Selesai bersenang-senang berbelanja di mall dan pastinya makan-makan juga nonton bioskop, Dara langsung pulang ke rumahnya.
sesampainya di rumah terlihat mobil yang tidak ia kenal terparkir di halaman rumahnya.
Dara masuk ke dalam rumah, Ibu dan ayah baru nya menyambutnya dengan senyuman.
"Bu kenapa dia ada disini" Mata Dara menatap tajam ke arah Bu Nadia.
"Dia kan sekarang suami Ibu, jadi berhak untuk tinggal disini, ini rumah ibu, bukan hanya rumah ayahmu" Bu Nadia membela suami barunya itu.
"Bu, tapi ayah juga berhak atas rumah ini" Nadia berusaha membela ayahnya juga.
"Sudahlah...tidak perlu memikirkan rumah, nanti jika ayahmu sudah pulang dari luar negri, kita akan urus harta Gono gini tentang rumah ini"
Dara begitu sebal mendengan ocehan ibunya itu, ia menghentakan kakinya ke lantai, lalu bergegas naik ke atas menuju kamarnya, ia juga sempat melirik suami baru ibunya itu dengan tatapan sinisnya.
Dara duduk menatap cermin, waktu kecil dirinya begitu bahagia, orang tua nya masih saling mencintai, walaupun rasa kesepian itu masih sama, tapi Dara lebih bahagia jika kedua orang tuanya tetap bersatu.
Namun sekarang hanya sebuah angan-angan saja memiliki kelurga utuh, Dara berfikiran apa pernikahan itu begitu sulit, hingga sudah berpuluhan tahun pun masih saja ada celah kandas.
Tapi Dara juga mengingat kakek dan neneknya, mereka hidup bersama hingga maut memisahkan, Kakek meninggal dunia terlebih dahulu, tapi kenapa ayah dan ibu nya tidak bisa seperti nenek dan kakeknya, apa ada yang salah dengan pernikahan mereka, tapi yang jelas bukan pernikahannya yang di persalahkan, melainkan individunya yang tidak faham tentang hakikat pernikahan.
Tok...tok..
"Dara..." Panggil Bu Nadia.
Dara tak bergeming.
"Dara ayo makan dulu, Ibu tunggu di bawah"
Dara membuka pintunya lalu keluar menuju ruang makan, disana sudah ada ibu nya yang menyiapkan makan untuk ayah baru nya itu.
Dara ikut duduk di meja makan, ayah baru nya melirik Dara, Dara begitu jengah ketika tahu ayah baru nya sedang melihatnya.
Cantik juga anak Nadia, sexy lagi, aku bisa mendapatkan dua-duanya, satu dayung dua pulau terlampaui, Batin Adi.
"Heh ngapain Lo senyum-senyum liatin gue" Dara membentak Adi karena Adi terus menatapnya.
"Dara sopan sedikit dengan ayah mu"
"Ayahku hanya ayah Leon, tidak ada yang lain"
Dara kembali naik ke atas, ia sudah tidak berselera makan ketika melihat suami baru ibu nya itu.
☘️☘️☘️
Malam harinya Dara yang lelah karena seharian jalan-jalan di mall, jam 8 malam ia sudah terlelap.
Adi merencanakan rencana jahat pada Dara, ia memberikan minuman yang berisi obat tidur kepada ibu Dara, setelah Ibu Dara tertidur, Adi perlahan masuk ke kamar Dara.
Dara memang tidak pernah mengunci pintu kamarnya karena memang hanya ada ayah dan ibu nya saja waktu itu.
Adi tersenyum ketika pintu kamar Dara terbuka dengan mudah. Adi langsung masuk ke dalam, di lihatnya Dara yang sudah terlelap menggunakan baju piayama tidurnya yang panjangnya hanya selutut.
Betis indahnya terekspos, rambutnya tergerai, menambah kesan cantik dan sexy di mata Adi.
"Aku memang menikahi ibumu, tapi aku ingin bermalam pertama denganmu" Gumam Adi.
Adi mengendap-endap lalu duduk di pinggir ranjang Dara, Adi mengelus pipi dara dan menyibakan rambut Dara yang menutupi rambutnya. Dara merasakan ada sentuhan di pipinya, ia langsung mengerjapkan matanya, setelah matanya terbuka sempurna, betapa terkejutnya Dara, suami baru Ibunya ada di tepi ranjangnya sedang tersenyum menatapnya.
Dara langsung bangun dari tidurnya, ia berusaha menjauh dari Adi.
"Ngapain Lo disini, Lo gila ya" Dara mencoba untuk menepis ketakutannya.
"Hahaha, ayo lah sayang aku ingin kita bersenang-senang malam ini, ibu mu itu sudah tua, aku ingin juga merasakan yang muda sepetimu" Adi mulai naik ke atas ranjang.
"Stop...dasar laki-laki gila, kalau Lo mau yang muda kenapa Lo nikah sama ibu gue, Lo emang laki-laki bejad" Dara mencoba turun dari ranjangnya.
Namun tangan Adi langsung mencekal lengan Dara, Dara meronta mencoba melepaskan.
Cengkaraman Adi malah semakin kuat, Dara mendorong tubuh Adi dengan kakinya, akhirnya cengraman Adi terlepas juga, ini kesempatan dara untuk lari dari Adi.
Dara langsung turun dari ranjangnya, ia segera berlari dari kamarnya, tak lupa juga ia berteriak memanggil ibunya.
"Ibu...ibu...tolong"
Saat hampir sampai pintu kamar, Adi juga sudah mengejarnya lalu menarik rambut Dara.
"Aaaa...."
Tangan Adi langsung memegang lengan Dara, lalu menampar pipi Dara.
Plak...
"Kalau kamu berontak, aku tidak akan segan-segan menyakitimu, ayo lah kita nikmati saja berdua, ibu mu tidak akan tahu, tenang saja"
Dara memegangi pipinya, ia menyeka Darah mengalir dari sudut bibirnya.
"Dasar gila" Dara terus meronta dalam cengkraman Adi.
Adi langsung melempar tubuh Dara ke atas ranjang.
"Gue ga mau, gue ga mau" Dara terus meronta.
"Nikmati saja sayang, aku yakin gadis sepertimu hal seperti ini pasti bukan yang pertama kan" Adi sudah berada di atas Dara.
Dara dengan segenap tenaga mengumpulkan tenaganya yang tersisa, air matanya sudah mengalir deras, ia takut jika Adi benar-benar melakukannya.
"Tolong...tolong"
Adi menyobek kancing bagian atas piyama Dara.
"Hahaha ibu mu akan terbangun besok pagi, jadi jangan harap ibu mu akan menolongmu"
Dara terus saja meronta, hingga Adi kehilangan keseimbangan, saat Adi mulai kuwalahan Dara langsung menendang bagian inti Adi.
"Aawwwww...Dara, kau kurang ajar"
Dara tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Adi terlihat sangat kesakitan, ia langsung memegangi pusaka kesayangannya itu. Dara langsung turun dari ranjang dan berlari sambil menangis.
Adi tak tinggal Diam, Adi berusaha mengejar Dara dengan tertatih-tatih, Dara terjatuh karena Adi mendorongnya, Adi memegangi kaki Dara, Dara berusaha menendang-nendang tangan Adi.
Akhirnya tangan itu terlepas, Dara segera berlari kebawah, membuka pintu utama, lalu berlari keluar rumah dengan begitu panik, Dara berlari dengan tertatih-tatih merasakan sakit pada kakinya yang sepertinya terkilir. Ia terus berlari keluar tidak melihat sekitar, Hingga sebuah mobil hampir saja menabraknya.
Ternyata mobil Raka, Dara ingat sekali mobil itu mobil Raka, Raka turun dari mobil, ia begitu terkejut melihat kondisi Dara yang yang begitu ketakutan dan penampilannya acak-acakan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Readers: Thor ngegantung Thor kebiasaan, bikin penasaran aja, aku pengen tau ekspresi babang Raka nolongin Dara manis.
Author: hahaha pilih di gantung author apa di gantung si doi,😁😁😁
Readers : Ya elah, malah ngledek
Author : Like dulu dong, terus poin,koin nya sedekahin ke author😁😁
Readers : Asiap...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Siska handayani
lumayan menegangkan kan thor
2022-08-02
0
Cerita Emmilia
ya amlun thor tegang aq bacanya
2022-06-08
0
Nunung
punya ibu yang egois mementingkan diri sendiri tak mikir kebahagiaan anaknya mending suaminya kalau biadab anak malah jadi korbannya
2022-06-06
0