Alanda menutup mulutnya ketika melihat seseorang yang sudah menolongnya keluar dari mobil Kiara. Ia sama sekali tidak menyangka ternyata orang tersebut adalah Reno yang saat ini sedang ingin ia hindari.
Tadi saat Alanda keluar dari mobil, ia tidak sempat memperhatikan orang yang memukuli mang Tono. Yang dipikiran Alanda saat itu hanyalah bisa secepatnya kabur.
"Alanda kamu dimana? Ayo kita pulang!" Reno yang melihat tidak ada Alanda di sekitar mobil, merasa sedikit khawatir takut hal buruk terjadi lagi sama Alanda.
"Al." Panggil Reno lagi pada Alanda. Sebab Alanda belum menyahuti panggilannya.
Alanda terpaksa keluar dari persembunyiannya, sebab saat ini hanya Reno yang bisa ia harapkan untuk mengantarkannya pulang.
Saat Alanda muncul dari balik rerumputan
Reno langsung mendekati Alanda dan memeluknya dengan erat.
Reno sangat bersyukur, sebab datang diwaktu yang tepat. Andaikan telat lima menit saja, mungkin ia akan menyesal seumur hidup.
Sejak beberapa bulan terakhir diam-diam Reno mulai menyukai Alanda. Sifat dan sikap Alanda yang periang dan penyayang terhadap teman perempuannya dan selalu jutek sama teman laki-lakinya membuat Reno merasa penasaran.
Apalagi setelah Reno tahu ternyata Alanda adalah putri dari sahabat Papanya, yang ternyata sudah dijodohkan dengan dirinya sejak kecil. Perasaan Reno kini tumbuh menjadi rasa sayang.
Selain itu, meninggalnya Ayah Alanda setelah menyelamatkan dirinya dari sebuah musibah, membuat Reno ingin selalu menjaga dan melindungi Alanda. Prioritas hidupnya sekarang adalah Alanda.
Sesaat Alanda terbuai oleh pelukan hangat dari Reno, mungkin karna tubuhnya masih dalam pengaruh obat perangsang. Tapi satu menit kemudian Alanda tersadar dan langsung melepas pelukan Reno.
"Ayo pulang sekarang kak!" Pinta Alanda sambil melangkah menuju mobil Reno. Kemudian Reno membukakan pintu dan mempersilahkan Alanda untuk masuk ke dalam mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Reno dan Alanda hanya saling diam sambil sesekali bergantian saling melirik satu sama lain.
Alanda yang masih dalam pengaruh obat perangsang semakin merasa gerah dan gelisah. Rasa ingin disentuh lawan jenis semakin terasa kuat.
"Kamu kenapa Al? Kebelet pipis ya? Apa mau cari toilet umum dulu?" Reno yang dari tadi memperhatikan Alanda seperti sedang gelisah menahan sesuatu mengira Alanda lagi menahan buang air kecil.
Karna Alanda juga bingung dan malu dengan keadaan dirinya jadinya asal mengangguk saja sambil tersenyum malu.
Tak lama setelah itu Reno menghentikan mobilnya didepan minimarket yang melayani pembeli selama 24 jam. Kemudian keduanya turun, yang satu ke kamar mandi dan yang satunya lagi membeli minuman botol berserta camilan.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan rumah Alanda.
Namun yang membuat Reno merasa heran, Alanda malah diam saja tidak segera beranjak untuk keluar dari mobil Reno.
Alanda duduk menunduk dan tangannya meremas baju yang dikenakannya.
"Al sudah sampai." Tegur Reno memberitahu, sembari menyentuh bahu Alanda. Mungkin saja saat ini Alanda sedang melamun, sebab sedari tadi ia hanya terdiam.
Alanda reflek menoleh, kemudian langsung buru-buru memalingkan wajahnya pada kaca jendela samping, khawatir Reno melihat kesedihan di wajahnya.
Tetapi sudah telat, Reno sudah terlanjur melihat mata sembab Alanda.
"Al kamu nangis? Kamu masih sedih sama kejadian tadi?" Ucap Reno bertanya sambil mengelap air mata Alanda dengan jarinya.
Alanda menggeleng lalu menceritakan apa yang dirasakannya saat ini. Alanda merasa butuh dipeluk oleh seorang Ayah.
Yang ada dipikiran Alanda dan Reno saat ini mungkin Alanda lagi merindukan Ayahnya.
Reno merasa kasihan sama Alanda, tanpa pikir panjang ia langsung memeluk Alanda dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Beberapa saat kemudian keduanya saling tatap satu sama lain.
Reno yang melihat tatapan lain dari Alanda mulai merasa curiga, tapi jiwa kelakiannya malah menikmati momen tersebut, hingga tanpa sadar keduanya sudah saling kecup bibir dan bertukar saliva.
Hasrat cinta dan gelora asmara menyatu dalam buaian nafsu yang bergejolak hampir membuat keduanya melakukan hubungan yang terlarang. Beruntung keburu digrebek warga. Oops hehe..
Saat Reno lagi menciumi leher Alanda dengan penuh hasrat tiba-tiba terdengar suara kaca mobil diketuk dari luar. Seketika membuat keduanya tersadar dengan apa yang dilakukannya.
"Kak gimana ini, apa yang harus kita katakan pada mereka? Bagaimana kalo mereka melihat apa yang kita lakukan tadi?" Ucap Alanda merasa cemas dan takut.
"Udah, kamu santai saja! Biar semua aku yang urus. Aku keluar dulu, kamu di dalam saja! Jangan ikut keluar!" Ucap Reno yang kemudian keluar untuk menemui warga.
Warga yang sudah mengenal Reno sebagai calon suami Alanda menuntut Reno untuk segera menikahi Alanda supaya tidak menimbulkan aib di kemudian hari.
Sudah dua kali warga memergoki Reno mendatangi Alanda di atas jam 9 malam. Apalagi kejadian malam ini sudah menjelang dini hari dan ada warga yang sempat melihat Alanda dan Reno berciuman.
"Nak Reno bukankah waktu itu saya pernah bilang untuk tidak menemui nak Alanda diatas jam sembilan malam. Apa nak Reno lupa?" Ucap Pak RT, merasa geram tapi masih mencoba untuk bersabar.
"Maaf pak, sebenernya tadi saya tidak sengaja bertemu Alanda di jalan. Lalu saya mengantarnya pulang ke rumah, jadi bukan maksud saya untuk mendatangi Alanda malam-malam seperti ini." Jawab Reno berusaha untuk membela diri dengan berkata jujur.
"Kami tidak mau tahu, pokoknya kalian harus segera menikah! Kalo perlu malam ini juga, kita akan nikahkan kalian secara paksa. Supaya perbuatan kalian tidak di tiru remaja lainnya." Ucap salah satu warga menuntut Reno dan Alanda untuk segera menikah supaya tidak menjadi contoh untuk pemuda dan pemudi lainnya.
Bersambung...
BAGAIMANAKAH HUBUNGAN ALANDA & RENO SELANJUTNYA? APAKAH WARGA BERHASIL MENIKAHKAN RENO DAN ALANDA SECARA PAKSA?
CEK DI BAB SELANJUTNYA YA!! ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments