Menolak Perjodohan

"Kak Reno, ada apa ya? Kenapa datang jam segini, Apa mau menjemput keisya? Tapi keisya sudah pulang beberapa menit yang lalu." Ucap Alanda mengira Reno akan menjemput Keisya. Dipikiran Alanda, jelas pasti Reno mau menjemput keisya, tidak mungkin menemui dirinya, apalagi waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Boleh masuk? Ada hal penting yang harus kita bicarakan!" Tanpa menjawab pertanyaan atau mendapat izin dari Alanda, Reno asal nyelonong masuk ke dalam rumah Alanda. Alanda menautkan alisnya, heran melihat sikap Reno yang tidak seperti biasanya.

"Tunggu kak! Apa-apaan ini kak? Belum juga aku kasih izin masuk." Ucap Alanda mengikuti langkah Reno. Ia protes dengan sikap Reno yang menurutnya tidak punya etika dalam bertamu.

"Maaf Al, takutnya kalo kelamaan diluar nanti ada yang memergoki kita." Jawab Reno dengan santainya sambil mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu rumah Alanda.

"Memangnya mau ngomongin apa?" Tanya Alanda jutek dan sinis. Dari dulu sebenernya Alanda memang kurang suka sama Reno. Kalo bukan karna Reno kekasih sahabatnya, mungkin Alanda juga tidak mau mengenal sama yang namanya Reno.

Kemudian Reno menceritakan semuanya seperti yang dibilang neneknya tadi siang. Alanda tersenyum miris, sebenernya Alanda sudah tau tentang perjodohan dan persahabatan Ayahnya dengan seseorang, tapi Alanda sungguh tidak menyangka ternyata orang yang dijodohkan dengannya adalah Reno.

"Jadi kamu sudah tahu soal perjodohan kita?" Ucap Reno tidak menyangka ternyata Alanda sudah mengetahui tentang perjodohan yang dilakukan kedua almarhum orang tua mereka. Alanda mengangguk dan kemudian berkata.

"Ayah pernah menceritakan semuanya termasuk soal mamanya kakak". Ucap Alanda kemudian.

"Jadi bagaimana? Apa kita akan melanjutkan perjodohan kita? Kamu mau menikah sama aku?" Tanya Reno penuh harap.

"Nggak kak, aku nggak mau. Kakak itu kekasih Keisya. Dan aku sahabat dekatnya. Lebih baik perjodohan ini, kita batalkan supaya tidak ada yang tersakiti! Selain itu, aku nggak bisa menikah sama orang yang tidak aku sukai dan aku cintai." Ucap Alanda mencoba untuk membuat Reno mengerti. Sesaat mereka terdiam, kemudian Reno mencoba untuk membujuk lagi.

"Terus bagaimana dengan wasiat almarhum orang tua kita l, yang menginginkan kita menikah? Apalagi perusahaan, butuh kita Al. Kamu nggak kasihan sama nasib karyawan-karyawan di perusahaan? Aku janji Al, aku akan bahagiakan kamu. Aku juga akan menebus semua kesalahan mama ke ayah kamu. Menikahlah sama aku! Demi orang tua kita dan perusahaan kita." Ucap Reno memohon sambil berjongkok didepan Alanda.

"Kak, apa-apaan sih. Jangan seperti ini kak Mending Kakak pulang dulu sana! Udah malam nggak enak kalo ada tetangga yang tahu ada laki-laki disini. Nanti mereka akan berpikir yang macam-macam. Lagian kita masih sekolah kak. Soal perjodohan, kita pikirkan setelah lulus kuliah saja!"

Belum sempat Reno menjawab lagi, tiba-tiba ada suara pintu di ketuk di iringi suara seseorang yang memanggil Alanda.

"Nak Alanda, buka pintu sebentar nak!"

"Iya pak sebentar ya pak!" Balas Alanda berusaha untuk tetap tenang.

Reno meraih tangan Alanda seakan bertanya bagaimana dengan dirinya, apa tetap disini atau bersembunyi.

"Kakak tenang saja, duduk disini dan jangan gugup! Bilang saja nanti kita saudara sepupu yang baru bertemu." Ucap Alanda pada Reno.

Tanpa menunggu jawaban dari Reno, Alanda bergegas melangkah ke depan dan membukakan pintu. Ternyata pak RT tidak sendirian, di belakang pak RT ada beberapa bapak-bapak yang sepertinya sedang ada kegiatan ronda malam.

"Ada apa ya pak?" tanya Alanda, berusaha untuk tetap tenang dan santai.

"Begini nak Al, tadi kami melihat nak Al menerima tamu laki-laki. Supaya tidak menimbulkan fitnah, kami ingin tahu siapa laki-laki itu, sebab setahu kami. Nak Al kan tidak mempunyai saudara laki-laki?" Ucap salah satu warga yang sedang mengikuti acara ronda malam. Alanda masih tetap berusaha santai.

"Oh, itu sepupu saya pak. Baru datang dari kota. Tadi siang saya kabari tentang meninggalnya Ayah. Sebab dia keluarga Ayah satu-satunya." Jawab Alanda dengan berbohong.

Tapi sepertinya Bapak-bapak tidak percaya.

"Lagian saya tidak hanya berdua pak. Ada Tia juga di dalam. Saya juga masih dalam masa berkabung. Baru tadi siang Ayah saya di makam kan. Tidak mungkin kan pak saya bertindak tidak senonoh di hari pemakaman Ayah saya?" Ucap Alanda menjelaskan dengan rasa sedih teringat Ayahnya yang sudah tiada.

"Iya nak, Bapak paham nak Al sedang berduka. Tapi kenapa nak Al malah berbohong sama kita? Nak Al bilang laki-laki itu sepupu nak Al tapi kemarin laki-laki itu bilang sama saya kalo dia itu calon menantunya pak Andi. Yang bener yang mana?"

Deg.

Alanda begitu terkejut dengan ucapan bapak yang bersarung hitam.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like mendarat buatmu.
semangat ya.

2024-05-15

1

Carlos Vazquez Hernandez

Carlos Vazquez Hernandez

Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.

2023-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pertama dan Terakhir Bertemu
3 Berduka Cita
4 Pendapat Nenek
5 Menolak Perjodohan
6 Mulai Sekolah Lagi
7 Gara-Gara Salah Ucap
8 Hampir Di perkosa
9 Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10 Milik Kamu Seutuhnya
11 Curiga Ada Yang Menjebak
12 Sikap Buruk Fara
13 Amanah Yang Harus Di Jaga
14 Pindah Ke Apartemen
15 Reno Menghilang
16 Diterima Kerja Di Kafe
17 Kedatangan Fara Di Apartemen
18 Reno Mengajak Keisya Jalan²
19 Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20 Melakukannya Lagi
21 Fani Melihat Reno Dan Alanda
22 Fani Mengikuti Mobil Reno
23 Alanda Pingsan Lagi
24 Perasaan Yang Sebenarnya
25 Niat buruk Mira
26 Pertunangan Reno dan Keisya
27 Di Tuduh Menjadi Simpanan
28 Papan Mading Yang Bikin Heboh
29 Kedatangan Mira Di Apartemen
30 Alanda Meninggalkan Apartemen
31 Di Rawat Di Rumah Sakit
32 Ada Apa Dengan Alanda?
33 Ujian Kelulusan
34 Penyesalan Fara
35 Permohonan Keisya Pada Alanda
36 Reno Bertemu Isabella
37 Mira Mencari Alanda
38 Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39 Reno Marah Sama Mami Keisya
40 Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41 Pindah Ke Rumah Mama
42 Kejutan
43 Menginap Di Rumah Lama
44 Alanda Bertemu Isabella
45 Isabella Menyimpan Dendam
46 Lahir Prematur
47 Hampir Di Culik
48 Baby Alea
49 Cerita Masa Lalu
50 Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51 Curiga Dengan Mega
52 Pesan Dari Orang Asing
53 Isabella Menjenguk Alanda
54 Kalung Liontin Hati
55 Berencana Kabur Dari Rumah
56 Alanda Jatuh Sakit
57 Sudah Baikan
58 Di Teror Lagi
59 Menemukan Bukti Pelaku Teror
60 Mega Kabur Ke Hutan
61 Karma Untuk Mega
62 Kekacauan Di Halaman Villa
63 Kabar Duka
64 Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65 Keisya Yang Selalu Tersakiti
66 Mega Dan Alanda
67 Berobat Ke Luar Negeri
68 Episode 68
69 Episode 69 (Fani & Adrian)
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertama dan Terakhir Bertemu
3
Berduka Cita
4
Pendapat Nenek
5
Menolak Perjodohan
6
Mulai Sekolah Lagi
7
Gara-Gara Salah Ucap
8
Hampir Di perkosa
9
Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10
Milik Kamu Seutuhnya
11
Curiga Ada Yang Menjebak
12
Sikap Buruk Fara
13
Amanah Yang Harus Di Jaga
14
Pindah Ke Apartemen
15
Reno Menghilang
16
Diterima Kerja Di Kafe
17
Kedatangan Fara Di Apartemen
18
Reno Mengajak Keisya Jalan²
19
Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20
Melakukannya Lagi
21
Fani Melihat Reno Dan Alanda
22
Fani Mengikuti Mobil Reno
23
Alanda Pingsan Lagi
24
Perasaan Yang Sebenarnya
25
Niat buruk Mira
26
Pertunangan Reno dan Keisya
27
Di Tuduh Menjadi Simpanan
28
Papan Mading Yang Bikin Heboh
29
Kedatangan Mira Di Apartemen
30
Alanda Meninggalkan Apartemen
31
Di Rawat Di Rumah Sakit
32
Ada Apa Dengan Alanda?
33
Ujian Kelulusan
34
Penyesalan Fara
35
Permohonan Keisya Pada Alanda
36
Reno Bertemu Isabella
37
Mira Mencari Alanda
38
Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39
Reno Marah Sama Mami Keisya
40
Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41
Pindah Ke Rumah Mama
42
Kejutan
43
Menginap Di Rumah Lama
44
Alanda Bertemu Isabella
45
Isabella Menyimpan Dendam
46
Lahir Prematur
47
Hampir Di Culik
48
Baby Alea
49
Cerita Masa Lalu
50
Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51
Curiga Dengan Mega
52
Pesan Dari Orang Asing
53
Isabella Menjenguk Alanda
54
Kalung Liontin Hati
55
Berencana Kabur Dari Rumah
56
Alanda Jatuh Sakit
57
Sudah Baikan
58
Di Teror Lagi
59
Menemukan Bukti Pelaku Teror
60
Mega Kabur Ke Hutan
61
Karma Untuk Mega
62
Kekacauan Di Halaman Villa
63
Kabar Duka
64
Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65
Keisya Yang Selalu Tersakiti
66
Mega Dan Alanda
67
Berobat Ke Luar Negeri
68
Episode 68
69
Episode 69 (Fani & Adrian)
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!