"Kok Lo tau cara pakai jilbab ini"
"Iya aku sering melihat Mbak rengganis memakainya"
Raka masih terus memandangi Dara. Memandang ciptaanNya yang begitu indah.
"Ka...gue pengen banget ketemu sama mbak Rengganis, Mbak Rengganis tidak pernah ke Bandung lagi memangnya?"
"Ya untuk saat ini tidak bisa, soalnya anak mbak Rengganis sudah sekolah, juga sekarang sedang mengurus bayi kecil"
"Oh..."
"Sudah cepat pilih yang mana?"
Dara menunjukan baju-baju yang di pilihnya, Raka segera mengambilnya dari tangan Dara, lalu meletakannya di meja kasir, Raka langsung membayar semuanya.
" Ka jangan, biar gue aja yang bayar" Dara mencoba melarang Raka saat membayar baju-bajunya.
"Tidak apa-apa, anggap saja ini hadiah untukmu" Raka tersenyum lalu mengambil kantong belanjaannya.
"Thank's ya Ka"
Raka mengangguk, " Kita minum cofee dulu yuk, kamu tahu Ra, aku hampir tidak pernah merasakan pergi mall saat di Bandung"
"Ini yang pertama kali berarti?"
Raka mengangguk, Selama Raka mengurus perusahaan Almarhum Abymanyu Raka hanya fokus belajar dan bekerja, ia tidak memikirkan banyak hal selain keduanya itu, ia tidak ingin mengecewakan kakaknya juga pakde budhe nya.
"Ka...Lo payah, itu namanya tidak menikmati hidup, gue udah kemana aja, club', mall, nakal udah, kantor polisi juga udah " Ucap Dara terkekeh.
Raka langsung menyentil kening Dara, " Asal kamu tahu Ra, segala perbuatan itu pasti akan di mintai pertanggungjawaban nya kelak, jadi menjalani hidup ini jangan asal hidup, kera di hutan juga bisa hidup, kita di beri akal oleh Allah agar kita bisa berfikir tidak asal hidup"
"Aw...suka sekali menyentil, tidak ada romantisnya, pantas tidak punya pacar" Gumam Dara.
"Nah itu, tidak punya pacar juga sebuah prinsip, eh asalkan kamu tahu ya banyak yang menyukaiku tahu"
"Tidak percaya"
Raka terkekeh " Memangnya kamu saja banyak yang suka"
Dara tidak mendengarkan ucapan Raka, ia langsung berjalan cepat mencari cafe, Dara tidak suka mendengar cerita Raka tentang banyak wanita yang menyukainya, entah kenapa, pokoknya Dara tidak suka.
"Hey...kenapa cepat sekali berjalannya" Raka mengejar Dara.
Dara dan Raka menikmati coffe siang itu sambil berbincang tentang rencana hijrah Dara.
Setelah di rasa cukup berjalan-jalan di mall, Dara meminta pulang. Mereka berdua akhirnya pulang, Raka mengantar Dara pulang ke rumahnya. Raka juga pulang ke rumahnya sendiri.
Dara merapikan belanjaannya, Dara meletakannya di mesin cuci agar di cuci terlebih dahulu.
Bel pintu berbunyi, Dara berjalan ke ruang tamu membukakan pintu.
"Surprise...." Teriak Rosa dan Michel.
Dara menutup mulutnya terkejut sekaligus terharu. Dara langsung memeluk Michel dan Rosa. Dara mengajak Rosa dan Michel masuk kedalam rumahnya.
Dara, Rosa dan Michel menuju gazebo belakang, Dara meminta di buatkan minum oleh simbok juga meminta di bawakan beberapa cemilan juga. Mereka duduk di gazebo.
"Ra...kamu baik-baik saja kan? eh mana ayah tirimu?" Tanya Rosa yang begitu mengkhawatirkan Dara.
"Gue baik-baik aja, kan ayah gue udah pulang dari luar negri, jadi ibu gue sama suaminya sudah pergi dari rumah ini, maafin gue ya, gue ga sempet jengukin kalian, gue..."
"Eh sudah lah, kita tahu keadaanmu" Rosa mengelus punggung Dara.
"Gue seneng banget bisa liat kalian lagi" Dara memeluk sahabatnya itu.
Michele menceritakan bahwa dirinya dan Rosa di bebaskan karena mendapat jaminan dari ayahnya, tapi mereka masih harus wajib lapor ke kantor polisi setiap harinya.
Mereka berdua memang bukan pecandu, mereka memakai barang haram hanya malam itu saja.
Sementara pacar Michel sudah di penjara, karena ternyata terbukti sebagai pengedar barang haram itu.
Namun tak nampak kesedihan di raut wajah Michel, bagi Michel masih banyak laki-laki lain yang bisa ia kencani.
" Ra...kamu sekarang sudah ganti fashion rupanya" Ledek Michel.
"Gue baru aja pulang dari rumah ini tadi pagi, gue masih meminjam baju milik mbak Rengganis dari rumah Budhe"
"Oh kirain kamu sudah berubah"
"Tapi gue memang berniat akan berubah, gue udah cape hidup gini-gini terus, masalah-masalah terus yang datang, gue butuh ketenangan" Dara menatap kedua sahabatnya itu.
Michel dan Rosa menatap Dara dengan tatapan penuh tanya " Apa gara-gara Raka?"
"Bukan, ini murni dari hati gue, tapi mungkin juga Raka perantara Tuhan supaya gue bisa berubah"
Mereka berdua menertawakan Dara "Kamu tidak asyik lagi Ra" Tampak wajah kecewa keduanya terlihat jelas.
"Ayolah kita berubah, apa kalian tidak merasa lelah hidup dengan bergelimang dosa?"
"Apaan sih Ra, kok jadi bahas Dosa, males ih, yuk ah Ros kita pulang, jangan sampai kita lama-lama disini nanti ustadzah Dara bicaranya makin panjang lebar" Michel semakin emosi.
Mata Dara mulai berkaca-kaca, ia ingin sekali mengajak sahabatnya itu agar bisa berubah juga, tapi ternyata tidak semudah yang ia bayangkan.
"Kita kesini itu mau mengundang mu besok ke acara party ulang tahun Michel Ra, di rumah Michel" Ucap Rosa.
"Sorry gue ga bisa, gue udah ga bisa ikut party-party begitu lagi" Dara sudah meneteskan air matanya.
"Oke...jadi mulai sekarang kita bubar saja" Michel kembali tersulut emosi.
Dara mengangguk " Jika memang itu keputusanmu, gue pasrah" air mata Dara semakin deras.
Dara begitu menyayangi sahabatnya itu, ia ingin sekali berubah dan hijrah bersama, tapi Michel dan Rosa menolaknya, mereka malah berniat memutuskan persahabatan mereka.
Apakah benar kata pepatah, jika kita ingin mendapatkan sesuatu hal memang harus ada yang di korbankan.
Raka pernah berpesan pada Dara jika ingin hijrah, maka mulailah memilah milih teman dalam bergaul.
Raka berpesan juga, Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.
Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.
Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-Qâsim berkata, “Sifat manusia adalah cepat terpengaruh dengan teman pergaulannya. Manusia saja bisa terpengaruh bahkan dengan seekor binatang ternak"
Dara masih teringat akan nasehat-nasehat Raka kepadanya, Michel dan Rosa beranjak dari tempat duduknya, ia meninggalkan Dara tanpa permisi. Hati Dara terasa sakit melihat sahabatnya acuh padanya.
Michel...maafin gue ga bisa Dateng ke ulang tahun Lo, gue ga bisa Dateng malam, tapi besok paginya pasti gue Dateng, gue pengen ngucapin selamat ke Lo, gue pengen peluk Lo di hari ulang tahun Lo, Batin Dara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Yang penasaran sama jepretan author tadi, liat di episode visual, disana sudah terpampang nyata foto Dara pake jilbab, Eitsss jangan protes foto Raka lagi 😁😁 itu halu nya author aja, soalnya author pecinta drama cina, sekarang lagi nonton dracin yang judulnya pria tak berdusta😁😁]
[ Jangan lupa like komen dan vote yah,mksh]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Siska handayani
mana author visualnya dong pingin liat bukan cuma dalam halu😁😁
2022-08-19
0
Nunung
mau berbuat baik itu mudah namun berat untuk menjalaninya banyak rintangan dan godaannya dan pasti ada yang dikorbankan entah teman,sodara,bahkan keluarga sendiri
2022-06-06
0
Sutannasati Tanjung
Alhamdulillah tulisan ini banyak makna pelajaran hidup seharian kita TKS penulis
2022-05-14
0