Pukul 21.00 WIB. Alanda pulang dari kafe tempatnya bekerja, dengan menaiki Bus trans Kota. Alanda terlihat berjalan keluar dari halte menuju lobi Apartemen dengan menenteng Kantong kresek makanan ditangannya, kemudian ia naik ke lantai atas dengan menggunakan lift.
Tepat di lantai empat, lift berhenti. Alanda keluar dari lift dan berjalan menuju pintu apartemen nomer 456. Tanpa disadari Alanda ternyata ada yang diam-diam memperhatikannya.
Alanda menikmati makan malamnya setelah mengguyur tubuhnya yang lelah dan berkeringat. Tiba-tiba ada suara bel berbunyi, menandakan ada seseorang yang ingin berkunjung ke apartemen.
"Siapa ya? Kalo kak Reno nggak mungkin, biasanya kan dia langsung masuk. Apa temen nya kak Reno?" Batin Alanda menebak-nebak siapa yang datang.
Setelah membereskan bekas makan malamnya. Alanda bergegas untuk membuka pintu. Sebab sedari tadi suara bel tak kunjung berhenti berbunyi. Dan saat pintu di buka, Alanda terlonjak kaget, tidak menyangka orang yang dikenalnya bisa berada dihadapannya.
"Kamu." Ucap Alanda sembari menunjuk seseorang yang sedang berdiri di depan pintu apartemen.
"Hai, Apa Kabar Alanda? Nggak nyangka banget bisa ketemu disini?" Ucap Fara dengan tersenyum misterius.
Ternyata yang memperhatikan Alanda saat masuk ke dalam Apartemen adalah Fara. Ia baru saja berkunjung ke Apartemen kekasihnya. Fara tidak menyangka bisa melihat Alanda yang menurutnya gadis kampung miskin bisa berada di apartemen mewah yang harganya sangat fantastis. Untuk memastikan apakah yang dilihatnya beneran Alanda atau bukan, jadilah Fara iseng mendatangi Apartemen tersebut. Dan ternyata dugaannya benar.
"Fara kamu ngapain disini?" Tanya Alanda dengan rasa gelisah. Khawatir kalo ternyata Fara sudah tahu apartemen yang ditinggalinya adalah milik Reno.
"Gue baru saja pulang dari Apartemen cowok gue. Pas mau pulang, gue nggak sengaja lihat loe keluar dari lift dan masuk ke sini." Jawab Fara sambil melangkah masuk ke dalam apartemen, padahal Alanda tidak menawarinya untuk masuk.
"Loe sekarang tinggal disini? Memangnya apartemen ini punya siapa?" Ucap Fara bertanya sembari mengitari apartemen dan menelisik setiap sudut ruangan.
"Iya aku tinggal disini tapi aku disini kerja. Majikan aku tinggalnya di luar negeri. Jarang pulang kesini, jadi aku disuruh nungguin apartemennya". Jawab Alanda terpaksa berbohong.
"Oh gitu?" Fara pura-pura percaya saja padahal dalam hati fara ia menduga bahwa Alanda sudah menjadi simpanan om-om. Suatu hari nanti, Fara yakin bisa membuktikan dugaannya adalah benar.
Setelah Fara pulang, Alanda merasa lega. Tapi ia jadi merasa khawatir jika suatu hari nanti, Fara melihat Reno di apartemen tersebut. Mengingat Fara mengatakan baru pulang dari apartemen cowoknya.
Berarti apartemennya disekitaran tempat tinggalnya. Jadi ada kemungkinan Fara akan sering ke sekitaran apartemen milik Reno. Memikirkan itu membuat Alanda merasa pusing. Kemudian Alanda mencoba menghibur diri dengan membaca cerita novel horor di dalam kamar, sampai akhirnya Alanda tertidur dengan masih memegang buku novel di tangannya.
Pada tengah malam Alanda terbangun. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasakan ada tangan yang melingkar memeluk pinggang hingga perutnya. Alanda yang saat akan tidur sempat membaca cerita novel horor reflek menjerit sembari berpindah posisi menjadi duduk. Ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Alanda mengira yang memeluknya adalah genderuwo.
"Aaa, kak Reno tolong aku! Aku takut". Teriak Alanda yang kini sudah terduduk menunduk.
Reno yang hampir terlelap dalam tidurnya, setelah pulang dari luar kota ikut terkejut dengan gerakan dan teriakan Alanda.
"Hei Al ini aku, kamu kenapa?" Ucap Reno sambil menarik pelan tangan Alanda yang menutupi wajahnya.
"Hah kak Reno bikin aku kaget saja, kirain tadi genderuwo." Ucap Alanda manja, ketika membuka kedua matanya.
"Mana ada genderuwo ganteng begini?" Jawab Reno dengan penuh percaya diri.
"Makanya kalo mau tidur itu baca doa dulu! jangan malah baca cerita horor!" Sambung Reno lagi menyindir Alanda sambil melirik buku novel yang tadi sudah ia pindah ke atas meja nakas. Alanda hanya bisa nyengir memamerkan deretan giginya.
"Kak Reno kapan pulang? Kirain besok baru sampai." Tanya Alanda sembari turun dari ranjang hendak ke kamar mandi.
"Baru saja sampai, Kalo pulang besok takut ada yang kangen." Sindir Reno mengingat tadi siang Alanda nekat meminjam ponsel Fani hanya karna ingin menghubunginya sampai Alanda terdengar menangis.
Alanda yang merasa malu langsung buru-buru masuk ke dalam kamar mandi, pura-pura tidak mendengar ucapan Reno.
Saat Alanda kembali lagi ke dalam kamar, ternyata suaminya sudah terlelap dalam tidurnya. Ia memandangi wajah Reno yang terlihat sangat lelah.
"Padahal dulu aku sebel banget sama kakak, tapi kenapa sekarang aku merasa sangat senang saat kakak ada di sampingku dan aku merasa sedih saat kakak tidak ada kabar seperti kemarin." Batin Alanda merasa heran dengan perasaannya.
Reno yang sempat membuka mata sebentar dan terpejam lagi menarik pelan tangan Alanda untuk tidur dalam pelukannya. Sangat nyaman yang di rasa oleh Alanda malam ini, hingga keduanya segera terlelap dalam mimpi yang indah sampai pagi.
Di sekolah, Reno baru masuk kedalam kelas ternyata sudah ada Keisya yang menunggu di bangku meja belajarnya.
"Keisya, ada apa?" Tanya Reno heran, tidak biasanya Keisya sampe mendatangi dirinya ke dalam kelas.
"Aku mau bicara sebentar." Ucap Keisya dengan nada bicara dingin.
"Mau bicara soal apa?" Tanya Reno sembari menaruh tasnya di sandaran bangku. Kemudian mengeluarkan laptopnya dan duduk disamping Keisya.
"Sebenarnya kamu kenapa sih Ren? Perasaan aku, kamu selalu menghindari aku. Aku chat jarang dibalas, aku telfon nggak pernah di angkat, aku ajak jalan nggak pernah ada waktu. Aku bosan Ren kayak gitu terus." Ucap Keisya merasa kesal dengan sikap Reno.
"Kan kamu tahu sendiri Kei, aku sibuk. Maaf kalo kamu merasa kecewa dengan sikapku. Tapi aku memang begini kan dari dulu? Kalo kamu merasa bosan sama aku, silahkan kalo kamu mau sama yang lain! Aku nggak akan ngelarang kamu, aku juga nggak akan menyalahkan kamu." Jawab Reno enteng tidak mau ribet. Ia sudah merasa pusing dengan semua masalah yang harus ia hadapi.
Sesak yang dirasakan Keisya saat ini. Bukan itu jawaban yang Keisya inginkan.Tanpa sepatah kata Keisya keluar dari kelas Reno dan kembali ke kelasnya sendiri.
Alanda dan Fani yang melihat Keisya datang dengan wajah lesu setelah dari kelas Reno jadi bertanya-tanya.
"Kei kamu kenapa?" Tanya Fani saat Keisya sudah duduk disampingnya. Keisya yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menangis, akhirnya luruh juga air matanya.
"Aku capek dengan hubungan ku sama Reno, aku nggak ngerti sama jalan pikiran dia. Reno seolah-olah tidak perduli sama sekali dengan hubungan kita. Aku sudah mencoba bicara baik-baik, tapi dia malah mengizinkan aku, jika aku mau sama yang lain. Maksudnya apa coba? Belum lama ini dia sendiri yang bilang sayang aku, tapi kenapa ucapan sama tindakan dia itu berbalik? Apa sebenernya dia hanya terpaksa menjalani hubungan dengan aku karena mamanya yang meminta? Mungkin sebenernya Reno sudah hilang rasa sama aku, Al, fan. Tapi karna mamanya, mungkin dia mencoba bertahan sama aku." Ucap Keisya berusaha mencurahkan isi hatinya yang sudah beberapa hari ini ia pendam sendiri.
Alanda merasa bingung harus menjawab apa, ia enggan untuk berkomentar karna ia sendiri juga tidak mengerti perasaan Reno yang sebenarnya. Alanda hanya berusaha mengelus punggung Keisya berharap Keisya merasa lebih tenang.
"Kamu yang sabar ya Kei! Mungkin Reno memang lagi sibuk. Denger-denger kan dia sudah mulai ikut mengurus perusahaan peninggalan papanya. Belum lagi dia juga punya usaha sendiri yang harus dia pertahankan. Coba bayangkan bagaimana sibuknya Reno! Sebagai calon istri yang baik, kamu harus bisa mengerti." Ucap Fani berusaha memberi pemahaman untuk Keisya, kemudian Fani melirik Alanda. Ia jadi teringat soal panggilan keluar atas nama Reno di ponselnya kemarin. Nanti siang saat jam istirahat, Fani akan coba menanyakan soal panggilan tersebut pada Alanda.
Alanda yang mendengar Fani menyebut keisya sebagai calon istri Reno seketika merasakan sesak di dadanya, tapi ia berusaha untuk sadar diri. Memang faktanya dari awal, Keisya duluan yang sudah ada hubungan dengan suaminya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments