Nao sekarang berhadapan dengan para bandit yang ingin melukai Ran dan Alto. Feres dan para rombongan-nya mulai mengepung Nao dan Anna. Anna mulai gemeteran dan mulai ingin menangis. Saat mereka mulai mendekat Nao mengeluarkan sebuah benda dari kantong tas kecil yaitu granat gas air mata yang terbuat dari tepung dan digabung dengan merica. Sebelum menggunakannya Nao langsung berteriak, "Anna tutup hidung dan matamu sekarang!" Mendengar perkataan Nao, Anna pun menutup hidung dan matanya.
Setelah itu Nao membanting granat tersebut ke tanah yang mengakibatkan granat itu meledak dan asap mulai bertebaran ke mana-mana. Para bandit yang memasuki asap tersebut tiba-tiba mulai merasa kesakitan dibagian mata mereka akibat dari granat gas air mata.
Untungnya Nao tidak terkena efek granat karena dia sudah menggunakan helm khusus yang sering dia pakai. Nao lalu membawa Anna melewati kerumunan bandit dan keluar dari asap tersebut dan sampai ke para warga desa.
"Tuan Nao kau baik-baik saja?" Ran bertanya kepada Nao yang baru saja datang. Melihat Ran dan Alto, Nao pun memberikan Anna kepada mereka. "Jangan pikirkan aku bawa anak ini ketempat yang aman sekarang! Biar aku yang urus mereka." "Baiklah tuan Nao berhati-hatilah." Jawab Alto. "Tentu saja, sekarang cepatlah pergi dari sini." Ucap Nao.
Ran dan Alto membawa Anna pergi menjauh dari zona pertarungan mereka dan menuju para warga desa lain. Nao lalu bangkit dan mulai menoleh ke arah asap itu dan melihat Feres, Botz, dan Torn keluar dari asap tersebut. Ternyata mereka tidak kena efek dari asap tersebut karena mereka menggunakan sihir pelindung.
"Barrier huh.. Ternyata bandit sekarang sudah mulai banyak menggunakan alat sihir." Ucap Nao setelah melihat sihir tersebut.
"Lu mulai menarik perhatian gua, lu menggunakan taktik murahan itu hanya untuk bisa memindahkan gadis kecil itu ke tempat yang aman. Sungguh sangat heroik sekali." Balas Feres sambil menghilangkan sihir dia.
"Dari awal kau emang mau mengincar gadis drago ini dasar pedofil! Kau sudah kelewat batas." Sindir Nao sambil mengarahkan pedangnya ke Feres.
"Hahahaha.. Buang semua leluconmu, itu tidak akan bisa menghentikan kita. Lu hanya sendiri melawan kita bertiga, tidak mungkin kau akan menang. Dan juga gua mempunyai sihir jadi menyerah saja." Tantang Feres sambil mengeluarkan sihir api di telapak tangan dia.
" Huh... Aku sudah berpengalaman melawan bandit seperti kalian jadi kalian coba aja serang aku sekarang juga."Bentak Nao.
"Lu sangat keras kepala juga ya." Geram Feres yang mulai muak dengan Nao. "Torn, Botz ayo kita serang dia!" Perintah Feres.
"Aye-aye captain!" Jawab Torn dan Botz secara bersamaan.
Trio bandit mulai maju untuk menyerang Nao secara bersamaan dengan senjata mereka. Nao langsung mengubah posisi tameng yang bagian tajam ke arah bawah dan mengeluarkan pedang dari batu belakang Nao setelah itu dia berada di mode Hunter. Botz mengayunkan kapak dia ke arah depan Nao dan Torn mengarahkan pisau ke bagian pinggang Nao. Nao menahan serangan Botz dengan perisai lalu dia berputar ke arah kiri untuk menghindari serangan Torn setelah itu Nao mengarahkan perisai dia ke kanan yang membuat serangan Botz berbelok dan ketika serangan Botz berbelok Nao langsung mengayunkan pedang nya secara berputar ke belakang Botz.
"Sebentar dulu aku tidak boleh membunuh mereka karena aku mesti menggali informasi dari mereka juga." Ucap dipikiran Nao.
Nao akhirnya menyerang Botz dengan menggunakan bagian pegangan pedang ke arah leher Botz. Akibatnya Botz langsung pingsan di tempat. Ketika itu Feres melihat ada celah untuk menyerang Nao, dia langsung mengeluarkan sebuah sihir api untuk membakar Nao. Tetapi setelah sihir api itu dilepaskan.
"Nao dibelakang kamu!" Teriak Airis memperingati Nao. Nao lalu menoleh ke arah belakang. "Gaaah... Sial." Nao terkena serangan tersebut."Tuan Nao! Tidak." Teriakan Anna yang melihat kejadian tersebut."Hahaha, sudah berapa kali gua bilang lu itu tidak mungkin menang lawan kita." Sindir Feres saat melihat Nao terbakar."Serangan yang sangat bagus boss, dengan ini biar gua yang akan membereskan nya semuanya." Kagum Torn sambil mencoba mendekati Nao. "Kau terlalu meremehkan musuhmu." Gumam Nao sambil bangkit kembali.
"Ternyata lu masih bisa bangkit dari serangan api gua, lu memang orang yang sangat menyebalkan." Geram Feres sambil mengepalkan tangan dia. "Maaf mengecewakan kamu tapi armor aku sudah khusus dirancang untuk anti api. Jadi kau tidak bisa melukai aku dengan serangan tersebut." Ungkap Nao. "Armor anti api katamu? Mana mungkin bisa, armor kau terbuat dari besi dan bahan itu gampang meleleh pastinya." Kesal Feres dengan mengarahkan telunjuk dia ke Nao. Nao mulai menyapu bersih debu di armor dia. "Iya kalo besi biasa pasti akan meleleh tetapi kalo besinya terbuat dari tangan para alkemis itu sudah beda cerita. Ungkap Nao. Cukup basa-basinya, Gua akan habisin elu sekarang!" Kesal Torn sambil mulai menyerang Nao lagi.
Torn melaju sangat cepat untuk bisa menusuk Nao, tetapi dengan refleknya Nao, dia menghindar dan menangkap tangan Torn lalu Nao membanting dia ke tanah dengan sangat kencang. Yang membuat Torn langsung pingsan ditempat. Para warga desa langsung bersorak kepada Nao.
"Kerja bagus Tuan Hunter!" Teriak Tuan Small.
"Wow! Ini pertama kalinya aku melihat caranya petualang bertarung seperti ini secara dekat. Ucap Airis dengan sangat kagum melihat Nao mengalahkan 2 bandit sekaligus. "Syukurlah dia baik-baik saja." Ujar Mayrel. Matanya Anna langsung berkilauan melihat aksi Nao tersebut. "Itu sangat keren sekali." Kata Anna. Nao lalu memerintahkan seluruh warga, "Tolong semua mengikat tangan mereka dengan tali." Tegas Nao ke. Biar aku urus pemimpin-nya. Kata Nao sambil berjalan ke arah Feres. Ran mendengar itu langsung mengikuti arahan Nao. "Baiklah ayo semua ikat mereka!" Perintah Ran ke seluruh penduduk.
Setelah itu Nao mulai mendekati Feres dengan aura membunuh yang sangat kuat. Feres langsung gemeteran karena aura yang dikeluarkan oleh Nao. Dia berusaha ingin melarikan diri tetapi Nao langsung mengeluarkan dia bola besi dengan tali dari tas kecil-nya dan melemparkan-nya ke kaki Feres yang membuat Feres jatuh ke tanah dengan kaki terikat oleh dua bola besi dengan tali tersebut.
...
...
Bandit yang masih tersisa langsung dilumpuhkan oleh warga lain lalu mengikat mereka. Akhirnya para bandit yang dipimpin oleh Feres sudah dikalahkan oleh Nao seorang diri. Setelah semua bandit diikat Nao langsung menginterogasi mereka.
"Jadi, kalian ini disuruh siapa untuk memburu ras drago? Kalau tidak aku akan memotong kaki kalian satu-satu agar kalian gak akan bisa berjalan lagi." Bentak Nao sambil mengarahkan pedang-nya ke Feres. "Huh.. Aku gak bakal kasih tahu kepada kau aku sudah bersumpah kepada dia." Balas Feres lalu meludahi armor Nao. "Jadi kau ingin main kasar huh..." Geram Nao dan langsung mendekati dan menjambak Feres lalu mendekati wajah dia ke wajah Nao." Ternyata kau punya nyali yang sangat besar walau sudah di kondisi seperti ini." Marah Nao sambil mendekatkan pedang dia ke pipi Feres.
Di waktu bersamaan Airis datang ke Nao, "Tuan Nao aku sudah memberitahukan ke guild pusat untuk membawa pasukan untuk datang kesini." Kata Airis. "Kira-kira berapa jam kesini sampai mereka datang?" Tanya Nao. "Sampai kesini sekitar 2 jam, mereka mengirim pasukan udara soalnya." Jawab Airis. Hmm... 2 jam itu sudah lebih dari cukup untuk menyiksa kalian." Kata Nao dengan nada intimidasi.
Feres Memasang wajah ketakutan. "Kumohon jangan! Kami bisa memberikan apa pun yang elu mau, jadi gimana kita deal?" Usul Feres. "Apa pun?" Tanya Nao dengan nada intimidasi. "Iya apa pun." Jawab Feres dengan berkeringat dingin. "Baiklah, Anna boleh kesini sebentar?" Ajak Nao ke Anna. "Aku? Baiklah."Respon Anna sambil berjalan mendekati Nao. "Anna apa mereka yang telah membunuh orang tua kamu?" Tanya Nao sambil membanting Feres ke tanah dan menaruh pedang dia di sarung pedang belakang Nao. "Iya mereka pelakunya." Jawab Anna dengan ekspresi kesal. "Jadi mau kau apakan mereka? Mengampuni mereka atau membunuh mereka?, Tanya Nao sambil memberikan pisau kepada Anna. "Tuan Nao apa yang kau?" Tanya Airis yang terkejut dengan mendengar perkataan Nao. "Aku ingin menguji Anna saja." Jawab Nao ke pertanyaan Airis. "Jadi Anna kau harus memilih jalan yang mana?" Tanya Nao lagi ke Anna.
"Aku.... Aku tidak tahu.." Jawab Anna yang ragu-ragu. "Anna aku akan tanggung semua jalan yang kau akan pilih jadi pilih apa yang kau inginkan yang ada dalam hatimu?" Kata Nao yang masing memegang pisau untuk diambil oleh Anna. "Aku..." Tangan Anna gemetaran. "Aku mengampuni mereka." Jawab Anna dengan percaya diri. Apa alasan-nya kamu mengampuni mereka?" Tanya Nao lagi ke Anna. "Mungkin ayah dan ibu tidak mau ingin ku melihat sedih terus jadi aku harus menjadi dewasa untuk mereka." Jawab Anna dengan menoleh wajahnya ke Nao sambil tersenyum tetapi matanya berkaca-kaca. Nao lalu mengelah nafas dia. "Pilihan yang sangat bijak Anna, kalian semua minta maaf kepada Anna sekarang. Dia sudah memberikan ampunan kepada kalian semua.
"Kami minta maaf." Ucap Feres dan bawahan dia. Lalu Nao Mengelus kepala Anna. "Kerja bagus Anna kau sudah menjadi ras drago yang kau inginkan." Puji Nao ke Anna. Anna pun tersenyum lebar ke Nao. "Hmmm.. Iya kamu benar aku adalah makhluk yang bijak." Kata Anna yang mulai meneteskan air mata dia.
Akhirnya pasukan guild pusat datang dan membawa para bandit ke kerajaan untuk dihukum yang setimpal dengan perbuatan mereka. Desa Spira kembali aman berkat Nao. Nao dan Anna sekarang mulai tinggal bersama di Desa Spira berkat Nao menceritakan kepada para desa tentang pengalaman yang dialami Anna. Ran yang sangat tersentuh lalu menyetujui dan membuat Nao yang jadi pengurus Anna.
"Aku yang menjadi pengurus anak ini?" Tanya Nao dengan nada tinggi. Tentu saja kau yang membawa anak ini kesini jadi kau harus tanggung jawab." Jawab Ran dengan ekspresi tersenyum. "Yang benar saja. Huh..." Keluh Nao lalu menepuk tangan dia ke jidat dia. "Jadi kumohon kerja sama ya, AYAH." Ucap Ran dengan mengedipkan mata kanan dia. "Uh... Baiklah." Ucap Nao.
Setelah kejadian tersebut hubungan mereka lahir menjadi keluarga baru di desa Spira. Perjalanan mereka baru saja dimulai. Tunggu Chapter selanjutnya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
kdkd
Rejeki jangan ditolak /Shy/
2024-03-29
0
Nice 😁👍🏻
2024-02-05
0
Satria Dewo
Terima kasih buat sudah sempat mampir untuk membaca
2023-09-01
0