Part 18

"Papa, akhirnya kalian datang. Maryam, beri salam untuk papaku," ucap Aiman, yang membawa Maryam mendekat dengan Fairuz. Maryam yang tak pernah tahu problem keluarganya pun mengulurkan tangan ke arah Fairuz berniat untuk mencium punggung tangan pria tua itu. Tetapi.....

"Menjauh dariku!"

"Hei!"Suara Tiger cukup lantang, ketika sang anak di dorong oleh Fairuz.

"Maryam!" Begitu juga dengan Al, yang berteriak melihat hal itu.

Fairuz, mendorong Maryam yang ingin menyentuh tangannya. Tiger yang melihat itu juga ikut berteriak. Apalagi Al, tak bisa diam ketika cucunya di dorong oleh Fairuz.

"Papa apa yang kamu lakukan?"Tanya Aiman, yang masih memegang kedua bahu sang istri, yang tadi sempat di dorong oleh Fairuz. Al dan Aisyah mendekat. Di sini Fatimah dan Tiger tak pernah tahu soal problem itu.

"Pernikahan ini, tidak bisa di lanjut!Aku menentangnya!"ucap Fairuz tegas, di sisi lain ada Marlina yang menangis dalam diamnya, ketika melihat Al dan Aisyah, Marlina teringat akan kecelakaan itu.

"Oma, papa tenang dulu. Kita bisa membicarakan ini baik-baik,"Masyitah mencoba menenangkan Fairuz. Tetapi, terlihat Fairuz seperti tak ingin berdamai.

"Kita pulang!"Fairuz menarik tangan Aiman, biar ini menatap sang istri, Fairuz juga melihat ke arah Aiman yang tak bergerak, ketika di ajak pulang oleh Fairuz.

"Tunggu!" Tiger menghentikan besannya itu.

"Apa tidak seharusnya kita bicarakan dulu, agar masalah ini bisa diselesaikan."Saran Tiger, tetapi Marlina berbalik dan pergi meninggalkan ruang keluarga.

"Tunggu, Nyonya. Anda tidak bisa pergi begitu saja, bagaimana dengan cucu saya? Mereka telah menikah dan sah menjadi suami istri, masak iya Anda tega memisahkan mereka?"Carolin sedikit memohon, Carolin tak tega melihat Maryam di perlakukan begitu saja.

"Menikah ya tinggal cerai, apa yang salah?"Setelah mengatakan itu, Marlina berlalu pergi. Tak lama disusul oleh Fairuz yang menarik paksa Aiman. Masyitah tak tega melihat Maryam, tetapi Masyitah tak bisa melakukan apapun karena itu keputusan orang tuanya.

"Mommy,"Maryam memeluk Fatimah dan menangis dalam pelukan Fatimah. Tiger yang melihat itu mengepalkan tangannya. Sejak awal Tiger tak setuju, tetapi karena mempercayakan sang anak yaitu Jordan akhirnya Tiger setuju dengan pernikahan itu.

Al dan Aisyah mengejar mereka sampai ke teras.

"Tuan, Anda salah paham. kecelakaan itu bukan murni kesalahan suami saya, tolong jangan hukum cucu saya dengan kesalahan yang tak di perbuat olehnya, ku mohon."Ucap Aisyah sembari memohon kepada Fairuz dan juga Marlina.

Fairuz berdiri di samping mobil, menyuruh Masyitah untuk membawa Marlina masuk ke dalam mobil.

"Tuan, saya mohon."Ucap Aisyah lagi, Al yang melihat itu, langsung menahan bahu sang istri, Al tak ingin Aisyah memohon kepada orang lain, apalagi itu bukan kesalahannya. Itu murni kecelakaan yang tak di sengaja.

"Papa, Maryam saat ini adalah istriku, bagaimana bisa kamu memisahkan kami berdua? Ku, mohon papa tolong selesaikan masalah ini, kita semua saat ini adalah keluarga,"ujar Aiman, yang sedikit menyakinkan Fairuz.

"Dia, istrimu. Aku adalah papamu, membesarkanmu dari kecil hingga dewasa tidaklah mudah, ku harap kau mengerti ucapanku, cepat masuk ke dalam mobil!" Fairuz, langsung masuk ke dalam mobil, tetapi berbeda dengan Aiman yang terus menatap ke arah rumah dimana istrinya saat ini berada.

Aiman, mendekati Aisyah dan Al. Lalu pria ini meminta maaf, karena belum bisa melawan orang tuanya. Aiman berjanji akan mencari cara untuk memperbaiki semuanya.

Mobil Fairuz, melesat pergi meninggalkan rumah tersebut. Al dan Aisyah kembali masuk ke dalam rumah.

Di saat ini mereka semua sedang berada di ruang keluarga. Ada Tiger yang berdiri di dekat jendela ruangan sembari berkacak pinggang. Fatimah, mencoba menenangkan Maryam.

Aisyah dan Al, duduk di dekat Carolin. Neo, terus saja menatap layar ponsel dimana Tiger sibuk menghubungi Neo, tetapi di abaikan oleh pria ini.

Carolin, memijit pelipisnya. Carolin, belum pernah melihat penghinaan yang begitu besar untuk keluarganya.

"Tiger, lakukan sesuatu. Jangan hanya diam saja!"Teriak Carolin, lalu pria itu berbalik dan menatap semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Sayang, bawa anak kita masuk kamar. Ajak mama juga,"tukas Tiger, keempat wanita itu bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke kamar. Sementara di ruang keluarga hanya tinggal Neo, Tiger dan juga Al.

Tiger duduk di sofa, di ikuti oleh Neo dan juga Al.

"Ada yang ingin papa mertua jelaskan? Kenapa masalah ini bisa serumit itu?"Tanya Tiger, langsung pada intinya. Karena hari ini selain kehormatan keluarga Lucifer yang di pertaruhkan, tetapi kebahagian Maryam juga ada pada titik masalah itu.

Albarak Xander, yang saat ini menjadi seorang kakek bagi Maryam dan Jordan. Pria ini nampak ingin menjelaskan bagaimana kesalahpahaman itu terjadi. Al pun menjelaskan semuanya tidak ada yang di lewatinya, dari kecelakaan mobil hingga menewaskan suami dari Marlina. Tetapi, itu semua murni kecelakaan, bukan karena Al orang kaya hingga bebas dari hukum.

Namun, karena Al bebas dari hukum. Sehingga keluarga Anthena tak terima jika Papa Fairuz meninggal tetapi tak mendapatkan keadilan, itulah sebabnya mereka masih dendam terhadap keluarga Xander. Fairuz sudah berusaha melawan kelurga Xander, tetapi Fairuz tidak bisa mengalahkan kekuatan Xander yang begitu besar. Banyak jaringan bisnis yang menopang perusahan itu, baik dalam dan diluar negeri. Anthena hanya perusahaan kecil, di banding dengan Xander mereka tidak ada apa-apanya.

"Begitulah awal mula dendam Anthena terhadap Xander."Imbuh Al, Tiger menghela nafasnya. Benar-benar masalah yang rumit. Belum lagi, jika mereka tahu kalau Jordan adalah cucu dari Xander, mereka akan semakin membenci Xander, karena Jordan sudah menganggu Masyitah di hari pertama dia tiba di Indonesia.

Ponsel Neo, kembali bergetar. Tiger melihat ke arah Neo.

"Apa itu Jordan?"

"I-Iya Tuan."

"Angkat!"

Neo, mengangkat. Tetapi, yang berbicara adalah Merlin. Wanita ini menjelaskan jika Robert, sudah keluar dari zona amannya. Tetapi, Merlin tak memberitahu kondisi Jordan, karena Merlin takut merusak suasana bahagia mereka.

Panggilan terputus, Neo menjelaskan semua yang Merlin katakan padanya. Rahang Tiger mengeras, keningnya mengkerut. Seakan, Tiger harus kembali lagi pada dunia itu.

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Mrk tdk ingat bahwa jodoh, maut adalah takdir dr Allah SWT..

2023-12-09

0

adning iza

adning iza

bukn hya lucifer aja tiger kluarga xander lbih dipertaruhkan lgi

2023-09-20

0

Yani

Yani

Fairuz ngerti agam ko ga nginget sama takdir

2023-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!