Bertemu

Dania sedang melamun di saat kerja. Dania rupanya teringat kata kata Bu Sindy tadi yang bilang besok mau mengajaknya untuk kenalan dengan anaknya.

Dania tadi sebenarnya menolak,tapi Bu Sindy terus memaksanya. akhirnya Dania menyetujuinya.

"Aku harus gimana yah besok. apa Aku buat alasan saja untuk tidak bertemu dengan anak Bu Sindy. tapi alasannya apa? aduh pusing banget sih Aku,"Dania bicara dalam hatinya.

Dania tersadar dari lamunannya,saat ada pelanggan yang memangilnya.

Jam pulang kerja pun tiba,Dania pulang ke rumahnya masih dengan memikirkan masalah tadi siang. sampai sampai di jalan Dania hampir saja menabrak mobil yang tiba tiba belok.

Untung saja Dania tidak sampai menabraknya.karena Dania dengan cepat mengerem motornya.

"Ya Tuhan. untung saja Aku ngga sampai menabraknya."sambil mengusap dada ,Dania berkata.

Karena takut terjadi seperti tadi,Dania bawa motornya sekarang tidak sambil melamun.

Sampai di rumah seperti biasa nya,Ibu sudah menunggunya.

"Ibu. Dania mandi dulu aja yah.nanti baru makan."

"Ya sudah sanah mandi dulu,ibu hangatkan sayurnya dulu."

Dania masuk kamar untuk mandi,sedang Ibu ke dapur untuk menghangatkan sayur.

Selesai mandi Dania dan Ibu makan malam bersama.

"Sayang. tadi siang ibu ibu yang kemarin datang lagi.tadi ibu itu borong makanan Ibu."

"Apa Ibu itu pakai baju warna coklat Bu.?"

"Iya."

"Mobilnya sedan warna Hitam bukan.?"

"Iya. kok kamu tau,?"Dania menarik nafasnya.

"Itu Bu Sindy. dia langganan Dania di butik.tadi siang Ibu Sindy datang sambil bawa makanan. dan Dania langsung bisa paham kalau itu masakan ibu."

"Oh gitu. orangnya baik kan sayang,?"Dania mengangguk.

"Ibu sama Bu Sindy suka ngobrolin apa.?"

"Banyak. yang tadi siang Bu Sindy bilang mau bawa makanan yang dia beli ke tempat kerja calon menantunya."

"Ibu ngga tanya siapa namanya.?"

"Ngga. Ibu ngga enak lah. tapi kalau tadi siang Ibu Sindy itu bawa makan ke tempat kerja kamu,berarti calon menantu Bu Sindy teman kerja kamu dong sayang.?"

"Ya bisa jadi.tapi Dania ngga tau siapa orangnya."

"Pasti yang jadi menantunya Bu Sindy sangat beruntung.sudah orangnya baik,kaya lagi."

"Kalau Bu Sindy nya baik,belum tentu anaknya baik juga Bu."

"Ya tapi kebanyakan gitu.kalau orangtuanya baik,pasti anaknya juga baik."

Keduanya masih lanjut mengobrol,setelah makanan habis ,Dania dan ibu beres beres dapur. setelah dapur bersih dan rapi,keduanya masuk kamar masing masing untuk istirahat.

Dania di kamar tiduran sambil berpikir gimana besok. Dania sedang berpikir untuk menolak ajakan Bu Sindy.

"Apa besok Aku ngga masuk kerja aja yah,tapi Bu Sindy sudah tau rumahku. bisa bisa kesini untuk menyusul ku.Bu Sindy sepertinya sudah tau semuanya tentang Aku dan Ibu. karena terlihat dari bicara Bu Sindy padaku. Ya Tuhan,kenapa Aku pusing gini sih."

Dania akhirnya tertidur pukul 10 malam,karena susah tidur.pagi harinya Dania kesiangan bangun tidurnya. Dania dengan buru buru bersiap untuk berangkat kerja.

"Bu ,Dania berangkat dulu yah."

"Iya. udah sarapan kan.?"

"Sudah Bu,tapi dikit. soalnya Dania kesiangan."

"Ya sudah.hati hati di jalan yah,"Dania jawab iya sambil menaiki motornya.

Sampai di butik,Dania langsung ganti seragam dan bekerja. saat kerja Dania selalu lihat jam ,karena takut ibu Sindy benar datang.

"Ya Tuhan. jam sangat cepat banget hari ini. kenapa sudah jam setengah 12 aja sih."

Dania sambil melihat ke arah pintu,ngga tau kenapa Dania merasa takut.

Bu Sindy rupanya benar datang untuk menjemput Dania makan siang. Dania mencoba menolak tapi Bu Sindy terus saja mengajaknya membuat Dania ngga enak.

Akhirnya Dania mau untuk makan siang bersama Bu Sindy. keduanya sudah masuk mobil untuk menuju restoran.

"Anak Ibu sudah jalan juga ke restoran.nanti kita ketemuan di sana,"Dania tidak menjawab,tapi hanya tersenyum tipis.

Di dalam dada Dania terasa deg degan,juga grogi. karena bingung nanti harus gimana.padahal niat ibu Sindy hanya mau mengenalkan dulu,tapi Dania sudah berpikir gimana nanti cara menolak untuk di jodohkan dengan anaknya Bu Sindy.

Sampai di restoran ,Bu Sindy mengajak Dania turun. Dania pun turun dari mobil lalu masuk ke dalam restoran mengikuti Bu Sindy.

"Dania,,jalanya jangan di belakang Ibu dong. sinih di samping ibu aja,"Dania menurut.

Dania lalu berjalan di samping Ibu Sindy. dan Bu Sindy lalu berkata.

"Dania. itu anak Ibu,"Bu Sindy menunjuk ke seorang laki laki yang sedang duduk sendiri dan menunduk melihat ke hpnya.

"Gilang."

Bu Sindy memanggil anaknya,dan Gilang menengok ke arah suara.

Deg..

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Khafiza Achmad

Khafiza Achmad

ayo Bu semangaaaaaaat🙆🙆🙆🙆

2023-09-15

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-09-14

1

Pahri Pahri

Pahri Pahri

penasaran lanjut ka

2023-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!