Anak Biologis

Hayden berjalan mondar mandir menunggu di suatu tempat.

"Lama kali mereka datangnya," gerutu Hayden.

Sebuah notif pesan masuk ke ponsel Hayden.

"Ha...ha...kedua anak biologismu ada padaku sekarang," ketik orang yang tak pernah diangkat panggilannya oleh Hayden.

Hayden meninju bagasi mobilnya yang terparkir.

"Sialaaaaaaan," teriak Hayden.

"Gue sudah tahu kelemahan kamu sekarang. Jadi jangan harap bisnis lo lancar mulai detik ini," kata sang penelpon.

Panggilan pun terputus sepihak.

"Ini salah satu alasan kenapa gue tak mau komitmen," gumam Hayden.

Pengkhianatan mama atas papanya juga meninggalkan trauma tersendiri bagi Hayden, meski keduanya kini telah meninggal.

Kehangatan sebuah keluarga tak pernah dirasakan oleh Hayden kecil.

Hayden hanya sebatang kara, dan kini disibukkan dengan perusahaan dengan beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

Itu hanya alasan klise bagi Hayden untuk mengisi keķosongan hatinya.

"Beraninya kamu mengandung benihku Helena" seru Hayden mengepalkan tangannya erat.

"Harusnya aku tak direpotkan dengan beginian," gerutu Hayden.

Hayden menelpon Parto dan memberitahu jika anak buah mereka telah keduluan oleh anak buah seseorang yang sangat dibenci oleh Hayden.

Bisa dikatakan seseorang ini adalah musuh bebuyutan Hayden.

Sejak kecil mereka berdua telah bersaing, meski orang ini menghadapi Hayden dengan cara licik.

"Bagaimana dia tahu tuan? Bukannya keberadaan twins masih secret?" seru Parto.

"Pasti ada keterlibatan orang dalam," tegas Hayden.

"Bawa orangnya ke hadapanku nanti malam. Aku tak mau memelihara ular berkepala dua," seru Hayden.

"Lantas Twins?" Parto beranggapan jika bisa saja sang bos memilih untuk tak mencarinya.

"Cari sampai dapat" ternyata Hayden tetap memerintahkan mencari kedua putranya.

"Baik tuan," jawab Parto tak berani membantah.

Hayden membanting pintu mobil setelah dia masuk.

Mobil sport meluncur cepat ke suatu tempat.

"Tak akan kubiarkan lo ngerusak semua planing yang telah gue buat," umpat Hayden.

.

Helena terbangun tiba-tiba di sebuah traffic light.

Helena dapat melihat jelas arah tujuan mereka saat mobil berbelok.

"Kenapa ke kota ini?" pikiran Helena bermonolog.

"Apa bener tuan Hayden ada di sana? Aneh,"

"Kalau bukan tuan Hayden, nggak mungkin juga Andrew yang menculikku," batin Helena.

Mobil berhenti tepat di depan sebuah gerbang menjulang.

"Apa ini rumahnya?" Helena melihat keadaan sekitar, meski tetap dengan mode pura-pura tidur.

Gerbang terbuka saat mobil mewah itu tepat berada di depannya.

Sebuah pandangan yang membuat netra Helena silau.

Silau karena terlihat rumah yang sangat luas dan mewah. Author tak bisa menjabarkan karena rumah itu memang sangatlah mewah.

"Nyonya, kita sudah sampai. Silahkan turun!" kata pria parlente yang mengemudikan mobil.

Helena mengucek kedua mata, agar terlihat barusan bangun.

"Di mana ini?" tanya Helena seolah tak tahu.

"Kita sudah sampai nyonya. Tuan sedang menunggu anda," beritahunya penuh kesopanan.

Zayn dan Zayden ikutan bangun, begitupun Bi Ijah.

Kedua bocah itu begitu antusias, karena saat terbangun langsung disuguhi sebuah rumah mewah di depan mata.

"Apa ini rumahnya Non? Wah, nasib baik sedang berpihak pada anda Non," kata Bi Ijah dengan semangat.

"Kalau begini mah, tuan Andrew kalah jauh," lanjut Bi Ijah.

"Hussstttt, aku juga belum tahu. Kita masuk aja," kata Helena dengan mengikuti langkah pria tadi.

Derap suara sol sepatu saat bertemu lantai menambah suasana tegang.

"Siapa tuan Andrew Mah, apa itu papa nya kita?" seru Zayden.

"Aku hanya ingin uncle baik yang jadi papaku," lanjut celoteh Zayden.

"Bisa diam nggak sih?" seru Zayn.

"Terserah aku dong. Emang aku bicara pakai mulut kamu," Zayden sewot.

"Kalian diam sebentar bisa nggak sih?" seru Helena.

Zayn dan Zayden langsung terkicep dengan mulut dikunci. Sebal bersama terhadap mama Helena.

Suasana ruang tengah lengang saat mereka masuk.

"Rumahnya besar sekali. Tapi sayang, sepi sekali," gumam Helena dengan mata menelisik seluruh ruangan.

"Setelah ini pasti tak sepi lagi karena ada kalian yang akan tinggal di sini," suara seorang pria terdengar di belakang Helena.

"Siapa kamu?" seru Helena.

Wajah pria itu hampir mirip dengan Hayden, tapi Helena yakin kalau itu bukan Hayden.

"Selamat datang nyonya Helena Rose," sambutnya.

"Siapa anda?" tanya Helena penuh penekanan.

"Ha...ha... Siapa aku? Anda tak perlu tahu," serunya.

Tebakan Helena zonk. Antara Hayden dan Andrew.

Ternyata Helena tak mengenal siapa yang menculiknya.

"Tenang aja nyonya. Aku tak akan berbuat nekad asal anda menurut," senyum dingin pria itu berasa menakutkan buat Helena.

"Apa yang harus aku lakukan?" tukas Helena

"Nggak usah buru-buru nyonya. Aku harus mengumpankan kalian, agar tangkapan aku tepat adanya. Dan aku masih menunggu waktu itu" katanya seraya terkekeh.

"Antar mereka ke kamarnya," perintah pria itu pada anak buahnya.

Beberapa anak buah pria itu memegang tangan Helena agar menurut.

Begitupun si Twins dan Bi Ijah mengikuti langkah Helena.

"Mah, apa mereka semua orang jahat?" tanya Zayn sok serius.

"Aku rasa begitu," jawab Helena tak kalah serius.

Zayn memikirkan sesuatu.

Wajah bocil itu nampak serius.

"Bagaimana aku bisa pulang dan menyelamatkan mama, Zayden dan Bibi," Zayn yang masih kecil itu terus berupaya mencari jalan keluar.

Keempatnya telah berada dalam satu kamar, sementara pria yang mengantar tadi telah pergi menjauh.

"Mah, siapa mereka?" tanya Zayden dengan mimik ketakutan.

Helena memeluk Zayden.

"Zayn, duduklah!" suruh Helena.

"Bentar Mah," tolak Zayn.

'Kenapa bukan tuan Hayden dan bukan pula Andrew? Siapa mereka?' pikir Helena yang merasa tak punya musuh itu.

'Nggak mungkin juga mereka pesaing bisnis ayah,' Helena berusahan menemukan jawaban.

Zayn menggebrak pintu membuat suasana gaduh.

"Zayn, apa yang kamu lakukan?" Bi Ijah mencegah nya.

"Ada apa ini? Ribut sekali?" beberapa orang pria tegap membuka pintu kamar.

"Paman aku mau pipis nih, lagian kamar sebesar ini nggak ada kamar mandinya," teriak Zayn.

"Oooo kirain mau buat keributan," sela yang lain.

"Aku hanya anak kecil paman. Kalian takut?" seru Zayn.

"Oh, tentu tidak," tukasnya.

"Anterin!" pinta Zayn.

"Oke,"

"Gendong" pinta Zayn kemudian.

"Issshhh ada-ada aja sih. Hayo... Lekas!" ujar pria itu jongkok dan bersiap menggendong Zayn.

Tapi bukannya naik, Zayn malah menendang inti tubuh pria itu.

"Kurang ajar, kamu mau membunuhku?" katanya seraya mengaduh kesakitan.

"Ha...ha...paman lucu banget sih. Kenapa takut sama anak kecil sepertiku. Paman cemen...," ibu jari Zayn dia putar ke bawah.

"Sialan lo... Awas saja kau!" mata pria itu melotot ke arah Zayn yang tertawa.

"Mana toiletnya? Sudah kebelet nih," seru Zayn kemudian. Melupakan pria yang sepertinya masih kesakitan.

"Lurus aja belok kanan, mentok. Nah di situ toiletnya," beritahu pria itu dengan tetap memegang pusat tubuhnya.

"Zayden, ke toilet nggak?" tanya Zayn dan dijawab anggukan oleh Zayden.

Keduanya pergi ke toilet tanpa pengawalan, karena beberapa pria yang lain telah pergi duluan karena dipanggil sang bos.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Hari Senin awal kesibukan, terus semangat dan semangat #Mencoba rajin untuk update an, semoga popularitas terus mencuat 🥰

I like Monday 💝

Terpopuler

Comments

Azzahra Asiah

Azzahra Asiah

masih banyak misteri

2025-01-17

2

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

semoga bisa lolos

2024-06-18

1

Tania

Tania

siapa yang membawa Helena dan anak-anaknya Thor, musuhnya Hayden kah?

2023-09-25

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Kelahiran Kembar
3 Mantan Tak Indah
4 Tuan Hayden
5 Si Twins
6 Uncle Baik
7 Sosok Misterius
8 Kecoa versus Bunglon
9 Takut Kehilangan
10 Pelarian
11 Pelarian (2)
12 Anak Biologis
13 Drama Tanpa Teks
14 Drama Lanjutan
15 Lolos
16 Maju Kena Mundur Kena
17 Tertangkap
18 Digagalkan Twins
19 Pria Cantik
20 Pergi Berdua
21 Tawa Lepas
22 Wajah Jadi-jadian
23 Kerja Lembur
24 Debat di Makam
25 Cassanova Sejati
26 Memanfaatkan Keadaan
27 Keusilan Twins
28 Cemburu
29 Sebuah Pembuktian
30 Pengawal Setia
31 Akad
32 Dinner
33 Hukuman
34 Hukuman Berlanjut
35 Riweh
36 Musuh-musuh
37 Keluarga Cemara
38 Masa Lalu Yang Terlewat
39 Buaya Darat
40 Jagad Maya
41 Tuan dan Nyonya Prayoga
42 Masa Lalu Terekspos
43 Ikuti Alur Saja
44 Candu
45 Begitu Dalam
46 Tua Keladi
47 City of Love
48 Kejutan
49 City of Love (2)
50 Dua Belas Minggu
51 Elegan
52 Celoteh Twins
53 Setali Tiga Uang
54 Kegagalan Kedua
55 Resor Tiga
56 Pertikaian Dua Wanita
57 Masih Lanjut
58 Kembali Pulang
59 Dimensi Yang Berbeda
60 Orang Berpengaruh
61 Virus
62 Anjing Setia
63 Intermezzo
64 Melebihi Ekspektasi
65 Sarapan
66 Akal Bulus
67 Akal Bulus (2)
68 Semua Kembali Mendekat
69 Orang-orang Hina
70 Tamu Tak Diundang
71 Nomor Tak Dikenal
72 Bos dan Asisten
73 Gaun Pengantin
74 Pendengar Setia
75 Rencana Ke Luar Negeri
76 Ke Luar Negeri
77 Pingsan
78 Iseng
79 Ruang Rawat
80 Satu Kelas
81 Kata Maaf
82 Pulang
83 Rendang dan Si Kembar
84 Si Kembar (2)
85 Bakat Cassanova
86 Ungkap Zayden
87 Pintar dan Cerdas
88 Omong Kosong Alex
89 Perasaan Alex
90 Pria Sejati
91 Emesis?
92 Berlatih Sabar
93 Tuan Brandon
94 Motif
95 Bagasi Mobil
96 Pria Masa Lalu
97 Kelereng dan Kerikil
98 Zayn dan Zayden
99 Pingsan
100 Garis Dua
101 Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102 Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103 Yuukk Mampir @SECOND WIFE
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Kelahiran Kembar
3
Mantan Tak Indah
4
Tuan Hayden
5
Si Twins
6
Uncle Baik
7
Sosok Misterius
8
Kecoa versus Bunglon
9
Takut Kehilangan
10
Pelarian
11
Pelarian (2)
12
Anak Biologis
13
Drama Tanpa Teks
14
Drama Lanjutan
15
Lolos
16
Maju Kena Mundur Kena
17
Tertangkap
18
Digagalkan Twins
19
Pria Cantik
20
Pergi Berdua
21
Tawa Lepas
22
Wajah Jadi-jadian
23
Kerja Lembur
24
Debat di Makam
25
Cassanova Sejati
26
Memanfaatkan Keadaan
27
Keusilan Twins
28
Cemburu
29
Sebuah Pembuktian
30
Pengawal Setia
31
Akad
32
Dinner
33
Hukuman
34
Hukuman Berlanjut
35
Riweh
36
Musuh-musuh
37
Keluarga Cemara
38
Masa Lalu Yang Terlewat
39
Buaya Darat
40
Jagad Maya
41
Tuan dan Nyonya Prayoga
42
Masa Lalu Terekspos
43
Ikuti Alur Saja
44
Candu
45
Begitu Dalam
46
Tua Keladi
47
City of Love
48
Kejutan
49
City of Love (2)
50
Dua Belas Minggu
51
Elegan
52
Celoteh Twins
53
Setali Tiga Uang
54
Kegagalan Kedua
55
Resor Tiga
56
Pertikaian Dua Wanita
57
Masih Lanjut
58
Kembali Pulang
59
Dimensi Yang Berbeda
60
Orang Berpengaruh
61
Virus
62
Anjing Setia
63
Intermezzo
64
Melebihi Ekspektasi
65
Sarapan
66
Akal Bulus
67
Akal Bulus (2)
68
Semua Kembali Mendekat
69
Orang-orang Hina
70
Tamu Tak Diundang
71
Nomor Tak Dikenal
72
Bos dan Asisten
73
Gaun Pengantin
74
Pendengar Setia
75
Rencana Ke Luar Negeri
76
Ke Luar Negeri
77
Pingsan
78
Iseng
79
Ruang Rawat
80
Satu Kelas
81
Kata Maaf
82
Pulang
83
Rendang dan Si Kembar
84
Si Kembar (2)
85
Bakat Cassanova
86
Ungkap Zayden
87
Pintar dan Cerdas
88
Omong Kosong Alex
89
Perasaan Alex
90
Pria Sejati
91
Emesis?
92
Berlatih Sabar
93
Tuan Brandon
94
Motif
95
Bagasi Mobil
96
Pria Masa Lalu
97
Kelereng dan Kerikil
98
Zayn dan Zayden
99
Pingsan
100
Garis Dua
101
Mampir Yuk @FAITHFULNESS
102
Mampir Yach 'Wanita Itu Ibu Anakku'
103
Yuukk Mampir @SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!