Betapa terkejutnya Bian melihat tamunya itu. Bian yang tadinya bersemangat ketika mami Anneth menelepon untuk makan malam, tiba - tiba kehilangan gairahnya malam itu. Bian mencium aroma kemunafikan di ruang makan ini. Tapi Bian tidak mungkin menolak jika tidak ingin membuat maminya marah.
“Hai Bian” sapa Tuan Lucas.
“Hmmm”jawab Bian singkat.
“Hai Bian duduk sini disampingku”Joana menarik kursi mempersilahkan Bian untuk duduk.
“Makasih aku duduk dekat papi”tolak Bian.
Bian dan mami akhirnya duduk dan makan bersama. Bian terus menatap dua orang di depannya. Apa niat terselubung mereka Bian tahu jelas. Joana tersenyum kecut melihat Bian justru duduk di depannya bukan di sampingnya.
“Bi tuan Lucas ini datang berkunjung khusus untuk bertemu dengan kamu nak, papi tidak menyangka kalau kamu dan tuan Lucas ternyata sudah saling mengenal”ucap papi membuka bicara.
“Iya Bian aku sengaja datang kesini untuk menemuimu dan juga Tuan Kendrick”
“Ada apa kalian datang kemari?”tanya Bian tidak suka.
“Bi…”tegur nyonya Anneth.
“Maaf mi”jawab Bian.
“Tuan Kendrick aku sengaja datang kesini untuk mengenalkan puteri kesayanganku Joana kepada Bian, mereka sama - sama kuliah dulu, dan menurut puteriku mereka sudah sangat akrab”
“Begitukah? Kamu kok gak cerita ke mami sayang kalau punya teman yang cantik seperti nona Joana ini?tanya nyonya Anneth penasaran. Sebab Bian tidak pernah bercerita tentang gadis bernama Joana. Dia hanya mengetahui tentang Alana.
Joana yang disebut cantik langsung merona dan semakin menunjukkan kesukaannya pada Bian. Bian merasa gerah melihat Joana.
“Jika berkenan bagaimana kalu kita menjodohkan saja putera puteri kita agar hubungan kita lebih erat bukan cuma sekedar relasi bisnis”lanjut tuan Lucas penuh percaya diri.
Mendengar ucapan Tuan Lucas wajah Bian menggelap dan matanya sepertin ingin memakan mangsa di depannya. Tapi Bian terus diam, ia ingin mendengar tanggapan orang tuanya.
“Kami tidak masalah tuan Lucas, asal Biannya mau”jawab tuan Kendrick melihat Bian.
Nyona Anneth sebenarnya sangat senang jika Bian setuju, apalagi melihat Joana adalah orang terpandang dan berkelas. Tapi nyonya Anneth menyerahkan semua kepada Bian, apalagi dia melihat aura kemarahan di wajah Bian.
“Mami juga begitu pi, kalau Bian setuju mami mengikut”ucap nyonya Anneth hati - hati. Dia tidak ingin merusak suasana hati puteranya.
“Bagaimana Bian?kedua orang tuamu sudah setuju dan tentunya Joana juga pasti akan setuju, betul kan sayang”menunjuk Joana.
Joana yang perasaannya sedang melayang bahkan hampir sampai di bulan mengangguk menyetujui apa yang diucapkan papanya.
“Ayo Bi, bagaimana pendapat kamu. Papi dan mami ikut kata kamu”tanya tuan Kendrick.
Bian masih dengan tatapan tajamnya terus melihat ke arah Joana membuat Joana merinding seperti sedang ditatap makhluk alam ghaib.
“Aku belum berpikir untuk menikah pi?”jawab Bian datar.
“Kalau kamu belum ingin menikah kalian bisa bertunangan dulu Bian, tak masalah buat kami. Kita tentukan dulu tanggal pertunangannya”ucap Tuan Lucas sangat bersemangat.
“Kami serahkan sama Bian tuan Lucas karena nantinya dia yang akan menjalaninya”ucap tuan Kendrick sambil tersenyum penuh tanda tanya kepada Bian.
Ia merasa kalau anaknya tidak menyukai puteri tuan Luacas , tapi ia tidak mungkin langsung menolaknya biarkan Bian yang memutuskan semuanya.
“Aku belum berpikir menikah atau pun bertunangan”wajah Bian semakin memancarkan kemarahan yang terpendam.
“Aku sedang fokus pada pekerjaan yang sudah papi berikan padaku, urusan wanita belum terpikir di otak dan pikiranku”jawab Bian masih dengan wajah dingin.
“Bian aku tidak akan mengganggumu jika kita sudah bertunangan nanti, aku akan mendukungmu. Kita tunangan saja dulu. Kau tahu kalau aku sangat menyukaimu sejak lama” Joana tiba - tiba menghampiri Bian dan memeluknya.
“Apa ucapanku tadi belum jelas di telingamu? aku belum berpikir untuk bertunangan sama siapapun termasuk kamu” Bian menatap Joana tajam dan melepas paksa pelukan Joana.
Joana yang diperlakukan kasar oleh Bian langsung menghampiri papanya.
“Pa aku ingin menikah dengan Bian, papa tahu kan”ucap Joana memohon.
“Ya sudah mungkin Bian sedang capek dan banyak pikiran nanti kita bisa bicarakan ini lagi saat Bian sudah lebih santai”Tuan Lucas menenangkan puterinya.
“Aku memang capek tuan Lucas dan lebih capek lagi ketika melihat kalian, tapi aku sedang tidak banyak pikiran. Aku tegaskan sekali lagi aku tidak berpikir untuk bertunangan dengan siapapun termasuk puterimu, aku tidak pernah menyukainya dari dulu sampai sekarang. Jadi tidak akan adalagi pembahasan terkait perjodohanku dengan puterimu. Dan aku harap tuan Lucas mau mengerti”tegas Bian.
Bian beranjak dari kursinya dan langsung menuju kamarnya tanpa berpamitan. Tuan Lucas merasa sangat terhina dengan penolakan Bian, tapi itu dia abaikan demi tercapainya keinginannya.
Tuan Kendrick yang melihat kejadian itu pun langsung menengahi. Biar bagaimana pun ia tidak ingin ada kekacauan di rumahnya.
“Maafkan sikap Bian tuan Lucas, aku harap anda tidak tersinggung dengan ucapannya”meminta maaf kepada tuan Lucas.
“No problem tuan Kendrick, mungkin Bian sedang capek, baiklah kami permisi dulu”pamit Tuan Lucas.
“Tapi pa, Jo hanya ingin menikah dengan Bian”rengek Joana.
“Kita akan memikirkan jalan lain nak, Bian akan tetap menjadi milikmu papa pastikan itu, sekarang kita pulang untuk rencana yang lebih matang nanti”bisik Tuan Lucas.
Joana mengangguk dan ikut pulang bersama papanya.
Tuan Kendrick dan nyonya Anneth mengantar mereka sampai ke depan pintu, tak lupa mereka kembali mengucapkan permintaan maaf kepada Tuan Lucas.
“Sekali lagi kami memohon maaf atas sikap anak kami tuan Lucas, aku berharap penolakan Bian tidak menjadikan hubungan relasi kita menjadi putus”ucap Tuan Kendrick.
“Aku mengerti, kami pamit”ucat Tuan Lucas memasuki mobil dan langsung meminggalkan mansion utama.
“Kau akan membayar semua penghinaan ini Bian, setelah aku merebut semua yang kau punya. Tunggu saja” gumam Tuan Lucas mengepalkan tangannya.
Di mansion utama, Tuan Kendrick dan nyonya Anneth telah berada di ruang keluarga. Bian yang telah berganti pakaian menghampiri dan bergabung bersama kedua orang tuanya.
“Apa mereka sudah pergi?”tanya Bian.
“Sudah nak”jawab nyonya Anneth.
“Bian kenapa kamu menolak Joana? Mami lihat Joana cantik dan berkelas, dia juga teman kuliah kamu kan”tanyanya lagi.
“Aku tidak menyukainya mi, sejak dulu Joana selalu berusaha mencari perhatianku tapi aku tidak pernah menghiraukannya, dia bukan wanita baik - baik mi, sudah banyak Pria yang menjadi pelampiasannya. Aku tidak mungkin menikahi wanita seperti itu”jawab Bian menjelaskan.
“Papi juga sebenarnya tidak terlalu setuju, gaya pakaian Joana sangat tidak sopan meskipun berkelas, lagipula papi sangat mengenal tuan Lucas. Dia pengusaha licik, sudah banyak perusahaan yang direbutnya secara paksa. Papi curiga dia juga ingin mengusasai perusahaan kita lewat puterinya”
“Iya pi apa yang papi ucapkan itu semua benar, aku sudah menyelidiki semua tentang tuan Lucas. Aku sengaja menanam saham di perusahaannya untuk jaga - jaga kalu besok - besok ada apa - apa kita bisa gunakan saham itu untuk menjatuhkannya”
“Kamu harus berhati - hati nak, tuan Lucas bukan orang bodoh dia tidak akan segan melakukan apapun untuk mecapai niatnya”ucap tuan Kendrick mengingatkan Bian.
“Iya pi, Bian akan selalu waspada”
“Terus kenapa papi tadi sangat baik menerima mereka, harusnya kalau papi sudah tahu yah papi usirlah mereka”tanya nyonya Anneth lagi.
“Kita harus mempunyai etika saat tamu berkunjung ke rumah kita mi, lagian papi yakin puteraku ini tidak akan menerimanya makanya papi berpura - pura saja menerima mereka dengan baik”jelas tuan Kendrick.
“Kalau begitu syukurlah kamu tolak Bi, mami tidak ingin punya menantu doyan celup sana celup sini”ujar mami ngeri.
Tuan Kendrick dan Bian tertawa melihat tingkah nyonya Anneth, istrinya itu telah terkontaminasi dengan bahasa gaul anak sekarang.
...****************...
*Tetap menantikan saran dan dukungan kalian yah **🥰🥰*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments