chapter 7: kenaikan level dan job assassin

Siang hari itu aku menuju guild dan rupanya sudah banyak orang berkumpul di sana. Kebanyakan mereka kemari untuk istirahat dan membeli makan siang. Suasana lumayan ramai dan riuh seperti biasa, aku melihat Kazuma berbincang dengan teman-teman petualangannya. Sepertinya mereka sibuk berdebat dengan gadis rambut pirang itu. aku juga melihat banyak petualang sedang sibuk membicarakan misi yang ia lakukan tadi pagi. Harumnya makanan di guild masuk ke dalam hidungku, itu seperti bau sate kadal dan kelinci goreng tepung.

“Anu, bolehkah aku melihat poin levelku? Sepertinya aku sudah cukup point untuk naik level,” ucapku pada mbak-mbak resepsionis.

“Baiklah, silahkan lewat sini,” kata mbak-mbak resepsionis.

Aku melewati bagian makanan dan menuju mbak-mbak resepsionis di sana. aku mengecek statusku di alat sihir itu dengan memasukan kartuku ke alat itu sembari aku mengotak-atik cahaya yang tampak seperti layar monitor. Ternyata benar, aku sudah cukup poin untuk naik level menjadi petualang tingkat lanjut.

Ngomong-ngomong disini sepertinya ada beberapa job petualang. Seperti swordman, thief, assassin, ranger/hunter, sniper assassin, mage, support, tank.

Ada beberapa job yang mirip khususnya untuk pengguna pedang, sihir dan panah. Seperti swordman yang merupakan pengguna pedang yang fokus pada serangan dengan tugas kebanyakan adalah membasmi monster dan cocok untuk petualang solo maupun kelompok. Sementara tank lebih kepada pengawalan baik itu pedagang, bangsawan, atau teman setim sendiri.

Terkadang tank tidak selalu membawa pedang dan perisai tetapi kadang juga tombak dan perisai. Tugas utamanya adalah menerima serangan yang diarahkan musuh pada sekutu kita dan membunuh musuh. Sebenarnya tugasnya sama dengan swordman hanya saja dengan pola pertarungan yang berbeda.

Mage, dengan support juga kurang lebih mirip. Mereka sama-sama pengguna sihir. Mereka juga sama-sama lemah jika harus berpetualang sendirian. Mereka sangat tergantung pada kelompok karena kemampuan pertarungan jarak dekat mereka sangat payah. Namun perbedaanya adalah jika mage menggunakan sihir untuk serangan kepada musuh. Sementara support lebih kepada paramedis dan pemberi dukungan kekuatan. Biasanya petualang tipe support bekerja sambilan di klinik karena kemampuannya.

Tipe thief atau pencuri sebenarnya merupakan tipe job yang berada di wilayah hukum abu-abu. Sebenarnya tugasnya adalah menjelajah dungeon atau kadang menjadi mata-mata bagi profesional. Namun seperti namanya, petualang tipe ini berpotensi besar sebagai pencuri dalam arti sebenarnya.

Tipe assassin juga sama. Ia berada di wilayah abu-abu karena tugasnya yang berat sebagai pembunuh bayaran bagi bangsawan dan para saudagar. Beberapa assassin memilih menggunakan panah biasa di sebut sniper. Walaupun bayaran paling besar, namun tipe ini paling berbahaya karena jika sang bangsawan atau saudagar tidak lagi membutuhkannya ia akan menjadi buronan.

Sementara sisanya adalah ranger yang bertugas untuk mengumpulkan bahan-bahan untuk keperluan medis dan bahan-bahan langka di hutan dan membunuh monster yang akan memasuki kota atau memasuki ladang penduduk. Jujur sebenarnya inilah hal yang aku lakukan setiap hari bahkan sebelum aku memilih menjadi ranger, hanya saja bedanya aku melakukanya dengan hanya menggunakan pisau tanto-ku. Sementara kebanyakan ranger bersenjatakan panah.

Ketika aku  mengotak-atik profilku di alat sihir itu, sepertinya aku juga melihat bagian catatan misi-misiku. Obat-obatan langka yang selalu aku dapatkan membuatku mendapatkan poin mudah. Ditambah lagi pengalaman pertarunganku secara ganjil memberiku point pengalaman sangat banyak. Rupanya kulihat poin pengalamanku memang sudah penuh sehingga aku bisa naik level dan menjadi petualang tingkat lanjut.

<>

Tulisan ini sebenarnya lumayan menggangguku.

Waduh sebenarnya aku belum tahu job apa yang akan aku pilih, sepertinya ranger juga kurang menantang.

“Apa ada yang perlu bisa saya bantu?” ucap mbak-mbak resepsionis guild.

“Anu, aku masih kesulitan untuk memilih job apa yang harus aku pilih meskipun aku sudah melihat deskripsinya.”

“Kau bisa melihatnya di bagian ini,” si mbak resepsionis menunjukan bagaian rekomendasi di proyektor alat sihir itu.

Di sana sepertinya ditunjukan bahwa karena aku kebanyakan menjalankan misi dari seorang ranger maka aku berbakat untuk menjadi seorang ranger. Busur dan panah pun sudah tersedia untuk aku pakai.

Di sisi lain sepertinya assassin, sniper, dan thief sepertinya juga tersedia untuk job pilihanku. Sepertinya alasannya adalah teknik sihir elemen angin untuk menghilangkan bau dan keberadaanku yang baru-baru ini aku pelajari dan teknik elemen tanah untuk menyembunyikan diriku di bawah tanah serta jurus kabut pasir juga.

Rupanya seluruh teknik yang kucuri saat aku berada di arena telah terekam dalam data pribadiku. Bahkan teknik bertarungku dalam arena pertarungan yang menjatuhkan musuh dalam sekali tebasan juga termasuk dalam rekomendasi itu.

“Tunggu dulu apa ini?” aku agak kaget ketika kemampuan panah dan bela diriku yang aku pelajari dari kakek di duniaku sebelumnya juga termasuk dalam kemampuan bawaan-ku.

Sehingga kurang lebih job-job yang tidak membutuhkan pertarungan langsung dan lebih membutuhkan teknik untuk melumpuhkan lawan dalam sekali gerakan.

Lagi pula sepertinya untuk pemegang job assassin dengan elemen sihir tanah dan angin sepertinya ia akan mendapatkan teknik baru seperti pergerakan bayangan (shadow movement) dan menghilangkan hawa keberadaan dengan sihir angin. Menurutku ini sangat menarik.

Sepertinya ini suatu teknik yang nyaman layaknya seorang ninja. Mungkin juga aku bisa menggunakan sihir angin untuk meningkatkan kecepatanku dengan cara meningkatkan daya dorongku, tapi aku tidak tahu apakah itu cukup menghemat daya penggunaan sihir-ku.

Setelah agak lama merenung aku akhirnya memutuskan untuk memilih menerima job sebagai seorang assassin. By the way, aku disini merenung tanpa menggunakan skill-ku untuk berfikir jadi itu terlihat sedikit agak lama. Aku sengaja menggunakannya agar terlihat seperti  membuat keputusan berat.

Sepertinya job assassin ini adalah job berbahaya, namun masa bodoh. Di dunia ini aku tidak punya siapa-siapa untuk dikhawatirkan selain diriku sendiri. Jadi seharusnya tidak masalah bahkan jika aku terbunuh, seseorang tidak akan dirugikan atau akan menangis akan kepergian-ku.

“Baiklah, aku memilih job assassin!” kataku ke mbak-mbak resepsionis sembari menunjuk job assassin yang ditunjukan di layar.

“Wah, sebuah pilihan yang berani. Apa kau yakin tentang ini? kau tahu rumor disini mengatakan karena situasi politik di negeri ini, job ini adalah job paling dicari oleh bangsawan karena  jasanya. Namun hal ini juga berarti sang assassin siap untuk dibunuh dan dibuang untuk melindungi reputasi sang bangsawan jika ketahuan. Bahkan kau bisa saling bunuh antar petualang dengan job assassin. Ini job yang sangat berat kau tahu!” mbak resepsionis itu menjelaskan dengan khawatir.

“Kusarankan mungkin kau lebih berminat untuk mengambil misi-misi tingkat rendah seperti membunuh buronan dan kriminal yang biasanya tidak dapat ditangani para penegak hukum. Biasanya para buronan tidak bisa ditangkap karena sang korban bukan termasuk warga negara ini atau bisa juga karena sang korban adalah demi-human,” penjelasan lebih lanjut dari si kakak resepsionis.

Sepertinya yang dimaksud mahkluk demi-human itu adalah mahkluk setengah manusia seperti beast-man atau manusia hewan atau bisa juga seperti para elf dan dwarf. Namun aku tidak yakin karena sementara ini aku hanya bertemu para elf di maid elf cafe.

Ngomong-ngomong maid elf cafe, sepertinya aku akan merayakan kenaikan levelku di sana bersama Yuna, Cabal, Subaru, dan mungkin Aisyah juga.

“Oh, baiklah terima kasih atas saranya. Aku akan berhati-hati. Lagi pula aku tidak punya siapa-siapa lagi disini, jadi kupikir aku tidak punya ke khawatiran apapun,” aku berkata kepada mbak-mbak resepsionis sambil tersenyum masam.

Esok harinya aku lalu mengajak Cabal, Subaru, Aisyah, dan Yuna untuk pergi makan di maid elf cafe untuk merayakan kenaikan levelku ke petualang tingkat lanjut. Lagi pula aku mendapatkan banyak uang dari hasil arena kemarin, jadi kupikir tidak masalah untuk merayakannya bersama mereka.

...***...

Terpopuler

Comments

Ajna dillah

Ajna dillah

/Coffee/

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!