Milik Kamu Seutuhnya

"Baik pak, saya akan segera menikahi Alanda. Tapi tidak untuk malam ini. Beri kami waktu beberapa hari lagi untuk mempersiapkan segala surat dan syaratnya." Ucap Reno mencoba untuk bernegosiasi dengan warga.

Salah satu warga terlihat membisikan sesuatu kepada pak RT dan yang lainnya juga terlihat saling berbisik seperti sedang berunding mencari jalan terbaik.

Akhirnya keputusan Pak RT dan para warga akan tetap menikahkan Reno dengan Alanda malam ini juga. Sebab warga merasa kasihan dengan Alanda yang hidup hanya sebatang kara. Mereka tidak mau jika nantinya Alanda hanya dipermainkan oleh calon suaminya itu.

Apalagi ada salah satu warga yang merasa curiga melihat keadaan Alanda seperti dalam pengaruh obat perangsang. Ia menduga itu adalah perbuatan Reno yang ingin memanfaatkan kelemahan Alanda. Apalagi Alanda hanya hidup sebatang kara.

Berhubung sudah tidak ada pilihan lain, akhirnya Reno pasrah dan menyerahkan data dirinya dan data diri Alanda untuk di urus di KUA besok. Tapi untuk acara akad nikah, tetap akan dilakukan malam ini.

"Sepertinya dugaan kamu benar. Lihat saja! dari tadi Alanda mepet terus sama calon suaminya. Alanda yang kita kenal selama ini kan nggak seperti itu." Bisik pemuda satu dengan pemuda yang satunya lagi.

Akad nikah berjalan dengan lancar. Hanya dalam beberapa detik saja. Kini Alanda dan Reno sudah SAH menjadi pasangan suami istri. Bapak Penghulu tidak lupa menasehati Reno untuk menjadi suami yang baik, setia dan bertanggung jawab pada istrinya.

Alanda tidak menolak pernikahan tersebut. Sebab malam ini ia begitu menginginkan Reno selalu didekatnya dan berharap malam ini bisa tidur dalam pelukan Reno. Efek dari obat, Alanda tidak sadar betul dengan apa yang dia lakukan dan inginkan.

Setelah semua warga bubar, Reno menuntun Alanda masuk ke dalam rumah.

Di satu sisi Reno merasa bahagia bisa menikah dengan perempuan pilihan hatinya dan bisa menjalankan wasiat dari papanya, tapi di sisi lain Reno merasa bingung dan sedih, sebab pernikahannya terjadi karena kesalahpahaman dan paksaan dari warga.

Belum lagi memikirkan masalah restu dari mamanya dan perasaan Keisya nantinya. Semua itu sangat menguras pikiran.

Sampai ia tidak sadar, sepanjang berlangsungnya akad nikah. Alanda hanya diam saja dan terus memeluk erat lengannya.

Reno yang baru tersadar dengan keadaan Alanda langsung menangkup kedua pipi Alanda dan memperhatikan tatapan mata Alanda yang terlihat berbeda dari biasanya.

"Al kamu sebenernya kenapa? Malam ini kamu terlihat sangat aneh." Ucap Reno bertanya sambil menatap mata sayu Alanda yang terlihat sangat menggoda.

Alanda tidak menjawab pertanyaan Reno, ia malah menarik tangan Reno untuk masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar Alanda memeluk Reno sambil meneteskan air mata.

Alanda membenamkan wajahnya pada leher Reno dan mengatakan sesuatu.

"Kak tolong bantu aku, untuk menghilangkan rasa aneh di tubuhku ini, sepertinya ada orang jahat yang mencampurkan obat perangsang ke dalam minumanku." Ucap Alanda dengan suara lirih.

"Dari tadi sejak masih sama mang Tono aku sudah merasakan rasa aneh ini, tapi aku masih bisa tahan. Sekarang sepertinya aku sudah nggak bisa menahannya lagi kak, rasa ini sangat menyiksaku." Ucap Alanda sembari memeluk Reno dengan sangat erat.

Ternyata apa yang sempat dipikirkan oleh Reno waktu di mobil tadi tidak salah. Reno jadi merasa bersyukur dengan keputusan warga untuk menikahkan dirinya dan Alanda. Mereka memberi keputusan yang tepat.

Karna saking lelahnya setelah beberapa kali melakukan hubungan suami istri di malam pertama. Keduanya sampai tidak sadar, bahwa waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang. Mereka baru terlelap sehabis waktu subuh.

Bahkan sedari pagi Tia sudah berkali kali mengetuk pintu rumah Alanda, tapi tak kunjung dibuka oleh sang pemilik rumah.

Untung hari ini hari Minggu, jadi tidak ada kegiatan belajar di sekolah.

Perlahan Alanda mulai tersadar dari tidurnya dan mulai membuka mata. Yang pertama Alanda lihat adalah dinding kamarnya yang bernuansa biru langit, kemudian Alanda menyadari ada tangan kokoh yang melingkar di pinggang dan perutnya.

Alanda langsung teringat sama kejadian semalam bersama mang Tono, saat pulang dari acara pesta ulang tahun Kiara.

Dengan perasaan hancur dan hati berdebar Alanda mencoba menoleh untuk melihat siapa laki-laki yang lagi memeluknya saat ini.

Betapa terkejutnya Alanda saat mengetahui bahwa Reno lah yang sedang tidur bersamanya saat ini.

Alanda merasa bingung dengan apa yang terjadi semalam. Kenapa ia bisa tidur dengan Reno dalam satu ranjang dan satu selimut, bahkan dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, kemudian ia teringat waktu Reno datang menolongnya saat mang Tono hampir memperkosanya. Setelah itu Alanda sama sekali belum mengingat apapun.

Alanda berusaha keras untuk mengingat kejadian semalam tapi ia hanya mampu mengingat sekelebat bayangan beberapa warga berkumpul di depan rumahnya dan sedikit mengingat saat ia berciuman dengan Reno didalam mobil.

"Apa yang sudah aku lakukan? Aku benar-benar sudah menjadi anak yang tidak tahu diri? Maafin Alanda ayah. Al sudah menjadi anak yang tidak bisa dibanggakan lagi." Ucap Alanda lirih dengan menangis terisak sampai bahunya bergetar. Ia merasa hancur dan merasa sudah mengecewakan orang tuanya. Ia pikir dirinya sudah melakukan hal yang melanggar norma agama dan kehidupan.

Reno yang mendengar Isak tangis Alanda jadi terbangun kemudian bertanya.

"Kamu kenapa Al? kenapa menangis lagi? Apa yang semalam masih sakit?" Ucap Reno bertanya dengan penuh perhatian.

Mendengar suara Reno, Alanda langsung menghentikan tangisannya. Rasanya ia ingin marah pada Reno. Tapi mengingat semalam ia sempat menikmati ciuman dengan Reno, membuat Alanda tidak bisa untuk melampiaskan amarahnya.

Alanda memilih diam tanpa mengindahkan pertanyaan dari Reno. Kemudian ia mengambil handuk yang tersampir tidak jauh dari jangkauan tangannya. Ia segera melilitkan handuk tersebut pada tubuhnya yang polos, lalu pergi keluar kamar tanpa mau menatap wajah Reno sama sekali.

Alanda merasa tidak punya nyali untuk menatap wajah Reno. Ia merasa marah, tapi juga merasa malu dengan apa yang sudah ia lakukan bersama Reno semalam.

Walaupun sebenarnya pangkal pahanya masih terasa sakit saat berjalan, tapi Alanda memaksa untuk berjalan menuju kamar mandi dan segera menjalankan ritual mandi, supaya tubuh dan pikirannya kembali segar.

Di dalam kamar, Reno merasa heran dengan sikap Alanda yang hanya diam saja, bahkan enggan untuk menatapnya.

Reno berusaha untuk memaklumi. Mungkin karna masih pengantin baru jadi masih malu-malu. Begitu pikir Reno, padahal Alanda belum mengingat tentang pernikahan mereka.

"Tenang Ya Ren, sekarang Alanda sudah menjadi milik kamu seutuhnya!" Ucap Reno berusaha untuk menghibur diri. Ia tersenyum bahagia bisa memiliki Alanda, gadis pujaan hatinya.

Bersambung...

KRITIK DAN SARAN DI PERSILAHKAN DI KOMENTAR!

BUAT YANG SUKA SAMA KARYA AKU BANTU LIKE NYA YA PEMIRSA 😊🙏

Episodes
1 Perkenalan
2 Pertama dan Terakhir Bertemu
3 Berduka Cita
4 Pendapat Nenek
5 Menolak Perjodohan
6 Mulai Sekolah Lagi
7 Gara-Gara Salah Ucap
8 Hampir Di perkosa
9 Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10 Milik Kamu Seutuhnya
11 Curiga Ada Yang Menjebak
12 Sikap Buruk Fara
13 Amanah Yang Harus Di Jaga
14 Pindah Ke Apartemen
15 Reno Menghilang
16 Diterima Kerja Di Kafe
17 Kedatangan Fara Di Apartemen
18 Reno Mengajak Keisya Jalan²
19 Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20 Melakukannya Lagi
21 Fani Melihat Reno Dan Alanda
22 Fani Mengikuti Mobil Reno
23 Alanda Pingsan Lagi
24 Perasaan Yang Sebenarnya
25 Niat buruk Mira
26 Pertunangan Reno dan Keisya
27 Di Tuduh Menjadi Simpanan
28 Papan Mading Yang Bikin Heboh
29 Kedatangan Mira Di Apartemen
30 Alanda Meninggalkan Apartemen
31 Di Rawat Di Rumah Sakit
32 Ada Apa Dengan Alanda?
33 Ujian Kelulusan
34 Penyesalan Fara
35 Permohonan Keisya Pada Alanda
36 Reno Bertemu Isabella
37 Mira Mencari Alanda
38 Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39 Reno Marah Sama Mami Keisya
40 Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41 Pindah Ke Rumah Mama
42 Kejutan
43 Menginap Di Rumah Lama
44 Alanda Bertemu Isabella
45 Isabella Menyimpan Dendam
46 Lahir Prematur
47 Hampir Di Culik
48 Baby Alea
49 Cerita Masa Lalu
50 Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51 Curiga Dengan Mega
52 Pesan Dari Orang Asing
53 Isabella Menjenguk Alanda
54 Kalung Liontin Hati
55 Berencana Kabur Dari Rumah
56 Alanda Jatuh Sakit
57 Sudah Baikan
58 Di Teror Lagi
59 Menemukan Bukti Pelaku Teror
60 Mega Kabur Ke Hutan
61 Karma Untuk Mega
62 Kekacauan Di Halaman Villa
63 Kabar Duka
64 Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65 Keisya Yang Selalu Tersakiti
66 Mega Dan Alanda
67 Berobat Ke Luar Negeri
68 Episode 68
69 Episode 69 (Fani & Adrian)
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertama dan Terakhir Bertemu
3
Berduka Cita
4
Pendapat Nenek
5
Menolak Perjodohan
6
Mulai Sekolah Lagi
7
Gara-Gara Salah Ucap
8
Hampir Di perkosa
9
Di Tuntut Untuk Segera Menikah
10
Milik Kamu Seutuhnya
11
Curiga Ada Yang Menjebak
12
Sikap Buruk Fara
13
Amanah Yang Harus Di Jaga
14
Pindah Ke Apartemen
15
Reno Menghilang
16
Diterima Kerja Di Kafe
17
Kedatangan Fara Di Apartemen
18
Reno Mengajak Keisya Jalan²
19
Di Pecat Oleh Pemilik Kafe
20
Melakukannya Lagi
21
Fani Melihat Reno Dan Alanda
22
Fani Mengikuti Mobil Reno
23
Alanda Pingsan Lagi
24
Perasaan Yang Sebenarnya
25
Niat buruk Mira
26
Pertunangan Reno dan Keisya
27
Di Tuduh Menjadi Simpanan
28
Papan Mading Yang Bikin Heboh
29
Kedatangan Mira Di Apartemen
30
Alanda Meninggalkan Apartemen
31
Di Rawat Di Rumah Sakit
32
Ada Apa Dengan Alanda?
33
Ujian Kelulusan
34
Penyesalan Fara
35
Permohonan Keisya Pada Alanda
36
Reno Bertemu Isabella
37
Mira Mencari Alanda
38
Alanda Bertemu Ibu Mertua Di Mall
39
Reno Marah Sama Mami Keisya
40
Keisya Sudah Menerima Kenyataan
41
Pindah Ke Rumah Mama
42
Kejutan
43
Menginap Di Rumah Lama
44
Alanda Bertemu Isabella
45
Isabella Menyimpan Dendam
46
Lahir Prematur
47
Hampir Di Culik
48
Baby Alea
49
Cerita Masa Lalu
50
Merasa Tidak Mempunyai Musuh
51
Curiga Dengan Mega
52
Pesan Dari Orang Asing
53
Isabella Menjenguk Alanda
54
Kalung Liontin Hati
55
Berencana Kabur Dari Rumah
56
Alanda Jatuh Sakit
57
Sudah Baikan
58
Di Teror Lagi
59
Menemukan Bukti Pelaku Teror
60
Mega Kabur Ke Hutan
61
Karma Untuk Mega
62
Kekacauan Di Halaman Villa
63
Kabar Duka
64
Mira Berharap Reno Menikah Lagi
65
Keisya Yang Selalu Tersakiti
66
Mega Dan Alanda
67
Berobat Ke Luar Negeri
68
Episode 68
69
Episode 69 (Fani & Adrian)
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!