Hari itu para bangsawan berkumpul untuk melaksanakan upacara pancamakara Cakra Bhairawa. Upacara itu adalah upacara di mana para bangsawan melakukan 5 perintah untuk pemujaan kepada dewa Bhairawa, sang dewa perang dan kehancuran.
Kelima hal itu berupa 5M yaitu matsya, mamsya, madya, maithuna, dan mudra. Matsya sendiri melambangkan ikan dan daging hewan dalam sajian para bangsawan. Sedangkan mamsya melambangkan daging manusia dan pembunuhan yang harus dilakukan para bangsawan sebagai pengorbanan.
Madya melambangkan air di mana para bangsawan akan minum darah dari korban sesembahan yang ia bunuh. Namun kebanyakan bangsawan hanya akan menggantikannya dengan alkohol. Beberapa minum banyak hingga mereka mabuk dan mandi dengan arak yang mereka minum. Namun para keluarga raja memilih mandi dengan darah manusia untuk kesucian mereka.
Sementara madya dan maithuna adalah pesta besar dimana para bangsawan menari dan bersenang-senang. Kebanyakan para bangsawan pria akan menari dengan para wanita dan akan melakukan hubungan intim di depan umum sebagai bentuk persembahan.
Itu adalah sebuah upacara yang dipenuhi dengan alkohol, ****, pembunuhan, dan kanibalisme. Para bangsawan percaya upacara seperti ini akan memberikan kemenangan di setiap perang dan panen besar di setiap musim.
Setidaknya para rakyat di seluruh penjuru negeri harus menyediakan salah satu dari kelima kebutuhan ini. Mereka harus menyediakan anggur, wanita, dan daging hewan ternak sebagai pembayaran pajak.
Upacara ini akan dikahiri dengan diakhiri dengan makan sayuran dan minum air putih pertanda diri mereka telah terpuaskan. Semua upacara besar ini sepenuhnya bersumber dari rakyat mereka sendiri. Maka dari itu tiap setelah upacara selesai, para bangsawan akan mengadakan rapat tentang bagaimana untuk mengumpulkan panen, uang dan wanita serta daging untuk dinikmati pada upacara selanjutnya.
Tidak jarang para petani akhirnya mati kelaparan karena seluruh hasil panennya digunakan untuk membayar pajak dan biaya upacara ini. Karena inilah beberapa bangsawan kelas rendah sering kali membantu rakyat dan petani miskin dengan dengan hasil panen dan uang mereka. Namun itu juga tidak membantu merubah sistem yang sudah ada.
Upacara pun hanya bisa dilakukan pada ruangan yang sepenuhnya terbuat dari emas dan berlian. Dengan peralatan yang makan dan peralatan upacara yang penuh dengan berlian dan berlapis emas.
Upacara ini sendiri bermaksud agar para bangsawan memuaskan semua nafsu yang miliki agar mereka dapat menjalani kehidupan dengan puas dan bahagia. Namun upacara ini juga sangat membebani rakyat.
Karena semua kegiatan diambil langsung dari sumber daya rakyatnya. Ini semua karena ide dari sang pangeran Arjuna sebagai wakil raja sekaligus putra mahkota.
Arjuna sendiri adalah putra dari kaisar Indra sang raja pahlwan yang dijuluki si dewa langit dan raja Guntur. Seorang raja yang mampu menaklukan sebuah negara dengan pasukan para malaikat yang hanya bisa dipanggil ratusan tahun sekali. Namun meskipun kekuatannya cukup hebat. Keberadaan Indra dianggap terlalu tinggi dan hampir dianggap seperti mitos.
Seluruh kekaisaran pada dasarnya dijalankan oleh Arjuna. Pangeran tampan dan rupawan berwajah cerah dengan rambut hitam panjangnya. Kulitnya yang putih dan rambutnya yang panjang membuat wajahnya sekilas terlihat cantik.
Pria sopan dan lemah lembut itu menyimpan rahasia tergelap dari kekaisaran. Baik perbudakan, pelacuran, perdagangan para demi-human. Bahkan upacara pemujaan pada dewa Bhairawa yang selalu memakan korban tiap tahun hanya untuk kepuasaan nafsu para bangsawan.
Bahkan setiap orang mati tiap musim karena pajak tinggi yang senantiasa dikumpulkan para bangsawan. Bahkan jika dia tidak mati kelaparan ia pasti ia bisa saja mati karena dibunuh karena menolak menyerahkan putri mereka.
Sebenernya Kekaisaran Aryan adalah kekaisaran yang unggul dalam hal militer dan pertanian. Rakyatnya juga hidup dalam bahagia dimana mereka memiliki rumah yang aman, persediaan makanan seperti gandum, beras, sayur, dan buah tercukupi, pakaian mereka juga terasa layak meskipun tidak seindah para bangsawan dan pedagang.
Namun bagi orang pinggiran mereka harus berperang melawan monster untuk melindungi diri dan pertanian mereka. Karena itulah peran para petualang sangat dibutuhkan. Pada intinya mereka menikmati hidup yang setidaknya cukup layak dengan kebutuhan dasar yang setidaknya terpenuhi.
Hanya saja pajak, upacara keagamaan, dan wajib militer sering kali membuat mereka kehilangan hidupnya dalam waktu singkat. Pendidikan dan kesehatan pun tidak dikenal disini.
Namun setidaknya mereka hidup lebih baik dari para budak yang hanya makan 2 kali sehari dengan perkampungan mirip seperti kandang hewan. Namun setidaknya dalam hal berpakaian mereka tidak jauh berbeda dari para penduduk.
Meskipun begitu konsep seperti sabun, mandi, dan sanitasi belum dikenal di sini. Sehingga hal jorok masih dianggap biasa bagi kalangan awam. Mandi biasanya hanya untuk orang kaya, bangsawan, atau orang dari negara lain. Sering kali ini juga membuat mereka sakit.
Namun meskipun begitu dipemukiman bangsawan mereka sudah memiliki teknologi cukup canggih untuk mengelolanya limbah feses atau kotoran manusia menjadi pupuk untuk pertanian. Sehingga pemukiman mereka lebih bersih dan pertanian mereka lebih subur.
...***...
Upacara pun telah selesai dan para bangsawan telah mempersiapkan diri dengan pakaian terbaiknya untuk berkumpul di aula emas untuk rapat pertemuan. Sebuah aula megah yang semua perabotanya dilapisi dengan emas dan bertaburkan batu mulia. Karpet merah pun terbentang di seluruh lantai aula. Sebuah gambaran dari kemewahan dari sebuah kekaisaran.
Biasanya rapat pertemuan ini hanya pertemuan tidak penting namun dan hanya digunakan untuk ajang pamer. Namun untuk saat ini sepertinya berbeda.
Sepertinya rapat kali ini cukup penting. Bahkan pangeran Arjuna turun sendiri untuk memimpin rapat pertemuan kali ini. Topik pada rapat kali ini tidak lain adalah untuk membahas dua hal yang menjadi heboh belakangan ini.
Hal itu adalah berkeliarannya assassin tanpa tuan yang dicurigai berhubung dengan guild petualang dan misi yang berasal dari para kepala suku elf. Kekaisaran tidak bisa begitu saja mengusir guild petualang karena itu sama saja dengan pernyataan perang dengan seluruh negara lainya.
Selain itu kekaisaran juga membutuhkan guild petualang untuk kepentingan mereka sendiri di luar negeri. Sehingga pangeran Arjuna tidak ada niatan untuk mengambil langkah ekstrim itu.
Korban dari pembunuhan sebenarnya tidaklah terlalu penting. Tapi dampak yang ditinggalkan sangatlah membuat mereka shock. Karena separuh perekonomian kota-kota besar akan terguncang. Apalagi ini terjadi di ibu kota kekaisaran Aryan yaitu Ctisfon.
Pangeran Arjuna merasa sangat dipermalukan. Hingga mukanya merah padam mendengar berita-berita yang terjadi.
Biasanya ia adalah orang yang berwatak tenang dan berpikiran dingin. Namun entah kenapa kejadian itu mempermalukan dirinya. Ada perasaan marah yang sepertinya ingin keluar dari dirinya.
Pada peristiwa itu sepertinya juga diikuti dengan para budak yang dibebaskan. Namun permasalahan bukan terletak pada para budak yang kabur. Melainkan bagaimana pemukiman kumuh para budak terlihat seperti pemukiman elite para orang kaya. Mereka bahkan membuka toko dan cafe yang tidak kalah pada area perdagangan.
Ini juga termasuk kabar bahwa para petani di daerah pinggiran kabarnya tidak lagi menderita gagal panen akibat serangan monster. Kehidupan layak yang berlangsung tiba-tiba nampaknya cukup aneh bagi para bangsawan.
Apalagi momentum kedua kejadian ini juga sangat tepat. Sehingga mereka akhirnya berdebat apa penyebab masalah dan tindakan apa yang harus mereka ambil.
"Baiklah, apakah ada lagi yang ingin kalian sampaikan hari ini?" Tanya pangeran Arjuna kepada para bangsawan.
"Hanya itu tuan," jawab salah satu bangsawan dalam rapat.
"Hmm baiklah, kupikir kita juga tidak bisa menyalahkan guild dan mengusir mereka mengingat kita juga butuh peran guild petualang untuk kepentingan kita di luar negeri," ucap sang pangeran.
"Bisa dibilang ini resiko yang harus kita tanggung. Tapi melihat timing kejadian yang terlihat sangat tepat. Kupikir orang ini sepertinya lumayan berbakat dalam memimpin. Ia akan menjadi pemimpin pemberontak jika kita biarkan," ucap sang pangeran dengan nada khawatir.
"Maaf lancang tuan, tapi sepertinya walaupun sepertinya kedua kejadian ini mengarah pada satu orang yang sama pangeran. Hanya saja sepertinya ia memiliki peran berbeda," kata kepala mata-mata istana.
"Benar tuan, seperti yang dikatakan kepala mata-mata. Sepertinya orang ini hanya pion dalam kasus pembunuhan. Namun ia adalah otak dibalik kemajuan perkampungan budak akhir-akhir ini," kata kapten kepala penjaga gerbang wilayah bangsawan.
"Benar juga, orang itu bisa mengubah feses menjadi pupuk sama seperti yang kita para bangsawan lakukan. Bahkan ia juga memiliki cairan ajaib yang berbau harum dan dapat memperindah kulit jika dicampur dengan air," kata bangsawan lainya.
"Benar, kudengar ia menamainya dengan sebutan sabun dan shampoo. Sepertinya itu juga populer dikalangan para wanita. Harusnya itu ramuan ajaib berharga mahal jika menurut sepengetahuanku. Namun sepertinya ia membagikannya gratis pada para budak," komentar cendikiawan istana.
"Tidak mungkin, seberapa kaya dirinya!" Ucap bangsawan lainya.
"Sepertinya dia bukan kaya, tapi dialah penemu ramuan ajaib itu," komentar sang jendral kesatria.
"Baiklah, sepertinya dia orang yang menarik. Sungguh aku tertarik dengan resep ramuan itu. Bisakah kita memilikinya? Sepertinya akan menguntungkan jika kita memproduksi ramuan ajaib itu sendiri dari pada membelinya" Komentar sang pangeran.
"Sayangnya tidak tuanku, resep itu sudah dilindungi oleh kontrak kerja serikat pedagang internasional tuan," jawab cendikiawan istana.
"Sialan, seberapa pandai dirinya. Apakah tidak ada pilihan lain selain mencampuri urusan kedua organisasi itu?" Gerutu pangeran Arjuna.
"Sayangnya tidak tuanku," jawab sang cendikiawan.
"Sayang sekali, padahal dia sangat berbakat, aku bisa merekrutnya menjadi bawahan-ku. Namun sepertinya dia memilih untuk menentang diriku ku," ucap sang pangeran.
Mendengar ini banyak bangsawan merasa khawatir akan posisinya yang akan tergeser. Merekrut orang berbakat artinya mereka akan kehilangan posisi mereka. Mereka juga akan kehilangan koneksi dengan sang pangeran. Melihat orang berbakat ada disamping pangeran itu bisa berarti sebuah pembersihan. Banyak pejabat dan bangsawan korup akan dibersihkan dari tubuh Kekaisaran. Mereka tidak akan membiarkan itu terjadi.
Lagi pula sang pangeran mau repot-repot datang ke pertemuan dan membicarakan orang ini. Ini artinya orang ini lumayan berbahaya bagi negara dan perlu dibersihkan. Raut muka serius sang pangeran menunjukan ia tertarik untuk menangani orang ini.
"Kalo begitu hamba menyarankan penangkapan dirinya dan pembersihan para budak, mohon tuan pertimbangkan saran hamba," jawab sang jendral pasukan.
"Hamba bersedia membunuh dia untuk anda tuanku. Hamba juga sanggup melakukan sabotase dan membakar wilayah itu," kata kepala intelijen.
"Kita tidak perlu bertindak terlalu hati-hati. Tangkap para budak itu dan berikan mereka segel budak itu lagi. Bunuh mereka yang melawan. Bakar rumahnya jika diperlukan," perintah sang pangeran kepada sang jendral.
"Namun sepertinya orang ini harus diperlakukan dengan khusus, culik dia, bunuh dan sembunyikan dia. Aku ingin dia menghilang dari hadapan orang-orang," perintah sang pangeran kepada kepala mata-mata.
"Baik, siap laksanakan tuan," jawab mereka.
Dan akhirnya pertemuan itu diakhiri dengan rencana penyerngan kepada Leon dan para demi human.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments