Part 15

"Haah?"

Jordan nampak terkejut, lalu tersenyum dengan siapa saja yang melihat senyum itu akan merinding, itu adalah senyum maut dari Jordan. Tetapi, gadis-gadis ini nampak terpesona melihat senyuman khas Jordan, bahkan tak takut sedikitpun masih senang melihat Jordan.

"Masih berani menatapku? Tante, blacklist semua klien yang ada di ruangan ini dari kerja sama kita, aku takkan mau bekerjasama dengan mereka,"ujar Jordan yang membuat Merlin dsn seisi ruangan tersebut terkejut.

"Tuan muda, Anda tidak bisa melakukan itu!"Ucap beberapa klien saat melihat Jordan akan keluar dari ruangan meeting. Merlin, membubarkan rapat, dia terus mengejar Jordan yang sudah berlalu pergi meninggalkan perusahaannya.

"Sialan anak ini, bagaimana aku menjelaskannya pada Tuan Tiger,"gumam Merlin, yang melihat mobil Jordan sudah melesat jauh dari perusahaan.

Baru saja Merlin hendak kembali ke ruangannya, beberapa Klien menghampiri Merlin dan meminta bantuan wanita ini, agar tak memutuskan kontrak, jika tidak perusahaan mereka akan bangkrut dalam hitungan detik jika di campakkan oleh perusahan Lucifer.

Akhirnya, Merlin memutuskan untuk membantu mereka dan tidak akan memutuskan kontrak sepihak, bagaimanapun ini kerja sama yang sudah berlangsung lama. Tetapi, soal perjodohan Merlin tidak akan bisa membantunya, karena keputusan ada pada Jordan, pria ini bukan orang yang mau di atur. Hidupnya tak tergantung pada keluarga Lucifer, harta Jordan bisa menghidupi dia dan tujuh keturunannya nanti. Warisan yang dia dapat dari Xander sudah lebih dari cukup.

Jordan memarkirkan mobilnya di pantai Italia. Pria ini turun dari mobil serta melepaskan kaca mata hitam yang sedari tadi dipakainya. Jordan menikmati alam di sekitar, sepi dan begitu nyaman.

Jordan sudah lama tak datang ke tempat itu, semenjak dirinya sibuk dengan dunia malamnya.

Dor!

Satu tembakan mengejutkan pria ini, Jordan langsung bersembunyi di balik mobilnya. Ternyata, tempat yang didatangi Jordan sudah di ketahui oleh musuh keluarga Lucifer, yaitu Robert. Pria yang masih memiliki dendam dengan Tiger.

Satu tembakan lagi terdengar, kali ini tidak meleset melainkan mengenai lengan Jordan, pria ini meringis kesakitan, sembari memegang lengannya. Jordan ingin mengambil ponsel tetapi dia sadar ponselnya ketinggalan di mansion.

"Oh, ****!"Jordan melihat darah yang keluar dari lengannya, pria ini segera merayap ke mobil untuk menghindari serangan lagi. Begitu selesai masuk ke dalam mobil, beberapa penjahat turun dari tebing batu yang ada di pinggir laut dan ingin mengejar mobil Jordan.

Jordan yang melihat itu segera memutar arah mobil dan menancap gas, Jordan menghubungi pengawalnya melalui kontak suara yang ada di mobil. Tak menunggu waktu lama, beberapa helikopter terbang di atas mobil Jordan, mereka segera menyerang mobil yang mengejar mobil Jordan.

Suara ledakan terdengar dari belakang mobil, Jordan tak menghiraukan itu, dia segera berlari menuju rumah sakit terdekat, karena musuh sudah di tangani oleh pengawalnya.

Tiba di rumah sakit, dengan langkah yang terburu-buru Jordan turun dari mobil. Darahnya tak berhenti mengalir membuat pria ini jatuh pingsan tepat di depan kaki seorang wanita.

"Ah, Tuan." Wanita ini terkejut, dia adalah seorang dokter, tetapi wanita ini memiliki perjanjian jika pasiennya hanya boleh wanita saja, dia tidak akan mengambil pasien laki-laki, oleh sebab itu wanita ini ada pendamping dokter yang lain.

"Sus, tolong bawakan brankar ke sini!" titahnya, sembari melihat siapa pria yang baru saja jatuh di kakinya, beberapa perawat datang untuk mengangkat tubuh Jordan, di saat itulah wanita ini melihat wajah Jordan.

"Jordan!"Pekiknya saat melihat wajah keponakannya.

"Dok, Anda mengenalnya?"

"Iya, dia keponakan, Saya."Jawab Aminah, wanita ini segera membantu perawat untuk membawa Jordan ke ruang operasi.

"Aku akan melakukan operasi, tolong siapkan keperluanku!"

"Baik, Dok."

Aminah baru tiba dua hari di Italia, ada tugas amal di Italia. Seperti biasa, dia akan pergi dengan Hasan dan Husein. Tetapi, dua orang itu gak bisa pergi istri mereka sedang hamil anak ke dua dengan terpaksa Aminah harus pergi sendiri. Awalnya, Aminah berniat untuk menghubungi Fatimah, tetapi Atika memberitahu jika mereka pergi ke Indonesia.

Merlin mendapatkan panggilan dari Aminah, setelah jam makan siang. Di saat wanita ini akan kembali bekerja, dia di kejutkan dengan kabar Jordan yang baru saja selesai menjalani operasinya. Hal itu, membuat Merlin bergegas ke rumah sakit, setalah mendapat alamat dari Aminah.

"Bagaimana kondisi, Jordan?"Tanya Merlin, di saat melihat Aminah yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Sudah membaik, kami sudah memindahkan dia ke ruangan VVIP, mungkin saat ini sudah siuman."Tukas Aminah, yang pergi mengantar Merlin menuju ruangan inap Jordan.

Begitu pintu terbuka, pria ini langsung berpura-pura untuk tidur kembali, agar tak mendapatkan omelan dari Merlin.

"Tidak perlu berpura-pura tidur, hari ini kau telah membuat ku dua kali syok dan bisa-bisa aku mati karena serangan jantung mendadak,"seru Merlin, yang mendekati ranjang Jordan. Pria ini tersenyum lalu membuka mata tanpa merasa bersalah, dia melihat ke arah Aminah dan juga Merlin secara bergantian.

"Tante, kenapa kau ada di sini?" Tanya Jordan, yang melihat ke arah Aminah.

"Aku ada acara amal, aku yang melakukan operasi terhadapmu,"jawab Aminah, lalu memeriksa cairan infus Jordan, pria ini memejamkan matanya karena malu dengan Aminah.

"Kenapa kau harus malu? Bukankah waktu kamu bayi kami yang merawatmu?"Merlin dan Aminah menatap Jordan dengan raut wajah yang usil, pria ini langsung melempar Merlin dengan bantal yang ada di kepalanya.

"Daddymu menelpon, dia memberitahu kalian besok pernikahan Maryam. Dia memintaku untuk memberitahu mu untuk menghubungi mereka melalui Vidio call."Pungkas Merlin, Jordan menghela nafasnya.

"Katakan, pada Daddy aku sibuk. Jangan sampai mereka tahu aku tertembak, jika tidak mereka akan panik aku tak ingin pernikahan itu gagal karena aku,"ujar Jordan, Merlin tersenyum.

"Baiklah, kamu istirahat saja. Serahkan semua itu kepadaku,"

Merlin, memutuskan seseorang untuk mencari tahu siapa orang yang telah menembak Jordan. Merlin juga berbohong kepada Tiger soal kondisi Jordan, mengatakan jika Jordan sedang dalam perjalanan bisnis ke Inggris, selama tiga hari.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Untung ada tante Aminah

2023-09-16

0

Neulis Saja

Neulis Saja

waktu mereka tersenyum kepada Jordan, reader juga tersenyum dgn Aminah dan Merlin apa kabar mereka berdua ? bgmn dgn Aminah apakah sdh berkeluarga atau still alone ?

2023-09-10

0

mudahlia

mudahlia

astaga Robert kamu tidak tau ap kl Jordan itu titisan Xander cari mati kamu rupanya .

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!