Es Batu

Deg..

Dania melihat kearah anak Bu Sindy cukup kaget.karena anak Bu Sindy sangat tampan.Dania langsung menunduk saat anak Bu Sindy berdiri dari duduk nya.

"Maaf ya Sayang, Mamah telat."Bu Sindy dan anaknya cipika cipiki.

"Gilang juga belum lama kok Mah."

Setelah cipika cipiki,Bu Sindy mengenalkan Dania ke Anaknya.

"Sayang .kenalkan ini Dania."

"Dania. ini anak Ibu."

Gilang dan Dania saling jabat tangan.

"Dania."

"Gilang."

Keduanya saling sebut nama,setelah itu keduanya melepaskan jabatan tangan.

Ketiganya lalu duduk dan Bu Sindy yang memesankan makanan.sambil menunggu pesanan ketiganya ngobrol.

Bu Sindy menceritakan tentang Gilang ke Dania,dan Bu Sindy juga menceritakan tentang Dania ke Gilang.

Dania hanya menunduk malu saat Bu Sindy selalu memuji dirinya kepada Gilang.

Apa lagi Gilang terus melirik ke arahnya,membuat Dania makin tidak berani mengangkat wajahnya.

Makanan pun akhirnya datang. Bu Dania memesan banyak makanan.

"Sayang,Dania ayo ambil. Ibu sengaja pesan makanan kesukaan kalian berdua."

"Iya Bu,"Dania menjawab pelan.

Saat Dania mau ambil udang mentega,ternyata Gilang juga mau mengambilnya.tangan mereka sudah sama sama mau pegang sendok.tapi karena bersamaan, keduanya menarik lagi tanganya.

"Silakan Mas Gilang duluan,"kata Diana dengan pelan.

Ibu Sindy yang melihat keduanya tersenyum .Gilang lalu mengambil sendok dan mengambil udangnya.

Saat makan,Bu Sandy yang banyak bicara.sedang Dania dan Gilang hanya jadi pendengar .Dania sangat tidak enak karena Gilang dari tadi terus meliriknya.

Dania merasa tidak asing dengan Gilang,seperti pernah bertemu.tapi Dania lupa di mana pernah bertemu dengannya.

Selesai makan,Bu Sindy lalu menyuruh Gilang mengatar Dania ke tempat kerjanya.

"Ngga usah repot repot Bu. Saya biasa naik taxsi ."

"Jangan nolak. Ibu tidak enak kalau kamu pulang naik taxsi.sayang kamu mau kan mengantar Dania ke tempat kerjanya.?"

"Iya Mah, Gilang mau."

"Tuh kan Dania,Gilang mau.ya sudah Ibu pulang dulu sama pak supir,kamu pulang sama Gilang yah."

Bu Sindy bangun dari duduknya dan langsung keluar. Dania jadi bingung karena merasa ngga enak dan bingung.

Dari tadi Gilang selalu diam ke Dania."Saya pulang,"belum juga Dania selesai bicara ,Gilang bangun dari duduknya .

"Saya akan mengantar kamu,"kata Gilang sambil berjalan.

Dania hanya buang nafas pelan."Ya Tuhan, orang kok dingin kaya Es,"Dania bicara pelan sambil melihat Gilang yang berjalan.

Dania lalu menyusul Gilang menuju parkiran mobil.karena Dania jalanya pelan ,Gilang menekan klakson tanda agar Dania cepat jalanya.

Dania lalu mempercepat jalanya.sampai di mobil Dania buka pintu mobil belakang.saat mau duduk Gilang bicara.

"Saya bukan supir kamu.duduk depan,!"Dania kena mental dengar suara Gilang.

Dania tidak menjawab dan hanya diam.tapi Dania lalu pindah ke depan .Dania merasa takut dan hanya diam saja di dalam mobil.begitu juga dengan Gilang yang terus diam.

Sekitar 20 menit mobil Gilang sudah sampai di parkiran butik.mobil pun berhenti.

"Buruan turun,!"Dania langsung tersadar.karena kaget dengar suara Gilang,Dania langsung turun dari mobil tanpa bilang terimakasih.

Saat Dania turun dari mobil,Gilang langsung tancap gas meninggalkan Dania.

"Ya tuhan.pantas dia belum juga nikah.gimana ada wanita yang mau sama dia kalau dianya dingin kaya es batu,"Dania bicara sambil melihat mobil Gilang yang makin jauh.

"Eh kok dia tau tempat kerjaku,Aku kan ngga bilang,apa mungkin Bu Sindy yang kasih tau yah.tapi bodo amat lah,,yang penting Aku sudah sampai Butik."

Setelah mobil tidak terlihat Dania masuk ke dalam butik.teman teman Dania rupanya melihat kalau Dania datang di antar mobil yang berbeda dengan mobil Bu Sindy.

"Di antar siapa kamu tadi.?"

"Supirnya Bu Sindy,"jawab Dania sambil masuk ke dalam.

Sore harinya Gilang pulang ke rumah.dan ternyata di rumah Bu Sindy sedang menunggunya.

"Sayang , Mamah mau bicara,"Bu Sindy sambil mendekati anaknya yang baru masuk ke rumah.

"Bicara apa si Mah. ngga bisa nanti apa, Gilang capek mau istirahat."

"Mamah cuman mau tanya gimana dengan Dania .kamu mau kan Mamah jodohkan dengan nya."

"Mah. Gilang belum kepikiran buat nikah saat ini."

"Kamu mau sampai kapan kaya gini.selalu bilang belum siap nikah. Mamah tuh sudah tua,sudah ingin melihat kamu menikah dan punya anak. kenapa sih kamu ngga mau bahagiain Mamah,"Bu Sindy sambil menangis bicaranya.

"Mah,bukanya Gilang ngga mau bahagiain Mamah,tapi memang Gilang belum siap menikah untuk saat ini."

"Mau sampai kapan kamu ngga siap nikah.sampai Mamah mati baru kamu siap.kamu sudah umur 30 tahun Gilang,sudah waktunya kamu nikah,"Bu Sindy masih saja menangis.

Gilang ngga tega melihat Mamah nya yang terus menangis lalu memeluknya.

"Jangan bicara seperti itu Mah. Mamah pasti akan panjang umur."

"Mamah hanya melihat kamu menikah dan bahagia,"bicara pelan sambil menangis.

"Ya sudah Gilang terserah Mamah saja. Gilang akan menuruti semua keinginan Mamah."

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih..

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak mantab 👍👍👍👍👍

2023-09-19

1

Djuniati 123

Djuniati 123

kena kulkas jd kanebo

2023-09-15

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Uang Tips
3 Kotak Makan
4 Bagai Bumi Dan Langit
5 Gilang Dirga
6 Seorang Janda
7 Di Ajak Makan Siang
8 Bertemu
9 Es Batu
10 Membelikan Gaun
11 Dua Tahun Lalu
12 Mahar 100 Juta
13 Bu Sindy Sakit
14 Ada Yang Menguping
15 Melamar Lagi
16 Lamaran Di Terima
17 Ambil Cuti
18 Sah
19 Tidur Di Sofa
20 Di Gendong
21 Saling Tatap
22 Jatah Bulanan 50 Juta
23 Gilang Mencari Dania
24 Sampai Di Bali
25 Apem Bau
26 Sarapan Di Kamar
27 Pasang Foto Pernikahan
28 Belanja Baju
29 Gilang Dan Dania Pulang
30 Sampai Rumah
31 Tami Sudah Mulai Berulah
32 Ke Rumah Ibu
33 Mengerikan Rambut
34 Tami Buat Gilang Kesal
35 Kartu ATM
36 Gilang Emosi
37 Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38 Pingsan
39 3 Minggu
40 Sayur Asam
41 Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42 Kritis
43 Dania Sadar
44 Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45 Gilang Sudah Tau Pelakunya
46 Marah
47 Pengin Di Peluk
48 Membantu Dania
49 Mamah Mencari Tami
50 Dania Membantu Gilang
51 Pagi Yang Dingin
52 40 Hari
53 Buka Puasa
54 Gilang Ngga Ada Puasnya
55 Ibu Di Traktir Mamah
56 Makan Banyak
57 Tami Datang Ke Rumah Gilang
58 Dania Pingsan
59 Pergi Ke Dokter Kandungan
60 Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61 8 Bulan
62 Malam Yang Indah
63 Dania Akan Melahirkan
64 Bayi Sepasang
65 Bahagia
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hancur
2
Uang Tips
3
Kotak Makan
4
Bagai Bumi Dan Langit
5
Gilang Dirga
6
Seorang Janda
7
Di Ajak Makan Siang
8
Bertemu
9
Es Batu
10
Membelikan Gaun
11
Dua Tahun Lalu
12
Mahar 100 Juta
13
Bu Sindy Sakit
14
Ada Yang Menguping
15
Melamar Lagi
16
Lamaran Di Terima
17
Ambil Cuti
18
Sah
19
Tidur Di Sofa
20
Di Gendong
21
Saling Tatap
22
Jatah Bulanan 50 Juta
23
Gilang Mencari Dania
24
Sampai Di Bali
25
Apem Bau
26
Sarapan Di Kamar
27
Pasang Foto Pernikahan
28
Belanja Baju
29
Gilang Dan Dania Pulang
30
Sampai Rumah
31
Tami Sudah Mulai Berulah
32
Ke Rumah Ibu
33
Mengerikan Rambut
34
Tami Buat Gilang Kesal
35
Kartu ATM
36
Gilang Emosi
37
Tami Pergi Dari Rumah Gilang
38
Pingsan
39
3 Minggu
40
Sayur Asam
41
Gilang Meminta Dania Berhenti Bekerja
42
Kritis
43
Dania Sadar
44
Akhirnya Dania Tau Calon Anaknya Sudah Tiada
45
Gilang Sudah Tau Pelakunya
46
Marah
47
Pengin Di Peluk
48
Membantu Dania
49
Mamah Mencari Tami
50
Dania Membantu Gilang
51
Pagi Yang Dingin
52
40 Hari
53
Buka Puasa
54
Gilang Ngga Ada Puasnya
55
Ibu Di Traktir Mamah
56
Makan Banyak
57
Tami Datang Ke Rumah Gilang
58
Dania Pingsan
59
Pergi Ke Dokter Kandungan
60
Mamah Dan Ibu Sangat Bahagia
61
8 Bulan
62
Malam Yang Indah
63
Dania Akan Melahirkan
64
Bayi Sepasang
65
Bahagia
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!