Pertengkaran

Prang...Prang...

Suara piring gelas jatuh terdengar hingga telinga Dara, yang jelas bukan piring dan gelas yang jatuh sendiri atau tidak sengaja di jatuhkan, itu suara piring gelas yang memang sengaja di banting.

"Dasar kamu tukang selingkuh...!!! Hardik Pak Leon Ayah Andara dengan tampang tersulut emosi.

"Heh...Lihat juga dirimu..." Mama Andara tak mau kalah dengan tuduhan yang di layangkan kepadanya.

Di kamar Dara berusaha menutup telinganya dengan bantal, ia menengkupkan dirinya di bawah selimut tebal juga bantal untuk menyumpal telinganya yang sudah bosan mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Di dalam selimut rasanya sudah engap, Namum pertengkaran di antara mereka belum juga berakhir.

Andara membuka selimutnya lalu turun dari ranjang, ia menghentakkan kaki nya pada lantai.

"Mereka ini lupa apa kalau sudah memiliki anak sebesar ini" Gumam Dara.

Dara membuka pintu kamarnya lalu melangkah keluar, ia turun ke bawah, disana terlihat kedua orang tua nya masih saja saling menuduh dan tersulut emosi.

Plak...

Tamparan keras mendarat di pipi Nadia, Mama Dara, Dara menutup mulutnya melihat mama yang ia cintai di perlakukan kasar oleh ayahnya. Pemandangan yang membuatnya begitu benci pada laki-laki.

Nadia tersungkur di bawah lantai, terlihat darah segar di sudut bibirnya

Dara langsung berjongkok membantu ibu nya berdiri.

"Ayah...apa tidak ada cara lain selain memukul ibu" Mata Dara mulai berkaca-kaca.

"Mama mu tidak pantas di maafkan lagi Dara" Pak Leon menunjuk Nadia dengan mata berapi-api.

"Heh...Leon, kau pun sama, sudah berselingkuh dengan sekretaris mu itu, kita sama-sama tidak suci, jadi tidak usah sok benar di depan anak mu" Nadia tidak mau kalah membuat pembelaan.

"Cukup...apa kalian tidak memikirkan perasaanku, kalian sungguh menyakitiku, sudah berbulan-bulan kalian menyakitiku dengan pertengkaran kalian" Dara menghardik kedua orang tuanya dengan derai air mata, dada nya begitu sesak selalu menyaksikan kedua orang tua nya bertengkar.

Dara lari keluar rumah, ia terus berlari, hingga di persimpangan jalan yang sepi ia berjongkok lalu menangis.

Tepat pukul 8 malam Suasana di komplek rumah ayahnya begitu sunyi sepi.

"Kenapa nasibku seperti ini, aku juga ingin memiliki keluarga yang utuh, menyayangi ku sepenuh hati, bukan terus menyakitiku dengan pertengkaran-pertengkaran, apa berumah tangga harus seperti itu, jika mereka tidak saling mencintai, kenapa harus ada aku, kenapa mereka begitu egois" Dara terus saja berbicara dengan nada keras sambil menangis, meratapi nasib mempunyai kedua orang tua yang selalu bertengkar.

"Arrrggggggg...." Dara berteriak kencang hingga ada satu mobil yang berhenti di depan nya.

Seseorang itu turun dari mobil lalu menghampiri dara.

"Kamu sedang apa disini"

Dara terus saja berjongkok dan menutupi kepalanya di atas lutut.

"Tidak baik gadis malam-malam ada disini"

Dara memberanikan diri mendongakkan kepalanya, ia terkejut melihat seseorang yang bertabrakan dengannya tadi pagi.

Dara mengerjapkan mata nya berkali-kali, ia takut salah lihat, karena kali ini Raka menggunakan kemeja dan stelah jas serta kerahnya juga terlilit dasi.

"Lhooo Gadis Tarzan" Raka ikut terkejut juga melihat gadis yang sedang berjongkok itu ternyata Dara, gadis yang tidak sengaja ia tabrak tadi pagi.

"Heh...ngapain Lo disini, Lo ngikutin gue ya"

Dara memberanikan diri berbicara.

"Percaya diri sekali, kamu disini dengan pakaian seperti ini, gila...gila..nanti kalau ada laki-laki jahat bagaimana?" Raka memperingatkan Dara.

Dara melihat dirinya, ia lupa menggunakan jaketnya, ia hanya memakai tengtop dan hotpans. Dara langsung menangkupkan dua tangannya pada dada nya.

"Heh..buat apa di tutupi, biasanya juga memakain baju seperti itu kan" Ledek Raka.

"Lo juga suka kan, Lo mau lihat lebih, nih barang kali Lo penasaran" Dara hampir saja menurunkan tali tengtopnya, tapi Raka langsung mencegahnya.

"Astagfirullah...Kamu ini, nyesel deh aku turun dari mobil buat nolongin kamu, aku cuma tidak mau jika di komplek disini tercemar karena kasus hip hip hore "

"Lo ga usah sok suci deh, Lo juga pasti doyan yang begini kan, laki-laki itu semua saja, mencintai, menghamili nanti meninggalkan dengan kasar, semua laki-laki sama seperti ayah" Dara meluapkan emosinya sambil menangis.

Raka jadi bingung sendiri, ia merasa tidak menyakiti Dara, tapi dara sudah menilainya seperti itu, Dara sebenarnya sedang kenapa, dan kenapa tengah malam ada di tempat gelap dan sepi seperti ini, meraung-raung sendiri, di dalam benak Raka sudah banyak sekali pertanyaan, namun Raka enggan untuk menanyakannya, ia merasa dirinya dan Dara tidak memiliki hubungan apapun, bahkan hubungan pertemanan sekalipun.

"Sana Lo pergi" Dara mengusir Raka dengan bentakannya.

Raka melepaskan jasnya, ia menangkupkan jas nya pada tubuh Dara yang hanya memakai tengtop.

"Aku meminjamkan ini bukan berarti aku simpati padamu, aku hanya ingat kakak Perempuanku, aku punya saudara perempuan, jadi aku peduli dengan perempuan, cepat pulang, kamu satu kampus denganku, satu komplek denganku, aku tidak ingin besok mendengar berita tentangmu masuk televisi apalagi koran, jangan mencemari lingkungan ini"

Raka langsung beranjak ke dalam mobilnya, sebelum masuk ke dalam mobil dara menatapnya dengan tajam.

"Gue ga peduli" Jawab dara dengan ketus.

Raka yang hendak masuk ke dalam mobil berjalan kembali menghampiri Dara.

"Kamu baru pindah disini satu tahun kan, jadi kamu belum tahu kan kisah di komplek ini, kamu tahu tidak pohon di sebelahmu itu kan angker sekali, di atas banyak kuntilanaknya" Raka mengarang cerita bohong agar Dara mau pulang ke rumahnya.

Mendengar celotehan Raka seketika bulu kuduk Dara meremang.

"Lo ga usah ngarang deh"

"Ya sudah kalau tidak percaya" Ucap Raka, ia langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya.

Dara berlari menghampiri mobil raka.

"Tok...tok" Dara mengetuk kaca mobil Raka.

"Buka...buka gue takut"

Raka hanya membuka kaca mobilnya, " Kenapa?"

"Anterin gue pulang, gue takut gara-gara Lo, gue udah merinding nih"

Raka langsung membuka kenop pintu mobilnya " Ayo masuk tunjukin rumah Lo"

Dara langsung masuk " Deket kok, cuma di gang depan itu"

Raka menjalankan mobilnya, " Kamu tuh aneh giliran sama Kunti aja takut sama preman saja tidak takut"

"Ya kan Kunti seram" Jawab Dara dengan polosnya.

"Heh menurutku lebih seram juga kamu, Kunti bajunya masih sopan, lah kamu coba lihat itu" Raka terus saja meledek tentang gaya pakaian Dara yang selalu terbuka.

"Sono lu kawin aja ma Kunti"

Raka tertawa terbahak-bahak.

"Kalau aku kawin sama kunti, berarti aku satu-satunya suami Kunti yang paling ganteng dong"

"Ah terserah lu, udah stop, udah sampai"

"Oh ini rumah mu Dar"

Dara mengangguk, ia langsung keluar dari mobil Raka.

"Thanks"

Raka hanya mengangguk, Dara langsung masuk ke dalam rumahnya, Raka juga langsung melajukan mobilnya ke rumah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Intermezzo

Readers: Thor...kok judul novel lu tentang perawan lagi sih

Author: Ya itu sih ciri khas gue, kalau yang menikah-menikah kan udah bejibun tuh,jadi aku yang perawan aje, pada suka perawan kan,😁😁😁

Readers : Thor kyanya kisah Raka ini menarik nih, banyak konflik nanti ya Thor

Author: Iya dong...nanti jangan pada baper terus ngarang episode selanjutnya sendiri ye,, cukup author aja yang ngarang,kalian nikmati aja bacanya biar author ga keder.

Readers : Siap Thor...

Author: Jangan siap-siap doang, Like dong,komen, vote

Readers : Iya Thor tenang

☘️☘️☘️

Mario tegap : jika anak sering melihat Anda dan suami bertengkar, mereka bisa meragukan kebahagiaan dan kedamaian yang dijanjikan sebuah ikatan perkawinan. Kemungkinan terbesar, jika orang tua tidak menyadari hal ini, anak akan mengalami trauma. Bisa jadi, setelah anak beranjak remaja dan dewasa, dia akan malas atau takut menikah, sebab dalam pikirannya untuk apa menikah kalau nantinya selalu diisi pertengkaran.

(Terimakasih sudah mau membaca novelku, salam sayang dariku santypuji)

Terpopuler

Comments

Ika Komala

Ika Komala

yg baca d THN 2022 kaya saya cung

2022-11-26

0

TongTji Tea

TongTji Tea

bagus sih cuma untuk pertemuan pertama ,kurasa raka terlalu nyinyir sama Dara.Bukan wilayah Raka komenyarin apa yg Dara pakai apalagi sampai kasih julukan Tarzan ke Dara.Kalo nurut aku ,Raka jatuhnya kayak Julid.
Raka blm sedekat itu untuk "melabeli" Dara.

2022-07-03

0

Santoso Zha

Santoso Zha

next

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Tarzan
2 Visual
3 Pertengkaran
4 Club' Malam
5 Perceraian
6 Mengembalikan jas
7 Memperkenalkan pacar
8 Pernikahan
9 Dilecehkan
10 Pertolongan Raka
11 Merasakan kasih sayang
12 Terciduk
13 Lagi Lagi Raka
14 Mencoba Menyadarkan
15 Niat Baik
16 Bacaan Alquran itu...
17 Ayah Pulang
18 Kedatangan Rosa dan Michel
19 Hijrah
20 Ternoda
21 Marwah wanita
22 Allah Maha Pengampun
23 Nyeri Hati
24 Perasaan apa ini?
25 Memberitahu Rengganis
26 Mau jadi pacarku
27 Episode 27
28 Dosen baru
29 Terkejut
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Percayalah Aku Masih Perawan
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Hari H
79 POV DARA & RAKA
80 Gagal First Kiss
81 Resepsi
82 Gagal Malam Pertama
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Sore Yang Indah
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 TAMAT
91 PENGUMUMAN
92 Promosi
93 PROMO 2
94 PROMO lagi
95 Open PO
96 promo novel terbaru
97 Sekilas Info
98 Novel Baru
99 Open Po Sovenir
100 Mak San Kembali
101 intermezzoo
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Gadis Tarzan
2
Visual
3
Pertengkaran
4
Club' Malam
5
Perceraian
6
Mengembalikan jas
7
Memperkenalkan pacar
8
Pernikahan
9
Dilecehkan
10
Pertolongan Raka
11
Merasakan kasih sayang
12
Terciduk
13
Lagi Lagi Raka
14
Mencoba Menyadarkan
15
Niat Baik
16
Bacaan Alquran itu...
17
Ayah Pulang
18
Kedatangan Rosa dan Michel
19
Hijrah
20
Ternoda
21
Marwah wanita
22
Allah Maha Pengampun
23
Nyeri Hati
24
Perasaan apa ini?
25
Memberitahu Rengganis
26
Mau jadi pacarku
27
Episode 27
28
Dosen baru
29
Terkejut
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Percayalah Aku Masih Perawan
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Hari H
79
POV DARA & RAKA
80
Gagal First Kiss
81
Resepsi
82
Gagal Malam Pertama
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Sore Yang Indah
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
TAMAT
91
PENGUMUMAN
92
Promosi
93
PROMO 2
94
PROMO lagi
95
Open PO
96
promo novel terbaru
97
Sekilas Info
98
Novel Baru
99
Open Po Sovenir
100
Mak San Kembali
101
intermezzoo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!