Pindah Ke Apartemen

Pagi harinya sebelum berangkat ke sekolah, Reno dan Alanda sarapan berdua di meja ruang makan.

"Al kalo kita pindah ke apartemen aku aja gimana?" Tanya Reno, setelah mengakhiri sarapannya dengan segelas air putih.

"Memangnya kalo disini kenapa kak? Rumah aku jelek dan sempit ya? Kakak nggak nyaman disini?" Balas Alanda berprasangka buruk pada suaminya.

"Nggak, bukan begitu. Kalo masalah itu aku bisa saja merenovasi rumah ini jadi seperti apartemen, tapi masalahnya jarak dari sini ke sekolah sama tempat kerjaku itu jauh. Kalo dari apartemen kan lebih deket, jadi waktu istirahat ku juga jadi lebih lama." Jawab Reno menjelaskan maksudnya, supaya Alanda tidak salah paham.

"Ya sudah kak nggak papa, aku menurut saja"

Alanda setuju tanpa mau banyak tanya lagi, kalo misal teman nya nanti menanyakan tempat tinggalnya, Alanda akan menjawab sudah mendapat pekerjaan dan untuk sementara tinggal dirumah majikan nya.

Disekolah, Alanda datang lebih pagi. Ia merasa cemas menunggu kedatangan Fani dan Keisya. Alanda khawatir jika Keisya masih bersikap dingin seperti kemarin.

Tapi tak disangka ternyata Keisya sudah kembali hangat seperti sebelumnya.

"Wow bestie, tumben sekali datangnya lebih pagi dari kita-kita?" Teriak Keisya ketika melihat Alanda sudah duduk manis di bangku belajarnya.

"Iya nih, tumben. Ada angin apa nih?" Sambung Fani ikut merasa penasaran.

"Boleh dong sekali-kali menghirup udara pagi di sekolah, sebelum tercemar polusi anak-anak yang jarang mandi. UPS hehe." Balas Anda di iringi dengan bercanda.

Alanda merasa sangat lega bisa kembali melihat senyum tulus Keisya, tapi hati Alanda merasa sakit, ia merasa sudah menjadi teman yang berkhianat.

Sepulang sekolah, Alanda mampir dulu ke perpustakaan umum depan sekolah. Alanda yang biasanya suka mencari menu resep masakan baru, kini sudah tidak bersemangat lagi setelah Ayahnya meninggal.

Tujuan Alanda kali ini adalah untuk mencari info pekerjaan part time di koran harian sekalian mau mencari buku novel yang ceritanya lagi viral di sekolahnya.

Saat ia berjalan keliling sambil fokus melihat lihat buku di rak lemari buku, Alanda tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuat buku yang dibawa orang tersebut terjatuh.

"Eh sorry ga sengaja." Ucap Alanda sambil mengambilkan buku tersebut di lantai. "Alanda." Panggil orang tersebut yang ternyata mengenal Alanda.

Mendengar namanya di panggil, Alanda langsung mendongakan kepalanya untuk melihat siapa orang itu dan ternyata dia adalah Kiara.

"Loh Kiara, kamu kemana saja baru kelihatan? Sejak pesta kamu itu aku cari kamu di kelas kamu tapi kamu nya nggak pernah ada, katanya kamu nggak masuk sekolah." Ucap Alanda sembari mengembalikan buku yang di ambilnya dari lantai.

Kiara yang ditanya tidak menjawab malah menangis memeluk Alanda. Kemudian Kiara mengajak Alanda untuk berbicara ke tempat yang sepi supaya pembicaraannya tidak di dengar oleh orang lain.

"Apa? Kamu serius ra?"

Alanda merasa syok setelah mendengar cerita dari Kiara Yang katanya hampir diperkosa sama mang Tono sepulang dia mengantar Alanda malam itu.

Kemudian Alanda menceritakan yang di alaminya juga sama seperti yang dialami Kiara, Alanda juga memberitahu bahwa semua itu bersumber dari rencana Fara, Nita dan Angel, yang ingin menghancurkan hidup Alanda. Kiara tidak menyangka mereka bisa bertindak sejahat itu. Kiara merasa menyesal sudah mengundang Fara, Nita dan Angel di acara pesta ulang tahun nya.

"Tapi Al, malam itu aku nggak sengaja menusuk mang tono pakai pisau. Soalnya waktu itu aku sangat ketakutan sekali dan sekarang dia lagi kritis, aku takut Al. Kalo dia sampai meninggal, itu sama saja aku sudah menjadi pembunuh, tapi kalo dia sembuh aku juga takut ketemu dia, aku trauma. Aku sudah berencana mau pindah ke luar negeri Al, makanya aku sudah nggak masuk sekolah lagi, aku sudah mengurus kepindahanku."

Kiara mencoba berbicara jujur tentang semua yang terjadi di malam itu, karna Kiara percaya Alanda bukan teman yang suka mengumbar aib teman-temannya.

Alanda mendukung keputusan Kiara dan mendoakan yang terbaik, ia juga meyakinkan Kiara bahwa semua akan baik-baik saja.

Setelah itu keduanya berpelukan sebagai tanda perpisahan yang entah kapan bisa bertemu kembali.

Sore hari menjelang maghrib Alanda baru pulang dari perpustakaan.

Sesampainya didepan rumah, ternyata Reno sudah lama menunggunya. Semua barang penting juga sudah dimasukannya kedalam bagasi mobil.

"Darimana saja jam segini baru pulang Bukankah sekolah pulangnya jam dua?" Tanya Reno pada Alanda ketika sudah dalam perjalanan menuju Apartemen. Sebenernya Reno merasa kesal, tapi ia sadar lupa belum membelikan Alanda ponsel untuk bisa saling bertukar kabar.

"Tadi aku ke perpus depan sekolah, disana aku nggak sengaja bertemu sama Kiara teman aku yang kemarin ngadain pesta, jadi lah kita ngobrol dulu." Balas Alanda dengan raut wajah sedih. Mengingat Kiara.

Kemudian Alanda menceritakan kejadian yang dialami Kiara pada Reno. Alanda tidak bisa membayangkan jika seandainya waktu itu tidak ada Reno yang datang menolongnya, entah apa jadinya sekarang.

Walaupun akhirnya sama-sama kehilangan keperawanannya tapi seenggaknya Reno sudah menjadi suaminya.

"Jadi ceritanya sekarang kamu bersyukur sudah menjadikan aku suami kamu yang seutuhnya?" Reno iseng menggoda Alanda yang secara tidak langsung sudah mengucapkan kata yang intinya merasa bersyukur ada Reno.

Alanda yang keceplosan berbicara mendadak wajahnya memerah menahan malu.

"Makanya kalo ngomong pake filter Al!" batin Alanda merutuki kebodohannya sendiri.

"Nggak gitu juga kali kak, konsepnya." Ucap Alanda sedikit kesal.

Reno yang melihat wajah manyun Alanda tersenyum gemas.

Sesampainya di Apartemen keduanya merapikan barang-barang penting seperti baju, seragam, buku-buku pelajaran dan lain-lain. Tapi sebelumnya mereka sempatkan dulu kewajiban tiga rakaatnya.

Malam ini langit tampak dihiasi bintang-bintang yang bersinar terang. Menjadikan suasana malam yang indah untuk Alanda.

Di balkon Apartemen, Alanda berdiri menyandarkan tubuhnya pada pagar balkon, memandangi langit yang terlihat sangat indah dan lampu-lampu kota yang tak kalah indah.

Alanda merasa sangat bahagia bisa menikmati pemandangan indah malam ini.

"Kamu suka pemandangan disini?" Tanya Reno pada Alanda yang terlihat sangat bahagia tanpa beban.

Alanda yang tidak tahu ada Reno dibelakang, sempat kaget mendengar suara Reno. Kemudian ia ikut duduk di kursi balkon disebelah Reno.

"Aku suka banget kak, keren pemandangan disini." Seru Alanda sambil terus memperhatikan bintang-bintang di langit dan lampu-lampu kota.

Saking asiknya, Alanda sampai tidak menyadari, sedari tadi Reno memperhatikan dirinya.

"Al." Panggil Reno dengan suara yang terdengar berat, kemudian ia menyentuh dagu Alanda dan memalingkan wajah Alanda ke arah wajahnya.

"Aku sayang kamu Al." Ucap Reno sambil mencium tangan Alanda tanpa memalingkan pandangan matanya dari pandangan mata perempuan yang berstatus istrinya tersebut.

Alanda merasa terbuai oleh ucapan dan sentuhan Reno, apalagi malam ini Reno terlihat sangat tampan di mata Alanda.

Tak lama kemudian keduanya saling berciuman. Lebih tepatnya Reno duluan yang mencium Alanda dan kemudian Alanda membalas ciuman dari Reno.

"Aku boleh minta nggak, malam ini?" Bisik Reno ditelinga Alanda ketika Alanda melepas ciumannya.

Bersambung..

Episodes
1 Perkenalan
2 Pertama dan Terakhir Bertemu
3 Berduka Cita
4 Pendapat Nenek
5 Menolak Perjodohan
6 Mulai Sekolah Lagi
7 Gara-Gara Salah Ucap
8 Hampir Di perkosa
9 Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10 Milik Kamu Seutuhnya
11 Curiga Ada Yang Menjebak
12 Sikap Buruk Fara
13 Amanah Yang Harus Di Jaga
14 Pindah Ke Apartemen
15 Reno Menghilang
16 Diterima Kerja Di Kafe
17 Kedatangan Fara Di Apartemen
18 Reno Mengajak Keisya Jalan²
19 Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20 Melakukannya Lagi
21 Fani Melihat Reno Dan Alanda
22 Fani Mengikuti Mobil Reno
23 Alanda Pingsan Lagi
24 Perasaan Yang Sebenarnya
25 Niat buruk Mira
26 Pertunangan Reno dan Keisya
27 Di Tuduh Menjadi Simpanan
28 Papan Mading Yang Bikin Heboh
29 Kedatangan Mira Di Apartemen
30 Alanda Meninggalkan Apartemen
31 Di Rawat Di Rumah Sakit
32 Ada Apa Dengan Alanda?
33 Ujian Kelulusan
34 Penyesalan Fara
35 Permohonan Keisya Pada Alanda
36 Reno Bertemu Isabella
37 Mira Mencari Alanda
38 Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39 Reno Marah Sama Mami Keisya
40 Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41 Pindah Ke Rumah Mama
42 Kejutan
43 Menginap Di Rumah Lama
44 Alanda Bertemu Isabella
45 Isabella Menyimpan Dendam
46 Lahir Prematur
47 Hampir Di Culik
48 Baby Alea
49 Cerita Masa Lalu
50 Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51 Curiga Dengan Mega
52 Pesan Dari Orang Asing
53 Isabella Menjenguk Alanda
54 Kalung Liontin Hati
55 Berencana Kabur Dari Rumah
56 Alanda Jatuh Sakit
57 Sudah Baikan
58 Di Teror Lagi
59 Menemukan Bukti Pelaku Teror
60 Mega Kabur Ke Hutan
61 Karma Untuk Mega
62 Kekacauan Di Halaman Villa
63 Kabar Duka
64 Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65 Keisya Yang Selalu Tersakiti
66 Mega Dan Alanda
67 Berobat Ke Luar Negeri
68 Episode 68
69 Episode 69 (Fani & Adrian)
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertama dan Terakhir Bertemu
3
Berduka Cita
4
Pendapat Nenek
5
Menolak Perjodohan
6
Mulai Sekolah Lagi
7
Gara-Gara Salah Ucap
8
Hampir Di perkosa
9
Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10
Milik Kamu Seutuhnya
11
Curiga Ada Yang Menjebak
12
Sikap Buruk Fara
13
Amanah Yang Harus Di Jaga
14
Pindah Ke Apartemen
15
Reno Menghilang
16
Diterima Kerja Di Kafe
17
Kedatangan Fara Di Apartemen
18
Reno Mengajak Keisya Jalan²
19
Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20
Melakukannya Lagi
21
Fani Melihat Reno Dan Alanda
22
Fani Mengikuti Mobil Reno
23
Alanda Pingsan Lagi
24
Perasaan Yang Sebenarnya
25
Niat buruk Mira
26
Pertunangan Reno dan Keisya
27
Di Tuduh Menjadi Simpanan
28
Papan Mading Yang Bikin Heboh
29
Kedatangan Mira Di Apartemen
30
Alanda Meninggalkan Apartemen
31
Di Rawat Di Rumah Sakit
32
Ada Apa Dengan Alanda?
33
Ujian Kelulusan
34
Penyesalan Fara
35
Permohonan Keisya Pada Alanda
36
Reno Bertemu Isabella
37
Mira Mencari Alanda
38
Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39
Reno Marah Sama Mami Keisya
40
Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41
Pindah Ke Rumah Mama
42
Kejutan
43
Menginap Di Rumah Lama
44
Alanda Bertemu Isabella
45
Isabella Menyimpan Dendam
46
Lahir Prematur
47
Hampir Di Culik
48
Baby Alea
49
Cerita Masa Lalu
50
Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51
Curiga Dengan Mega
52
Pesan Dari Orang Asing
53
Isabella Menjenguk Alanda
54
Kalung Liontin Hati
55
Berencana Kabur Dari Rumah
56
Alanda Jatuh Sakit
57
Sudah Baikan
58
Di Teror Lagi
59
Menemukan Bukti Pelaku Teror
60
Mega Kabur Ke Hutan
61
Karma Untuk Mega
62
Kekacauan Di Halaman Villa
63
Kabar Duka
64
Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65
Keisya Yang Selalu Tersakiti
66
Mega Dan Alanda
67
Berobat Ke Luar Negeri
68
Episode 68
69
Episode 69 (Fani & Adrian)
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!