Chapter 6: Daily Life Become A Father

  Setelah kejadian penyerangan bandit di desa Spira, Nao akhirnya merawat Anna sebagai putri angkat-nya. Nao masih merasa belum siap sebagai seorang ayah tapi dipikiran Nao dia sudah merasa harus menepati janji ke orang tua Anna untuk bisa melindungi dia. Saat itu Nao lagi menulis buku harian dia, tiba-tiba Anna mendekati Nao.

   "Ayah! Kamu sedang apa?" Tanya Anna sambil melihat ke Nao. "Uhh... aku belum terbiasa dipanggil seperti itu" Ucap Nao dalam hatinya setelah mendengar panggilan baru untuknya. "Umm... ayah sedang menulis buku harian untuk laporan guild." Jawab Nao. "Buku harian? Apa Ayah harus sering menulis itu?" Lanjut Anna dengan pertanyaannya lagi. "Iya Anna, ini juga wajib dilakukan untuk para petualang karena agar kita bisa berbagi informasi kepada petualang lain." Jawab Nao.

  Mendengar jawaban Nao, Anna pun ingin bisa menulis juga seperti ayahnya."Ohh.. Boleh ayah mengajarkanku cara menulis?" Mendengar permintaan Anna, Nao pun berusaha mempersiapkan peralatan tulis. "Tentu Anna aku ambilkan pensil dan kertas untuk kamu." "Yay.. Terima kasih ayah." Ucap Anna dengan memberikan senyuman yang lebar. "Ya ampun anak ini senyuman nya terlalu murni" Isi hati Nao setelah melihat wajah senang Anna. "Tunggu sebentar ya." Jawab Nao.

  Nao sedikit demi sedikit mulai beradaptasi untuk merawat Anna. Selain dia mengajarkan Anna menulis dan membaca, Nao juga mengajarkan seni berpedang juga kepada Anna. Agar Anna bisa melindungi diri dia sendiri.

  "Anna! Dengarkan baik-baik kau harus belajar seni berpedang agar kau menjadi kuat." Ucap Nao sembari meberikan pedang kayu kepada Anna. "Baik ayah aku akan berusaha sekuat mungkin untuk menjadi kuat." Jawab Anna sambil mengambil pedang kayu tersebut. "Coba serang aku dengan pedang itu Anna!" Nao langsung memasang kuda-kuda.

  Mendengar seruan tersebut, Anna langsung melancarkan serangan ke Nao. "Haaa!" Anna menyerang Nao secara bertubi-tubi tapi serangan-nya tidak ada yang bisa mengenai Nao sedikitpun. Nao selalu membuat Anna terjatuh dan hampir membuat Anna menangis karena kesakitan. Tetapi Nao menyemangati terus ke Anna biar bisa bangkit lagi dan menyerang Nao lagi.

  "Anna selalu perhatikan gerakan musuhmu dan gunakan celah tersebut untuk mengenai musuh." Ucap Nao memberi arahan ke Anna. "Baiklah! Hyaaa.." Anna mulai memperhatikan gerakan Nao dengan teliti. "Terus perhatikan langkah aku sampai kau bisa." Lanjut Nao.

  Anna terus menyerang dan memperhatikan langkah Nao tetapi Anna juga masih blm bisa mengenai Nao. Setelah 3 jam latihan akhirnya mereka istirahat dari latihan. Anna merasa kesal karena serangan dia tidak bisa menyentuh Nao sama sekali. Anna mengembungkan pipi-nya. "Hmm... Serangan aku tidak ada yang kena. Aku tidak mengerti kenapa bisa begitu? Padahal aku mengikuti langkah ayah." "Ya, kau memang mengikuti langkah aku tetapi kau tidak melihat mata lawanmu Anna." Ucap Nao. Kebingungan dengan apa yang diucapkan Nao, Anna pun bertanya, "Apa maksud ayah? Kan ayah bilang harus memperhatikan langkah ayah."

  "Iya aku bilang memperhatikan langkahku, tapi kau hanya mengandalkan satu titik aja." Lanjut Nao menjelaskan kesalahan Anna dalam bertarung. Mendengar jawaban itu tidak membuat Anna paham tapi malah semakin bingung. "Aku tidak mengerti sama sekali apa yang Ayah maksud." Anna bertanya kembali.

  "Jadi begini Anna, ketika kau melawan musuh, kamu harus bisa membaca situasi disekitar kamu. Kau tidak bisa asal menyerang musuh secara brutal, itu akan membuka celah untuk musuh bisa menyerang balik ke kamu." Jawab Nao menjelaskan kembali. "Jadi maksud ayah aku harus mencari kelemahan musuh begitu?" Jawab Anna. "Benar sekali kau cepat tanggap ya." Lanjut Nao sambil mengelus kepala Anna. "Hehehe... Baiklah aku akan terus berusaha sekuat mungkin untuk bisa mengalahkan ayah!" Ucap Anna dengan semangat. Itu baru semangat yang aku mau. Oh.. Anna boleh ikut aku sebentar gak?" Lanjut Nao mengajak Anna. "Huh?" Anna pun hanya diam dan nurut dengan Nao.

  Nao mengajak Anna ke dalam rumah dan memandikan Anna karena habis latihan badan Anna kotor akibat Nao selalu menjatuhkan dia. Pada minggu yang lalu Nao pertama kalinya memandikan gadis kecil dia merasa bingung. Tetapi setelah banyak latihan dan mempelajari basic dasar dari Nona Mayrel jadi dia agak tidak terlalu kaku lagi saat memandikan secara langsung. "Kau mempunyai sayap sangat besar Anna padahal kamu badan-nya masih kecil." Ucap Nao sambil menggosok sayap Anna. "Tentu saja ras Dragon harus mempunyai sayap yang lebar sebagai penanda bahwa aku adalah sosok yang sangat kuat dan ditakuti." Kata Anna dengan percaya diri. "Apa ini tidak bisa membuat kamu terbang Anna?" Tanya Nao.

  "Aku belum belajar sih karena ayah dan ibu tidak mengajarkan aku buat terbang." Jawab Anna sambil menggosokan badan dia dengan sabun. "Hmmm.. Menarik." Ucap Nao terus mengelus terus bagian sayap Anna. Pipi nya Anna memerah. "Ayah jangan terus mengelus sayap aku, itu geli Ayah." Ujar Anna. "Oh... Maafkan aku, ayah terbawa suasana." Kata Nao sambil berhenti mengelus sayap Anna. "Tidak apa-apa ayah." Ujar Anna dengan merasa malu. "Sial kau bodoh sekali Nao kau nanti dikira pedofil sama dia." Kata Nao di dalam hati. "Ayo Anna mandinya sudah kelar." Kata Nao sambil membersihkan Anna dari sabun dengan air. "Baiklah, tolong handuk aku nanti." Ujar Anna dengan tersenyum. "Iya Anna." Ucap Nao lalu dia mulai membasuh Anna dengan kain handuk.

  Setelah memandikan Anna Nao memberikan Anna sebuah baju baru buat Anna. Sebelumnya Nao mengunjungi tempat toko pakaian, armor, dan senjata untuk sih Anna. Nao bertemu dengan pasutri yaitu tuan Sich dari ras elf dan nona Ruth dari ras dwarf.

"Selamat datang di toko kami." Ucap Sich dan Ruth secara bersamaan. "halo Tuan Sich dan Nona Ruth. Salam Nao sambil memegang tangan kanan Anna. "Ohya! Tuan Nao tumben kau datang kesini dengan baju casual, biasanya kau datang kesini masih menggunakan armor kamu yang mencolok itu." Sindir Rich. "Yah, aku sekarang ini datang bukan buat keperluan aku tapi untuk gadis kecil ini." Ucap Nao sambil mendorong Anna dengan pelan untuk menunjukkan dirinya."Ha...Halo." Salam Anna yang merasa malu dengan ada warna merah di pipinya. "Ya ampun kamu imut sekali sini aku peluk " Ucap Ruth yang langsung mendekati Anna lalu memeluk nya dengan erat. "Jadi kepala desa memutuskan kau jadi pengurus dia? Aku benar-benar tidak bakal kaget sih." Sindir Sich sambil melihat Anna dipeluk sama Ruth. "Apa boleh buat karena aku yang menyelamatkan Anna jadi aku terima tanggungan nya." Ujar Nao sambil menggaruk belakang kepala dia. Lalu Sich menepuk tangan, "Baiklah balik ke bisnis jadi kau ingin apa Tuan Nao?" Tanya Sich. "Aku ingin meminta kalian untuk membuat pakaian baru untuk Anna karena dia belum punya banyak baju buat dia di rumah aku." Jawab Nao.

  "Pakaian buat sih gadis kecil siap dilaksanakan, tapi sebelum itu kita harus ukur dulu bajunya, Ruth kalo boleh tolong ukur kan bajunya. Perintah Sich Ke Ruth. "Tentu saja Sich sayang." Balas Ruth. "Ayo Anna kita ukur dulu badan kamu." Ucap Ruth. "Bai...baiklah." Jawab Anna dengan nada rendah.

  Ketika nona Ruth mengukur baju buat Anna, Sich dan Nao mulai mengobrol tentang kejadian penyerangan para bandit waktu itu. Dan juga Nao meminta kebutuhan peralatan buat latihan untuk Anna dari Sich. Sich lalu mencatat semua keperluan yang dibutuhkan Nao untuk latihan Anna. Setelah semua selesai dicatat di waktu bersamaan Ruth telah selesai mengukur badan Anna. "Sudah selesai! Ini hasilnya sayang." Ucap Ruth. "Baiklah coba aku lihat dulu." Kata Sich sambil melihat kertas hasil pengukuran badan dari Ruth. Di waktu bersamaan Anna menarik kaos Nao dan memanggil Nao. "Um... Tuan Nao apa aku tidak merepotkan Tuan Nao? kau sampai membelikan aku baju baru untuk aku." Tanya Anna. Lalu Nao belutut dihadapan Anna. "Tentu saja tidak apa-apa ini sudah kewajiban aku yang merawat kamu, jadi tidak perlu khawatir ok." Jawab Nao. "Kalo begitu boleh kah aku meminta satu permintaan lagi?" Tanya Anna lagi. "Tentu, asal jangan permintaan sulit aja." Jawab Nao.Bolehkah aku memanggilmu ayah?" Tanya Anna dengan wajah imut dia.

  "Uh!" Nao langsung reflek memegang dadanya. "Kenapa Anna tiba-tiba bertanya seperti itu?" Tanya Nao balik ke Annna. Itu akan lebih memanggil Tuan Nao dengan sebutan itu." Jawab Anna. "Apa tidak boleh?" Tanya Anna balik ke Nao. Nao lalu memasang senyum canggung. " I...iya tentu saja kau boleh memanggilku ayah." Jawab Nao. "Anna langsung tersenyum lebar lalu memeluk Nao. "Terima kasih ayah." Ujar Anna."Uh... Iya sama-sama Anna " Kata Nao sambil memeluk balik Anna. Sich lalu menepuk tangan dia. "Baiklah cukup momen keluarga kalian berdua, ini semua total yang kamu harus bayar Tuan Nao." Ucap Sich sambil memberikan kertas bayaran ke Nao. "Oh... Maaf kan aku, Anna aku bayar dulu ya." Kata Nao ke Anna. "Baik ayah." Jawab Anna sambil tersenyum.

  Setelah sudah beres akhirnya Nao membayar semua pakaian untuk Anna dan juga peralatan lain untuk latihan Anna. Sich memberitahu kalau pakaian-nya selesai dalam seminggu jadi Nao harus balik lagi ke Sich untuk mengambil pakaian-nya. Tetapi untuk peralatan sisanya Nao akan membawa nya.

   Balik ke masa sekarang, setelah memandikan Anna, Nao memberikan baju barunya ke Anna. Anna sangat senang dengan baju baru tersebut. Akhirnya Nao membantu Anna untuk menggunakan baju baru itu dan menyisir rambut panjang-nya.

  "Jadi gimana menurut kamu apa merasa nyaman?" Tanya Nao. "Iya aku suka pakaian ini, dan ini menggunakan warna favorit aku juga." Jawab Anna dengan bahagia. "Aku meminta desain nya untuk mirip dengan ibu kamu Anna, jadi kau akan merasa ibu kamu selalu berada dekat dengan kamu setiap hari.Ucap Nao lalu tersenyum. "Oh... Terima kasih ayah! Kau adalah yang terbaik." Kata Anna lalu bangun dan memeluk Nao dengan erat sambil tersenyum. "Ya ampun senyuman manis itu lagi." Kata Nao di dalam hati. "Iya sama-sama aku senang kau menyukai-nya, baiklah ayo makan aku akan memasak." Ujar Nao.

  "Oh tolong buatkan Daging sapi panggang dengan sup gandum dan roti lagi dong." Permintaan Anna. "Kau suka sekali dengan menu itu." Kata Nao. "Iya karena makanan ter enak yang pernah aku makan." Ucap Anna. Nao lalu mengelah nafas. "Baiklah aku akan buatkan menu itu karena kamu  sudah latihan sangat keras sebelumnya." Kata Nao. "Yippee.. Aku sayang ayah!" Kata Anna dengan Bahagia.

  Nao mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak. Kalau Anna mempersiapkan alat makan di meja makan. Nao merasa semua pekerjaan rumah menjadi lebih gampang ketika Anna sekarang ada di kehidupan dia. Setelah semua resep sudah terkumpul Nao siap untuk memasak.

  "Ok saatnya untuk memasak tapi aku harus nyalain kayu bakarnya dulu." Ujar Nao. "Oh.. Biar aku aja ayah." Anna mulai menarik napas. "Fuuuuh..." Anna mengeluarkan api kecil dari mulutnya. "Dah! kayu bakar sudah menyala." Ucap Anna. "Wow... Kau bisa mengeluarkan nafas api? Kau belajar dari mana Anna?" Tanya Nao sambil kagum yang dilakukan Anna barusan. "Hehehe ayah aku yang mengajarkan aku menggunakan nafas api." Jawab Anna sambil menggaruk kepala belakang dia. "Apa setiap ras drago bisa seperti itu?" Tanya Nao lagi. Tidak semua ras drago bisa mengeluarkan nafas api. Itu semua tergantung elemen dasar setiap pengguna ras drago. "Jadi tergantung elemen dasar berarti seperti kalo elemen dasar dia air berarti dia akan mengeluarkan nafas air begitu?" Ucap Nao sambil memotong daging sapi. "Iya ayah benar." Jawab Anna sambil melihat Nao memotong daging. "Aku mulai paham sekarang. Terima kasih infonya Anna." Ucap Nao lalu mengelus kepala Anna. "Aku Senang bisa membantu ayah." Ucap Anna dengan tersenyum lebar.

  Nao dan Anna mulai memasak makan malam mereka. Mereka berdua selalu terlihat gembira bersama sambil menunggu  hidangan matang. Setelah 5 menit berlalu makan malam mereka sudah jadi. "Selamat makan!" Ucap Nao dan Anna secara bersamaan. Anna menyantap makanan duluan. "Wah selalu makanan buatan ayah selalu enak." Puji Anna. "Ini bukan seberapa, lagian ini juga makanan sederhana yang semua orang bisa bikin." Kata Nao sambil menyantap makanan dia. "Tetap saja ini sangat enak.." Puji Anna sambil memakan makanan-nya dengan lahap. Nao pun langsung tersenyum. "Aku senang kau menyukai-nya." Ucap Nao.

  Setelah makan Nao membereskan alat makan dan Anna menuju ke tempat tidur duluan. Anna merasa kenyang dengan hidangan yang dibuat Nao. Setelah selesai membersihkan alat makan Nao menyusul Anna ke tempat tidur. Mereka akan tidur satu ranjang karena Nao belum dibuatkan satu ranjang lagi oleh alih furnitur desa Spira.

  "Ayo Anna kita tidur besok aku ada pekerjaan. Ujar Nao. "Tidak aku mau mendengar cerita petualang ayah lagi." Rengek Anna sambil memeluk bantal kepala. "Kau benar-benar suka sekali dengan kisah aku menjadi petualang." Protes Nao Apa kau tidak bosen mendengar-nya? Tanya Nao. "Tidak malah itu membuat aku menjadi termotivasi ketika aku mendengar cerita ayah." Jawab Anna dengan tersenyum lebar. Nao pun akhirnya mengalah. "Baiklah habis ini kita tidur ok." Ucap Nao. Anna pun langsung girang dan Nao langsung mulai bercerita.

  Setiap sebelum tidur Anna menyuruh Nao untuk bercerita kehidupan dia sebagai petualang. Itu bisa terjadi ketika pertama kali Nao menceritakan setengah kisah Nao saat makan malam. Anna langsung suka dengan cerita tersebut. Dari situlah setiap malam Anna tidak akan bisa tidur kalo tidak menceritakan kisah hidup Nao sebagai petualang. Tidak hanya itu alasan-nya Nao juga menceritakan kisah dia agar dia bisa bermimpi indah soalnya Anna akan selalu bermimpi buruk karena trauma yang dia alami. Setelah selesai menceritakan kisah dia ke Anna, Anna sudah tertidur lelap. "Huh.. Akhirnya." Ucap Nao lalu meniup cahaya lilin di atas rak kayu.  "Selamat malam Anna." Ujar Nao sambil mengelus rambut Anna.

  Akhirnya Nao mulai terbiasa dengan kehidupan barunya dengan Anna. Walau nanti banyak rintangan menghadang Nao akan terus berasa disisi Anna. Karena Nao sudah mulai mengerti arti kata melindungi hal yang berharga. "Ayah, ibu lihat terus aku sekarang aku sudah mempunyai keluarga baru yang aku harus jaga dia, jadi tolong bimbing aku terus." Pesan Nao ke orang tua dia di dalam hati. Nao pun akhirnya tertidur sambil memeluk Anna.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Satria Dewo

Satria Dewo

bisa dibilang begitu

2024-04-08

0

Mr. Wilhelm

Mr. Wilhelm

Ini Fantasy sub-genrenya Slice of Life, kah?

2024-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Prolouge
2 Chapter 2: Begining The Adventure Of The Hunter
3 Chapter 3: The Hunter meet the Dragon race Child
4 Chapter 4: New Bond In His and Her Life
5 Chapter 5: The Hunter VS Bandits
6 Chapter 6: Daily Life Become A Father
7 Chapter 7: The First Step To Become The Adventure
8 Chapter 8: The Rescue Quest
9 Chapter 9: The Ancient Underground Temple Part 1
10 chapter 10: The Ancient Underground Temple Part 2
11 Chapter 11: The Playground Trap
12 Chapter 12: The Beast Tamer
13 Chapter 13: Father And Daughter Duo Attack!
14 Chapter 14: The Water And Ice Descendant Part 1
15 Chapter 15: The Water and Ice Descendant Part 2
16 Chapter 16: The Silver Fang
17 Chapter 17: Aftemath Quest
18 Chapter 18: Painful Truth
19 Chapter 19: The Mysterious Incident
20 Chapter 20: New Comrade
21 Chapter 21: The Trial To Become The Hunter Team Part 1
22 Chapter 22: A Trial To Become The Hunter Team part 2
23 Chapter 23: A Trial To Become The Hunter Team Part 3
24 Chapter 24: Sky Razor Hunt.
25 Chapter 25: Meet The Old Friends
26 Chapter 26: A Small Problem
27 Chapter 27: The Nobles meet the comonners
28 Chapter 28: Anna Alone Activities Part 1
29 Chapter 29: Anna Alone Activities Part 2
30 Chapter 30: I Am You And You Are Me
31 Chapter 31: The Adventures VS The Imitation Part 1
32 Chapter 32: The Adventures VS The Imitation Part 2
33 Chapter 33: The Great Lost
34 Chapter 34: The Hunter VS The Imitation Part 1
35 Chapter 35: The Hunter VS The Imitation part 2
36 Chapter 36: The Result
37 Chapter 37: The Purify Dragon
38 Chapter 38: The Memory Path Of Silver Fang
39 Chapter 39: The Curse Magic
40 Chapter 40: Testing A New Power
41 Chapter 41: Nao And Anna For Make A New Self
42 Chapter 42: Wild Hunt Steel Fang Part 1
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Chapter 1: Prolouge
2
Chapter 2: Begining The Adventure Of The Hunter
3
Chapter 3: The Hunter meet the Dragon race Child
4
Chapter 4: New Bond In His and Her Life
5
Chapter 5: The Hunter VS Bandits
6
Chapter 6: Daily Life Become A Father
7
Chapter 7: The First Step To Become The Adventure
8
Chapter 8: The Rescue Quest
9
Chapter 9: The Ancient Underground Temple Part 1
10
chapter 10: The Ancient Underground Temple Part 2
11
Chapter 11: The Playground Trap
12
Chapter 12: The Beast Tamer
13
Chapter 13: Father And Daughter Duo Attack!
14
Chapter 14: The Water And Ice Descendant Part 1
15
Chapter 15: The Water and Ice Descendant Part 2
16
Chapter 16: The Silver Fang
17
Chapter 17: Aftemath Quest
18
Chapter 18: Painful Truth
19
Chapter 19: The Mysterious Incident
20
Chapter 20: New Comrade
21
Chapter 21: The Trial To Become The Hunter Team Part 1
22
Chapter 22: A Trial To Become The Hunter Team part 2
23
Chapter 23: A Trial To Become The Hunter Team Part 3
24
Chapter 24: Sky Razor Hunt.
25
Chapter 25: Meet The Old Friends
26
Chapter 26: A Small Problem
27
Chapter 27: The Nobles meet the comonners
28
Chapter 28: Anna Alone Activities Part 1
29
Chapter 29: Anna Alone Activities Part 2
30
Chapter 30: I Am You And You Are Me
31
Chapter 31: The Adventures VS The Imitation Part 1
32
Chapter 32: The Adventures VS The Imitation Part 2
33
Chapter 33: The Great Lost
34
Chapter 34: The Hunter VS The Imitation Part 1
35
Chapter 35: The Hunter VS The Imitation part 2
36
Chapter 36: The Result
37
Chapter 37: The Purify Dragon
38
Chapter 38: The Memory Path Of Silver Fang
39
Chapter 39: The Curse Magic
40
Chapter 40: Testing A New Power
41
Chapter 41: Nao And Anna For Make A New Self
42
Chapter 42: Wild Hunt Steel Fang Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!