Bagai Bumi Dan Langit

Dania menemani si ibu untuk memilih gaun lagi. Dania dengan sabar dan terus memberi pendapat ke pada si Ibu yang sedang memilih gaun.

"Dania ini warnanya bagus yah,"sambil menujukan gaun warna merah muda ke Dania.

"Iya Ibu ini memang bagus. tapi kalau di pakai Ibu sepertinya kurang pas. maaf kalau pendapat Saya salah,"Dania merasa ngga enak.

"Ini bukan untuk ibu kok,tapi untuk keponakan Ibu. keponakan Ibu kira kira seumuran sama kamu.omong omong kamu umur berapa Dania.?"

"Saya 24 tahun Bu."

"Benar kah.wah sama dengan keponakan Ibu umur kamu,"Dania tersenyum.

"Ibu mau ini deh. di kamu aja pas banget."

"Iya Bu silakan."

Akhirnya si ibu sudah mendapatkan dua gaun.lalu Si ibu minta di temani Dania ke kasir.

"Jadi berapa semuanya Mba.?"

"Semuanya jadi 3 juta Bu."

"Oh iya baiklah."

Si ibu membayarnya,setelah itu Dania mengantar sampai depan pintu keluar.

"Oh iya Dania. kamu belum tau nama Ibu kan. kenalkan nama Ibu Sindy ."

"Oh iya Bu. Ibu Sindy."

"Ya sudah kalau gitu Saya pulang yah. jangan lupa makanannya di makan."

"Iya Bu. trimakasih sekali lagi ya Bu."

"Iya."

"Hati hati di jalan Ibu."

"Iya,"Bu Sindy pun keluar dan menuju mobilnya.

Dania yang tadi makan jadi mau lanjut makan. dan mengambil kotak makan yang di bawakan Bu Sindy.

Dania membuka kotak makanya,dan isunya ternyata daging rendang dan tumis capcay.

"Dania enak banget itu bekal kamu,?"kata temanya.

"Kamu mau. ambilah.kita bagi dua.ini Aku tadi di kasih sama pelanggan."

"Serius kamu mau bagi Aku.? ada yah pelanggan yang baik gitu ke kamu."

"Iya Aku aja ngga tau ibu itu baik banget. ini ambilah,buatku terlalu banyak.tadi kan Aku udah makan."

"Baiklah Aku ambil yah."

Dania makan bersama temanya.selesai makan Dania lanjut kerja lagi.

Saat jam pulang kerja Dania lewat jalan utama lagi,walau lebih jauh yang penting aman.dan hari hari lainya juga seperti itu. Dania sudah tidak berani lewat jalan pintas .Dania takut kejadian seperti kemarin lagi.

Hari berlalu,dan sudah satu minggu Ibu Sindy tidak datang lagi. padahal biasanya dua hari sekali datang walau cuman lihat lihat saja. rupanya Ibu Sindy hanya ingin bertemu Dania dan mengobrol.

Dania sedang merapikan baju baju agar rapi.lalu ada temanya yang datang memanggilnya.

"Dania. kamu ada yang cari tuh."

"Siapa.?"

"Ngga tau.sanah temui dulu."

Dania lalu mengikuti temanya untuk menemui orang yang mencarinya.

"Bapak mencari Saya,?"tanya Dania ke seorang laki laki paruh baya.

"Iya Mba. Saya di suruh Nyonya untuk mengajak Mba kerumahnya."

"Nyonya siapa ya Pak.?"

"Ibu Sindy Mba . Saya supirnya Ibu Sindy."

"Oh ibu Sindy. ada apa yah Saya di suruh ke rumahnya.?"

"Ibu Sindy sedang sakit.katanya ingin di jenguk Mba."

"Tapi Saya ngga bisa Pak. Saya masih kerja."

"Kalau jam istirahat gimana Mba. kata Ibu kalau Saya ngga ajak Mba, Saya ngga boleh balik ke rumah,"Dania jadi bingung. kasihan juga kalau si Bapaknya ngga bisa pulang gara gara dirinya.

"Ya udah Pak. Bapak tunggu Saya sampai jam istirahat aja kalau gitu. tapi Saya ngga bisa lama."

"Iya Mba ngga papa.yang penting Mba bisa ikut saya."

Pak Supir lalu keluar menunggu di parkiran.saat jam istirahat Dania izin ke temennya mau pergi sebentar.

"Iya ,tapi nanti jam satu kamu sudah harus balik kesini lagi yah."

"Iya."

Dania menuju parkiran. pak supir yang melihatnya langsung menyuruh Dania masuk ke mobil.

"Memangnya Bu Sindy sakit apa Pak.?"

"Ibu cuman sakit biasa Mba,demam gitu."

"Oh syukurlah ngga sakit yang aneh aneh. Ibu Sindy tinggalnya sama siapa aja ya Pak kalau boleh tau."

"Ibu tinggal sama Anak laki laki nya.dan Ibu sudah tidak punya suami.sedang anak nya selalu sibuk dengan kerjaan ya.makanya Ibu suka kesepian dan jadi sakit."

"Kasihan Ibu Sindy ya Pak."

"Iya Mba. anaknya sudah umur 30 tahun tapi belum nikah juga. Ibu sudah sering menyuruh Anaknya menikah,tapi belum juga dapat jodoh.soalnya anak Ibu orangnya terlalu cuek dan pendiam.makanya sudah dekat sama cewek."

Dania hanya jadi pendengar saja.dan sekitar 10 menit mobil masuk ke pintu gerbang perumahan elit.

Lalu mobil masuk ke rumah yang sangat mewah dan megah. Dania sampai bengong melihatnya.

"Kita sudah sampai Mba .ayo mari kita masuk."

"I,,iya Pak."

Dania keluar dari mobil dan mengikuti pak supir masuk ke dalam rumah.

Ibu Sindy sudah menunggu di ruang keluarga. Ibu Sindy tersenyum senang melihat Dania yang datang.

"Dania."

"Ibu. Ibu sakit,?"Dania sambil cium tangan.

"Iya. hanya meriang .tapi sekarang sudah sembuh. ayo duduk."

Dania duduk di dekat Bu Sindy. mata Dania masih melihat sekeliling.

"Rumah Ibu besar sekali yah."

"Iya. tapi rumah Ibu sepi. Anak Ibu sibuk sama kerjaan nya.pulangnya selalu malam.dan ibu hanya di rumah sendirian dan kesepian."

"Keponakan Ibu katanya ada.?"

"Iya kemarin kemarin sih ada.tapi dua hari lalu dia pulang,kesini lagi nya nanti seminggu lagi."

"Oh seperti itu,"Ibu Sindy tersenyum dan mengangguk.

"Kita makan siang yuk. ibu sudah suruh Mba siapkan makanan buat kita makan bersama."

"Tapi Bu."

"Sudah ayo ngga usah sungkan."

Ibu Sindy mengandeng Diana masuk ke ruang makan.malanan sudah berjejer rapi di meja.

Ibu Sindy memanggil Mba untuk ikut makan bersama juga.

"Mba ini kenalkan namanya Dania. cantik kan,"

"Iya Bu. Cantik."

"Ah ibu sama Mba bisa aja. wanita itu pasti cantik semuanya dong."

"Iya sih Mba Dania. tapi Mba Dania. memang cantik. Mba Dania calon menantu Nyonya yah,?"Dania langsung kaget.

"Bukan Mba. mana mungkin sih Saya jadi menanti Ibu Sindy ."

"Mungkin saja Diana. Ibu memang ingin kamu jadi menantu Ibu."

"Ah Ibu becanda aja. kita makan aja yuk Bu."

"Oh iya ayo kita makan."

Dania di ambilkan banyak makanan oleh Ibu Sindy di piringnya.

"Ibu sudah cukup.ini sangat banyak."

"Ngga papa,udah habiskan yah."

Dua Mba,Ibu Sindy dan Dania makan siang bersama. mereka sambil mengobrol. Ibu Sindy memang sering mengajak mba nya untuk makan bersama.

Selesai makan Dania bersama Ibu Sindy mengobrol hanya sebentar,karena Dania harus balik ke Butik. saat Dania mau pulang Ibu Sindy membawakan makanan dan juga kue untuk teman teman Dania di butik.

Dania pun di antar supir ke Butik. Dania merasa tidak enak sebenarnya ,karena Ibu Sindy terlalu baik padanya.

Sedang perkataan Ibu Sindy yang memintanya sebagai menanti,di anggap Dania hanya omong kosong saja. karena menurut Dania tidak mungkin. mereka sangat berbeda seperti bumi dan langit.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Febrianti Ningrum

Febrianti Ningrum

antara langit dan bumi, antara anyer dan jakarta, kalo jodoh g akan kemana Dania.. ikan yg hidup dilaut aja berjodoh sm daun singkong yg ditanam diatas bukit. berjodohnya di atas piring 😅😅😅

2023-11-14

2

Rina

Rina

Semoga cepat berjodoh ya Dania dan anaknya bu Sindy 🙏🏻

2023-09-09

0

Miss Typo

Miss Typo

pasti nanti jadi menantu nya Bu Sindy beneran 😀

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!