkan ikut kami," pintu mobil berhasil mereka buka saat Helena lengah.

"Sialan," umpat Helena.

"Mah... No!" seru Zayn kala mendengar sang mama mengumpat.

Helena, Zayn, Zayden dan Bi Ijah berpindah ke sebuah mobil mewah, sementara mobil Helena dikemudikan oleh yang lain.

"Suami Non benaran kaya?" bisik Bi Ijah.

"Jangan bercanda dech bi," tukas Helena.

"Kalau beneran kaya Non, bibi bersyukur banget. Doa bibi terjawab," kata Bi Ijah.

"Dan rasa sakit hati akan tuan Andrew bisa terobati," lanjut Bi Ijah.

"Aku malah tak mengingatnya lagi bi," kata Helena menghibur diri sendiri.

Bi Ijah menarik nafas dalam.

"Sudahlah bi, jangan kembali ke masa lalu," Helena tahu apa yang ada di pikiran Bi Ijah.

"Yang perlu kita pikirkan sekarang, bagaimana melarikan diri dari mereka," kata Helena dengan arah netra beralih ke kedua pria yang duduk di depan.

"Aku tak mau Zayn dan Zayden terancam," kata Helena.

"Apa mereka beneran anak buah papanya Zayn dan Zayden?" bisik Bi Ijah.

"Aku juga nggak tahu bi," balas Helena.

"Non, apa beneran non sudah tahu siapa papa si twins?" dan anggukan Helenan didapat oleh Bi Ijah.

"Makanya bi, aku tak mau dia ambil Zayn dan Zayden," ulas Helena.

"Tapi Zayn dan Zayden juga butuh perhatian seorang ayah Non," tukas Bi Ijah seraya mengelus puncak kepala Zayn dan Zayden yang tertidur pulas.

Mobil itu terlalu nyaman untuk mereka berdua. Tidak seperti mobil Helena yang kadang penyejuk udaranya ngadat dan hanya hembusan angin saja.

"Tuan, kita ini mau kemana?" tanya Helena basa basi.

"Nanti anda bakalan tahu nyonya," jawabnya membuat Helena menyesal. Menyesal kenapa bertanya pada mereka.

Ponsel salah satunya berdering.

"Kita sudah dapatkan mereka tuan," beritahunya kepada seseorang yang sepertinya bos mereka.

"Baik, akan langsung kita bawa ke sana," lanjutnya.

Mobil mengarah ke luar kota.

'Mau ke mana ini? Kalau memang mereka orang suruhan tuan Hayden, arah mobil ini kenapa bertolak belakang dengan arah kota tempat perusahaan pusat berada?' pikir Helena.

Helena tak tahu kediaman Hayden. Helena menebak jika Hayden tinggal sekota dengan perusahaan pusat.

Tapi arah mobil ini tak melaju ke kota yang dimaksud.

"Nyonya, sebaiknya anda istirahat. Perjalanan kita masih tiga jam lagi," beritahu pria di belakang kemudi.

"Ogah," tolak Helena.

"Apa anda takut?" sela pria yang duduk di sampingnya.

"Jelas lah. Kenal juga nggak. Aku harus waspada dong," kata Helena.

Inginnya menampilkan mode waspada, tapi mata dan telinga tak bisa diajak kerjasama.

Beberapa kali Helena menguap.

"Jangan dipaksa nyonya. Istirahat saja," ulang keduanya seraya tersenyum.

Bi Ijah telah menyusul Zayn dan Zayden ke alam mimpi. Helena ingin menyusul, tapi alam sadar berusaha menolaknya.

Meski berusaha sekuat tenaga, toh akhirnya Helena terlelap juga.

Mobil melaju cepat lewat tol.

.

Hayden berjalan mondar mandir menunggu di suatu tempat.

"Lama kali mereka datangnya," gerutu Hayden.

Sebuah notif pesan masuk ke ponsel Hayden.

"Ha...ha...kedua anak biologismu ada padaku sekarang," ketik orang yang tak pernah diangkat panggilannya oleh Hayden

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Panas menyengat saat siang hari, apalagi matahari bersinar terik #Update baru telah datang lagi, jangan lupa kasih like

Ekpektasi saat week end adalah rebahan, kenyataan cucian menunggu dipegang #Maafin author yang suka malas-malasan, hingga up jarang-jarang

Ciyeeeee...othor curhat.....

🤗🤗🥰😂

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kirain yg bawa helena dan yg lain adalah anak buah hayden

2024-06-18

1

Atik Marwati

Atik Marwati

kirain anak buah Hayden yang bawa ternyata diculik toh...
Hayden cepat selamat kan mereka

2024-01-25

2

muthia

muthia

kirain Hyden yg culik🤭

2023-09-24

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!