Melamar Lagi

Bu Sindy hari ini sudah di perbolehkan pulang. Gilang hari ini akan ke kantor siang karena mau mengurus kepulangan Mamahnya.

Sekitar jam 10 pagi,Gilang sudah mengurus administrasi. Gilang dan Bu Sindy langsung keluar dari rumah sakit dan akan pulang.

Sampai di rumah Gilang yang menggandeng Mamahnya menuju kamar. Mba yang mengeluarkan barang barang dari mobil.

"Mamah jangan sakit lagi yah. Dan jangan terlalu capek,"sambil membantu Bu Sindy duduk di kasur.

"Mamah juga ngga mau sakit.sakit itu ngga enak.Mamah sakit gini kan gara gara mikirin kamu.coba kalau kamu menikah,pasti Mamah akan sehat terus,"Gilang langsung diam ,ngga menimpali lagi perkataan Mamahnya.

Setelah Bu Sindy sudah nyaman duduk di kasur,Gilang akan pergi untuk ke kantor.

"Gilang pergi dulu ya Mah. Gilang mau ke kantor."

"Hemm..,"Bu Sindy jawabnya hanya deheman.

Gilang jadi merasa ngga enak mau pergi.Gilang melihat ke Mamahnya.

"Apa Mamah ingin Gilang menikahi janda 100 juta itu,?"Bu Sindy menatap Gilang.

"Iya. Mamah ingin kamu menikah dengan Dania.kemarin Dania meminta mahar segitu, rupanya karena ingin menolak lamaran kita. itu semua karena kamu yang terlihat tidak sungguh sungguh ingin menikahinya."

"Itu pasti hanya alasan dia aja Mah."

"Ngga. Mamah percaya pada Dania. Mamah juga akan melakukan hal sama kalau Mamah di posisi Dania.mau di lamar tapi si laki laki kaya tidak serius,untuk apa menikah kalau nantinya si laki laki hanya membuat sakit hati saja."

"Mah,kita juga sama sama ngga mencintai.kalau pun menikah ya tetap sama hasilnya bukan."

"Setidaknya kalau kamu punya niat untuk serius menikah,dan Dania menerima nya,pasti rasa cinta akan hadir setelah kalian menikah.cobalah untuk buka hatimu sayang,kamu juga butuh seorang istri untuk menemani kamu disaat susah dan senang."

Gilang yang tadi mau pergi, akhirnya duduk lagi di sofa kamar Mamah nya.

"Kemarin bukanya kamu janji mau menuruti keinginan Mamah untuk menikah.tapi kenapa sekarang kamu justru mengingkari. Mamah rasanya sangat sedih.kalau seperti ini terus biarkan Mamah sakit dan mati.! biar Mamah bisa bertemu Papah,!" Bu Sindy sampai menangis.

Gilang melihat Mamah nya begitu sedih langsung mendekatinya dan memeluknya.

"Jangan bilang begitu Mah. Gilang ngga mengingkari janji,Gilang mau menikah.tapi kemarin dia yang buat alasan kan. kemarin dia tidak meminta mahar segitu banyaknya Gilang pasti akan mau menikah dengannya."

"Kalau seperti itu ,ayo kita ke rumah Dania lagi.kamu bilang padanya kalau kamu ingin menikahinya.kamu sayang kan sama Mamah,ingin Mamah bahagia kan.kalau gitu Mamah mohon kamu bicaralah pada Dania kalau Kamu ingin menikahinya,"Gilang hanya jawab Iya.

Setelah itu Gilang melepaskan pelukan nya dan mengusap air mata Mamahnya.

"Iya Mah,nanti kita akan pergi ke rumahnya."

"Lebih baik kamu jangan ke kantor hari ini.biar nanti kita ngga kemalaman kerumah Dania,"Gilang jawab iya.

"Ya sudah sekarang Mamah tidur yah.biar nanti malam Mamah tidak lemas."

Bu Sindy lalu tiduran dan memejamkan mata,setelah itu Gilang keluar dari kamar Mamahnya.lalu Gilang pergi ke kamarnya.

Dania di tempat kerja masih saja kerjanya ngga semangat.Dania masih kepikiran Bu Sindy. Dania sebenarnya kasihan dengan Sindy karena telah membuatnya sedih.tapi Dania juga ngga mau kalau nantinya dirinya tidak bahagia dalam pernikahannya.

Jam 6 sore Bu Sindy dan Gilang sudah bersiap untuk pergi ke rumah Dania. Gilang membawa mobilnya dengan pelan karena Mamahnya baru sembuh.

Sekitar jam 7 kurang,mobil Gilang sudah sampai rumah Dania.keduanya langsung turun.

Ibu Dania sedang menyiapkan makan di dapur .karena sebenar lagi Dania pulang. Lalu Ibu Dania mendengar suara ketukan pintu.

"Tumben Dania ketuk pintu.bukanya dia bawa kunci,"tapi Bu Dania sambil jalan menuju pintu luar.

Bu Dania kaget saat melihat ternyata yang datang Bu Sindy bersama anaknya.

"Selamat malam Bu."

"Malam,,Bu Sindy."

Keduanya cipika cipiki , setelah itu langsung menyuruhnya masuk kedalam.

"Syukurlah ibu sudah sembuh."

"Iya Bu,ini juga berkat doa ibu."

"Kenapa ke sini ngga ngabarin dulu, Saya jadi ngga siapkan apa apa."

"Ngga usah repot repot Bu. Kita kesini hanya ingin berkunjung saja. apa Dania belum pulang Bu.?"

"Belum. Dania belum pulang. Mungkin sebentar lagi. Saya buatkan teh hangat dulu yah."

"Ngga usah repot repot Bu."

"Ngga kok.kan cuman teh."

Bu Dania masuk ke dapur untuk buat teh.tidak lama Dania pulang dan melihat ada mobil di depan rumahnya.

"Ada tamu siapa yah malam malam gini,"Dania sambil turun dari motornya.

Dania lalu masuk ke rumah sambil mengucapkan salam.dan yang jawab salamnya ternyata Bu Sindy.

"Ibu. Ibu ada di sini."

"Iya."

Dania langsung cium tangan tanpa melihat orang yang ada di samping Bu Sindy.karena dari ujung mata Dania, Dania sudah bisa melihat kalau itu anak Bu Sindy.

Ibu Dania juga keluar dari dapur sambil bawa dua cangkir teh.Dania membantu meletakan di meja.

"Silakan Bu di minum tehnya,maaf ngga ada teman makanan nya."

"Iya Bu ngga papa,ini juga sudah terimakasih."

Dania lalu duduk bersama ibunya. Gilang dari tadi menatap Dania. Dania tau tapi membiarkannya saja.

"Jadi gini ,kedatangan Saya dan anak Saya kesini mau melanjutkan pembicaraan yang kemarin hari. kita kesini ingin melamar Dania untuk jadi istri Gilang anak Saya,"Dania cukup kaget karena Bu Sindy benar benar ingin menjadikanya menantu.

"Soal mahar yang Dania inginkan Saya akan penuhi,"Ibu Dania dengan Dania saling tatap.

"Tapi Bu, maaf Dania tetap tidak bisa menerimanya,"dengan pelan Dania menjawab.

"Terimalah lamaran Saya. Saya serius ingin menikah denganmu.kita bisa saling mengenal setelah nanti menikah,"Akhirnya Gilang berbicara juga.

"Maaf kan perkataan Saya yang tempo hari kalau menyakiti perasaanmu. sekarang Saya akan memenuhi syarat dari kamu.jadi kamu mau kan menikah dengan Saya.?"

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Siti Sa'adah

Siti Sa'adah

lama2 pasti bucin tu si gilang

2023-09-24

1

Djuniati 123

Djuniati 123

terima gak ya🤔🤔🤔

2023-09-23

1

milah fahri81

milah fahri81

mau ya Dania

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!