Seharusnya, malam ini menjadi malam pertama untuk Aiman dan Maryam. Tetapi, Fairuz malah memisahkan dua orang itu. Saat ini, Maryam tengah duduk di tepi ranjang, wanita ini tidak keluar kamar untuk makan malam. Sehingga membuat semua orang cemas.
Aisyah dan juga Fatimah, datang ke kamar Maryam yang di penuhi dengan kelopak bunga mawar. Serta hiasan lainnya, kamar itu tercium cukup harum. Fatimah membawakan nampan berisi makanan untuk Maryam, karena sang anak belum makan sejak dari tadi siang.
Di ruang tamu, Carolin dan yang lain sedang memikirkan cara untuk berdamai dengan keluarga Fairuz. Tetapi, sepertinya tak ada cara lain, Aiman pun tak menghubungi mereka untuk saat ini.
"Kalian harus datang ke rumah mereka, ajak berdamai. Mereka harus mau, terserah apapun cara kalian,"ujar Carolin, yang terlihat cukup stres akan semua masalah itu.
"Kalau mereka menolak untuk berdamai? Itu masalah sudah 20 tahun yang lalu, bahkan lebih. Tetapi, mereka masih mengingatnya. Ini tandanya mereka tak mudah melupakan masalah ini,"tukas Al. Tiger langsung melirik ke arah mertua.
Tiger menghela nafas berkali-kali tak ingin anak gadisnya dalam masalah. Bagaimanapun Maryam saat ini adalah istri Aiman, masak iya dalam semalam sudah menjadi janda itu akan membuat keluarga Lucifer malu. Tiger takut jika Maryam akan digosipin oleh orang-orang sekitar tempat tinggal mereka.
"Kita pergi ke sana!"ucap Al tegas dan bangkit dari tempat duduknya. Al sedang memikirkan satu cara.
"Ayah mertua mau apa?"Tanya Tiger, yang sedikit cemas.
"Sudah ku pikirkan, Maryam tidak boleh berpisah dengan suaminya. Aku akan menjemput pengantin laki-laki itu, jika dia menolak pergi aku sudah punya rencana lain,"pungkas Al dengan mantap. Al dan Tiger pergi meninggalkan ruang tamu, begitu juga dengan Neo yang ikut pergi dengan mereka.
Meskipun ada keraguan dalam diri Carolin, wanita tua ini terpaksa membiarkan tiga laki-laki kekar itu pergi ke rumah besan, guna untuk berbicara tentang kelanjutan hubungan Maryam dan Aiman.
Tiba di depan rumah Fairuz, Tiger dan Al serta Neo yang menyetir, segera memarkirkan mobilnya. Terlihat rumah yang nampak sepi, mereka melihat dari arah jauh.
Tiga orang tersebut turun dari mobil, sembari menata sekilas ke arah rumah yang mereka datangi. Rumah dua lantai, tetapi terlihat cukup sederhana.
Neo, menekan bel rumah. Sekali dua kali, tetapi tak ada sahutan dari dalam, ketika mencoba yang ke tiga kali pintu utama terbuka, menampilkan sosok wanita anggun yang sedang membuka pintu rumah.
Ternyata Masyitah yang membuka pintu untuk mereka bertiga, Masyitah langsung mempersilahkan mereka untuk masuk tanpa bertanya tujuan mereka bertamu ke rumah mereka. Masyitah pasti tahu, tujuan mereka adalah untuk meluruskan masalah tadi pagi.
"Silahkan duduk, Tuan."Ucap Masyitah dengan sopan, lalu pergi untuk memanggil Aiman, ataupun Fairuz.
Setelah duduk di ruang tamu, Tiger dan Al memperhatikan tempat itu, tidak mewah seperti rumah mereka terlihat cukup nyaman jika di tinggal oleh anak-anaknya di rumah itu.
"Untuk apa kalian datang kemari?"Tanya Fairuz, yang baru saja keluar dari kamar untuk menemui mereka bertiga di ruang tamu.
"Kamu harusnya tahu apa tujuan kami, kami semua ingin menyelesaikan masalah yang ada, apa nggak bisa kita bicara baik-baik?" Tanya Al, Fairuz mengerutkan keningnya.
"Pa, apa yang di katakan Opa Maryam benar, semua masalah perlu diluruskan, ayo kita bicara dengan mereka,"ajak Aiman, tetapi tidak dengan Fairuz. Pria ini terlihat tak ingin berbaikan dengan keluarga Lucifer ataupun Xander.
Bukannya duduk dan berbicara dengan tiger dan Al, Fairuz malah mengusir mereka dari rumahnya. Neo, yang melihatnya malah geram sendiri, hampir saja Neo mau menghajar pria itu, tetapi Tiger melarangnya karena tak ingin menambahkan masalah untuk putrinya.
"Pergi! Aku tak ingin berbicara dengan kalian, pergi kalian!" Teriak Fairuz yang mencoba mengusir Tiger dan Al, serta Neo dari sana. Aiman sudah berusaha meminta Fairuz untuk tenang, tetapi pria itu tak mendengarkan ucapan Aiman.
"Pa, masuklah. Aku akan berbicara dengan mereka,"
Fairuz akhirnya memilih untuk masuk, Tiger masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Neo. Al berbicara dengan Aiman, serta meminta maaf apa yang terjadi di masa kalau.
Bahkan, Al menyuruh Aiman untuk mencari tahu kebenaran jika pria itu masih ragu, kalau itu benar murni kecelakaan.
Setelah kepergian Tiger dan Al dari rumah, Aiman langsung masuk ke dalam rumah dan berbicara dengan Fairuz. Melihat Aiman, yang terus menentang dirinya, Fairuz marah besar. Sampai kapanpun Fairuz takkan akan memaafkan keluarga Xander, itu yang Aiman dengar dari mulut ayahnya.
Sampai ke House Hyde Park. Semua orang menunggunya, tiba di rumah Carolin yang belum tidur langsung menghampiri sang anak untuk bertanya.
"Bagaimana?"
Al dan Tiger menggelengkan kepala, Carolin kembali memijit kepalanya yang terasa begitu berdenyut.
"Fairuz meminta Aiman untuk menceraikan Maryam, Fairuz takkan mau berdamai,"ujar Tiger, berjalan ke arah ruang tamu. Fatimah, memberikan minum untuk sang suami, melihat kecemasan dari raut wajah suaminya membuat Fatimah ikut cemas.
"Aku harus kembali besok ke New York. El sudah menghubungi ku, apa kalian bisa mengurus masalah ini tanpa aku?"Tanya Al, Tiger mengerutkan keningnya.
"Aku akan meminta rekanku untuk mengirim cctv bukti kecelakaan itu kepada kalian, jadi aku yakin masalah itu akan terselesaikan."Ungkap Al, Aisyah juga menyakinkan menantunya agar tak membenci suaminya itu.
"Masalah ini sudah 20 tahun lebih, apa yakin cctv masih ada?"Tanya Tiger, sebenarnya Tiger merasa kesal dengan masalah ini yang melibatkan anak-anaknya. Tetapi, mau bagaimana lagi? Al adalah ayah mertuanya.
"Aku akan ke kamar," lanjut Tiger, yang bangkit meninggalkan semua orang.
"Kalau memang Ummi sama Papa mau pulang besok, mending istirahatlah sekarang. Agar besok memiliki tenaga yang cukup untuk perjalanan jauh, besok aku meminta Neo untuk mengantar ummi ke bandar udara. "Tukas Fatimah, Carolin juga pergi meninggalkan mereka di ruang tamu.
"Tidak perlu, kami sudah menghubungi asisten pribadi kami, besok mereka akan menjemput kami, kami akan pulang dengan jet sendiri,"imbuh Al, Fatimah hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Al dan Aisyah pergi ke kamar, tetapi sebelum besok pergi meninggalkan Indonesia, Al dan Aisyah pergi untuk menemui Maryam, sembari meminta maaf kepada cucunya itu.
"Neo, jangan katakan apapun kepada Jordan, sebelum dia pulang ke sini,"
"Baik, Nyonya."
Fatimah, menyusul sang suami yang lebih dulu sudah pergi ke kamar tidur, sementara Neo mencari bukti kecelakaan 20 tahun yang lalu agar bisa membantu keluarga Bosnya itu.
____________________
Jam, 07:30 Pagi.
Semua orang tengah sarapan pagi, terlihat raut wajah masam Tiger, membuat Al tak ingin melanjutkan sarapannya.
"Aku kenyang, aku akan bersiap-siap. Karena, asistenku sudah tiba di Indonesia,"ujar Al dan berlalu pergi. Aisyah melihat kepergian sang suami di meja makan, merasa kalau masalah tidak sesederhana itu.
"Ummi, Fatimah minta maaf."Ucap Fatimah, Aisyah hanya tersenyum, dia sangat mengerti akan perasaan sang anak.
"Dimana Maryam? Kenapa tidak sarapan bersama?"Tanya Carolin, Fatimah menggelengkan kepalanya.
"Dia tidak ingin keluar kamar, setelah ini aku akan membawa dia sarapan,"tukas Fatimah. Mereka melanjutkan menikmati sarapan pagi mereka.
20 menit, berlalu. Mereka telah siap sarapan, Fatimah mengantar Al dan Aisyah ke teras, karena jemputan mereka sudah tiba, setelah berpamitan dengan semua orang Al dan Aisyah segera masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah tersebut.
Setelah kepergian orang tuanya, Fatimah masuk dan menemui suaminya yang saat ini berada di ruang tamu.
"Mas, kenapa kamu bersikap seperti itu?"Tanya Fatimah, Tiger mengabaikan pertanyaan sang istri, di depannya ada laptop. Tiger sedang mengerjakan pekerjaannya yang tertunda.
Melihat tak ada jawaban dari Tiger, Fatimah pun berlalu ke dapur dan mengambil sarapan untuk Maryam, dia teringat sejak semalam anaknya belum makan apa-apa.
Fatimah membuka pintu kamar, tanpa menyadari jika kamar tidur kosong.
"Dimana Maryam? apa dia di kamar mandi?"Gumam Fatimah, sembari meletakkan nampan di atas nakas.
Fatimah ingin memeriksa kamar mandi, tetapi dia menemukan kertas yang di tinggalkan Maryam. Ternyata anaknya telah pergi dari rumahnya. Hal itu membuat Fatimah terkejut dan berteriak memanggil Tiger.
"Mas!"
Tiger yang terkejut akan teriakan sang istri, bergegas pergi menemui Fatimah di kamar Maryam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Neulis Saja
Maryam kabur atau dibawa oleh suaminya? Fairuz bersikap seperti itu karena menyangkut kematian Ayahnya yg menurutnya keluarga Xavier yg menabraknya mungkin kita juga kalau diposisi dia akan seperti itu atau bahkan memaafkan mereka karena mati dan hidup rahasia Allah kalau percaya pada takdir tapi that's a life lesson for Us
2023-09-10
1
🍒⃞⃟🦅🦁ˢʰᵉʳᴀʀᴠᴀᵖᶦˢᶜᵉˢ🍉🔥
Fairuz dendam, bukan nya Aiman ustad, harusnya Aiman bisa memberikan sedikit sentilan dihati orangtuanya, atas sikapnya yang sombong dan juga pendendam.
2023-09-10
0
Mentari
lanjut thor
2023-09-10
0