chapter 10: The Ancient Underground Temple Part 2

  Nao dan group party dia akhirnya masuk ke dalam gua tersebut. Nao menyalakan obor untuk penerangan di dalam gua. Posisi group untuk ekspedisi sang pemegang obor di depan, yaitu Nao, di posisi kedua ditempati oleh Rion, habis itu Syilfie, dan di paling belakang adalah Anna untuk menjaga daerah belakang group.

  "Tempat ini sangat luas dan lorong yang sangat panjang. Apakah ini benar tempat-nya?" Tanya Nao ke Syilfie. "Tentu saja, aku menggunakan sihir necromancer aku untuk bisa mengikuti para bandit tersebut, dan mereka masuk ke dalam sini." Jawab Syilfie. Anna yang merasa bosan dan mulai bertanya ke Syilfie. "Nona Syilfie, gimana kalau kamu ceritakan tentang nona Misbel? Seperti apa orangnya? Mendengar itu Syilfie lalu mulai bercerita.

  "Baiklah, dari mana ya aku akan memulai-nya? Seperti yang kemarin aku kasih tau saat kita sampai di kota Elana dia adalah teman baik aku dari kecil dan aku bertemu dia di satu panti asuhan. Dia kehilangan orang tuanya diumur 10 tahun karena diserang oleh sekelompok monster saat mereka melakukan perjalanan antar kota. Walaupun dia lagi di keadaan terpuruk dia masih saja tetap tersenyum dan senyuman itu yang telah menyelamatkan aku dari kesendirian. Setiap aku sendiri dia selalu datang dan mengajak aku bermain bersama dia,

tidak hanya itu dia juga disukai sama semua anak panti asuhan dan menjadi temannya dia. Di panti asuhan terasa hidup ketika dia ada. Dia juga orang yang rajin dan suka membantu orang

yang mengalami kesulitan. Ucap Syilfie. "Ooohh.. Lalu apakah dia juga tertarik dengan sihir juga?" Tanya Anna yang sangat penasaran. "Untuk sihir dia bukan tertarik tetapi dia berbakat alami. Dia adalah pengguna sihir air, dia menggunakan sihir itu untuk menyembuhkan orang yang terluka dan untuk menyiram semua tanaman di panti asuhan." Jawab Syilfie.

  "Sihir air huh.. Apa hanya itu yang dia bisa pakai? Apa dia bisa yang lain juga?" Tanya Anna lagi. "Sayang-nya tidak Anna, dia hanya bisa menggunakan sihir elemen air saja." Jawab Syilfie. "Baiklah, lalu kenapa nona Misbel ingin sekali jadi birawati di gereja?" Tanya Anna lagi. "Misbel sebenarnya dia tidak kepikiran untuk menjadi birawati tetapi karena dia dipilih oleh seorang pendeta di Elana untuk diangkat menjadi birawati." Jawab Syilfie. "Dia diangkat menjadi birawati!" Sahut Anna yang terkejut mendengar itu. "Iya benar, itu karena sihir air dia dianggap pembawa berkah dari sang dewi air untuk mengsucikan dari dosa-dosa seseorang." Sambung Syilfie sambil tersenyum. "Dewi air huh?" Gumam Anna yang masih merasa bingung.

  Seketika Nao mendadak berhenti jalan. Rion, Syilfie, dan Anna langsung ikut berhenti lalu menanyakan apa yang terjadi. Nao langsung menunjuk ke depan, terdapat jalan terbagi menjadi 2 arah. "Di depan kita,jalan terbagi 2 arah dan kita harus mengambil jalan yang mana harus kita ambil?" Ucap Nao sambil mengarahkan obor ke dua jalan tersebut. tiba-tiba Rion langsung maju ke depan Nao. "Biar aku coba dulu!" Kata Rion lalu dia mulai merapalkan sihir. "Earth Rensonant." Teriak Rion.

  Rion mengeluarkan sihir tanah dia untuk melacak terdapat jejak kaki atau sebuah jebakan yang membekas di tanah. Setelah selesai Rion langsung memberitahu apa yang dia rasakan. Tetapi Rion merasa bingung.

  "Apa yang temukan Rion?" Tanya Nao. "Semua jalan normal, tidak ada jebakan yang terpasang dan aku juga menemukan beberapa jejak kaki yang terdapat dia arah kanan." Jawab Rion. "Kau bisa merasakan jejak kaki dengan menyentuh tanah saja!" Kagum Anna dengan mata dia berkilau. "Tentu saja karena elemen dasar aku adalah tanah, jadi aku bisa menggunakan sihir berelemen tanah." Sambung Rion lalu dia bangkit dan menghadap ke Anna. "Oohh sangat berguna sekali sihir kamu, jadi kita tidak akan tersesat."Ucap Anna sambil tersenyum lebar. Rion mulai menunjukkan sifat sombong dia. " Tentu saja tidak kayak kamu hanya bisa merusak saja." Sindir Rion. "Oh kamu mau mulai ngajak ribut!" Marah Anna sambil tersenyum dengan tangan mengepal sangat kencang.

  "Sudah jangan berantem, jadi jalan yang benar adalah kanan, ayo kita lanjutkan perjalanan kita!" Saran Syilfie. Tiba-tiba Nao menahan mereka. "Tunggu sebentar!" Kata Nao lalu menoleh ke Rion. "Rion apa kau tidak merasakan sesuatu di jalan sebelah kiri?" Tanya Nao. "Untuk jalan sebelah kiri, sebenarnya aku juga merasakan terdapat jejak kaki juga tetapi juga ada bekas jejak gesekan gitu secara bersamaan." Jawab Rion "Bekas gesekan?" Tanya Nao lagi. "Iya ada bekas jejak gesekan dari kanan ke kiri tapi aku kurang tau itu apa yang membuat bekas gesekan besar disana." Jawab Rion. "Hmm apa hanya itu aja yang kamu rasakan tadi?" Tanya Nao lagi. "Iya hanya itu saja. Tuan Nao kenapa kau bertanya tentang apa yang ada di jalan sebelah kiri?" Geram Rion sambil menunjuk jalan kiri. Tiba-tiba Nao mulai berjalan. "Sebaiknya kita bergegas ke arah kiri." Ucap Nao. "Loh? Ayah kenapa kita mengambil jalan kiri bukan-nya jalan kanan yang benar?" Tanya Anna. "Aku tau, tetapi aku takutnya kita akan telat." Jawab Nao dan langsung bergegas ke jalan kiri. "Ayah! Tunggu aku." Teriak Anna sambil lari ke arah Nao. "Kenapa dia tiba-tiba dia jadi gelisah begitu?" Tanya Rion sambil menggaruk kepala dia. "Sebaiknya kita ikuti aja dia, pasti dia menemukan sesuatu disana." Saran Syilfie dan mulai berjalan menyusul Nao dan Anna. Rion juga menyusul mereka.

  Akhirnya mereka berjalan lagi ke arah jalan kiri. Setelah itu mereka melihat ada sebuah pintu kayu disana. Tetapi bau-nya sangat menyengat. "Bau apa ini? Baunya tidak enak." Tanya Rion sambil menutup hidungnya. "Bau busuk ini sangat menyengat." Sambung Syilfie juga menutup hidungnya. "Ayah, apa ini jalan yang benar?" Tanya Anna ke Nao sambil menutup hidungnya. "Tahan sebentar ku harap kita tidak telat." Jawab Nao dan langsung menendang Pintu kayu tersebut, lalu pintu itu hancur. 

  Mereka langsung masuk ruangan tersebut. Disana terdapat tengkorak dan sisa-sisa tumpukan daging dan kain robek disana. Nao langsung melempar obor ke depan lalu dia mengeluarkan pedangnya dia. Pas sudah dilempar, tiba-tiba ada 2 sosok monster yaitu Giant Rat.

...

...

...

...

  Dan sesosok wanita yang tangannya di borgol rantai yang tersangkut di tembok. Nao langsung menerjang dan menusuk Giant Rat pertama di bagian leher. Seketika Giant Rat itu langsung tewas seketika. Giant Rat satu lagi ingin menyerang Nao, tetapi dibatalkan oleh Anna karena dia langsung maju dengan cepat menggunakan sayapnya lalu menusuknya dari samping menggunakan pedang panjang dia ke bagian perut. Setelah itu Nao mengeluarkan pisau kombat dia lalu menusuk dia di bagian leher. Setelah semua mati Nao langsung berdiri dan Anna mencabut dan langsung memasukan pedang panjang dia ke dalam sarung pedang dia.

  "Huh... Huh, sudah kelar." Kata Nao lalu menarik kembali pisau kombat dia dari leher Giant Rat. "Fiuh.. Tadi hampir saja." Sambung Anna sambil mengelap muka dia dari darah Giant Rat. Rion langsung gemetar melihat kejadian tadi. "Makhluk apa barusan tadi yang kalian kalahkan?" Tanya RIon. "Ini adalah Giant Rat, monster kelas rank C, makhluk ini adalah hewan nokturnal. Mereka aktif di tempat-tempat gelap seperti reruntuhan ini." Jawab Nao sambil membersihkan pisau kombat dia dari darah Giant Rat. "Ini adalah monster pertama yang aku kalahkan aku merasa hati aku sangat berdebar kencang. Ucap Anna sambil melihat tangan dia gemetar. "Jadi ini yang dirasakan ayah saat melawan mereka." Kata Anna di dalam hati. "Nao apa kau baik-baik saja?" Tanya Syilfie sambil mendekati Nao. "Iya aku gapapa, tetapi untuk dia tidak." Jawab Nao lalu dia  menoleh ke arah wanita yang terborgol.  Syilfie langsung shock melihat sosok wanita tersebut. "Biar aku obati dia." Ucap Syilfie dan langsung menuju wanita tersebut. "apa dia masih bernafas?" Tanya Nao. Syilfie lalu memeriksa denyut nadi wanita tersebut. " Syukurlah dia masih hidup, aku akan mulai mengobati dia." Ucap Syilfie lalu dia mengeluarkan buku sihir dia lalu mulai merapalkan mantra tersebut. "Oh wahai dewi cahaya berikan aku kekuatan-mu untuk bisa memberikan kesehatan untuk kau kamu yang terluka ini. High Heal."

  Seketika buku Syilfie menyala dan kristal di tongkat sihirnya juga menyala sangat terang, setelah itu Syilfie menyentuhkan tongkat dia ke tubuh wanita yang terluka. Cahaya tersebut langsung menutupi luka-luka dari bekas monster Giant Rat. Di waktu bersamaan Nao memotong kuku dan gigi dari Giant Rat untuk dijadikan peralatan tambahan seperti pisau lempar dan pisau kombat. Sedangkan untuk Anna dia sedang melepaskan borgol pada wanita tersebut. Rion masih merasa bingung apa yang sebenarnya terjadi barusan.

  "Hey! Tuan baju baja kenapa kau tau bakal ada orang ada di ruangan ini?" Tanya Rion dengan merasa kesal. "Saat kau tadi bilang di kiri ada terdapat jejak gesekan di tanah jadi ku pikir itu adalah orang yang sedang diseret paksa." Jawab Nao sambil mencabut pedang dia dari kepala Giant Rat. "Terus, kenapa kau tidak beritahu kita bakal ada hal seperti ini? Kau malah langsung jalan saja tanpa memberi aba-aba." Marah Rion sambil menunjuk ke Nao.

Nao lalu langsung menghadap ke arah Rion dan berkata. "Kalau kita kelamaan memikirkan strategi dia paling sudah keburu mati dimakan oleh makhluk ini." Balas Nao. "Tapi.. Ini..." Protes Rion tapi dia langsung terdiam sejenak.

"Ayah lihat ada gelang yang terikat di kaki monster ini." Tunjuk Anna. Sudah kuduga. Mereka adalah bukan sembarangan bandit. Jelas Nao sambil mengepalkan tangan dia.

  Anna melihat tangan Nao seperti itu Anna lalu mulai penasaran. "Emang-nya benda itu apa ayah?" Tanya Anna. "Itu adalah gelang pengendali budak." Jawab Nao. Rion mendengar itu langsung terkejut. "Pengendali... Tunggu maksud  kau monster ini dikendalikan seseorang!" Teriak Rion. "Benar, dan ruangan ini adalah kandangnya mereka. Lalu wanita ini adalah buat menjadi makanan mereka." Jelas Nao.

  Semua langsung kaget ketika Nao berbicara tentang tempat ini. Di waktu bersamaan Syilfie dan Anna membantu wanita itu untuk berdiri.

"aku sangat terima kasih kepada kalian sudah menyelamatkan kita berdua." Ucap wanita itu sambil meneteskan air mata dia. "Tentu saja kami senang masih sempat bisa untuk menolong kalian." Jawab Syilfie lalu memeluk wanita tersebut untuk menenangkan dia. "Aku tahu itu sangat mengerikan." Ucap Syilfie. Tiba-tiba wanita itu mengingat sesuatu. "Ah! Ku mohon selamatkan suami aku, dia masih ditahan sama kelompok bandit tersebut." Harap wanita tersebut ke Nao. "Apa ada orang lain selain kalian berdua?" Tanya Nao. "Iya disana mereka ditahan dan membuat kita sebagai makanan hidup untuk para makhluk mengerikan itu." Jawab Wanita itu sambil menunjuk ke bangkai Giant Rat.

  "Tunggu, apa disana juga ada Misbel ditahan disitu, dia adalah birawati di gereja Elana, dia adalah ras mermaid. Apa kau melihat-nya?" Tanya Syilfie ke wanita tersebut. "Maaf, aku tidak melihat dia. Hanya aku,suami aku dan beberapa orang yang tertangkap oleh mereka. "begitu ya." Ucap Syilfie yang merasa cemas. "Terima kasih atas informasinya. Umm..."  Jelas Syilfie tapi dia tidak tahu nama wanita tersebut. "Aku lupa memperkenalkan diri, nama aku Sera, dan kumohon selamatkan suami aku." Ucap Sera sambil melirik ke arah Nao. "Aku tidak bisa melakukan hal banyak tapi kami akan berusaha sebisa mungkin." Sahut Nao. "Terima kasih banyak tuan kesatria." Ujar Sera sambil membungkukkan badan dia. "Baikalh aku akan mengasah pedang dan pisau aku dan mengecek seluruh ruangan ini, Syilfie dan Anna tolong urus Sera dan Rion kau jaga diluar ruangan. Perintah Nao. "Baiklah ayah!" Sahut Anna. "Aku akan menggunakan sihir necromancing untuk memanggil pengawal aku. Anna tolong tuliskan surat untuk guild tentang nona Sera." Ucap Syilfie sambil mengasih kertas dan pensil ke Anna. "Serahkan kepada aku!" Sahut Anna.

  Nao mengasah pedang dan pisau dia dan membuat pisau cadangan dari kuku Giant Rat dan membersihkan diri dari bekas darah Giant Rat. Rion menjaga di luar ruangan. Anna menulis surat untuk guild. Dan Syilfie mulai merapalkan mantra necromancing dia.

"Wahai dewa kegelapan berikan aku kekuatan untuk bisa memanggil jiwa kuat dan bertarung bersama aku agar bisa melindungi tuan dia. Necromancing! " Teriak Syilfie.

  Setelah Syilfie merapalkan mantra-nya, keluar lingkaran sihir di lantai lalu sebuah sosok zirah besar berwarna hitam lengkap dengan pedang besar dan jubah merah di belakang dia. Sosok itu adalah Undead Knight. Dia adalah kesatria yang telah gugur pada saat zaman antar ras masih berperang , dia adalah kesatria tangguh dan kuat, dan dia telah bersumpah untuk selalu melindungi tuan-nya sampai kapan pun. Syilfie memasukan jiwa dia kedalam wadah yaitu armor besi hitam agar jiwa itu akan selalu menyatu dengan wadah tersebut dan membuat dia bisa bergerak bebas.

...

...

  "Kau memanggil ku master?" Tanya Undead Knight. "Iya, aku butuh bantuan kamu untuk menjaga nona Sera keluar dari tempat ini. Lalu antar dia ke receptionst guild, dan berikan surat kepadanya." Perintah Syilfie ke Undead Knight. "Dimengerti master, aku akan mengtuntaskan misi yang kau berikan master." Sahut Undead Knight. "Baiklah, Nona Sera tolong arahkan dia ke aula guild ya. Lalu kau harus memberitahu-kan tentang tempat ini kepada mereka." Ucap Syilfie ke Sera. "Tentu saja, dan kumohon selamat kan suami aku, nama dia adalah Snowy." Sahut Sera. "Tentu saja kami akan menyelamatkan dia, dan mengalahkan para bandit itu." Sambung Syilfie sambil mengangkat dia. "Aku sudah selesai menulis suratnya." Ujar Anna lalu memberikan surat ke Syilfie. "Terima kasih Anna. Knight kumohon!" Sahut Syilfie lalu memberikan surat ke Undead Knight. "Dimengerti, ayo nona kita pergi dari tempat ini." Ucap Undead Knight ke Sera. "Iya, sekali lagi terima kasih semua-nya." Ucap Sera sambil membungkukkan badan dia.

  Undead Knight dan Sera pun akhirnya pergi dari ruangan tersebut lalu menuju pintu keluar goa. Setelah semua beres Syilfie dan Anna keluar dari ruangan tersebut. Namun Nao masih didalam ruangan tersebut.

  "Ayah?" Ucap Anna lalu menoleh ke belakang.

"Tunggu sebentar aku sedang memeriksa dan mengambil beberapa barang yang ada disini." Sahut Nao sedang melihat dalam gentong di ruangan tersebut. "Apa kau menemukan sesuatu disana?" Tanya Syilfie. "Iya, disini terdapat tas, dan peralatan petualang yang terbengkalai di ruangan ini." Jawab Nao lalu mengambil tas petualang yang berada di tanah dan gentong bekas pembuangan.

  Rion mulai kesal dan langsung garuk kepala sangat kencang. "Ah... Apa masih lama? kita daritadi hanya diam disini sudah sangat lama, kita harus bergegas untuk menyelamatkan mereka." Geram Rion. "Hey.. Berhenti lah mengeluh apa kau tidak lihat tadi kita mengurus wanita itu agar dia bisa pulang dengan selamat dan kau hanya diam saja berdiri di luar. Kau sudah tau diberi tugas oleh ayah aku untuk menjaga dan kau tidak menjalankan tugas dengan baik." Marah Anna ke Rion. "Apa katamu? Kau selalu merasa benar ya dasar kadal gosong!" Sindir Rion sambil menunjuk ke Anna. Emosi Anna mulai meluap-luap setelah menerima hinaan itu. "Anak ini! Akan ku pukul kau..." Marah Anna yang sudah mulai mengepal tangan dia.

  "Kalian berdua hentikan, ingat kita disini adalah team seharusnya kita tidak boleh bertengkar apa lagi ini kita lagi di markas musuh. Seharusnya kalian malu terhadap diri kalian berdua. Kita sedang mempertaruhkan nyawa dalam misi ini. Jadi kumohon kerja sama lah untuk sekarang dan saling meminta maaf." Teriak Syilfie sambil menahan bahu Rion dan Anna. Cih.. Aku minta maaf " Ucap Rion lalu mengangkat tangan dia untuk berjabat tangan. "Hmmm.. Aku juga minta maaf " Sambung Anna yang menerima tangan Rion lalu berjabat tangan. Maaf sudah membuat kalian menunggu aku." Ucap Nao yang keluar dari ruangan. "Ternyata benar ada peta gua ini di dalam tas petualang yang aku ambil. Tempat ini sangat luas dan tadi yang dibilang Rion benar jalan ke arah kanan itu adalah jalan yang benar." Ujar Nao sambil melihat peta. "Kita sudah kelarkan disini, ayo kita lanjutkan perjalanan. Kita sudah berjanji sama nona yang tadi untuk menyelamatkan orang penting baginya." Saran Rion ke Nao.

  "Iya kau benar, kita lanjutkan perjalanan kita, Rion kau yang pegang petanya, ku serahkan semua kepada mu." Ucap Nao sambil memberikan peta ke Rion. "Hah... Baiklah aku akan jadi pemandu perjalanan kita. Tapi kau jangan asal mengambil keputusan sendiri, ok?" Ujar Rion sambil mengambil peta dari tangan Nao. "Aku janji." Sahut Nao. "Huh.. Dasar menyebalkan..." Gumam Rion dan langsung jalan duluan. Syilfie lalu mengelah nafas. "Maafkan aku Nao atas perilaku Rion yang kurang sopan tadi." Ucap Syilfie ke Nao.

"Tidak apa-apa aku sudah terbiasa dengan itu. Jadi tidak perlu dikhawatirkan." Sahut Nao sambil menepuk pelan bahu Syilfie. "Ayah terlalu baik sama siapapun." Kesal Anna sambil mengembungkan pipinya. "Harusnya ayah lebih memikirkan dirimu agar ini tidak akan terjadi." Marah Anna. Nao lalu menghelus kepala Anna. "Terima kasih sudah memperhatikan aku Anna." Sahut Nao. "Hehehehe... Tentu saja." Ucap Anna dengan pipi dia memerah. "Ayo kita lanjutkan perjalanan kita." Ajak Nao.

  Akhirnya Nao, Anna Syilfie, dan Rion melanjutkan perjalanan mereka menyusluri gua kuil kuno ini. Apa yang akan terjadi kepada mereka selanjutnya, dan bahaya apa yang akan menunggu mereka. Untuk bisa menyelamatkan warga yang ditangkap dan Misbel dari para bandit yang sangat kuat.

BERSAMBUNG....

Episodes
1 Chapter 1: Prolouge
2 Chapter 2: Begining The Adventure Of The Hunter
3 Chapter 3: The Hunter meet the Dragon race Child
4 Chapter 4: New Bond In His and Her Life
5 Chapter 5: The Hunter VS Bandits
6 Chapter 6: Daily Life Become A Father
7 Chapter 7: The First Step To Become The Adventure
8 Chapter 8: The Rescue Quest
9 Chapter 9: The Ancient Underground Temple Part 1
10 chapter 10: The Ancient Underground Temple Part 2
11 Chapter 11: The Playground Trap
12 Chapter 12: The Beast Tamer
13 Chapter 13: Father And Daughter Duo Attack!
14 Chapter 14: The Water And Ice Descendant Part 1
15 Chapter 15: The Water and Ice Descendant Part 2
16 Chapter 16: The Silver Fang
17 Chapter 17: Aftemath Quest
18 Chapter 18: Painful Truth
19 Chapter 19: The Mysterious Incident
20 Chapter 20: New Comrade
21 Chapter 21: The Trial To Become The Hunter Team Part 1
22 Chapter 22: A Trial To Become The Hunter Team part 2
23 Chapter 23: A Trial To Become The Hunter Team Part 3
24 Chapter 24: Sky Razor Hunt.
25 Chapter 25: Meet The Old Friends
26 Chapter 26: A Small Problem
27 Chapter 27: The Nobles meet the comonners
28 Chapter 28: Anna Alone Activities Part 1
29 Chapter 29: Anna Alone Activities Part 2
30 Chapter 30: I Am You And You Are Me
31 Chapter 31: The Adventures VS The Imitation Part 1
32 Chapter 32: The Adventures VS The Imitation Part 2
33 Chapter 33: The Great Lost
34 Chapter 34: The Hunter VS The Imitation Part 1
35 Chapter 35: The Hunter VS The Imitation part 2
36 Chapter 36: The Result
37 Chapter 37: The Purify Dragon
38 Chapter 38: The Memory Path Of Silver Fang
39 Chapter 39: The Curse Magic
40 Chapter 40: Testing A New Power
41 Chapter 41: Nao And Anna For Make A New Self
42 Chapter 42: Wild Hunt Steel Fang Part 1
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Chapter 1: Prolouge
2
Chapter 2: Begining The Adventure Of The Hunter
3
Chapter 3: The Hunter meet the Dragon race Child
4
Chapter 4: New Bond In His and Her Life
5
Chapter 5: The Hunter VS Bandits
6
Chapter 6: Daily Life Become A Father
7
Chapter 7: The First Step To Become The Adventure
8
Chapter 8: The Rescue Quest
9
Chapter 9: The Ancient Underground Temple Part 1
10
chapter 10: The Ancient Underground Temple Part 2
11
Chapter 11: The Playground Trap
12
Chapter 12: The Beast Tamer
13
Chapter 13: Father And Daughter Duo Attack!
14
Chapter 14: The Water And Ice Descendant Part 1
15
Chapter 15: The Water and Ice Descendant Part 2
16
Chapter 16: The Silver Fang
17
Chapter 17: Aftemath Quest
18
Chapter 18: Painful Truth
19
Chapter 19: The Mysterious Incident
20
Chapter 20: New Comrade
21
Chapter 21: The Trial To Become The Hunter Team Part 1
22
Chapter 22: A Trial To Become The Hunter Team part 2
23
Chapter 23: A Trial To Become The Hunter Team Part 3
24
Chapter 24: Sky Razor Hunt.
25
Chapter 25: Meet The Old Friends
26
Chapter 26: A Small Problem
27
Chapter 27: The Nobles meet the comonners
28
Chapter 28: Anna Alone Activities Part 1
29
Chapter 29: Anna Alone Activities Part 2
30
Chapter 30: I Am You And You Are Me
31
Chapter 31: The Adventures VS The Imitation Part 1
32
Chapter 32: The Adventures VS The Imitation Part 2
33
Chapter 33: The Great Lost
34
Chapter 34: The Hunter VS The Imitation Part 1
35
Chapter 35: The Hunter VS The Imitation part 2
36
Chapter 36: The Result
37
Chapter 37: The Purify Dragon
38
Chapter 38: The Memory Path Of Silver Fang
39
Chapter 39: The Curse Magic
40
Chapter 40: Testing A New Power
41
Chapter 41: Nao And Anna For Make A New Self
42
Chapter 42: Wild Hunt Steel Fang Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!