Tiger dan Carolin, buru-buru pergi melihat Fatimah di kamar Maryam. Tetapi, belum sampai mereka di kamar Maryam, Fatimah keluar dari kamar itu dengan surat di tangannya.
"Apa yang terjadi?"tanya Carolin, Fatimah memberikan surat yang dia temukan itu untuk Carolin.
"Mas,"Tiger memeluk Fatimah, serta menguatkan sang istri. Neo, mendekatkan dan menawarkan dia untuk mencari Maryam, begitu mengetahui anak dari majikannya telah hilang.
"Tidak perlu, yang membawanya pasti suaminya, siapa lagi?"tebak Tiger, Fatimah melihat ke arah sang istri.
"Mengetahui anakmu dibawa lari oleh pria lain, kau hanya bisa diam?"tanya Carolin, Tiger mengerutkan keningnya.
"Ma, Aiman suaminya. Untuk apa aku harus cemas? Bukankah ini keinginan mereka berdua yang ingin pergi dari sini?"tanya Tiger, Carolin hanya bisa menghela nafasnya, begitu tahu permasalahan yang di hadapinya semakin rumit.
Tiger mengajak Fatimah ke kamar, mungkin istrinya butuh waktu untuk menenangkan diri. Carolin memanggil Neo, ke ruangan kerjanya.
"Apa yang bisa saya bantu?"tanya Neo, Carolin memberikan sebuah map untuk Neo.
"Aku ingin kau menarik saham JM Groups dari Anthena,"tukas Carolin, Neo membulatkan matanya.
"Nyonya besar, Anda tahu? Yang menanamkan saham itu Tuan muda sendiri, aku tidak bisa bertindak tanpa perintahnya,"ujar Neo, sembari menunduk.
"Kamu ingin aku sendiri yang bertindak?"tanya Carolin, itu lebih tidak masuk akal, jika wanita itu bertindak, Neo sudah bisa menebak jika seluruh keluarga Fairuz takkan bisa hidup tenang.
"Akan saya coba, Nyonya."Itulah final Neo, pria ini mengundurkan diri di ruangan kerja tersebut. Carolin, membaca berkas yang ada di atas mejanya, meskipun setuju akan pilihan Maryam yang menikah dengan Aiman. Tetapi, Carolin tak bisa setuju Jordan menikah dengan Masyitah, wanita ini akan menjadi istri dari ahli waris keluarga Lucifer, itu tak sepadan pikirnya.
Dia bisa menerima Fatimah, tentu saja dia bisa, karena keluarga Xander sudah di kenali oleh berbagai negara. Bisnis mereka sudah meluas dan menyebar. Tidak hanya Xander, ada king dan ada beberapa perubahan lainnya yang di kembangkan oleh anak-anak dari Xander.
Xael, Fernandes dan Xavier. Tiga perusahaan itu adalah perusahaan yang bekerjasama dengan Xander, perusahaan itu di Indonesia terkenal cukup maju, duduk di peringkat nomer satu di kota mereka. Tidak lupa juga masih ada Wiguna groups, masih banyak yang lain. Memikirkan ini, Carolin memijit kepalanya. Di banding dengan Anthena tidak ada apa-apanya, jika dia harus kehilangan sebuah perusahaan kecil seperti Anthena tidak masalah baginya.
Selama 10 menit, berada di dalam ruangan itu, Carolin menerima panggilan dari Neo. Jika pria itu sudah berhasil menarik saham dari Anthena Groups, hingga berita itu menjadi topik trending di seluruh Indonesia, yang mendadak saham perusahaan Anthena anjlok, JM Groups cukup berpengaruh terhadap perusahaan Anthena. Di belakang JM, banyak perusahaan besar yang bekerja sama dengan JM, jadi perusahaan lagi berpikir dua kali lipat jika JM berani menarik saham dari Anthena Groups berarti perusahaan Anthena yang bermasalah.
"Bagus!"itu kata-kata yang Carolin ucapakan sebelum panggilan itu terputus. Carolin, menyeringai telah berhasil memberi pukulan yang cukup keras terhadap Anthena yang berani menghina pernikahan keluarga Lucifer.
Di sisi lain, ada Fairuz yang syok mendengar berita saham Anthena mendadak anjlok. Ponselnya terus berdering, dari berbagai klien mencoba menghubungi Fairuz. Pria ini memilik riwayat sakit jantung, sehingga membuat Masyitah panik, ketika melihat berita yang disiarkan di televisi.
"Dimana kakakmu?"Tanya Fairuz, Masyitah menggelengkan kepalanya yang tak melihat Aiman sejak dari tadi pagi.
"Kenapa kamu diam?"lanjut Fairuz, Masyitah menunduk dengan perasaaan yang takut.
"Dia sudah pergi,"timpal Marlina, yang baru saja datang ke ruang tamu.
"Oh, dia sudah pergi ke perusahaan,"ucap Fairuz lega lalu duduk di sofa.
"Bukan, dia pergi dari rumah. Aku menemukan ini,"Marlina memberikan surat yang ditinggalkan Aiman untuk keluarganya, meminta mereka tak mencari Aiman.
"Agrh!" Fairuz memegang dadanya membuat Masyitah dan Marlina panik.
"Papa!" Masyitah memegang ke dua bahu pria itu, serta mencoba membantunya untuk duduk dengan tenang.
Marlina memanggil sopir, untuk membawakan Fairuz ke rumah sakit, Marlina tahu kesehatan Fairuz akhir-akhir ini tidak baik-baik saja, pria itu cukup di buat stres dengan masalah yang ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Nenek Carolin bukannya diem aja menikmati masa tua malah ikut campur kedalam perusahaan..
2023-12-09
0
adning iza
msalsh bkin sndri si fairuz,, carolin kok jd gtu si karaktery spert lbih mentingin kedudukan dn penampilan
2023-09-20
0
Yani
Udah tau punya penyakit jantung di tambah punya penyakit dendam makin parah jadinya penyakitnya
2023-09-17
0