AGKK Bab 10 - Mama Cubit Nanti

"Saya akan memasang infus untuk Anda," ucap seorang dokter, seraya bergerak menyiapkan segala sesuatunya.

"Tapi saya baik-baik saja, Dok. Saya tidak merasa sakit," ucapku pula, aku benar-benar turun ke ruang IGD dan sekarang mendadak mendapatkan perawatan seperti ini.

"Infus ini hanya vitamin ibu Anin, suplemen. Saat infusnya habis anda boleh meninggalkan IGD, nanti saya resepkan vitamin tambahan untuk anda konsumsi sehari-hari," jelas sang dokter pula, bicara lebih rinci tentang penanganannya untukku.

Aku tak bisa lagi menolak, saat tangan kananku diminta dan dokter tersebut memasang infusnya dengan cepat sekali. Aku sampai tidak merasa kesakitan.

"Anda istirahat lah dulu, sekitar 3 jam infus ini akan habis dan saya akan melepaskannya," kata dokter wanita tersebut. Setelahnya dia memanggil seorang perawat untuk datang menemani aku.

Membuatku jadi merasa tidak enak hati sendiri. "Mbak, saya tidak usah ditemani. Saya tidak apa-apa," ucapku coba memberi pengertian pada perawat tersebut.

Namun perawat itu justru tersenyum, malah menarik kursi dan duduk di samping ranjangku.

"Tidak apa-apa ibu Anin, sekarang menemani Anda adalah tugas saya," jawabnya dengan sangat ramah.

"Tapi mbak, setahu saya tidak ada pasien yang ditemani perawat seperti ini." Aku protes, apalagi aku adalah pasien yang biasa-biasa saja, bukan yang sakit keras hingga harus mendapat pengawasan intensif.

Selama ini saja Alena kami yang jaga, bukan para perawat.

"Ada beberapa pasien yang dijaga langsung oleh perawat seperti ini, salah satunya ibu Anindya, sebab pak Haris sudah membayar lebih untuk semua fasilitas ini. Jadi ibu Anin jangan merasa tidak enak hati lagi. Istirahat lah, saya akan temani." jawabnya makin ramah saja, bahkan menarik selimutku lebih baik agar aku nyaman.

Ya Allah. Batinku.

Sampai seperti ini mas Haris melakukan semuanya, membuatku jadi semakin merasa tak enak hati sendiri.

Padahal dia menerima Alena dengan baik saja sudah membuat aku merasa sangat bersyukur, tapi sekarang dia pun memperlakukan aku dengan baik juga.

Dan benar saja, selang 3 jam berlalu infus ditanganku habis. Tadi aku sempat tertidur selama 2 jam, kini rasanya tubuh ku benar-benar lebih segar daripada sebelumnya.

Dokter yang tadi memasang infus, kini pun datang lagi untuk melepaskannya. Padahal pekerjaan ini biasa dilakukan oleh para perawat tapi sekarang beliau sendiri yang mengerjakannya.

"Ini adalah obat yang harus anda konsumsi setiap hari, minum saat pagi dan malam," terang dokter tersebut.

"Terima kasih, Dok."

"Sama-sama ibu Anin, jika ada keluhan apapun silakan datangi ruangan IGD saya akan langsung menangani anda."

"Terima kasih, Dok," jawabku dengan kepala yang menunduk. Dengan semua uang dan kuasa mas Haris kini hidupku pun ikut berubah juga.

Tapi mana boleh selamanya Aku menggantungkan hidup pada pria itu, ada saatnya aku pun harus mencari pegangan hidupku sendiri.

Mungkin mas Haris bisa ikhlas membantuku terus, tapi bagaimana dengan keluarga dan calon istrinya. Aku tidak ingin malah mengacaukan kehidupan mas Haris.

Setelah semua urusan selesai di ruang IGD tersebut, aku pun langsung memutuskan untuk menuju ruang VIP dan menemui Alena. Pergi tadi aku tidak sempat pamit dengannya, semoga saja Alena tidak mencariku.

"Anin, kamu sudah kembali Nduk," sapa ibu, yang pertama kutemui ketika sudah masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Iya Bu, aku temui Alena dulu ya."

"Cuci tangan dulu."

"Iya Bu," jawabku patuh, aku sedikit berlari menuju dapur dan mencuci bersih tanganku ini. Setelahnya aku mendatangi kamar Alena dan langsung disuguhi pemandangan indah itu. Alena yang sedang makan dari tangan mas Haris langsung.

Jika disuapi Alena memang tidak suka memakai sendok, dia lebih suka disuapi menggunakan tangan.

"Mas," panggilku pada mas Haris.

"Aku suapi Alena dulu, setelahnya aku akan keluar," jawab mas Haris, entah pendengaran ku yang salah atau bagaimana. Tapi ku dengar suaranya begitu lembut, hangat menerpa telingaku.

"Iya Mas," jawabku kemudian.

Alena melambai karena dia pun tau tak boleh lebih dari satu orang yang menemaninya untuk beristirahat.

Alena harus selalu tenang.

Jadi aku kembali lagi ke ruang tengah dan bertemu ibu di sana. "Alena sedang makan Bu," ucapku lalu ikut duduk.

"Kamu makan dulu juga sana, pasti lapar lagi kan?"

"Enggak Bu, aku masih kenyang. Apa ibu mau makan? Ayo aku temani."

"Tidak, tidak, daritadi ibu di suruh makan buah sama Haris. Jadi ibu juga sudah kenyang."

"Haris?" tanyaku dengan kedua mata yang menatap heran. Bagaimana bisa ibu jadi seberani ini, aku saja masih gugup-gugup saat merubah nama panggilan.

Kulihat ibu malah tersenyum-senyum, tidak langsung menjawab rasa penasaranku.

"Iya, nak Haris bilang ibu tidak boleh merasa canggung dengannya. Katanya sekarang dia bukan lagi atasanmu, tapi ayah dari Alena. Jadi ibu diminta untuk memanggil namanya saja," jelas ibu, dia mengelus punggungku dengan lembut, sedikit dipijatnya juga, jika sudah seperti ini ibu pasti sedang merasa bahagia.

Aku pun tersenyum. Entah bagaimana rasa mengungkapkan isi hatiku saat ini. Tak bisa ku pungkiri aku merasa bahagia atas semua sikap pak Haris.

Alhamdulillah, batinku pula.

"Ibu senang sekali, karena Haris juga sangat menyayangi Alena. Tidak ada yang bisa membuat ibu sebahagia ini, selain saat melihat Alena yang berbahagia."

"Iya Bu," jawabku setuju, keutamaan kami memang hanyalah tentang kebahagiaan Alena, tidak ada yang lain.

Aku memeluk ibu, selama ini ibu pun telah banyak berjuang gara-gara aku. Selain membahagiakan Alena, aku juga ingin membahagiakan ibu.

"Anin," panggil Mas Haris, tiba-tiba dia sudah berada di belakang kami dan membuatku meleraikan pelukan pada ibu.

Tangan kanannya ku lihat sedikit kotor, sementara tangan kirinya memegang piring.

Aku lantas buru-buru bangkit dan hendak mengambil piring itu, tapi beliau justru mengelak.

"Temui Alena saja, dia juga sudah menunggu mu," ucap mas Haris. Dia kemudian berlalu begitu saja dari hadapanku.

Membuatku kembali menoleh pada ibu, "Sana pergilah, Alena sudah menunggu mu," katanyam

"Iya Bu."

Aku tersenyum lebar dan segera melangkah menuju kamar Alena. Ku lihat anak cantik itu menyambut ku dengan wajahnya yang riang.

"Hebat lo, makannya tadi habis mama lihat," kataku, tadi piring di tangan kiri mas Haris sudah kosong.

"Iya dong, kata papa aku anak yang kuat, hebat dan cantik. Jadi makannya harus habis," jawab Alena, begitu antusias saat dia menjawab.

"Hem, mentang-mentang sudah ada papa. Sekarang mama jadi dilupakan," puraku pura-pura sedih.

Alena malah tertawa, tapi memang tawa itulah yang ingin aku dengar.

"Iya, kata papa ayo kita lupakan mama sejenak, kita habiskan waktu berdua."

"Benar papa bicara seperti itu? Hih Mama cubit nanti," wajahku nampak kesal dan Alena jadi tertawa lagi.

"Aku ingin cepat sembuh Ma, aku ingin segera bermain dengan mama dan papa di rumah," ucap Alena setelah tawanya mereda.

Dan membuat senyumku perlahan jadi hambar.

"Aku ingin menunjukkan pada teman-temanku, bahwa papaku sudah pulang," kata Alena lagi.

Terpopuler

Comments

Eti Alifa

Eti Alifa

q suka sosok Anin pnya harga diri tinggi ga nglunjak semiga Anin dpt jodoh sprti Haris, krna Haris sdh pnya tunangan yaitu namira.

2025-02-01

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasihan Alena., apa Amira mau Terima Alena, kita lihat aja nanti

2024-11-20

0

Alanna Th

Alanna Th

apakh alena akan mnjadi duri dlm khdpn pribadi pk harris?

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 AGKK Bab 1 - Semuanya Terjadi Di Luar Kendali
2 AGKK Bab 2 - Bodoh Kamu!
3 AGKK Bab 3 - Kesempatan Kedua
4 AGKK Bab 4 - Papa
5 AGKK Bab 5 - 6 Tahun Lalu
6 AGKK Bab 6 - Batas Kami Untuk Melangkah
7 AGKK Bab 7 - Perannya Sebagai Ayah
8 AGKK Bab 8 - Bagian Dari Keluarga Pratama
9 AGKK Bab 9 - Keputusan Bersama
10 AGKK Bab 10 - Mama Cubit Nanti
11 AGKK Bab 11 - Si Biang Kerok
12 AGKK Bab 12 - Seperti Dihipnotis
13 AGKK Bab 13 - Semuanya Demi Alena
14 AGKK Bab 14 - Menggenggam erat tanganku dan Alena sekaligus
15 AGKK Bab 15 - You Are My Sunshine
16 AGKK Bab 16 - Izinkan Aku Menyayanginya Juga
17 AGKK Bab 17 - Ketakutan Namira
18 AGKK Bab 18 - Janji
19 AGKK Bab 19 - Ponsel Baru
20 AGKK Bab 20 - Keadaannya Tetap Sama
21 AGKK Bab 21 - Membuatku Sedih
22 AGKK Bab 22 - Saudara Perempuan
23 AGKK Bab 23 - Foto Alena
24 AGKK Bab 24 - Diomel Pagi-pagi
25 AGKK Bab 25 - Alena Sangat Cantik
26 AGKK Bab 26 - Tidak Boleh Serakah
27 AGKK Bab 27 - Cukup Mas
28 AGKK Bab 28 - Jika Kami Menikah
29 AGKK Bab 29 - Menjawab IYA
30 AGKK Bab 30 - Terasa Begitu Hangat
31 AGKK Bab 31 - Kehilangan Arah
32 AGKK Bab 32 - Sekali Saja
33 AGKK Bab 33 - Kesempatan Kedua
34 AGKK Bab 34 - Tidak Berubah
35 AGKK Bab 35 - Tidak Bisa Aku Tebak
36 AGKK Bab 36 - Harus Laporan
37 AGKK Bab 37 - Hari Ini Sangat Indah
38 AGKK Bab 38 - Sudah Membatu
39 AGKK Bab 39 - Langit dan Rindu
40 AGKK Bab 40 - Dulu Dan Sekarang
41 AGKK Bab 41 - Dalam Keadaan Sadar
42 AGKK Bab 42 - Terima Kasih
43 AGKK Bab 43 - Wanita Kecil Yang Tak Berdaya
44 AGKK Bab 44 - Percayalah Padaku
45 AGKK Bab 45 - Kamu Tidak Pernah Tanya
46 AGKK Bab 46 - Karena Alena
47 AGKK Bab 47 - Mas Haris Lebih Parah
48 AGKK Bab 48 - Pernikahan Yang Layak
49 AGKK Bab 49 - Jangan Menangis
50 AGKK Bab 50 - Kamar Kami
51 AGKK Bab 51 - Tidak Akan Menunda
52 AGKK Bab 52 - Untuk Kedua Kali
53 AGKK Bab 53 - Setelah Kita Bertemu
54 AGKK Bab 54 - Memangnya Sibuk Apa?
55 AGKK Bab 55
56 AGKK Bab 56 - Cemburu
57 AGKK Bab 57 - Bosku Di Perusahaan
58 AGKK Bab 58 - Jodohku Sejak Awal
59 AGKK Bab 59 - Ku Ulangi Lagi
60 AGKK Bab 60 - Keceplosan
61 AGKK Bab 61 - 100 Detik
62 AGKK Bab 62 - Juru Bicara
63 AGKK Bab 63 - Tidak Berani Menolak
64 AGKK Bab 64 - Jangan Pedulikan Aku
65 AGKK Bab 65 - Pasrah
66 AGKK Bab 66 - Hadiah Paling Indah
67 Terjerat Dosen Galak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
AGKK Bab 1 - Semuanya Terjadi Di Luar Kendali
2
AGKK Bab 2 - Bodoh Kamu!
3
AGKK Bab 3 - Kesempatan Kedua
4
AGKK Bab 4 - Papa
5
AGKK Bab 5 - 6 Tahun Lalu
6
AGKK Bab 6 - Batas Kami Untuk Melangkah
7
AGKK Bab 7 - Perannya Sebagai Ayah
8
AGKK Bab 8 - Bagian Dari Keluarga Pratama
9
AGKK Bab 9 - Keputusan Bersama
10
AGKK Bab 10 - Mama Cubit Nanti
11
AGKK Bab 11 - Si Biang Kerok
12
AGKK Bab 12 - Seperti Dihipnotis
13
AGKK Bab 13 - Semuanya Demi Alena
14
AGKK Bab 14 - Menggenggam erat tanganku dan Alena sekaligus
15
AGKK Bab 15 - You Are My Sunshine
16
AGKK Bab 16 - Izinkan Aku Menyayanginya Juga
17
AGKK Bab 17 - Ketakutan Namira
18
AGKK Bab 18 - Janji
19
AGKK Bab 19 - Ponsel Baru
20
AGKK Bab 20 - Keadaannya Tetap Sama
21
AGKK Bab 21 - Membuatku Sedih
22
AGKK Bab 22 - Saudara Perempuan
23
AGKK Bab 23 - Foto Alena
24
AGKK Bab 24 - Diomel Pagi-pagi
25
AGKK Bab 25 - Alena Sangat Cantik
26
AGKK Bab 26 - Tidak Boleh Serakah
27
AGKK Bab 27 - Cukup Mas
28
AGKK Bab 28 - Jika Kami Menikah
29
AGKK Bab 29 - Menjawab IYA
30
AGKK Bab 30 - Terasa Begitu Hangat
31
AGKK Bab 31 - Kehilangan Arah
32
AGKK Bab 32 - Sekali Saja
33
AGKK Bab 33 - Kesempatan Kedua
34
AGKK Bab 34 - Tidak Berubah
35
AGKK Bab 35 - Tidak Bisa Aku Tebak
36
AGKK Bab 36 - Harus Laporan
37
AGKK Bab 37 - Hari Ini Sangat Indah
38
AGKK Bab 38 - Sudah Membatu
39
AGKK Bab 39 - Langit dan Rindu
40
AGKK Bab 40 - Dulu Dan Sekarang
41
AGKK Bab 41 - Dalam Keadaan Sadar
42
AGKK Bab 42 - Terima Kasih
43
AGKK Bab 43 - Wanita Kecil Yang Tak Berdaya
44
AGKK Bab 44 - Percayalah Padaku
45
AGKK Bab 45 - Kamu Tidak Pernah Tanya
46
AGKK Bab 46 - Karena Alena
47
AGKK Bab 47 - Mas Haris Lebih Parah
48
AGKK Bab 48 - Pernikahan Yang Layak
49
AGKK Bab 49 - Jangan Menangis
50
AGKK Bab 50 - Kamar Kami
51
AGKK Bab 51 - Tidak Akan Menunda
52
AGKK Bab 52 - Untuk Kedua Kali
53
AGKK Bab 53 - Setelah Kita Bertemu
54
AGKK Bab 54 - Memangnya Sibuk Apa?
55
AGKK Bab 55
56
AGKK Bab 56 - Cemburu
57
AGKK Bab 57 - Bosku Di Perusahaan
58
AGKK Bab 58 - Jodohku Sejak Awal
59
AGKK Bab 59 - Ku Ulangi Lagi
60
AGKK Bab 60 - Keceplosan
61
AGKK Bab 61 - 100 Detik
62
AGKK Bab 62 - Juru Bicara
63
AGKK Bab 63 - Tidak Berani Menolak
64
AGKK Bab 64 - Jangan Pedulikan Aku
65
AGKK Bab 65 - Pasrah
66
AGKK Bab 66 - Hadiah Paling Indah
67
Terjerat Dosen Galak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!