Setelah Dania memberi tau kalau dirinya janda,Bu Sindy sudah tiga hari ngga datang ke butik.
Dania tidak merasa sedih atau kecewa kalau memang Bu Sindy tidak lagi mau datang ke butik.karena Dania tau diri siapa dirinya.selama ini Dania juga merasa ngga enak ke Bu Sindy yang selalu datang membawa makanan.
Justru yang merasa kehilangan teman teman Dania.karena sekarang tidak ada lagi orang yang membawakan makanan untuk mereka.
"Dania.kenapa Bu Sindy sudah tiga hari ngga datang yah.?"
"Iya. mungkin sedang pergi,"jawab Dania.
"Iya mungkin juga yah.kamu ngga telfon nanyain ada apa ngga kesini.?"
"Ngga.ngapain,lagian Aku ngga punya no telfonnya."
"Serius kamu ngga punya,"Dania menggelengkan kepalanya.
"Ya siapa tau Bu Sindy sedang sakit. kalau iya kan kita bisa tengok."
"Mudah mudahan Bu Sindy sehat.kita harus berpikir yang baik.sudah yuk kita lanjut kerja lagi,"teman Dania menjawab iya.
Dania sambil bekerja teringat dengan perkataan temanya tadi.jangan jangan Bu Sindy benar sakit.
Di lain tempat,ternyata Bu Sindy menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang Dania. Bu Sindy sekarang sudah tau semua tentang Dania dan di mana rumahnya juga.
Pagi ini sekitar jam 9 pagi. Bu Sindy datang ke rumah Dania. Bu Sindy tau kalau ibu Dania jualan di depan rumahnya.
Bu Sindy turun dari mobil setelah pak Supir menghentikan mobilnya di depan rumah Dania.
Bu Sindy lalu masuk ke warung ibu Dania.Bu Sindy rupanya mau makan untuk mencicipi masakan ibu Dania.
"Pagi Bu,silakan duduk,"ibu Dania dengan ramah menyuruh Bu Sindy duduk.
"Iya Bu terimakasih.Saya mau makan,apa masih ada.?"
"Masih. Ibu mau makan pake apa silakan di pilih.?"
"Nasinya sedikit aja ya Bu."
"Iya baik Bu."
"Saya mau pakai ayam kecap ,tumis sayur sama tempe goreng,"ibu Dania mengambilkan semua yang di pesan Bu Sindy.
"Sudah ini aja Bu.?"
"Iya Bu itu saja,"Ibu Dania memberikan piringnya ke Bu Sindy.
Bu Sindy langsung memakannya,setelah pesan teh pait hangat.
Bu Sindy menyukai masakan Bu Dania karena sangat pas bumbunya.
"Masakan Ibu enak loh.sangat pas di mulut Saya,"kata Bu Sindy.
"Syukurlah kalau Ibu suka."
"Iya, Saya suka masakan ibu."
"Maaf Bu,sepertinya Ibu bukan orang sini yah.?"
"Iya Bu. Saya memang bukan orang sini."
"Oh pantes Saya baru lihat Ibu."
"iya."
Bu Sindy dan Ibu Dania lanjut mengobrol.mereka rupanya bisa nyambung.mungkin karena umur mereka yang tidak terpaut jauh .
Sekitar jam 11 siang Bu Sindy pamitan untuk pulang.dan Bu Sindy bilang mau datang lagi besok.
Malam harinya Dania bersama ibunya sedang makan malam. Ibu bilang ke Dania tadi ada orang kaya yang makan di warungnya.
"Orangnya baik loh sayang.besok katanya mau datang lagi ke sini untuk makan lagi."
"Sukur deh Bu ,setidaknya Ibu nambah langganan lagi."
"Iya."
Selesai makan ,Dania langsung masuk ke kamar karena mau istirahat.
Sedang di rumah Bu Sindy. Bu Sindy sedang bicara dengan anaknya.
"Mamah sudah punya calon buat kamu sayang.dia orangnya cantik,baik dan mandiri lagi.besok mau ngga kalau Mamah kenalkan padamu.calon kamu namanya Dania."
"Besok Gilang ada kerjaan Bu. Gilang ngga bisa."
"Kalau lusa gimana.?"
"Gilang ngga bisa janji,"
"Masa kamu ngga bisa luangkan waktu sebentar saja buat ketemu sama Dania sih.gini aja, lusa Mamah jemput kamu ke kantor yah.kita makan siang bareng. Mamah akan ajak Dania sekalian.gimana.?"
"Terserah Mamah aja. "
"Kamu jangan terserah gitu dong sayang.ini semua Mamah lakukan buat kamu loh,"
"Iya Gilang harus gimana. kan memang Gilang serahkan semua ke Mamah. jadi Mamah aja silakan yang atur."
"Ya sudah kalau kamu maunya begitu.berarti lusa kita makan siang bersama yah. dan Mamah akan ajak Dania."
"Iya.ya sudah Gilang mau ke kamar dulu ya Mah."
Gilang lalu pergi ke kamarnya. Mamah terus melihat Gilang yang pergi.
"Ya Tuhan.semoga Gilang sama Dania berjodoh. Dania pasti bisa mengobati rasa sakit hati Gilang karena telah di khianati calon istrinya,"kata Bu Sindy pelan.
Besok harinya Bu Sindy benar datang lagi ke rumah Dania. Bu Sindy mengobrol lagi bersama Ibu. setela cukup lama mengobrol ,Bu Sindy memborong makanan di warung Ibu.
"Ibu mau ada acara apa bungkus makanan banyak gini,?"tanya Ibu sambil membungkus nasi dan lauk.
"Saya mau kasih calon menantu Saya sama teman teman kerjanya."
"Oh gitu. Syukurlah lah kalau Ibu sudah mau punya menantu. biar nanti di rumah cepat dapat cucu."
"Amin ,iya Bu doakan saja yah semoga anak Saya cepat menikah."
"Iya Bu."
Setelah selesai Bu Sindi membayarnya ,dan Bu Sindy langsung pamit pergi.
Bu Sindy menuju tempat kerja Dania.sekitar setengah dua belas Bu Sindy sudah sampai.
Bu Sindy langsung masuk,dan Pak supir mengikutinya sambil bawa kantong kresek yang berisi makanan.
Temen teman Dania yang tau Bu Sindy datang langsung senang.apa lagi melihat Bu Sindy bawa makanan.
"Ibu kok lama ngga datang , Ibu ngga sakit kan.?"
"Ibu sehat,kemarin ngga kesini soalnya Ibu ada urusan."
"Oh gitu. Syukurlah kalau ibu sehat."
"Ya sudah ini bagikan makanannya yah sama yang lain."
"Baik Bu."
"Oh iya,Dania mana.?".
"Dania lagi di ruang sebelah Bu."
"Ya sudah Ibu mau ke Dania dulu yah."
Bu Sindy lalu pergi mencari Dania."Dania."
Dania menengok dan melihat Bu Sindy yang memanggilnya.
"Ibu,"Dania tersenyum senang saat melihat Bu Sindy.
"Ibu sehat kan,?"sambil cium tangan Bu Sindy.
"Ibu sehat,kamu gimana.?"
"Dania juga sehat."
"Ibu bawa makanan,ayo kita makan."
"Iya Bu nanti dulu yah. Jam Istirahat kurang 10 menit lagi."
"Ya sudah,Ibu tunggu di ruang tunggu yah."
"Iya Bu."
Bu Sindy lalu menunggu Dania di ruang tunggu. setelah 10 menit Dania datang.
"Ayo kita makan, Ibu sudah siapkan.?"
"Iya Bu."
Keduanya makan, Dania sepertinya paham dengan makanan yang di makanya. Dania mau tanya tapi ngga enak.
"Ini kok kaya masakan Ibu,"dalam hati Dania berkata.
Bu Sindy melihat Dania seperti sedang mengamati makanannya hanya tersenyum tipis.
"Gimana makanannya enak ngga.?"
"Eemm enak Bu."
"Syukurlah kalau kamu suka. Ibu sudah 3 kali makan di warung makan ini,dan di lidah Ibu sangat cocok. makanya Ibu beli lagi,dan tadi Ibu beli banyak buat di bawa ke sini."
Dania hanya mendengarkan perkataan Ibu Sindy,dan Dania seperti punya filing kalau Ibu Sindy membeli makanan di warung ibunya.
"Apa jangan jangan Bu Sindy yang di maksud Ibu semalam,"Dania bicara dalam hatinya.
"Oh iya Dania,besok kamu ikut Ibu makan siang yah. Ibu mau kenalkan kamu sama anak Ibu."
Hukkkk.... Dania kaget sampai terbatuk dengar perkataan Ibu Sindy.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2023-09-12
2
Miss Typo
semangat Dania, apa mungkin awal saat bersama Dania, Gilang akan menganggap Dania hanya mengincar hartanya saja ya 🤔
semoga aja tidak
2023-09-12
0
ᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀
Gaspoll Dania.
ok in aje 🤭🤭
2023-09-12
1