Neo, pagi-pagi sudah pergi meninggalkan rumah membuat Jordan marah dan kesal, sehingga Maryam tidak tahu apa penyebab kakaknya itu marah.
"Kenapa pagi-pagi harus berteriak? Ini rumah bukan hutan!" tegas Maryam, yang sedikit memarahi sang kakak. Jordan langsung mendekat dan mencubit ke dua pipi sang adik.
"Kamu jangan ikut marah, nanti wajahmu cepat tua," goda Jordan, Maryam langsung tersenyum melihat perubahan Jordan dari marah langsung berhenti marah, saat Maryam memarahinya.
Jordan, tidak akan menunjukkan sifat kejamnya di depan sang adik, karena Jordan menyayangi Maryam. Jordan tinggal di Indonesia hanya untuk menjaga sang adik. Karena, Carolin pernah berkata jangan sampai karma buruk menghampiri sang adik, mengingat bagaimana Tiger pada masa memimpin mafia sisilia.
"Aku pergi dulu, ada urusan yang harus ku kerjakan," tukas Jordan, sembari mencium pucuk kepala sang adik.
"Harus pagi-pagi begini? Ini Indonesia kak?kerja apa yang mau kakak lakukan?" tanya Maryam berulang kali, tetapi Jordan hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Maryam, cerewet seperti biasanya.
"Kamu duduk manis di rumah, aku pergi dulu." Jordan berlalu pergi menuju pintu utama, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat beberapa mobil baru saja masuk ke dalam rumah Jordan, pria itu mengenali mobil yang pertama tetapi tidak dengan mobil yang lain.
Neo, turun dari mobil sport milik Jordan, lalu membuka pintu untuk Carolin, wanita tua itu turun membuat Jordan membulatkan netranya. Tak lama beberapa orang pengawal ikut turun dari dalam mobil serta pelayan rumah juga.
"Oma?" Gumam Jordan, di saat melihat wanita tua itu menghampirinya di ambang pintu.
"Kak, siapa yang datang?"Teriak Maryam dari arah dapur saat mendengar suara mobil yang masuk ke halaman rumah mereka. Jordan tak menjawab, melihat tak ada jawaban dari sang kakak Maryam menghampiri Jordan yang masih berdiri di ambang pintu.
"O-oma?"ucap Maryam begitu melihat wanita tua dengan penampilan yang cukup glamor, dengan kaca mata hitam yang melekat di matanya serta tas branded dan tongkat berkepala emas naga, tak lupa jari lentiknya terdapat beberapa berlian yang tertata rapi di jari manis itu.
Pandangan itu, jauh sekali di saat mereka melihat Fatimah.
"Oh, Darling!"Teriak Carolin begitu melihat Maryam dan Jordan, Maryam menepuk pelan jidatnya lalu menoleh ke arah Jordan yang sudah tersenyum kecut lebih dulu.
Beberapa saat kemudian, terjadilah pelepasan rindu antara cucu dan Oma. Jika di hitung dari tahun mungkin sekitar lima tahun mereka tak pernah bertemu, karena setiap mereka mau ke Indonesia Maryam melarangnya, karena Maryam belum sanggup berpisah setelah bertemu lagi.
"Kamu sudah besar Sayang, kamu sudah dewasa, Oma bangga padamu, sekarang kamu adalah dokter muda, Sayang." Carolin memeluk erat Maryam. Begitu juga dengan Maryam, memeluk tubuh wanita tua itu yang sudah lama tak bertemu, ke duanya paling hanya bertemu melalui vidio call saja.
"Oma, nanti kita bicara lagi, aku mau pergi dulu, oke." Jordan memeluk dan mencium pipi wanita tua itu, sebelum dia pergi meninggalkan Carolin dan Maryam.
Neo, memberi hormat untuk Jordan sembari membungkuk tubuhnya, begitu juga dengan beberapa pengawal lainnya.
"Ini Daddy yang kirim?"
"Iya, Tuan besar mengirim mereka semua untuk Anda dan Nona muda," ungkap Neo, Jordan hanya mengangguk sekilas, lalu membawa lima orang pengawal itu untuk ikut bersama dengannya. Melihat Jordan akan pergi lantas Neo mencegatnya, tetapi Jordan malah memarahi Neo karena terlalu ikut campur urusan pribadi Jordan.
'Apalagi yang akan di lakukan Tuan muda,' Neo segera masuk untuk membawa dua pelayan wanita untuk memperkenalkan mereka kepada Maryam.
Melihat Neo sudah masuk dengan dua orang wanita, Carolin menghampiri mereka. Carolin juga memperkenalkan pelayan itu kepada Maryam, karena pelayan tersebut orang baru di mansion Tiger yang ada di Italia.
Di tempat lain, Jordan dan lima pengawalnya kini telah tiba di alamat yang diberikan Neo untuknya. Jordan dengan kaca mata hitam, serta jaket kulit dan sepatu boots, dapat membuat pria ini terlihat begitu tampan. Turun dari mobil mewah, membuat semua mata tertuju ke arah Jordan, apalagi pria ini datang tak sendiri dia membawa banyak pengawal yang membuat tetangga di sekitar rumah tersebut menatap aneh ke arah Jordan.
Namun, ada beberapa orang mengenali wajah Jordan karena sempat viral di dunia maya dalam beberapa jam yang lalu. Hal itu tak membuat Jordan takut, pria ini turun dari mobil dan langsung menatap ke arah rumah wanita yang dia temui di jalan kemarin.
Pintu gerbang rumah wanita itu terbuka, sebuah mobil baru saja akan keluar dari rumah itu, tetapi Jordan menghalanginya membuat pemilik mobil turun.
Jordan tersenyum di saat melihat wanita itu juga ada di dalam mobil dan bahkan ikut turun untuk menemani sang ayah.
"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Fairuz, tetapi Jordan tak menjawab pria ini terus saja menatap Masyitah, yang bersembunyi di balik punggung Fairuz.
"Aku datang kemari untuk melihat calon istriku,"jawab Jordan yang masih menatap Masyitah dengan senyuman yang terus menghiasi bibir tebalnya itu.
"Calon istri? Calon istri apa yang kamu maksud?"Tanya Fairuz dengan suara yang sedikit meninggi sehingga membuat pendengaran Jordan sedikit tak nyaman. Pria ini langsung menatap Fairuz dengan raut wajah yang datar.
"Dia! Dia calon istriku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Jordan.. Jordan ga ada sopan²nya yah kamu, harusnya saat bertemu itu kasih kesan yg baik lah, jgn songong dan arogan..
2023-12-09
0
Alexandra Juliana
Gaya nenek² sosialita...berbeda dgn besannya yg tampil sederhana dan bercadar jugaa..
2023-12-09
0
Darti Darti
🤣🤣 jordan sdh kena virus cinta..
2023-11-22
0