Chapter 12: The Beast Tamer

Sinestra membuka pertarungan dengan menyuruh gerombolan Giant Rat menyerang Nao dan kelompoknya. Nao mengeluarkan granat cahaya dan memberikan sinyal untuk menutup mata. Nao berkata, "Semua tutup mata kalian." Dia membanting granat ke bawah, meledak dan membutakan Giant Rats. Nao dan Anna menyerang, memanfaatkan kebingungan.

Anna berkomentar, "Ternyata mereka tidak sekuat itu, meski monster Rank C." Nao memperingatkan, "Jangan meremehkan mereka, Anna. Jumlah mereka banyak, jadi tetap fokus." Anna menyatakan pengertian, "Dimengerti, ayah!"

Kedua-duanya berkolaborasi, menjaga titik buta mereka. Setelah efek buta mereda, Nao kembali menggunakan granat cahaya untuk menciptakan kebingungan. Rion menjaga Syilfie sementara Sinestra menyerang dengan cambuk sihir.

Sinestra mengancam, "Enyahlah kau sekarang." Ia menyerang Syilfie. Rion melihat ke belakang, "Tidak akan ku biarkan Earth Wall." Ia membuat tembok batu besar untuk melindungi. Sinestra merengek, "Cih! Dasar bocah sialan." Syilfie berterima kasih kepada Rion, dan Rion mengajak, "Ayo keluarkan sihir cahayamu, ibu." Syilfie merapalkan, "Wahai dewi cahaya, berikan aku kekuatan untuk menunjukkan arah di dalam kegelapan, Holy Light!"

Cahaya dari sihir Syilfie membuat Giant Rats buta. Nao dan Anna memanfaatkan kesempatan ini untuk membersihkan mereka. Sinestra kesal dan menyerang Syilfie, tetapi dihalangi oleh Rion.

Rion berseru, "Hey! Lawanmu aku, jangan yang lain." Sinestra mengolok, "Dasar bocah keparat! Kau pikir kau bisa melawan nona Sinestra, orang paling kuat di Death Skull." Rion menyindir, "Kau yang terkuat? Mana mungkin kau hanya mengandalkan pasukan tikusmu sebagai umpan agar bisa menyerang dari belakang, dan kau sebut itu kekuatan terkuat."

Sinestra menantang, "Akan gw akan membuktikan bahwa gw adalah orang terkuat. Keluarlah! Hewan peliharaan kesayangan ku."

Tanah bergetar, pintu besar terbuka, muncullah Fang Wolf, monster raksasa. Anna bingung, "Makhluk apa itu, ayah? Dia sangat besar." Nao kaget, "Tidak mungkin, Fang Wolf. Bagaimana dia bisa ada di sini?" Syilfie memperingatkan, "Nao, Anna, pergilah dari sini!" Rion mengamati, "Jadi itu senjata pamungkasmu? Sulit dipercaya." Sinestra menggertak, "Terkejut, kan? Sekarang kalian akan jadi santapannya, hahahahahaha."

Fang Wolf mendekat, Giant Rat lain melarikan diri. Anna gemetaran melihatnya. Anna bertanya, "Bagaimana kita mengalahkannya, ayah?" Nao memberikan rencana, "Aku punya cara, ini kau pegang Anna." Dia memberikan seutas tali. Anna heran, "Sebuah tali? Untuk apa ini, ayah?"

Nao menjelaskan, "Gunakan itu untuk mengikat kaki Fang Wolf. Aku akan mengalihkan perhatiannya." Anna ragu, "Tapi dia begitu besar. Bagaimana aku bisa melakukannya?"

Nao mengingatkan, "Anna, apa yang pernah aku bilang sebelum kau menjadi petualang?" Anna menjawab, "Jangan menyesal saat menjadi petualang." Nao berkata, "Benar, apa kau sekarang menyesal menjadi petualang?" Anna tegas, "Tidak! Aku tidak menyesalinya."

Nao memberi dukungan, "Kalau begitu, kau pasti bisa melakukannya Anna. Aku percayakan ini padamu." Anna bersedia, "Baiklah, akan aku lakukan!" Dia mengambil tali dari tangan Nao.

Nao memerintah, "Syilfie, gunakan sihirmu untuk membantu pengalihan." Syilfie setuju, "Aku mengerti, akan aku lakukan!" Nao memulai, "Baiklah, ayo kita mulai." Dia mengeluarkan tiga granat asap.

Nao membanting granat asap ke tanah, menciptakan asap tebal mengelilingi kaki Fang Wolf. Syilfie menggunakan sihir Soul Fire lalu membutakan Fang Wolf, sementara Nao melempar pisau ke arah leher Fang Wolf. Anna memutari kaki Fang Wolf membawa tali untuk mengikatnya. Setelah terikat, Anna mendorong Fang Wolf hingga jatuh.

Anna mengerahkan seluruh tenaganya, "Uh... Aku pasti Bisa!" Fang Wolf tersebut jatuh ke tanah tetapi dia mulai membuka mulutnya, lalu dia menembakkan sihir tombak es ke arah Nao. Nao menggunakan perisainya untuk bertahan tetapi dia terlempar dan melayang ke belakang tiang batu, lalu terkapar di lantai.

Syilfie panik, "Nao! "Anna berseru, "Ayah!" Rion mengkritik, "Selalu saja gegabah." Sinestra mengejek, "Hahaha, bagaimana? Fang Wolf sangat kuat, bukan? Saatnya untuk mengakhiri semuanya! Fang Wolf, keluarkan sihir esmu lagi!" Rion bertindak cepat, "Tidak akan ku biarkan." Dia berlari dan membuat Earth Wall melindungi Syilfie.

Fang Wolf melepaskan sihir es ke arah Syilfie dan Rion, namun Earth Wall berhasil menahan serangannya. Anna berusaha menuju Nao yang terkapar, tetapi dihadang oleh Sinestra. Sinestra mengolok, "Mau kemana, nona kecil? Aku tidak akan memberikanmu jalan menuju dia sedikit pun." Anna marah, "Minggir sana, wanita gila!" Dia mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya pada Sinestra. Sinestra menyahut, "Permainan kita baru saja dimulai. Jadi, jangan pergi dulu ya." Sinestra mencambuk tanah dengan kuat.

Fang Wolf menggigit tali yang mengikat kakinya, memutuskannya. Fang Wolf bangkit kembali dan menyerang lagi dengan sihir es ke arah Syilfie dan Rion. Sementara itu, Anna melawan Sinestra. Di lain pihak, Nao terbaring terluka di lantai. Apakah Nao akan mampu bangkit lagi untuk membantu rekannya dan mengatasi musuh yang kuat di hadapannya?

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***