Pesta pernikahan di gelar sangat meriah.tamu undangan cukup banyak. sampai Dania dan Gilang sudah merasa lelah.
Dania yang dari tadi berdiri, sudah merasa kakinya pegal.karena Dania pakai sepatu hak tinggi. Gilang melihat ke Dania yang merasa tidak nyaman ,lalu bertanya.
"Kamu kenapa.?"
"Kaki Saya pegal Mas."
"Kalau gitu kamu duduk aja."
"Tapi tamu masih banyak,ngga enak kalau Saya duduk."
"Tapi kaki kamu nanti sakit kalau terus di paksa berdiri ."
"Saya akan lepas sepatunya aja ,biar Kaki Saya ngga sakit."
Dania mau jongkok untuk melepaskan sepatunya.tapi karena gaun pengantin yang Dania pakai cukup panjang dan lebar ,Dania kesulitan.
Gilang yang melihat Dania kesusahan langsung membantunya.Gilang menyuruh Dania duduk.
"Kamu duduklah.biar Saya yang lepaskan sepatunya,"Dania menurut karena memang dirinya cukup kesulitan untuk membuka sepatunya.
Gilang berjongkok,lalu membuka gaun pengantin yang menutupi kaki Dania. Dania merasa malu dan agak gimana gitu saat Gilang memegang kakinya.
Ibu dan Mamah juga bertanya ada apa,Dania menjawab kakinya sakit dan Gilang mau bantu lepaskan sepatunya.
Gilang melepaskan sepatu Dania satu persatu.Gilang melihat kaki Dania yang merah.Gilang lalu mengusapnya dengan pelan.Dania merasa geli dan perasaan aneh tiba tiba mengalir dari dalam dadanya.
Fotografer tidak menyia nyiakan kesempatan.langsung saja di foto saat Gilang sedang berjongkok .
Dania yang melihat Gilang terus saja memegang kakinya jadi merasa ngga enak.
"Mas,sudah.itu ngga papa kok,"Dania sedikit menarik kakinya dari tangan Gilang agar Gilang melepasnya.karena Gilang terus mengusap kaki Dania yang merah.
Gilang lalu melepaskan kaki Dania,dan menutupnya kembali pakai gaun pengantin.Dania dan Gilang berdiri lagi untuk menyalami tamu undangan.
Sekitar jam 9 ,tamu undangan satu persatu sudah pulang. Dania dan Gilang juga sudah duduk santai.
"Kaki kamu masih sakit.?"
"Udah ngga,"keduanya bicara sama sama pelan karena masih sama sama kaku.
"Syukurlah kalau gitu,"Dania mengangguk.
Ibu mendekati pengantin untuk menyuruh mereka makan.karena dari tadi pengantin belum makan apa apa.
"Iya Bu. Dania juga lapar.tapi bantu Dania jalan ya Bu. Dania susah jalannya."
"Iya Ibu bantu. ayo nak Gilang makan dulu."
"Iya Bu."
Ibu membantu mengangkat gaun Dania bagian bawahnya agar Dania tidak kesusahan jalan. Gilang yang melihat seperti itu langsung melarang ibu melakukanya.
"Bu,biar Saya aja yang memegangnya."
"Ngga papa Ibu aja."
"Jangan Bu.Ibu kan orang tua.biar Saya aja.ibu gandeng Dania saja yah."
Ibu melihat ke Dania. Dania pun mengangguk ke ibunya.
"Ya sudah kalau gitu."
Gilang lalu mengangkat gaun pengantin Dania,dan ibu menggandeng tangan Dania.ketiganya menuju meja yang sudah ada makanan nya.
Dania dan Gilang sudah duduk.Ibu membantu untuk mengambilkan makanan untuk mereka.
"Ibu, biar Dania aja yang ambil."
"Kamu pasti susah,sudah Ibu aja yang ambilkan."
"Ibu ngga usah.biar Saya aja yang ambilkan.ibu duduk aja."
Gilang mengambil piring di tangan Ibu.Ibu akhirnya duduk. Gilang mengambilkan makan buat Dania. Dania dan Ibu hanya saling tatap karena melihat Gilang yang mau mengambilkan makan untuk Dania.
"Mas.jangan banyak banyak,"kata Dania karena Gilang mengambilkan nasi cukup banyak.
"Segini cukup."
"Iya ,segitu aja."
"Mau pakai apa.?"
Ibu melihat Gilang perhatian ke Dania jadi senang.ibu yang tidak ingin mengganggu mereka makan,lalu ibu pura pura ada yang mau di ambil agar bisa pergi.
Gilang dan Dania sedang makan bersama.keduanya sama sama diam.karena mereka tidak ada yang mau di obrolkan. keduanya sekarang sudah selesai makan. Gilang pergi untuk menemui salah satu temanya yang belum pulang. tapi Gilang tadi sebelum pergi menemui temanya bilang dulu ke Dania.
"Saya mau ke situ sebentar,menemui teman Saya,"Dania hanya mengangguk.
Dania duduk sendiri sambil tanganya memijit kakinya yang pegal.Gilang saat sedang mengobrol dengan temanya terus melirik ke arah Dania. Gilang melihat Dania yang sedang memijiti kakinya.
"Lang,,kamu kok pintar cari istri. istrimu cantik banget loh.body nya mantap lagi,"kata satu teman Gilang.
"Iya Lang. bodinya gitar spanyol."
"Gilang diam diam pintar juga yah."
Masih banyak lagi candaan teman teman Gilang .tapi Gilang hanya tersenyum saja,tidak menjawab apa apa.Gilang hanya menjawab seperlunya saja.
Tenan teman Gilang lalu pamit pulang setelah mengobrol cukup lama. dan memang sudah malam juga.
Saat teman Gilang bilang ingin pamit ke Dania, Gilang melarangnya.
"Ngga usah pamitan sama istriku.kalian kalau mau pulang sudah Sanah ."
"Pelit amat kamu Lang."
Teman-teman Gilang akhirnya pulang tanpa berpamitan kepada Dania.
Setelah teman temanya pada pulang,Gilang menuju meja di mana Dania duduk.
"Maaf lama."
"Ngga papa. Saya ada ibu dan Mamah yang temani kok,"
"Gilang. ajak Dania ke kamar saja Sanah. Dania sudah kecapekan biar istirahat di kamar.kakinya sampai lecet gara gara sepatu yang di pakeknya kekecilan."
"Iya Mah."
Gilang lalu mengajak Dania ke kamar yang sudah di siapkan pihak hotel.
Mamah dan Ibu juga akan tidur di hotel.mereka akan pulang ke rumah besok siang .
Dania berjalan tanpa pakai alas kaki. dan Dania berjalan pelan karena kakinya merasa sakit.
Gilang melihat Dania yang kesakitan,langsung mendekatinya.
"Kaki kamu masih sakit.?"
"Iya,"jawab Diana pelan.
Setelah Diana menjawab, Gilang lalu mengendong Dania.
"Mas,kamu mau apa,?"Gilang menggendong Dania.
"Diam lah. biar Saya gendong saja.kaki kamu sakit kan."
Dania yang kaget karena Gilang tiba tiba menggendongnya langsung mengalungkan tanganya di leher Gilang. Dania takut jatuh.
Gilang berjalan ke arah lif sambil mengendong Dania. banyak orang yang melihat ke arahnya.Dania malu jadi menunduk kan wajahnya.jantung nya saja merasa deg degan.
Saat di dalam Lif,Dania mengangkat wajahnya dan menatap Gilang. Gilang tadinya melihat ke kaca ,tapi karena merasa Dania menatapnya,Gilang lalu menunduk.dan mata mereka pun bertemu.
Keduanya saling tatap tanpa berkedip.saat pintu Lif terbuka ,baru keduanya membuang muka.
Gilang lalu keluar dari dalam Lif dan berjalan menuju kamar hotelnya.
"Buka pintunya,"Gilang menyuruh Dania membuka pintu kamar hotel.
Setelah pintu terbuka,Gilang dan Dania melihat kamar hotel yang di hias sangat indah.
Gilang membawa Dania menuju ranjang untuk menurunkan nya.
Dania sudah di dudukan di kasur. Gilang juga ikut duduk.keduanya sama sama canggung dan diam.
Dania melihat ke penjuru kamar yang banyak kelopak bunga bertaburan di lantai.dan ruangan sangat harum bunga.
Gilang tiba tiba mengambil kaki Dania dan di angkat ke pangkuannya.
"Mas ,kamu mau apa..?"
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Warni Tanjung
kok gak up thor?
2023-10-01
0
milah fahri81
sepertinya Gilang udh mulai ada rasa nih
2023-09-30
0
Fitri
semangat kk 👌 kk kereeen 😍😍
2023-09-30
1