Setelah pertarungan yang sangat berat, Nao dan Anna berhasil mengalahkan seluruh pasukan The Skull beserta pemimpin mereka, Isla. Namun, Nao merasa merinding melihat Anna dengan wujud baru yang sangat kuat. Tangan Nao gemetar karena kejadian sebelumnya. "Anna, wujudmu sangat berbeda," ujar Nao, mencoba menahan ketakutannya. Anna melihat sekeliling tubuhnya, "Oh! Aku juga tidak tahu, ayah. Tapi aku jadi merasa lebih kuat dengan wujud ini." Anna menoleh ke tangan gemetaran Nao, "Tangan ayah kenapa gemetaran?"
Nao berusaha menenangkan diri, "Aku tidak apa-apa, Anna. Aku hanya kaget dengan serangan barumu kepada Isla, tetapi aku merasa kecewa dengan hasilnya." "Huh? Kenapa ayah kecewa?" Anna tampak terkejut. "Kau sudah membunuh orang sangat penting untuk menggali banyak informasi dari dia," ujar Nao, mengarahkan tangan kirinya ke tubuh Isla yang sudah mati. Anna merasa cemas, "Ah... Aku tidak bermaksud untuk, uh."
"Sudahlah, ini sudah terlanjur. Lebih baik kita keluar dari sini segera!" Nao menuju Misbel dan menggendongnya seperti seorang tuan putri. "Ayo, Anna, waktunya kita pergi!" Melihat itu, Anna kembali ke wujud normalnya.
Anna merasa bersalah, "Maafkan aku, ayah, tubuhku bergerak sendiri karena aku ingin melindungi ayah, jadi..." Nao menghibur, "Sudah tidak usah dipikirkan. Kau sudah melakukan hal yang benar. Aku tidak marah kepadamu, tapi aku marah kepada diriku sendiri. Seharusnya aku yang melindungimu. Ayo, yang lain sudah menunggu di luar." Anna merespons, "Baik, ayah."
Nao dan Anna membawa Misbel keluar dari gua. Setelah mereka pergi, tubuh Isla dirasuki aura hitam, bergetar kencang, dan matanya berubah merah. Setelah dirasuki, Isla bangkit kembali dengan wujud berbeda, tersenyum lebar, dan tertawa. Syilfie dan Rion, yang sudah keluar dari gua dengan membawa rombongan sandera, bertanya pada Nao. "Apa ini sudah semuanya, Rion?" Rion memastikan, "Iya, aku sudah memeriksanya. Seluruh sandera sudah diamankan."
Snowy bersyukur, "Terima kasih banyak, petualang. Kalian mungkin sudah menjadi santapan para monster di sana." Syilfie menyambung, "Iya, sama-sama. Aku senang kalian masih selamat dan bisa menolong kami."
Rion mencatat, "Ngomong-ngomong, di mana manusia kaleng dan gadis kadal itu? Mereka belum keluar dari gua tadi." Saat Rion bertanya, terdengar langkah dari gua. Rion dan Syilfie bersiap untuk bertarung, tetapi yang keluar adalah Nao, Anna, dan Misbel yang pingsan. Syilfie bersorak, "Nao, Anna, kalian selamat!" Syilfie memeluk mereka. Nao memberi jaminan, "Iya, kami bertiga selamat. Jadi, tenang saja."
Syilfie melepaskan pelukan dan melihat Misbel. "Ya ampun, Misbel, kenapa dengan dia?" Nao menjelaskan, "Ceritanya agak panjang. Nanti aku beri tahu di penginapan. Sebaiknya kita bawa dia ke penginapan agar dia bisa istirahat." Syilfie setuju, "Iya, kalian benar. Ayo kita pulang." Syilfie memutarkan badannya. "Semuanya, kita balik ke kota sekarang." Mereka kembali ke kota, dan waktu sudah menjelang sore. Nao dan kelompoknya membawa para sandera ke guild di kota dan melaporkan semua kejadian. Keluarga korban menjemput mereka, dan ada tangisan haru di antara mereka. Salah satunya, Snowy bisa bertemu lagi dengan istrinya, Sera. "Sera!" Sera berlari sambil menangis ke Snowy, lalu memeluknya. "Aku senang kau baik-baik saja, aku sangat khawatir sekali."
Snowy membalas pelukan dengan erat, "Sera, aku juga senang kamu selamat. Anak kita juga baik-baik saja, kan?" Sera menyentuh perutnya, "Iya, anak kita baik-baik saja. Wanita penyihir itu menyembuhkan aku saat terluka."
Snowy bersyukur, "Begitu ya." Snowy mendekati Nao dan kelompoknya. "Terima kasih banyak, kalian, karena sudah menyelamatkan kita semua dari para kelompok orang jahat itu. Aku akan memberikan kalian diskon besar nanti kalau kalian mau mampir dan membeli sesuatu di toko aku."
Nao menolak, "Tidak perlu. Ini semua sudah menjadi tugas kita untuk membasmi orang-orang seperti itu. Lagipula, kami juga tidak menjamin bahwa kita bisa cepat untuk menyelamatkan semuanya." Snowy bersikeras, "Ya kau benar, tapi anggap saja ini token penghargaan karena kalian berhasil menyelamatkan kita semua."
Nao menerima tawaran itu, "Baiklah, aku terima tawaranmu." Sera mendekati Anna, "Permisi, boleh aku tahu namamu, gadis kecil?" Anna menjawab dengan bangga, "Namaku adalah Anna, nona Sera." Anna memukul pelan dadanya dengan wajah sombong. Sera tersenyum, "Anna, nama yang bagus. Aku baru pertama kali melihat ras naga seperti kamu di sini. Kamu masih baru sebagai petualang, Nona Anna? Saat aku melihat kamu mengalahkan monster tikus, kelihatannya sangat mudah bagimu."
Anna menjawab, "Yah! Aku baru jadi petualang sejak kemarin, tapi aku bisa melakukan itu berkat latihan ayahku. Iya, kan, ayah?" Nao tersenyum dan mengangguk, "Ah, iya." Sera tertarik, "Oh, jadi kamu ayahnya. Aku sangat berterima kasih karena sudah menyelamatkan aku dan anakku." Nao mengiyakan, "Iya, tentu saja. Tapi aku juga tidak akan bisa menyelamatkanmu kalau Rion tidak menggunakan sihirnya untuk menemukanmu." Nao menatap Rion. Rion tersipu, "I-itu bukanlah seberapa buatku." Sera tertawa, "Huhuhu. Anna, ulurkan tanganmu." Anna mengulurkan tangan kanannya, dan Sera memasangkan sebuah cincin di jarinya. "Selesai." Anna bingung, "Sebuah cincin?"
Sera menjelaskan, "Itu adalah cincin keberuntungan yang aku buat. Ini juga masih prototipe, jadi aku memberikannya padamu."
Anna bersyukur, "Wow! Terima kasih, nona Sera. Aku akan menjaganya dengan baik." Sera tersenyum, "Huhuhu. Syukurlah kamu menyukainya. Aku merasa senang." Nao mengingatkan, "Anna, ayo kita balik ke tempat penginapan. Aku sudah lelah membawa putri tidur ini dari tadi." Anna setuju, "Baiklah, nona Sera, aku pamit dulu ya." Sera mengangguk, "Iya, Anna, jaga ayahmu dengan baik ya."
Anna pergi, diikuti oleh Nao. Syilfie membantu Nao dengan pengisian laporan ke guild, sementara Rion membantu Snowy dengan urusan di toko. Setelah selesai, mereka kembali ke penginapan Siren. Diana menyambut mereka, dan Nao meminta satu kamar untuk Misbel beristirahat.
Diana membantu, "Tentu saja, Nao. Aku akan menyiapkan satu kamar untuk Misbel."
Setelah menyiapkan kamar untuk Misbel, Nao dan kelompoknya menyantap hidangan yang dibuat oleh Edlyn. Setelah itu, mereka mandi dan kembali ke kamar masing-masing. Nao memegang helmnya, "Curse magic, ya. Sampai sekarang, aku masih memikirkan hal itu dari tadi."
Anna mengetuk pintu, "Ayah, kamu masih bangun?" Nao mengizinkan, "Iya, boleh masuk."
Anna masuk dan duduk dekat Nao di tempat tidur.
Nao bertanya, "Kenapa, Anna? Ada apa denganmu?" Anna dengan wajah sedih, "Apakah ayah membenciku?" Nao heran, "Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu, Anna?"
Anna menjelaskan, "Saat aku menggunakan kekuatan yang mengubah wujudku, ayah kelihatannya ketakutan melihatku, dan aku malah membunuh orang yang seharusnya tidak harus dibunuh. Aku mengacaukan segalanya."
Nao memegang tangan Anna, "Aku tidak akan menyalahkanmu, Anna. Aku memang takut saat wujudmu berubah, tapi aku tidak marah sama sekali tentang kamu membunuh orang itu. Kau melakukan itu hanya untuk melindungiku, yang seharusnya itu tugasku untuk melindungimu, Anna." Anna cemas, "Tapi, ayah, kalau aku tidak membunuhnya, kita pasti bisa mendapatkan informasi yang sangat banyak darinya. Ini karena tubuhku bergerak sendiri dan menggunakan kekuatan aneh ini, aku..."
Nao memegang tangan Anna dengan penuh pengertian, "Aku tidak akan menyalahkanmu, Anna. Kalau aku ada di posisimu sekarang, pasti aku akan melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan. Itu sudah naluri kita, untuk saling membantu dan melindungi orang terdekat."
Anna bersyukur, "Terima kasih, ayah, sudah selalu merawatku dan mengajari aku banyak hal."
Nao mengingatkan, "Ini sudah malam. Sebaiknya kamu kembali ke kamarmu dan tidur, Anna. Besok kita akan pulang ke Desa Spira." Anna meminta, "Apa aku boleh tidur di sini aja, bareng sama ayah? Kelihatannya aku masih takut dengan kejadian sebelumnya." Nao setuju, "Huh, apa boleh buat. Ayo, kesini, Anna."
Akhirnya, Nao dan Anna tidur bersama. Mereka berpelukan dengan erat dan nyenyak. Quest mereka berdua telah selesai, menyelamatkan banyak nyawa dalam perjalanan ini. Petualang apa lagi yang akan mereka hadapi ke depan?
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments