chapter 9 : Leon First Action

Sejak hari itu aku mulai jarang bertemu dengan mereka. Bahkan aku belum pernah menyebutkan job petualang apa yang telah aku pilih. Mungkin secara tidak langsung pertemuan di cafe itu merupakan perpisahan untukku.

Aku sendiri berencana untuk pindah ke tempat lain. Tempat tersembunyi dimana jarang ada petualang di sana dan tidak terpikir untuk para petualang apalagi pedagang dan bangsawan untuk tinggal di sana. Jadi aku memutuskan untuk tinggal di tempat pemukiman kumuh dimana para elf, manusia kucing, dan manusia kelinci tinggal.

Kurang lebih tempat itu tidak seperti tempat tinggal manusia pada umumnya namun itu seperti kandang jika dilihat betapa kotornya itu. Tempatnya pun agak pengap dengan sanitasi yang buruk serta tidak ada tempat untuk pembuangan limbah seperti tempatku dulu.

Bahkan di sini jarang ada prajurit atau penjaga patroli yang lewat dan sebagai gantinya kebanyakan yang ada di sini adalah para penjaga budak yang disewa para pemilik toko dan cafe untuk menjaga mereka agar tidak kabur.

Kebanyakan orang di sini sepertinya hanya tidur di atas jerami dengan selimut menutupi mereka. Kebanyakan rumah tidak ada ruang tamu dan dapur pun mereka pakai secara bergantian di mana ketika masak mereka akan masak bersama-sama dan makan secara bersama-sama. Sehingga antar rumah sepertinya saling terhubung. Namun sepertinya mereka tidak punya kamar mandi.

Setahuku, biasanya mereka hanya menyiramkan air dari sumur ke tubuh mereka sebagai ganti mandi dan langsung berangkat bekerja. Itupun hanya dibolehkan untuk orang yang bekerja di cafe saja.

Bahkan untuk buang kotoran mereka hanya melemparkan kotorannya keluar jendela dan tersebar ke jalan-jalan perkotaan itu.

Daerah ini sangat mirip dengan kota-kota di abad pertengahan yang aku lihat di buku sejarah. Ini berbeda dengan tempat aku menginap sebelumnya yang lebih mirip dengan abad pertengahan versi anime dan game.

Yah setidaknya tempat seperti inilah yang aku butuhkan untuk mencoba produk penemuanku. Aku yakin dengan sabun dan pengolahan kebersihan yang cukup ini akan menjadi tempat lebih bersih. Setidaknya kotoran mereka itu berharga jika kita bisa menjualnya ke para petani.

Ngomong-ngomong perjanjian dengan Aisyah membuatku bisa memiliki workshop di tempat ini dengan beberapa pegawai yang membantuku. Namun sayangnya Aisyah sepertinya juga agak menjauh. Dia lebih suka untuk berinteraksi lewat para pegawainya daripada bertemu langsung.

Aku sendiri penasaran, apakah mereka membenciku? Atau mungkinkah mereka sudah tahu bahwa aku akan mengambil job assassin sehingga mereka membiarkan ku bekerja sendiri?

Jika alasannya adalah karena aku assassin mungkin itu yang terbaik untuk semua orang. Aku tidak ingin membahayakan mereka dan aku juga ingin identitas-ku juga tersembunyi. Lagi pula sepertinya aku juga harus berperan sebagai pedagang perwakilan dari perusahaan dagang si Aisyah sembari mengamati targetku selanjutnya.

Lagi pula jika aku berhasil mengubah tempat ini, itu akan menjadi promosi besar bagi penjualan produk milikku. Setidaknya ini 2 Minggu semenjak pertemuan kami di cafe maid itu. Aku juga telah tinggal di tempat baruku dan workshop milikku pun sudah berjalan produksi.

Sepertinya orang-orang disini juga terkesan dengan sabun milikku. Jadi aku memutuskan untuk membagi-bagikan kepada mereka secara gratis dengan perjanjian mereka akan menyebar luaskan penggunaan sabun ke masyarakat luas.

Aku juga berencana untuk mengembangkan produk untuk sabun pencuci perabot rumah tangga yang akan aku khususkan untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal-ku yang terkenal jorok.

Aku juga ingin membuat mereka mengumpulkan kotoran yang mereka buang di jalan-jalan lalu mengolahnya sebagai pupuk dan menjualnya ke para petani. Aku berani bertaruh pupuk ini akan laku jika aku menjualnya setengah harga kepada para petani miskin. Ini akan menjadi lahan bisnis baru.

Namun aku akan menjaga bisnis itu tetap menjadi bisnis bawah tanah. Aku tidak ingin strategi-ku ini di tiru oleh pedagang kaya yang lainya bahkan Aisyah sekalipun.

Bahkan jika para bangsawan mulai mengetahuinya kepalaku mungkin akan dipenggal.

Tapi semua itu bisa menunggu, sementara ini aku hanya akan memasukan itu dalam to do list untuk dikerjakan nanti.

Sementara ini aku ingin segalanya berjalan normal dulu untuk pembiasaan. Sementara aku sendiri akan sibuk dalam formula baru untuk sabun pembersih lantai dan perabotan.

Mungkin setelah itu semua selesai aku akan mendaftarkan hak paten produk itu Dan akan aku gunakan secara pribadi untuk wilayah jorok ini.

Bisinis pupuk dari kotoran para penduduk juga akan menjadi bisnis pertama yang akan kujalani secara mandiri. Jadi ini harusnya menjadi rahasiaku. Setidaknya sampai ini berjalan mulus.

Yah, dan begitulah penjelasan apa yang akan aku lakukan di hari esok dan kenapa aku sampai ke tempat berbau busuk ini.

Jadi pada pagi itu akhirnya aku bangun dan disambut oleh bau gas metana yang khas hasil dari sanitasi buruk dan kotoran yang bertebaran. Dan hari itu aku mulai aktivitasku dengan secara sembunyi-sembunyi mengumpulkan bahan baku yang aku butuhkan dan memastikan tiada yang mengikuti.

Seperti biasa aku menjual tanaman mahal yang tidak aku butuhkan dan mencari Misi pembunuhan pertamaku.

"Hmm sepertinya tidak ada disini," gumamku ketika melihat papan pengumuman misi yang setahuku jarang ada quest khusus assassin.

Untuk sesaat akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada kakak cantik di bagian resepsionis.

Lalu dia menjelaskan bahwa kebanyakan misi assassin tidak ada di papan pengumuman. Jadi dia memberiku beberpa misi dari permintaan prubadi yang kebanyakan adalah permintaan dari orang-orang dari hutan Elfrida.

Bagaimanapun juga job yang aku pilih adalah sebuah job terlarang. Apalagi jika aku tidak memiliki koneksi dengan tuan manapun. Sehingga kurang lebih aku hanya akan seperti pemburu bounty atau pemburu bayaran yang membunuh untuk misi lalu diburu karena tindak kriminal.

Sepertinya kakak dari guild itu agak khawatir dan memberi tahukan resikonya, tapi bagaimanapun aku sudah mengambil jalan ini. bagaimanapun aku harus tetap semangat untuk misi pertamaku.

"Ok, got it! Target sudah ditentukan," teriakku semangat. namun sepertinya permintaan ini. Datang dari luar negeri jadi aku harus berhati.

Singkat cerita akhirnya aku pulang dan mengurus bahan baku sabun-ku sembari mencari info di sepanjang jalan pulang lewat skill-ku.

***

Namanya adalah Don Nikolas, dia adalah salah satu pedagang sukses di Kekaisaran Aryan ini. Bisnis utamanya adalah penjualan budak yang berasal dari luar kekaisaran Aryan baik dari Padang rumput pegunungan Altai dan hutan suci Elfrida. Itu adalah wilayah hutan, lembah dan Padang rumput yang berada di timur kekaisaran Aryan. Wilayah itu dulunya adalah bekas kerajaan sihir bangsa elf yang sekarang telah hancur akibat kesombongan rajanya.

Dulu bangsa elf adalah salah satu kerajaan yang damai dan sejahtera serta tentaranya yang kuat. Namun berkat kesombongan rajanya, sekarang bangsa elf terpecah menjadi suku-suku kecil di dalam hutan tanpa kewarganegaraan maupun pemimpin tunggal. Akibatnya para elf sering di serang dan di jadikan budak oleh negara lainya terutama kekaisaran Aryan. Runtuhnya kerajaan elf ini juga menjadi sebab mengapa sihir dari para elf menjadi lemah dan mereka berakhir menjadi budak. Tanpa adanya pemimpin tunggal bagi para elf sihir mereka melemah dan menjadi sasaran empuk untuk diperbudak negara-negara yang dendam dengan kerajaan elf.

Dari situasi inilah Don Nikolas memulai bisnisnya. Walaupun terkesan sebagai bisnis gelap dan licik. Namun sebenarnya bisnis ini tidak melanggar hukum manapun. Karena para elf bukan warga negara manapun sehingga tidak mendapatkan perlindungan hukum. Bahkan dalam hukum kekaisaran aryan mereka tidak terhitung sebagai manusia sehingga bagaimanpun juga hukum tidak bisa melindungi mereka.

Hukum kekaisaran Aryan pun juga tidak mengatur mengenai pelarang perbudakan untuk ras demi-human. Sehingga bisnisnya bukan merupakan bisnis gelap.

Bisnis Don Nikolas dianggap menguntungkan karena banyak mendatangkan tenaga kerja murah. Budak dianggap tenaga kerja murah karena tidak perlu dibayar dan hanya perlu diberi makan 2 kali sehari dan tempat tidur beralaskan jerami yang mirip seperti kandang yang berisi banyak budak.

Para budak juga tidak bisa membantah perkataan dan perintah tuanya. Jika para budak membantah maka segel kutukan akan menyerang si budak dan membuat para budak kesakitan.

Segel itu juga akan aktif jika sang budak berbohong atau menghilang dari pengawasan tuanya. Segel itu juga akan menyegel kemampuan sihir para budak.

Bagi budak yang beruntung mungkin ia akan hanya dijadikan sebagai pelayan restoran, cafe, bar, maupun perkebunan. Sementara bagi yang tidak beruntung ia akan masuk kedalam bisnis pelacuran.

Hal ini juga yang nantinya akan membuat nyawa Don Nikolas diam-diam terancam. Setidaknya nyawa Don Nikolas bernilai 2 keping emas.

Para kepala suku berbagai ras dari hutan Elfrida bersedia membayar assassin dari guild petualang untuk menghabisi Don Nikolas itu.

Seperti biasa, pada malam itu Don Nikolas masuk ke kamarnya membawa gadis Elf yang ia nilai sebagai yang paling cantik di antara teman-temannya. Ia adalah gadis Elf berusia belasan tahun dan masih terlihat seperti anak di bawah umur. Don Nikolas telah mendandaninya dan memberikannya pakaian terbaik agar bisa ia nikmati berdua di malam ini.

Namun bagi si gadis ini hanyalah sebuah pemerkosaan dan pemaksaan namun segel budak membuatnya tidak bisa memberontak. Dia mencoba berteriak namun tiada seorangpun yang mendengar karena suaranya menghilang seketika.

“Baiklah ayo lepas bajumu Gadis manis, tubuh pasti mungilmu akan menikmati saat menyenangkan ini,” ucap Don Nikolas sambil melepas baju gadis mungil itu.

"Ngaaaaakkk! aku gak mau" kata si gadis elf berusaha menolak ajakannya sembari menangis.

"Nggaak, tolong hentikan. Jangan! Gak mau!" Ia berusaha sekuat tenaga menolaknya. Namun orang tua gendut dan buruk rupa itu tidak memperdulikan teriakan sunyi.

Si orang tua itu mulai melepaskan bajunya satu per satu dan siap beraksi. Ia melancarkan aksinya pada budak elf tercantik yang ia temui. Namun tiba-tiba sesuatu terjadi.

Darah menciprat keluar dari tubuh Don Nikolas, dua sabetan pisau telah membuat Don Nikolas jatuh. Lehernya terpotong hingga kepalanya hampir putus dan organ reproduksinya telah terpotong. Don Nikolas kesakitan sampai akhirnya mati karena kehabisan darah.

Kematiannya sangat mendadak bahkan Don Nikolas tidak sempat berteriak. Namun gadis kecil itu berteriak histeris. Segel budaknya telah hilang dan suara teriakan melengking terdengar jelas.

"Kyaaaaaaaah!!!" Gadis itu berteriak histeris melihat Don Nikolas telah terkapar kaku.

"Apa yang kau ingin kan? Tolong ampuni aku," gadis Elf itu memohon.

"Ssttt, tidak apa-apa. Semua sudah beres. Tolong pakai bajumu lagi dan pergi dari sini sejauh mungkin kamu bisa. Jika memungkinkan ajak sebanyak mungkin orang keluar dari kota ini," pria berbaju hitam serba tertutup itu mencoba menenangkan sang gadis elf kecil itu.

"Terima kasih. kau telah menyelamatkanku dari kakek tua itu," gadis itu memeluk pria itu sambil menangis.

"Baiklah, segera kabur dari sini," perintah sang pembunuh itu dengan lembut sembari menghapus air mata sang gadis.

Malam itulah aksi pembunuhan pertama Leon sebagai seorang assassin dimulai.

...*** ...

Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!