Tidur Di Sofa

Dania dan Gilang sudah selesai makan.sodara Gilang lalu memanggil keduanya agar gabung dengan mereka untuk mengobrol.saat mengobrol sodara Gilang semua justru terus meledek Gilang yang kaku ke wanita.sampai Dania juga dapat candaan mereka.

Gilang yang melirik Dania terlihat malu sampai pipinya memerah. Gilang merasa ngga enak ,lalu melihat ke Mamah nya untuk minta tolong.

Bu Sindy tersenyum karena tau arti tatapan Gilang.

"Gilang,Dania kalian harus istirahat loh.sekarang kalian masuk kamar Sanah. soalnya jam 3 sore kita harus berangkat ke hotel ."

Gilang langsung bersyukur karena Mamahnya mau membantu nya.

"Yah Tante ,kita kan lagi asik nih godain pengantin,"satu sodara Gilang protes.

"Tapi mereka harus istirahat. nanti malam Gilang dan Dania pasti capek,karena pestanya sampai malam dan tamu akan sangat banyak."

Gilang sudah berdiri dari duduknya dan mau jalan. sedang Dania masih duduk saja karena Gilang tidak mengajaknya.

"Sayang , Dania nya ajak dong,"kata Mamah.

Sodara Gilang meledeknya lagi.

"Gilang,kamu tuh udah punya istri sekarang.ingat woy..."

"Apa kamu ngga mau istri kamu.haha.."

Gilang tidak menimpali perkataan sodaranya,tapi Gilang langsung mengajak Dania.

"Ayo kita ke kamar,"Dania hanya mengangguk.Gilang lalu jalan.

Dania berdiri dan berjalan di belakang Gilang. tapi Mamah menghentikan Gilang.

"Sayang. berhenti dulu."

"Ada apa lagi Mah.?"

"Dania nya di gandeng dong. masa pengantin baru jalanya sendiri sediri,"sambil Bu Sindy mengambil tangan Dania dan Gilang agar bergandengan.

Tangan keduanya sama sama dingin,dan Gilang menggenggam tangan Dania lalu berjalan pergi menuju ke kamarnya . semua tersenyum melihat pengantin yang sama sama kaku.

Gilang dan Dania akhirnya bisa bernafas lega, karena sudah lolos dari sodara Gilang yang senang meledek mereka berdua.

Gilang membuka pintu kamarnya,dan tangan masih saling gandeng dan canggung.

"Masuk lah,"Dania mengangguk pelan. Dania dan Gilang rupanya sama sama tegang,terlihat dari bicara dan gerak badan.

Sebelum masuk,Gilang melepaskan tangan Dania agar masuk duluan. Dania dengan pelan masuk ke dalam kamar . Gilang masuk setelah Dania masuk.

Dania di dalam berdiri sambil melihat ke kamar Gilang yang sangat luas dan bagus. Gilang juga berdiri dekat Dania setelah menutup pintu.

"Silakan duduk,"

"I,,iya makasih,"Dania merasa grogi.

Dania lalu menuju sofa untuk duduk.sedang Gilang duduk di kasur. keduanya diam karena bingung mau bicara apa.

Dania melihat koper baju nya sudah ada di kamar Gilang. Dania yang sudah merasa risih karena pakai kebaya ,ingin ganti baju.

"Saya mau ganti baju.kamar mandinya di mana ya Mas.?"

"Itu kamar mandinya,pintu hitam,"Dania melihat ke arah kemana Gilang menunjuk.

"Oh iya.trimakasih."

Dania membuka kopernya lalu mengambil baju untuk ganti. Dania pergi ke kamar mandi sambil bawa baju. Gilang terus melihat ke Dania saat jalan. membuat Dania merasa malu.

Sampai di kamar mandi,Dania mengusap dadanya.karena jantungnya berdetak cepat.

"Ya Tuhan .kenapa rasanya gini amat sih."

Setelah jantungnya sudah berdetak normal. Dania melepaskan kebayanya dan ganti baju rumahan. Dania pakai celana panjang dan kaos.

Gilang setelah Dania masuk kamar,menjatuhkan badanya di kasur. Gilang mengusap wajahnya kasar.

"Kenapa jadi grogi gini sih."

Dania di kamar mandi tidak hanya ganti baju saja,tapi juga membersihkan wajahnya dari makeup.tatanan rambutnya juga sudah di rapikan.cukup lama Dania di kamar mandi,sekitar 35 menitan.

Dania lalu keluar dari kamar mandi setelah selesai. Dania melirik ke Gilang,ternyata Gilang tertidur.

Dania jalan ke sofa lagi untuk duduk. Gilang semalam tidak bisa tidur.makanya mengantuk.

Dania juga semalam tidak bisa tidur.setelah duduk di sofa,Dania menyandarkan kepalanya di sandaran sofa lalu memejamkan matanya karena memang sudah mengantuk. Dania ngga berani naik ke kasur Gilang. makanya lebih baik tidur di sofa aja.

Sekitar jam dua siang,Gilang terbangun. mata Gilang langsung melihat ke Dania saat buka mata. Gilang melihat Dania yang tidur di sofa.

Gilang merasa ngga enak membiarkan Dania tidur di sofa,pasti tidak nyaman.tapi Gilang juga tidak enak membangunkannya.

Gilang lalu ke kamar mandi untuk cuci muka dan ganti baju. setelah itu Gilang keluar dari kamar mandi. Gilang duduk di tepi kasur sambil melihat ke Dania.

Gilang terus menatap Dania,sampai akhirnya Gilang tersadar saat ada ketukan pintu.

Saat Gilang mau buka pintu,Dania yang mendengar ketukan pintu juga jadi bangun.

Gilang membuka pintunya,dan ternyata Mamah.

"Ada apa Mah.?"

"Kalian sudah bangun.?"

"Sudah."

"Kalian bersiaplah ,kita sebentar lagi akan pergi ke Hotel."

"Iya Mah."

Mamah melihat Dania yang duduk di sofa sambil mengusap wajahnya. tapi Mamah tidak memanggilnya.

"Ya sudah kalau gitu .Mamah tunggu di bawah yah. jangan lupa kalian bawa baju,soalnya kita akan menginap di hotel."

"Iya Mah."

Mamah turun ke bawah,Gilang menutup pintunya lagi.

"Itu sofa harus di ganti. pasti tadi Dania tidurnya di sofa,"kata Mamah sambil turun ke bawah.

Mamah mencari Mba di dapur. setelah bertemu , Mamah menyuruh Mba kalau nanti sudah pada pergi,sofa di kamar Gilang Mamah suruh keluarkan,dan di ganti sofa singgel saja. setelah Mba ngerti,Mamah pergi untuk siap siap.

Semuanya sudah siap untuk pergi ke hotel.tinggal menunggu Gilang dan Dania yang belum turun.

"Pakai tas ini saja. jangan pakai koper.kita cuman bawa baju dua setel saja."

Gilang memberikan tas ke Dania. Dania menerimanya karena memang pakai koper terlalu besar,karena Gilang tidak punya koper kecil.

Dania lalu menata semua keperluan miliknya."Punya kamu mana Mas yang mau di bawa.?"

"Itu di kasur."

Dania melihat di kasur ada tumpukan baju. Dania lalu menuju ke kasur sambil membawa tasnya. Dania menata baju Gilang,dan Dania juga memegang celana segitiga milik Gilang. Dania melihatnya terasa malu sendiri.

Setelah semuanya siap,Gilang mengambil tas nya untuk di bawa olehnya.

Keduanya keluar dari kamar dan berjalan bersebelahan. keduanya sama sama diam turun ke bawah.

"Akhirnya ,,,pengantin turun juga.kita nunggu kalian lama banget loh,"kata sodara Gilang. Gilang tetap diam saja.

"Maaf,"kata Dania pelan.

"Sudah ngga papa,ayo kita berangkat."

Lalu semuanya naik mobil, Dania satu mobil dengan Gilang dan Ibu juga Mamah.

Di Mobil Gilang dan Dania masih saja saling diam.yang banyak bicara Mamah sama Ibu.

Sampai di hotel ,Dania dan Gilang di suruh ke ruang make-up karena jam sudah pukul setengah lima sore.Ibu dan Mamah juga lainya juga bersiap di kamar tersendiri.

Dania sedang di makeup oleh MUA yang tadi pagi mendandaninya. Gilang duduk di sofa sambil melihat ke Dania yang sedang di dandani.

Sampai mata Gilang dan Dania bertemu di cermin. keduanya saling tatap dengan diam tanpa berkedip. MUA melihat nya,tapi membiarkan nya saja.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

semoga mereka berdua cepat saling jatuh cinta 😁
dua²nya pada grogi gmn nanti pas mlm pertama ya🤔
apakah akan gagal 😁

semangat kak Tuti ditunggu lanjutannya 💪💪💪

2023-09-28

2

0v¥

0v¥

mana bisa MP orang kulkas 2 pintu kayak gitu, paling juga diem die. aja.

2023-09-28

1

Djuniati 123

Djuniati 123

kulkas kulkas

2023-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!