Universitas Muslim Indonesia.
Universitas di Makassar Sulawesi Selatan yang satu ini sudah terakreditasi B. UMI, singkatannya, memiliki empat kampus dengan lokasi berbeda-beda.
Adapun fakultas yang terdiri atas Fakultas Pertanian, Ekonomi, Teknik, Farmasi, Agama Islam, Hukum, Kesehatan Masyarakat, Sastra, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Teknologi Industri, Ilmu Komputer, dan Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Namun, jurusan yang diambil oleh Putri Maryam, bukan jurusan Agama Islam. Melainkan jurusan kesehatan masyarakat, karena menurut Putri Maryam jasanya itu sangat berguna untuk masyarakat setempat seperti di daerah-daerah tertentu yang mungkin masih kurang fasilitas rumah sakit dan juga klinik. Putri Maryam berniat untuk membangun sebuah rumah sakit gratis untuk daerah pelosok. Hal ini, di setujui oleh Jordan sang kakak.
Jurusan Agama Islam, sudah banyak di minati oleh angkatan Putri Maryam waktu SMA, bahkan Putri Maryam pernah tinggal di pesantren Al-Hakim, beberapa waktu lalu. Hanya saja, kini Putri Maryam memilih lebih fokus pada tujuannya, yaitu membangun sebuah rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap. Tentu saja atas bantuan sang kakak, karena hanya Jordan yang bisa membantu Maryam, untuk mewujudkan impiannya.
Di saat makan malam, Jordan hanya tersenyum sembari membayangkan gadis bercadar merah yang tak sengaja bertemu dengannya. Tetapi, kesan pertama malah meninggalkan kesan buruk.
"Kak, apa yang membuat kakak begitu ramah senyum. Biasanya, senyum kakak itu terlalu mahal, meskipun kami membelinya kakak tidak akan memberi senyum itu kepada kami,"tukas Maryam, yang kini sudah selesai makan.
"Heemm!"singkat Jordan, sembari melirik ke arah sang adik. "Ini hanya soal hati," lanjut Jordan, lalu meletakkan sendok serta garpu. Neo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Jordan yang begitu aneh.
"Aku sudah meminta agen untuk mengirim beberapa pelayan serta pengawal untuk tinggal di House Hyde Park, ini. Jadi, mulai besok kamu tidak perlu memasak lagi,"ujar Jordan, lalu menyentuh sayang kepala sang adik, Jordan bangkit dari tempat duduk setelah meminta Neo untuk menemuinya di ruang keluarga.
Tiba di dalam ruangan keluarga, Jordan duduk di sofa singgel sementara Noe, berdiri tak jauh dari tempat duduk Jordan.
"Umur paman sudah tak muda lagi, sampai kapan mau berdiri di situ, apa aku sampai mati?" Tanya Jordan dengan netra yang sedikit tajam menatap ke arah Neo, pria ini segera duduk sebelum benar-benar membangkitkan amarah Jordan.
"Cari gadis yang kita temui di jalan tadi pagi, aku ingin mengetahui latar belakang keluarga gadis itu. Aku menyukainya!" Ucap Jordan tegas, Neo langsung mendongakkan kepalanya serta netra membulat sempurna.
"Tuan muda, saya rasa Anda harus berhenti untuk mencari keberadaan gadis itu. Ini bukan Negera kita, apapun bisa terjadi di sini. Aku telah melihat berita yang tersebar di internet pagi ini, itu semua telah menimbulkan begitu besar kekacauan untung saja aku lebih cepat menyelesaikan masalah itu. Jika sampai Nona muda tahu aku tahu apa yang akan Nona muda pikirkan tentang Anda." Neo, memberi peringatan kepada Jordan, tetapi pria ini tak senang jika perintahnya di tolak oleh Neo.
"Kau, hanya perlu melakukan apa yang ku katakan, aku tidak mau tahu, kau harus mendapatkan alamat dan semua tentang gadis itu!"Tegas Jordan lalu pergi meninggalkan ruangan keluarga.
"Tuan muda," Neo memanggil, tetapi pria itu mengabaikannya.
Neo mengusap kasar rambutnya. Dia tidak ingin membuat masalah di Negara orang tetapi orang yang di hadapi Neo bukan orang lain, melainkan pimpinan Mafia Sisilia, sehingga seluruh kekuasaan ada di tangan Jordan. Neo hanyalah orang kepercayaannya saja, tidak banyak bisa Neo lakukan untuk menghentikan Jordan.
Akhirnya, Neo menyerah dan melakukan apapun yang di perintahkan Jordan barusan. Neo masuk ke dalam kamar, mengeluarkan laptopnya, untuk mencari informasi semua tentang wanita yang mereka temui tadi pagi.
Jam 22:49, malam. Sedangkan di Italia saat ini jam 17:48, menjelang malam. Tiger yang mengetahui Jordan telah terbang ke Indonesia membuat pria ini sangat marah.
"Ma, aku sudah katakan jangan berikan alamat Maryam untuk Jordan. Itu akan membuat Maryam tidak bisa belajar dengan tenang, saat ini Maryam akan mengambil pekerjaan magangnya di salah satu rumah sakit, tetapi kalau Jordan di sana dia pasti akan mengekang Maryam." Pungkas Tiger yang saat ini semua orang berada di ruang keluarga. Hanya Fatimah yang belum kembali dari New York.
"Mama tidak tega melihat Jordan terus memohon, jadi mama berikan saja alamat Maryam untuk Jordan."Imbuh Carolin, wanita ini masih belum mampu berdebat dengan Tiger pria yang cukup keras kepalanya.
"Kalau begitu, mama harus ke sana dan tinggal bersama dengan mereka. Bawa beberapa pelayan dan juga pengawal. Kata Neo, mereka telah membeli rumah baru untuk mereka tinggal. Ingatlah, mama harus bisa mengubah Jordan lebih baik lagi, Aku tak ingin anak itu menimbulkan masalah di Negara orang!" Ucap Tiger dengan tegas, lalu pergi meninggalkan Carolin di ruang tamu.
Mau tak mau, Carolin harus setuju dengan perintah Tiger. Ini pertama kali Carolin ke Indonesia, jadi dia akan menghubungi Neo lebih dulu. Tetapi, Carolin menyembunyikan keberangkatannya dari Jordan.
Asal tidak nabung bab, next Author double up🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Nur Aliyah Zainal
sbg warga Makassar, langsung mikir rumahnya Jordan di mana yaaa wkwkwk....paling sesuai yaaa Mall Nipah hahahaha
2024-05-18
1
Yani
Hati Jordan udah kepentok
2023-09-05
0
Neulis Saja
ok lah Thor reader gak nabung bab biar author semangat tapi Thor bgmn dgn Umar, Yusup, Uwais, ukasah dll saudara dari Fatimah diceritain dong ? terus Merlin kesiapa jodohnya ?
2023-09-05
0