"Kamu dapat foto itu darimana? Itu pasti editan." Ucap Fara mencoba mengelak.
"Oh ya? Kalo yang ini apa ini juga editan?" Reno menunjukan video berdurasi 60 detik menampakan aktifitas panas Fara dengan seseorang yang tidak terlihat wajahnya.
Semua yang melihat perdebatan dan keributan mereka, terlihat saling berbisik dan ada juga yang meneriaki Fara dengan berbagai hinaan dan makian.
"Dan ini kejutan untuk kamu." Ucap Reno sembari melempar beberapa foto ke arah Nita dan Angel. Mereka bergegas memunguti foto-foto yang berhamburan, khawatir dilihat yang lain, tapi terlambat. Ada sebagian yang sudah terlihat, bahkan diambil mereka.
"Bukannya aku sudah memperingatkan kalian untuk tidak mengganggu Alanda lagi. Tapi rupanya kalian tidak ada takutnya dan malah bertindak semakin kejam memperlakukan Alanda. Hari ini aku tidak segan-segan melaporkan kalian pada pihak sekolah, dan aku pastikan kalian akan di keluarkan dari sekolah hari ini juga." Ucap Reno penuh emosi. Setelah itu Reno langsung meninggalkan mereka.
Sebenernya Reno sudah mempunyai bukti soal rencana buruk dan aksi Fara tentang hal buruk yang menimpa Alanda kemarin, tapi Reno sengaja tidak memperdebatkan itu didepan anak-anak Citra Bangsa. Sebab menurutnya itu aib buat Alanda. Reno bisa mendapatkan bukti kejahatan Fara berkat usaha keras orang suruhannya.
Menurut Reno dengan melaporkan Fara tentang video dan foto-foto vulgarnya ke pihak sekolah dan mempermalukannya didepan teman-temannya itu sudah cukup memberinya pelajaran.
Berbagai hinaan dan makian dilontarkan anak-anak Citra Bangsa untuk Fara dan kedua sahabatnya, hingga mereka merasa tidak punya muka lagi, untuk tetap berada disana.
Dengan wajah menunduk malu ketiganya kembali ke kelas untuk mengambil tas dan memilih pulang walaupun kepala sekolah belum memberi kabar, tapi ketiganya sudah memutuskan sendiri untuk keluar dari SMA Citra Bangsa.
"Andaikan Alanda itu kekasih Reno pasti so sweet banget ya?Jadi ngarep mereka jadian" Celetuk salah satu siswi yang merasa kagum dengan aksi Reno.
"Stt ngawur kamu. Reno itu kekasih Keisya, sahabatnya Alanda. Jadi jangan sembarangan berbicara." Tegur teman disampingnya.
Keisya yang ternyata ada dibelakang mereka tidak sengaja mendengar obrolan tersebut, kemudian Keisya langsung pergi menuju kelasnya. Kata-kata mereka berhasil mengusik hati dan pikirannya.
Di dalam kelas, Keisya menangkupkan wajahnya ke meja belajar. Ia masih kepikiran sama kata anak-anak yang sering menyaksikan pembelaan Reno terhadap Alanda saat Alanda sedang dalam masalah.
Tadi saat dalam perjalanan menuju kelas juga tak sedikit anak-anak yang membicarakan Alanda sama Reno. Rata-rata mereka merasa senang jika melihat Alanda dan Reno jadian.
"Seandainya aku ada masalah, apa Reno juga akan memperlakukan aku seperti itu?" Ucap Keisya bermonolog.
Sepulang sekolah Alanda mampir dulu ke pasar untuk berbelanja stock sayur mayur dan berbagai lauk pauk juga kebutuhan penting lainnya.
Dompet miliknya yang sempat hilang sudah di ketemukan lagi di atas meja nakas kamar tidur. Mungkin semalam Reno yang sudah menaruhnya ke meja. Sebab seingat Alanda, terakhir kali ia mengingat. Dompetnya berada di dalam mobil Reno.
Tapi ternyata uang di dompet Alanda hanya tinggal 1 lembar warna biru saja, Jadi Alanda terpaksa berbelanja dengan menggunakan uang dari Reno.
Mungkin setelah ini Alanda akan mencari lowongan pekerjaan part time. Supaya ia tidak terlalu merepotkan Reno.
Sesampainya di rumah. Alanda merapikan belanjaannya, kemudian mandi dan segera menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, melihat jarum jam sudah menunjukan waktu ashar.
Selesai Sholat, Alanda kembali ke dapur menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak.
Hari ini ia akan memasak ayam bakar dan sayur lalap sambal kesukaan Ayahnya. Sebab Alanda merasa sangat merindukan ayahnya.
Selesai memasak dan merapikan perabotan, Alanda mendengar suara Tia memanggil. Jadilah keduanya mengobrol sampai lupa waktu. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Setelah Tia pulang, tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk.
Ketika pintu dibuka, tampaklah wajah tampan Reno dengan senyum manisnya. Tapi Alanda tampak biasa saja. Ingatannya kembali pada kejadian tadi siang di sekolah. Seperti halnya dengan Keisya Alanda juga mendengar bisik-bisik dari mereka yang membicarakan dirinya dengan Reno.
Bahkan ada juga beberapa anak yang to the point langsung dihadapannya, bilang suka ketika melihat Alanda dan Reno jadian.
Sejak kejadian tadi siang, Keisya lebih banyak diam. Kalaupun tersenyum, juga seperti terpaksa, Alanda jadi merasa tidak enak hati.
"Ada apa lagi? Apa masih ada masalah lain?" Ucap Reno saat melihat Alanda terlihat murung, mengira Alanda lagi dalam masalah.
"Kakak mandi dulu aja! aku akan siapkan makan malam. Setelah makan, ada hal yang ingin aku bicarakan." Balas Alanda sembari berlalu menuju dapur.
Selesai makan dan membereskan bekas makan malam, keduanya duduk di sofa ruang TV untuk membicarakan hal yang serius.
"Mau ngomong apa?" Ucap Reno memulai pembicaraan, setelah beberapa saat keduanya saling terdiam.
"Apa nggak sebaiknya kita pisah saja kak?" Ucap Alanda ragu, khawatir Reno akan marah.
Reno yang sudah menebak jalan pikiran Alanda, menghela nafas dan tersenyum sinis.
"Memangnya kenapa? Apa karna Keisya? Oke, besok aku akan bilang sama Keisya untuk mengakhiri hubungan aku dengan dia, jadi setelah itu kamu nggak perlu lagi merasa menjadi orang ke tiga di antara aku dan Keisya." Balas Reno, merasa kesal.
Alanda tidak menyangka Reno malah mau memutuskan hubungannya dengan keisya.
"Kakak apaan sih, malah ngomong kayak gitu?" Ucap Alanda memberengut kesal.
"Makanya stop ngomongin perpisahan! Kamu itu amanah dari orang tua kita, yang harus aku jaga dengan baik. Jadi Jangan pernah lagi ngomongin tentang perpisahan! Mulai sekarang kalo kamu ngomongin perpisahan lagi, aku akan menganggap kamu menyuruh aku memutuskan hubunganku dengan Keisya, paham kamu?" Ucap Reno tegas dan kemudian ia langsung pergi ke kamar.
"Tapi kak?" Ucap Alanda mencoba protes sembari mengikuti langkah Reno.
"Apalagi?" Reno mendadak menghentikan langkahnya, hingga membuat Alanda tidak sengaja menabrak punggung Reno.
Alanda reflek mengucap "Aduh" lalu mengusap jidatnya yang terbentur punggung suaminya tersebut.
Reno berbalik badan menatap wajah Alanda yang tampak manyun tapi sangat menggemaskan di mata Reno.
Rasanya Reno ingin sekali menciumi dan memeluknya lagi tanpa henti, seperti malam kemarin saat Alanda dalam pengaruh obat. Tapi Reno khawatir jika Alanda menolak atau marah. Jadi terpaksa dari semalam Reno harus menahan hasratnya.
Alanda yang sadar dengan tatapan tidak biasa dari Reno, jadi mendadak merinding.
Tanpa berucap apapun Alanda langsung naik ke tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut dari bawah sampai kepala.
Saat di rasa Reno mendekat dan ikut merebahkan diri disampingnya. Alanda merasakan jantungnya berdebar tak karuan. Bayangan malam pertama terlintas dipikiran.
Tapi ternyata Reno hanya diam saja tidak melakukan apa yang ada dipikirkan Alanda.
Di bawah selimut Alanda merutuki kebodohannya.
"Aduh mikir apa sih aku ini?"
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments