Mahar 100 Juta

Dania bersama Ibunya sudah selesai memasak.semua makanan sudah di tata di meja.

"Sayang. semua kan sudah selesai,sekarang kita mandi dan bersiap yuk."

"Iya Bu."

Ibu dan Dania masuk ke kamar masing masing.keduanya mau mandi dan bersiap.

Bu Sindy di rumahnya sudah rapi.dan Bu Sindy sedang menunggu Gilang yang belum keluar juga dari kamarnya.

Gilang di kamarnya baru selesai mandi. Gilang sangat santai,padahal Mamah nya sudah menunggu.

Dania juga sudah selesai mandi . Dania sedang mencari baju di lemari untuk di pakainya.

"Aku pakai baju yang mana yah,"Dania masih bingung mencari baju di lemarinya.

Setelah memilih sekitar 10 menitan,Dania memutuskan memakai dres warna merah maron.lengan panjang dan panjangnya di bawah lutut sedikit.Dania menggeraikan rambutnya dan pakai makeup tipis.

Akhirnya penampilan Dania sangat prefaik,terlihat cantik sempurna.tapi bagi Diana, belum tentu kata Gilang.

Gilang akhirnya keluar dari kamarnya ,dan jam sudah menujukan pukul setengah tujuh malam.

Bu Sindy yang sudah melihat Gilang turun dari atas,langsung menyuruh Mba untuk memasukan barang bawaan yang mau di bawa ke rumah Dania ke dalam mobil.

"Ya Tuhan. anak Mamah malam ini terlihat sangat tampan ,"Bu Sindy memuji Gilang.

Gilang mencukur berewok dan kumisnya,jadi Gilang terlihat tampan dan tidak berantakan.

"Berarti kemarin Gilang ngga tampan Mah.?"

"Ya tampan sih,tapi sekarang karena kumis dan brewok kamu di bersihkan,kamu jadi lebih muda dan terlihat segar.ya sudah yuk kita berangkat sekarang."

Bu Sindy langsung menggandeng Gilang untuk jalan keluar rumah dan menuju mobil.

Gilang membawa mobilnya cukup cepat .Bu Sindy mengarahkan jalan menuju ke rumah Dania.

Sampai di rumah Dania jam 7 lewat 5 menit.keduanya lalu turun dari mobil. Ibu Dania yang mendengar suara mobil berhenti langsung membuka pintu untuk menyambutnya.

Dania justru ke dapur untuk menyiapkan minum . Dania membuat teh manis hangat.

"Selamat malam Bu."

"Selamat malam,"kedua ibu ibu saling cipika cipiki.setelah itu Bu Sindy mengenalkan Gilang pada Ibu Dania.

"Kenalkan Bu. ini putra Saya,namanya Gilang."

"Oh iya.tampan sekali anak Ibu,"Ibu Dania dan Gilang bersalaman.

"Ayo silakan masuk,"Ibu mempersilakan masuk ke dalam rumah.

"Iya Bu. trimakasih."

"Dania nya mana Bu,?"setelah duduk Bu Sindy bertanya.

"Dania sedang di dapur.tadi Dania lihat mobil langsung ke dapur untuk buatkan minuman dulu."

"Oh gitu. Saya jadi ngga enak nih ngerepotin."

"Ngga kok.orang cuman buat teh saja."

Dania lalu keluar sambil membawa nampan yang isinya ada dua teh hangat dan dua piring yang isinya kue.

Dania tersenyum ke arah Bu Sindy, tapi Dania tidak melihat ke Gilang. Gilang juga tidak melihat ke Dania karena Gilang dari tadi melihat ke hpnya.

Setelah meletakan teh dan piring kue, Dania bersalaman dengan Bu Sindy. setelah itu Dania mau menyalami Gilang .tapi Gilang dari tadi yang melihat ke hp terus tidak melihat Dania menyodorkan tangan.lalu Bu Sindy mengusap lengan Gilang. dan Gilang sadar kalau Dania menyodorkan tangan.

Keduanya bersalaman hanya sekedar menempel saja,setelah itu di lepas.

Lalu Bu Sindy langsung bicara tentang niatnya datang ke rumah Dania.

"Malam ini,Saya bersama Anak Saya datang kesini bertujuan ingin melamar Dania untuk menjadi istri anak Saya Bu.semoga lamaran anak Saya di terima oleh Dania,"Bu Sindy langsung bicara ke inti.

"Iya Bu,trimakasih untuk niat Ibu dan nak Gilang yang ingin melamar anak Saya. kalau Saya sebagai orang tua setuju setuju saja.Saya menyerahkan semua keputusan nya sama anak Saya Dania,karena Dania yang akan menjalaninya."

Dania dari tadi bingung mau kasih jawaban apa.karena salah satunya ngga enak dengan Bu Sindy yang orangnya sangat baik.tapi salah satunya ingin menolak karena lihat Gilang seperti tidak ada niat menikahinya dan juga dirinya yang memang belum ingin menikah dulu.

"Dania. gimana jawaban tentang lamaran anak Ibu. Ibu sangat berharap kamu mau jadi menantu Ibu,?"

Dania melihat ke Bu Sindy ,lalu melihat ke Gilang yang sedang menatapnya.tatapan Gilang sulit di artikan oleh Dania.

"Ayo sayang di jawab.kamu mau menerima lamaran nak Gilang apa ngga.?"

"Saya mau menerima lamaran nya.tapi Saya punya syarat."

"Apa syaratnya,?"terlihat Bu Sindy yang penasaran.

"Saya ingin mahar 100 juta."

Ibu Dania,Bu Sindy dan Gilang mendengar mahar yang di minta Dania langsung kaget.

Gilang tiba tiba bangun dari duduknya,dan langsung mengajak Mamah nya untuk pulang.

"Mah ayo kita pulang. dari dia minta mahar segitu,sudah terlihat dia wanita matre. hanya seorang janda saja dia minta uang 100 juta untuk mahar,"perkataan Gilang sangat membuat Dania sakit hati.sedang Ibu Dania mendengar perkataan Dania dan Gilang langsung sedih.

Sedang Bu Sindy sebenarnya tidak masalah kalau Dania meminta mahar segitu.tapi Bu Sindy ingin tau kenapa Dania minta mahar 100 juta.

Dania terpaksa memberi Sayat yang kurang masuk akal agar Bu Sindy dan Gilang tidak jadi melamarnya. Dania melihat Gilang yang tidak ada niat untuk menikahinya merasa takut.akan gimana nasib pernikahannya kalau Gilang terlihat terpaksa dan orangnya dingin.

"Tunggu dulu. Mamah ingin bicara dulu dengan Dania."

"Ngga ada yang perlu di bicarakan lagi Mah. masih banyak wanita di luar sana yang mau menikah dengan Gilang. ayo pulang,"Gilang keluar dari rumah Dania duluan.

Bu Sindy melihat Dania yang masih duduk sambil menunduk. Dania tidak berani mengangkat wajahnya. karena pasti wajah dua ibu terlihat sedih.

Ibu Dania sampai meneteskan air mata. Bu Sindy mendekatinya sambil mengusap tanganya.

"Saya pamit pulang dulu,"Bu Sindy pamitan,dan ibu Dania hanya mengangguk.

Gilang membawa mobilnya cukup cepat dari tadi saat berangkat. Bu Sindy di mobil diam saja. Bu Sindy merasa sedih dan sakit tapi di tahannya.

Sedang di rumah Dania. Ibu Dania sangat kesal karena mendengar syarat yang di minta Dania.

"Kenapa kamu jadi gini Dania. kenapa kamu terlihat jadi wanita mata duitan. untuk apa kamu minta mahar segitu banyaknya.kamu sungguh bikin Ibu malu dan kecewa,!"Ibu kesal dan marah sambil menangis.

"Maafin Dania Bu. Dania terpaksa memberi syarat seperti itu agar mereka tidak jadi melamar Dania."

"Apa!kenapa begitu. ada apa dengan kamu,jangan bilang kamu belum siap untuk menikah. kamu itu sudah janda dua tahun ,kamu itu juga butuh pendamping Dania! Ibu sudah tua kalau Ibu di panggil Tuhan ,kamu nanti sama siapa,hah,!"Ibu terlihat sangat marah.

"Dania juga ingin menikah Bu .tapi dengan pria yang benar benar ingin menikahi Dania. Ibu tadi lihat kan,kalau anak Bu Sindy seperti tidak serius untuk melamar Dania. untuk apa Dania menikah kalau hati Dania tersakiti nantinya.dan rumah tangga seperti itu apa akan bahagia."

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Sumi afiz

Sumi afiz

benar juga kata Dania,Gilang nya aja cuek bebek malah ibunya yg kebelet mau nikahin Gilang.

2023-09-20

4

Warni Tanjung

Warni Tanjung

kayak nya tetap nikah deh, tapi dania nya di sakiti.

2023-09-20

0

Djuniati 123

Djuniati 123

liat sampai dmn keseriusan Gilang.. niat gk

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!