Ternyata mobil Raka, Dara ingat sekali mobil itu mobil Raka, Raka turun dari mobil, ia begitu terkejut melihat kondisi Dara yang yang begitu ketakutan dan penampilannya acak-acakan.
"Dara..."
Raka menghampiri Dara, Dara langsung reflek memeluk Raka karena ia sangat ketakutan.
"Raka tolongin gue...gue takut" Dara mengeratkan pelukannya sambil terus menangis.
"Dara jangan seperti ini" Raka berusaha melepaskan pelukan Dara namun Dara malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Orang itu, itu, mengejar gue, gue takut" Tubuh dara gemetar.
Ya Allah, ujian apa ini, maafkan aku, Batin Raka.
Dara gelisah dan gemetar, Raka berusaha kembali melepaskan pelukan Dara.
"Dara jangan peluk-peluk, aduh itu baju mu" Raka menghadap belakang, ia melihat sesuatu yang menonjol dibaju dara karena 3 kancing atas baju dara sudah koyak entah kemana.
Dara melihat ke arah bajunya, Dara langsung mengaitkan bajunya dengan kedua tangannya.
"Raka gue bukan type Lo, Lo ga bakal nafsu sama gue, gue kan gadis Tarzan" Ucap Dara sambil menarik-narik sedikit baju Raka agar Raka membalikan badannya lagi.
"Dara, aku juga laki-laki normal, ayo lebih baik kamu pulang ke rumah budhe dan pakde ku saja" Raka membuka jas nya, ia membalikan badannya lalu memakaikannya pada Dara.
Raka saat itu baru saja pulang kerja, karena kerjaan hari ini lumayan banyak, jadi Raka lembur sampai jam 8 malam, Rumah Raka dan Dara kebetulan tidak terlalu jauh, Rumah Raka melewati rumah Dara, situasinya pas sekali ketika Dara membutuhkan pertolongan, Raka pas sekali sedang melewati rumah Dara.
"Maafin gue"
Raka mengangguk " Ayo masuk ke dalam mobil.
Raka dan Dara masuk kedalam mobil, piyama dara yang panjangnya hanya selutut saat duduk akan menjadi lebih pendek.
Paha putih mulus Dara terekspose, Raka melihatnya dengan jelas, Raka mengambil tas kerjanya yang ada di jok belakang.
"Pakai ini untuk menutupi itu" Raka menunjuk paha Dara.
Entahlah apa yang terjadi dalam diri Raka, seolah-olah jiwa laki-lakinya muncul malam ini, padahal Raka biasa melihat Dara menggunakan baju sexy, tapi entah kenapa malam ini Dara yang hanya menggunakan piyama bergambar Teddy bear dengan rambut tergerai bahkan terkesan berantakan malah membuat kepalanya pusing.
Raka segera menjalankan mobilnya, Raka sesekali melihat Dara yang masih terlihat gemetar.
"Kamu kenapa Ra?"
"Gue...gue tadi hampir di nodai sama suami ibu gue yang baru, pria gila itu hampir saja menyentuhku,hiks hiks" 😭😭😭 air mata Dara mengalir begitu saja.
"Hah...Dia kerumah mu?"
Dara mengangguk, " Iya ibu bawa dia ke rumah"
"Ayahmu kemana?"
"Ayah di luar negri"
Raka memberikan air minum untuk Dara.
"Minumlah, tenangkan dirimu"
Dara mengangguk lalu menerima minum dari Raka.
"Raka... makasih ya, Lo selalu menolong gue"
Entahlah aku jika tidak mengerti, setiap bertemu denganmu pasti keadaanmu tidak sedang baik-baik saja, Batin Raka.
Sesampainya di rumah mewah Rafi, Raka membawa Dara masuk, namun Dara merasa malu dengan keadaan yang seperti ini.
"Di dalam ada Budhe, Pakde"
"Lo tinggal disini?"
"Kadang-kadang, aku tinggal di rumah sebelahnya lagi, disana ada bapak, disini setidaknya ada budhe, budhe pasti punya baju wanita"
Dara akhirnya mau di bawa Raka masuk ke dalam rumah. Raka mengetuk pintu lalu memberi salam, kebetulan sekali budhe yang membukakan pintu.
"Waalaikumsallam"
"Eh Raka..Ya Allah, ini siapa Raka, kenapa wajahnya lebam, Ayo masuk...masuk"
Budhe menuntun Dara masuk, Dara agak pincang karena kakinya keseleo.
"Raka...Dia siapa, Dia kenapa ka?"
"Nanti aku ceritakan budhe, tapi maaf sebelumnya, Raka ingin meminjam baju untuk Dara budhe, bajunya sudah koyak"
"Oh iya, ada baju Rengganis di kamar Aby, ambil saja, mbak mu juga pasti tidak keberatan, ayo kita ke kamar Aby" kita bertiga naik ke atas ke kamar almarhum Abymanyu.
Budhe membuka lemari Aby lalu mencari baju Rengganis yang ternyata gamis semua.
"Ini pakai ini yah" Budhe memberikan gamis pada Dara.
"Ganti baju disana" Budhe menunjukan kamar mandinya.
Dara menuju kamar mandi, Budhe lalu menanyakan siapa gadis yang Raka bawa dan kenapa wajahnya lebam.
Raka menceritakan pada budhe bahwa Dara hampir saja di perkosa oleh ayah tirinya, ayah dan ibunya bercerai, ibu nya baru saja menikah lagi, Raka juga bercerita bahwa Dara teman satu kampusnya, rumahnya juga masih di kawasan perumahan ini. Sementara ayahnya sedang pergi ke luar negri.
Budhe begitu prihatin mendengar kisah Dara, Budhe memberi saran agar Dara tinggal sementara disini sampai ayahnya pulang.
Raka sangat berterimakasih pada Budhe, tapi justru budhe merasa senang karena ada teman nanti di rumah ini jika Papa Rafi sedang ke kantor.
Dara keluar dari kamar mandi, Raka begitu terkejut melihat penampilan Dara memakai gamis, apalagi gamis yang Dara pakai adalah gamis Mbak Rengganis.
Semoga suatu saat kamu bisa Solehah seperti Mbak Rengganis, Batin Raka.
Dara menghampiri Raka dan Budhenya, Budhe mengajaknya ke bawah, Raka mengambil washlap dan air dingin untuk mengobati lebam di pipi Dara.
Budhe menyiapkan makanan, sedangkan Raka membantu Dara mengompres pipinya.
"Biar ku bantu" Raka mengambil washlap dari tangan Dara, lalu ia mengompresnya dengan pelan.
"Aw...perih, pegal"
"Ini aku sudah pelan, perasaanmu apa sudah lebih baik"
Dara mengangguk, " Raka"
"Hemm"
"Apa type wanita Lo harus memakai gamis seperti ini"
"Iya... tapi Ada yang kurang"
"Apa?"
"Jilbab"
Dara memegangi kepalanya, rambut nya tergerai begitu indah.
"Kamu hanya boleh memperlihatkan rambut indahmu pada mahrammu?"
"Siapa saja yang boleh melihatnya memang?"
"ayah mu, anak laki-laki mu, saudara laki-laki mu (baik sekandung atau sebapak seibu saja), keponakan dan paman. Suami dari si ibu susu, anak lak-ilaki dari si ibu susu, saudara laki-laki dari si ibu susu, keponakan dari si ibu susu serta saudara dari ibu susu. Suami, ayah mertua atau ayah dari si suami, anak tiri yakni anak dari si suami dari wanita lain, ayah tiri yakni suami dari ibu yang bukan bapak kandung si wanita, menantu laki-laki yakni suami dari putri kandung di wanita.
Tapi lebih baik lagi jika kamu hanya menampakannya pada suamimu saja Dara"
Dara mengangguk tanda mengerti," Raka kenapa Lo lebih menyukai wanita yang tertutup, setahuku laki-laki lebih menyukai wanita yang berpenampilan sexy"
"Dara seandainya aku mempunyai 2 permen, 1 permen terbungkus rapi, 1 permen tidak terbuka, jika aku menawarkannya padamu, kamu akan memilih yang mana?" Raka memberi perumpamaan pada Dara.
"Ya gue pilih yang ada bungkusnya, pastinya lebih bersih"
"Nah itu ibarat perempuan berjilbab dan yang tidak, makanya aku lebih memilih yang tertutup auratnya " Ucap Raka sambil tersenyum.
"Tapi banyak di luar sana cewe berjilbab tapi ga bener" Celetuk Dara.
"Iya memang betul, wanita berjilbab itu belum tentu Solehah, tapi wanita Solehah sudah pasti berjilbab"
Jleb...Lagi-lagi ucapan Raka selalu membuat hati nya terketuk.
Selesai sudah Raka mengompres pipi Dara.
Ia lalu ke dapur untuk meletakan mangkuk air dan washlapnya. Budhe menyuruh Raka dan Dara makan malam terlebih dahulu, Papa Rafi ternyata sedang di luar kota untuk beberapa hari. Budhe begitu senang ada yang menemaninya di rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Author: Nih yang tadi ngegantung udah aku turunin😁 ah ngomongin yang ngegantung jadi keinget itu deh.
Readers : apa Thor...ngeres nih pasti.
Author : Yee jemuran noh masih di luar, Lo tu yang ngeres.
Readers : 😁😁😁 jangan marah Thor, kita vote ma like rame-rame nih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Nunung
semoga ayahnya cepat pulang dan dapat teman yang dapat melindungi dirinya dara sabar ya....
2022-06-06
0
Santoso Zha
shiiip
2022-05-13
0
Kaspul Anwar
lanjutin tour
2022-04-29
0