Eps 3.

Pagi menjelang, matahari sudah menampakkan kecantikannya. Suara kendaraan dan lalu lalang orang membangunkan Tita dari tidurnya. Kelelahan yang teramat sangat membuat Tita tertidur sangat nyenyak.

“Hoaammm…sudah pagi. Aku harus segera pergi jika tidak ingin ditemukan oleh mama Renata ataupun orang suruhannya”ucap Tita.

“Tapi kemana aku akan pergi? “Tita berpikir sejenak.

“Ya sebaiknya aku ke terminal dekat pasar, aku bisa mencari kendaraan untuk ke kota A dari sana jaraknya pun tidak jauh dari halte ini. Baiklah Tita semangat”menyemangati diri sendiri lalu beranjak dan kembali berjalan.

Jarak dari halte tempat Tita istirahat dengan terminal tidak terlalu jauh. Dia hanya perlu berjalan kaki kurang lebih 500m. Untuk sampai ke terminal angkutan luar kota Tita harus melewati pasar tradisional. Sesampainya di pasar ternyata sudah sangat ramai aktivitas jual beli disana, berbagai macam dagangan diperjual belikan di pasar ini. Dari makanan hingga perabotan rumah tangga pun ada.

Bicara soal makanan Tita baru sadar kalau dia bahkan belum sempat makan sejak semalam, wajar saja jika sekarang perutnya kini sudah berdemo minta disejahterakan. Tita memutuskan untuk singgah makan di warteg sebelum melanjutkan perjalanan ke terminal angkutan luar kota.

“Bu nasi campur 1 yah”ucap Tita memesan makanan.

“Oh baik neng tunggu sebentar yah” ucap pemilik warteg kepada Tita.

“Baik bu”

Tak menunggu lama pesanan Tita pun datang.

“Ini neng nasi campur nya, minumnya apa neng?”tanya pemilik warteg.

“Air mineral aja bu kala ada” ucap Tita.

“Ada dong neng tunggu yah ibu ambilkan dan selamat makan”

Tita yang memang sudah sangat lapar langsung memakan makanannya. Makanan itu terasa sangat nikmat di lidah Tita, entah karena rasanya yang memang sangat enak atau karena perut Tita yang sudah terlalu lama kosong yang jelas makanan itu terasa begitu nikmat.

“Alhamdulillah, terima kasih ya Allah aku masih bisa makan enak”ucap Tita mengucap syukur setelah selesai makan.

Tiba - tiba Tita teringat ayahnya

“Apa ayah juga sudah sarapan yah? Apa ayah baik - baik saja? Akhhh ayah maafkan Tita, ayah harus bertahan sampai Tita kembali” ucap Tita penuh kesedihan.

Selesai makan dan membayar kepada ibu pemilik warteg Tita langsung melanjutkan perjalanannya. Dia tidak ingin berlama - lama karena bisa saja saat ini mama Renata pasti sedang mencarinya.

“Bos bukannya itu gadis yang sedang kita cari? Tunjuk anak buah mama Renata.

Mama Renata pun melihat ke arah orang yang ditunjuk anak buahnya dan langsung menyunggingkan senyumnya.

“Benar segera tangkap dia sebelum dia kabur lagi”

“Baik bos”

Tita yang kebetulan juga melihat mama Renata kaget dan langsung berlari secepatnya. Apa yang ditakutinya kejadian, mama Renata dan anak buahnya benar mencarinya.

“Hey anak kurang ajar, mau kabur kemana kamu ha? Berhenti? Hey kamu cepat kejar dia? “Teriak mama Renata.

Tita berlari sekuat tenaga, dia tidak ingin tertangkap, karena jika tertangkap maka dia tidak akan bisa selamat. Tita berlari ke arah penjual sayuran, disana banyak mobil - mobil pick up sayur yang akan menuju ke luar kota sedang berjejer. Tanpa berpikir panjang Tita masuk ke dalam salah satu mobil pick up untuk bersembunyi.

“Ya Allah tolong aku, jangan biarkan mama Renata dan anak buahnya menemukan Tita”Tita bermohon dalam hati.

Tanpa Tita sadari ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan Tita. Orang itu melihat Tita dikejar orang dan membiarkannya bersembunyi.

“Hei nak kenapa kau di kejar orang - orang itu?” Tanya bapak itu.

Tita yang kaget langsung berbicara kepada bapak itu

“ tolong aku pak, jangan bilang kalau aku sembunyi disini yah pak” Tita memohon.

Bapak itu melihat ketulusan juga ketakutan dalam wajah Tita, entah mengapa timbul rasa kasihan dalam dan dia pun menganggukkan kepalanya. Tita kembali bersembunyi di antara sayuran - sayuran.

Tak berselang lama, anak buah mama Renata yang mengejar Tita tadi berhenti dekat mobil bapak itu.

“Apa bapak melihat gadis cantik, tinggi putih lewat sini pak?” Tanya mereka.

“Wah bapak tidak lihat dek, bapak dari tadi disini gak lihat gadis cantik lewat, kalau mbak penjual jamu memang ada sih tadi lewat” ucap bapak itu berbohong.

“Sialan gadis itu kabur lagi, ayo cari ke arah sana. Gadis itu pasti belum jauh.

Mereka pun pergi ke arah lain untuk mencari Tita. Setelah dianggap aman bapak itu kemudian memanggil Tita.

“Mereka sudah pergi nak, sekarang coba ceritakan kenapa kau di kejar sama orang - orang itu, nampaknya mereka bukan orang baik - baik”tanya bapak itu.

Tita pun menceritakan semuanya kepada bapak itu tanpa satupun yang di sembunyikan. Bapak itu terlihat kaget dengar cerita Tita. Dia tidak menyangka gadis cantik di hadapannya ini punya kisah hidup yang sangt miris. Bapak itu pun memberikan tawaran.

“Jadi sekarang tujuan kamu kemana nak?” Tanya bapak itu.

“Aku tidak tahu pak, rencana aku akan ke terminal angkutan luar kota untuk ke kita A tapi tadi keburu dikejar pak sama anak buah mama tiri aku”ucap Tita.

“Kenapa harus ke kota A? Apa disana ada kerabat kamu? “ tanya bapak itu lagi.

“Aku tidak punya kerabat disana pak, aku hanya berpikir kalau kota A adalah kota yang paling aman untuk kabur karena jaraknya lumayan jauh dari sini dan tidak mungkin mama tiri aku bisa sampai kesana kalaupun nanti mereka akan mencariku kesana mungkin tidak dalam waktu dekat pak”ucap Tita yakin.

Melihat ketulusan di wajah Tita dan rasa empati yang besar akhirnya bapak itu menawarkan bantuan.

“Ya sudah, kalau memang niatmu sudah tekad nanti bapak antar. Kebetulan tempat tinggal bapak juga di kota A, bapak kesini hanya untuk mengambil sayuran untuk di jual kembali kesana”ucap bapak itu.

“Benar pak? Bapak gak bohong kak? “Tanya Tita.

“Benar nak, bapak kasihan sama kamu, jadi bapak akan antar kamu nanti disana bapak akan carikan kamu tempat tinggal”ucap bapak itu.

“Makasih banyak pak”

Tita memeluk bapak, itu meski baru kenal tapi Tita merasa seperti sedang bersama ayahnya.

“Iya sama - sama, kamu masuk saja ke mobil, bapak urus dulu pembayaran sayuran ini setelah itu kita jalan. Hati - hati jangan sampai kamu dilihat sama mereka lagi, jadi sebaiknya kamu agak menunduk dulu sampai suasana benar - benar aman”bapak itu mengingatkan.

“Baik pak” ucap Tita senang.

Tita dengan senang hati masuk ke mobil menunggu bapak itu sambil tetap berjaga - jaga.

“Oke semua sudah selesai, apa kamu siap nak tinggalkan kita ini?

“Insya Allah siap pak”

“Oke Bismillah…Lets go” mengemudikan mobilnya.

“Selamat tinggal kotaku, selamat tinggal semua kenanganku, selamat tinggal ayah. Aku berjanji akan kembali lagi dan menjemput ayah. Tetaplah hidup ayah tunggu aku”ucap Tita dalam hati.

...****************...

...*Tetap menantikan komentar positif kalian yah, **🥰🥰*...

Terpopuler

Comments

Gwatan

Gwatan

Sukses selalu untukmu, terus kembangkan bakat menulismu thor!

2023-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!