Tiga mobil mewah memasuki halaman mansion Lucifer. Di dalamnya ada Jordan yang baru saja dijemput oleh beberapa orang pengawal atas perintah Tiger.
Tiger dan Fatimah menyambut kepulangan sang anak. Ternyata, di mansion bukan hanya ada Tiger dan Fatimah, serta Merlin. Tetapi, ada juga Al dan Aisyah, yang datang untuk melihat kedua cucu mereka.
Al memberikan pelukan hangat untuk Jordan karena sudah lama tak bertemu, begitu juga dengan Aisyah. Mereka membawa Jordan menuju ruang tamu, di dalam Jordan bahkan di sambut oleh beberapa pelayan yang berdiri di depan ruang tamu, sembari membungkuk memberi hormat kepada pria itu.
"Jadi, kenapa kamu mengatur pernikahan adikmu, tanpa memberi tahu kami semua?"Tanya Al, Jordan hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Dia sudah menebak jika mereka akan bertanya tentang itu.
Tanpa ada pilihan lain, Jordan pun menceritakan bagaimana dia memergoki Maryam dan Aiman bertemu, sebagai kakak Jordan tak berharap jika hal buruk terjadi kepada adiknya. Itulah alasan kenapa dia memilih untuk menikahkan mereka berdua. Jordan tidak menyinggung soal dia yang mengejar anak gadis orang. Tetapi, Tiger langsung teringat dengan ucapan Carolin.
"Apa kamu membuat masalah di Indonesia?"
Jordan mengerutkan keningnya, Fatimah langsung melihat sang anak dengan intens. Pandangan itu, juga tak luput dari Al dan Aisyah.
"Hemm, Dad. Aku sepertinya harus pergi mandi dulu, nanti baru turun dan berbicara dengan kalian semua, oke." Jordan tidak mungkin mengatakan kebenaran selama dia di Indonesia. Orang tuanya akan marah, bukan hanya Tiger dan Fatimah. Bahkan, Al dan Aisyah akan marah juga.
Jordan, mengecup pipi Aisyah dan berlari menuju tangga yang ada di dalam mansion. Tiger hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak.
"Jadi, apa benar dia menganggu seorang wanita di Indonesia?" Al bertanya sembari melihat ke arah menantunya. Tiger menaikan ke dua bahu, tidak ingin membahas hal itu, karena ada hal penting yang harus mereka bahas, yaitu pernikahan Maryam.
Di dalam kamar, Jordan melihat layar ponselnya, tak ada satupun pesan yang masuk dari Neo. Jordan, mencoba menghubungi Neo, tetapi panggilannya tak tersambung. Karena, saat ini Neo sedang sibuk membantu mempersiapkan pernikahan Maryam dan Aiman.
Jordan, menatap layar ponselnya cukup lama. Di layar ponsel ada foto Masyitah yang terpampang dengan cukup jelas, meskipun hanya bisa melihat netranya saja, Jordan sudah cukup bahagia akan hal itu.
Di lantai bawah mansion, Al dan Tiger sedang berada di ruang kerja. Sedangkan, Aisyah dan Fatimah mempersiapkan hadiah untuk pernikahan, Maryam.
"Tiger, apa benar jika kamu setuju dengan pernikahan Maryam, yang di atur oleh Jordan?" Al bertanya, karena ragu dengan pernikahan mendadak itu.
"Aku percaya sama Jordan, pa. Karena, Jordan takkan mengirim adiknya ke rumah orang yang tak baik, bagaimanapun Jordan sangat mencintai Maryam. Dia, tahu mana yang terbaik untuk adiknya, papa tidak perlu cemas." Ungkap Tiger, pernyataan Tiger sedikit membuat Al merasa lega.
Lalu, Al mempertanyakan perjodohan yang di atur Tiger untuk Jordan. Kali ini Al menyarankan Tiger agar tak melanjutkan perjodohan itu, karena Jordan pasti akan menolaknya.
Tiger mengeluarkan album yang berisi foto gadis-gadis Italia. Tidak ada yang berpakaian muslimah, semua terlihat sexy. Melihat itu, Al langsung menaikan alisnya, sembari melihat menantunya dengan tajam.
"Apa ini calon menantu keluarga Xander? Oh, tidak. Lebih tepatnya menantu keluarga Lucifer, Xander tak memilih calon menantu yang tak bisa menjaga dirinya,"cibir Al. Tiger mengerutkan keningnya lalu menatap sang ayah mertua.
"Papa salah paham. Mereka ini semuanya berasal dari kasta tinggi, keluarga mereka sama dengan kita. Lebih tepatnya bisnis mereka semua bisnis terbaik dan bisa menyayangi bisnis kami."Pungkas Tiger, Al tersenyum remeh. Ternyata menantunya masih memiliki pikiran yang begitu sempit.
"Kita memilih calon menantu, bukan membuka ajang Miss Grand Italia, Tiger." Al bangkit dari tempat duduknya, "ku harap, kamu mengerti dengan ucapanku ini." Lanjut Al lagi yang membuat Tiger terdiam, sampai Al pergi meninggalkan ruangan kerja Tiger.
Aisyah, baru saja keluar dari dapur dan melihat raut wajah sang suami yang gelisah, wanita ini pun menghampiri Al.
"Ada apa? Mas, terlihat cemas?"Aisyah mengusap lengan Al, mereka berdua berjalan menuju kamar.
"Tidak ada apa-apa," Al memegang tangan Aisyah, pria ini menyembunyikan semua masalah perjodohan Jordan, karena tak ingin membuat keributan di rumah menantunya itu.
Merlin, baru saja kembali dari perusahaan, lalu pergi menemui Tiger yang masih ada di ruang kerjanya. Di saat Merlin, akan membuka pintu ruang kerja Tiger, Fatimah memanggilnya.
"Merlin, panggil kakakmu untuk makan bersama,"seru Fatimah, Merlin hanya mengangguk dan pergi memanggil Tiger. Sementara Fatimah memanggil Jordan di kamar tidurnya.
Beberapa saat kemudian, semua orang berkumpul di ruang makan, untuk makan siang. Al masih terlihat begitu kesal dengan keputusan Tiger, pria ini masih tidak ingin menatap ke arah menantunya itu. Bahkan, Al meninggalkan meja makan sebelum dia benar-benar selesai makan, hal itu membuat yang lain bingung.
Jangan ada yang nambung bab ya ♥️ di tunggu secangkir kopi dan setangkai mawar, ☺️terima kasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
adning iza
bner bgrt kluarga xander tak ada yg menggunakan pkaian ank kecil
2023-09-20
0
Yani
Setuju banget sama papa Al
2023-09-16
0
Mentari
setuju banget sm papa Al keluarga xander ga punya kreteria menantu kaya gitu,,akhlak dan agama yg utama selain bisnis,,,,Jordan km lupa ya sm kakek mu siapa sekecil apa masalah mu pasti kakek Al pasti tau
2023-09-10
0