chapter 11 : rahasia guild dan Irina

Akhirnya daerah itu benar-benar bersih setelah kerja bakti berlangsung selama 3 hari. Stock sabunku habis dan para karyawanku sangat lelah. Uang yang harus aku keluarkan juga lumayan banyak sehingga sepertinya uangku juga menipis. Namun sepertinya penjualan sabun cukup untuk 1 bulan ke depan.

Meskipun begitu, tampaknya penjualan sabun tidak akan berhenti sebab aku juga telah mulai menerima banyak pesanan dari para bangsawan dan orang kaya. Terima kasih kepada Aisyah-chan sehingga bisnisku tetap hidup.

Tapi kerja kerasku juga tidak sia-sia. Orang-orang di perkampungan ini sangat berterima kasih padaku. Bahkan beberapa ada yang menganggapku sebagai pemimpin mereka. Aku juga sudah tidak lagi mencium aroma tai itu lagi. Namun untuk berjaga-jaga aku menciptakan sistem pengumpulan kotoran tai mereka. Sehingga kita bisa mengumpulkan dan menjualnya sebagai pupuk jika dibutuhkan.

Lagi pula feses atau tai dari para beastman tipe kelinci terlihat paling menjanjikan daripada elf atau manusia. seperti biasa aku mendapatkan info ini dari skill-ku. Namun sepertinya aku tidak akan membeda-bedakan jenis kotoran mereka untuk pupuk untuk sementara waktu.

Pagi ini aku berencana untuk mengunjungi guild. Mungkin aku akan membunuh 1 atau 2 target lagi. Jujur sebenarnya aku tidak kuat akan tekanannya, namun ini jalan yang aku pilih. Lagi pula melihat para budak dibebaskan dan berterima kasih hatiku terasa bahagia. Seakan perbuatanku bisa dibenarkan. Sepertinya aku akan menargetkan pedagang budak lagi, aku juga ingin membebaskan para manusia kucing dan manusia kelinci yang ada disini dan bersama-sama mungkin aku bisa membuat desaku sendiri di pinggir ibu kota ini.

Mungkin aku juga bisa membujuk Aisyah untuk membeli salah satu cafe maid untuk melepaskan para budak tanpa harus membuat mereka kehilangan pekerjaan. Ya namun tentu saja aku tidak ingin mengambil resiko dan menjadi mencolok di kalangan bangsawan dan pedagang.

Bagaimanapun, sepertinya aku juga akan bertanya struktur guild dan tentang perbudakan jika memungkinkan. Aku ingin beberapa di antara mereka yang aku bebaskan menjadi petualang, itu akan menguntungkan jika dia menjadi job support atau tank. Namun tentu saja, jika dilihat dari informasi yang diberikan Irina. Sepertinya kerajaan akan melarang para elf dan para mantan budak menjadi petualang. Walaupun mungkin guild membolehkan. Maka dari itu aku ingin memastikan siapa pemegang kekuasaan di guild ini. sehingga aku tidak akan ditangkap oleh kerajaan sebagai pemberontak atau pelanggar hukum.

***

Pagi itu aku pergi ke guild petualang dan menghampiri Irina, nampaknya seakan tahu apa yang ingin aku bicarakan. Irina mengajakku duduk berdua di ruang lebih tersembunyi untuk kita mengobrol. Kita duduk saling berhadap-hadapan dengan meja cafe di antara kita. Tempat itu yang terkesan lebih pribadi dari tempat lainya.

“Irina-san, bisa kah aku bertanya sesuatu kepadamu?” Tanyaku.

“Tentu saja Leon-kun, atau haruskah aku memanggilmu kamerad Leon?” Irina-san membalas sambil tersenyum kepadaku.

“Kau tahu tentang itu?” sentakku kaget.

“Iya aku mengetahuinya karena beberapa elf mulai mendaftarkan dirinya sebagai petualang. Beberapa dari mereka bilang kalau mereka ingin jadi petualang untuk melindungi teman-temanya seperti yang dilakukan oleh kamerad Leon. Aku mulai menduga pasti kau akan menanyakan sesuatu padaku,” Jelas Irina-san.

“Apakah itu alasan kenapa kakak irina terlihat lebih cantik hari ini?” Godaku kepada kak Irina yang terlihat berdandan cantik hari ini.

“Hmmm, anu...itu...” kak irina terlihat tersenyum malu dengan pipinya yang memerah karena tidak bisa menjawab pertanyaan-ku.

Aku memegang tangannya sambil tersenyum menatap matanya dan berkata, “Gak apa-apa, gak usah dijawab. Biarin jadi rahasia kakak aja.”

“Baiklah, jadi apa saja yang ingin kau tanyakan kepadaku?” Katanya sambil menghindari tatapan mataku dengan raut mukanya yang memerah.

“Sebenarnya banyak yang aku ingin tanyakan, di antaranya adalah apa hubungan guild petualang dengan dengan kerajaan. Lalu menurutmu apakah aman membiarkan para mantan budak untuk menjadi petualang? Karena seingatku para elf tidak dihitung sebagai manusia dan tidak memiliki hak seperti manusia lainya,” jelasku panjang lebar.

“Sudah kuduga kamerad-kun akan menanyakannya. Kau sangat perhatian Leon-kun. kau hebat bisa mengambil peran sebagai pemimpin mereka meskipun tidak diminta, bahkan kau khawatir kepada mereka,” balasnya.

“Gak,gak,gak aku hanyalah pria ceroboh yang takut ditahan oleh kerajaan, karena itu aku datang kemari. Lagi pula, anu... bisakah kau langsung menjawab pertanyaannya Irina-san?” Bantahku.

“Ara-ara baiklah,” Irina balas menggenggam tanganku sambil tersenyum menatapku.

Sungguh di dalam  hati sebenarnya aku bingung, sebenarnya sedang apa aku di sini? kencan? Lagi pula lihat saja bajunya, itu tampak bukan baju yang sehari-hari ia pakai.

“Sebenarnya kau bisa bernafas lega Leon-kun, karena guild petualang tidak berkaitan dengan pemerintah. Ini adalah asosiasi para petualang seluruh dunia yang berpusat di kota Byzantium, ibu kota Republik Romawi. Sebuah negara besar yang menjadi rival Kekaisaran Aryan. Jadi, kupikir kau bisa sedikit tenang. namun tentu saja karena kita berada di Kekaisaran Aryan, jadi kita tidak bisa menghentikan intervensi kerajaan pada para petualang,” ucap Irina panjang lebar.

“Jadi kupikir sederhananya, jika hanya untuk mendaftar sebagai petualang, harusnya para elf akan aman untuk sementara ini. selama mereka tidak menampilkan dirinya di depan umum itu akan baik-baik saja. Jadi kupikir kau harus memperingati mereka agar tidak mencolok dan sembarangan tampil di depan umum,” sambungnya.

“Hmm, syukurlah itu melegakan. Baiklah, kalo gitu aku akan memperingatkan mereka agar pergerakan mereka tidak mencolok,” balasku.

“Semoga beruntung Leon. lagi pula aku adalah guild master kota ini tau. Jadi Leon selalu bisa minta tolong padaku kapanpun kamu mau,” Irina menjelaskan sambil memegang tanganku erat-erat di atas meja itu.

“SERIUS?!!!” Aku agak kaget namun segera menenangkan diriku.

“Baiklah, kalo begitu aku akan mengandalkanmu Irina-san. Jadi mohon bantuannya yah,” aku tersenyum pada irina sambil balas menggenggam tangannya.

“Iya, tentu saja Leon-kun,” jawab Irina dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kalo begitu, apakah kau bisa memberiku target assassin lagi? Mungkin sesuatu tentang pedagang budak dari para manusia kelinci atau manusia kucing?” Aku mencoba beralih ke topik selanjutnya.

“Aku punya 2 nama di daftarku. Dia bernama Volodimir dan Zelenski. Volodimir adalah pedagang budak dari manusia kucing sementara zelenski adalah manusia kelinci. Reward mereka tidak sebesar Nikolas namun menurutku itu akan bagus untuk membantu kamerad-kun,” Ucap Irina.

“Masing-masing mereka bernilai 50 koin perak, jika kau berhasil membunuhnya itu akan menjadi 1 koin emas. Kau tahu itu akan bagus untuk modal bisnismu. Aku sangat menyukai sabunmu Leon-kun. kurasa itu cocok untuk kulitku,” Ucap Irina sang guild master.

“Bisakah kita fokus pada topik saja,” aku mengingatkan Irina sambil tersenyum masam.

“Hehehe, maaf. Sepertinya meraka tidak banyak memiliki cafe disini. Jadi kau mungkin bisa tetap menyuruh para budak bekerja di cafe setidaknya sampai saatnya tiba untuk kabur. Lagi pula sepertinya Zelenski agak berbahaya jadi kau harus hati-hati Leon-kun. hanya ini informasi yang bisa aku sampaikan,” ucap Irina.

“Makasih Irina-san. Aku selalu bisa mengandalkanmu,” ucapku sambil tersenyum padanya. Lalu aku berdiri hendak meninggalkan tempat.

“Tolong berhati-hati, aku tidak tahu kapan solo assassin sepertimu akan menjadi target kerajaan. Aku mengkhawatirkan dirimu,” ucap Irina sembari memelukku dari belakang.

“I..Irina-san, kamu ngapain? Tolong hentikan,” ucapku pada Irina-san sambil sambil tersenyum masam kepadanya.

“Hee-hee maaf, habisnya aku khawatir tau,” ucap Irina dengan nada bercanda sambil mecium pipiku sebelum ia melepaskan pelukannya.

“Masa bodohlah,” gumamku sambil berjalan meninggalkan ruangan. Tapi sepertinya ada satu orang lagi yang harus aku hadapi.

“Leooon, kamu selingkuh!” Teriak Yuna ketika menyapaku.

“Ini apa lagi sih!” Gerutu-ku.

“Oh, pagi Yuna. Lama gak bertemu,” jawabku mencoba ramah kepadanya.

“Respon macam apa itu. Leeeeoon, apa yang kau lakukan di sana?” Teriak Yuna.

“Yuna memalukan seperti biasanya.” “Iyap, memalukan seperti biasanya.” Gumam Cabal dan Subaru kepada Yuna.

“Oy, sejak kapan kita pacaran?” teriakku pada Yuna.

“Habisnya, apa yang kau lakukan di dalam ruangan kantor bersama petugas guild itu,” rengek Yuna.

“Apakah aku harus memberitahumu?” jawabku ke Yuna.

“Sudahlah Yuna jangan mengganggu Leon terus,” teriak cabal sambil menyeret tangan Yuna.

“Woy gimana kabarmu Leon? lama tidak bertemu yah,” sapa Subaru dengan wajah ramah.

“Hahaha aku baik-baik aja kok,” jawabku.

Dan akhirnya pertemuan kita berakhir dengan sarapan bersama mereka. Dan kami mengobrol banyak. Setelah sarapan akupun iseng pergi bersama mereka untuk membasmi monster besar di hutan. Seperti biasa aku selalu mengumpulkan buah dan tanaman yang bisa aku jual ke guild jika berada di hutan. Sungguh nostalgia, mengingat beberapa minggu semenjak aku menjadi assassin aku tidak pernah bertemu dengan mereka lagi.

...***...

Terpopuler

Comments

Jeon Clue

Jeon Clue

Selalu bisa diandalkan/Chuckle/

2024-02-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!