Perceraian

Mata kuliah hari ini sudah selesai, Dara bergegas pulang ke rumahnya, dalam bayangannya ingin sekali ia langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya yang empuk, eh ada yang terlupa Dara juga ingin berendam dalam bathtub terlebih dahulu sebelum tidur, sejak dari pagi kan ia belum mandi 😁😁. (Orang cantik mah bebas, lah apa kabar kalau gue 😁)

Dara memesan ojek online melalui aplikasi, sambil menunggu tukang ojek datang Dara duduk di bawah pohon beringin di depan gerbang kampusnya, Andi yang juga ingin pulang menghampiri Dara.

"Hay cantik..." Goda Andi.

Dara yang melihat Andi menggodanya menatap Andi dengan jengah.

"Kamu mau pulang Ra"

"Iya"

"Yuk bareng aku saja" Andi berusaha menawarkan tumpangan pada Dara.

"Makasih...gue sudah pesan ojek online" Dara menatap ponselnya, ternyata tukang ojek onlinenya sudah datang, ia langsung meninggalkan Andi tanpa permisi.

"Huftt...Susah sekali mendekatimu Ra" Gumam Andi, Andi juga langsung pergi menggunakan motornya.

Sesampainya di rumah Dara langsung masuk ke dalam kamarnya, melihat Dara hendak masuk ke kamarnya simbok menawarkan makan siang kepada Dara.

"Neng Dara...makan siangnya simbok siapkan ya Neng"

Dara menghentikan langkahnya, Dara mengangguk lalu tersenyum " makasih ya mbok, Aku mau mandi dulu" Dara kembali berjalan menuju kamarnya.

Ia langsung melempar tas kecilnya ke sembarang arah, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang, Rasanya nyaman sekali, namun Dara tersadar dengan bau tak sedap di tubunnya. Ia segera bangun lalu melangkah ke kamar mandi dan berendam disana.

Selesai mandi, Dara mengganti bajunya dengan kaos oblong warna putih dan hotpans.

Dara turun ke bawah karena dirinya merasa lapar, di antara mengantuk dan lapar, keduanya sulit untuk di pilih, jika tidur dalam kondisi lapar pastilah tidak akan nyenyak, jika makan dengan kondisi mengantuk, tidak mungkin kan makan sambil tertidur😁, jadi Dara memilih untuk makan terlebih dahulu.

Dara selalu menikmati masakan simbok, Dara memang tidak pernah merasakan masakan ibunya, ibu dan ayahnya sibuk bekerja.

"Paket...paket"

Simbok yang mendengar ada tukang paket langsung tergopoh-gopoh keluar rumah, tukang paket memberikan bungkus paketannya kepada simbok, setelah menerimanya simbol segera masuk kembali kedalam rumah.

"Paket apa itu mbok" Tanya Dara, tangan Dara meminta simbok agar paketan itu diberikan padanya.

Simbok langsung memberikannya pada Dara, Dara membaca pengirim dari paket tersebut.

(Pemgadilan Agama)

Dara begitu terkejut, ia langsung membuka isi paketan itu, ternyata sebuah surat, ia langsung membukanya, ternyata surat gugatan cerai yang ibu nya layangkan kepada ayahnya.

Dara bertambah syok, ia tidak bisa berkata-kata lagi, Dara mengira selama ini ayah dan ibu nya tidak pernah berfikir untuk bercerai. Lalu bagaimana dengan nasibnya nanti.

Dara langsung berlari ke kamarnya, mengambil tas kecilnya lalu memesan ojek online agar cepat sampai ke kantor tempat mamanya kerja.

Dara tahu tempat dimana mama nya bekerja, ibu nya pernah menunjukkan padanya,ibunya bekerja sebagain staf keuangan.

Sesampainya di kantor tempat ibunya bekerja, Dara langsung menuju ruang resepsionis, Dara meminta bantuan pada resepsionis agar membantunya memanggilkan ibu nya datang ke bawah.

Resepsionis memandang Dara dengan penuh tanda tanya, banyak mata memandang ke arah Dara juga karena Dara hanya memakai kaos oblong dan hotpans.

Namun dengan alasan bahwa ini keadaan darurat, resepsionis mau membantu memanggilkan Ibu dara.

Dara duduk di kursi tunggu di depan resepsionis, Ia menggenggam ponselnya erat-erat, rasanya ingin sekali meluapkan amarahnya, kekecewaanya, namun ini adalah kantor orang, ia masih mempunyai rasa takut.

Tak berapa lama Ibu Dara muncul lalu langsung menghampiri Dara.

"Hey Sayang...kenapa datang ke kantor?"

Dara langsung melempar surat dari pengadilan itu di atas meja, matanya mulai berkaca-kaca.

"Ini apa Bu? jelaskan padaku" Bibir Dara mulai bergetar.

Ibu Dara melihat sekilas kertas yang di lempar Dara. Ibu dara menghembuskan nafasnya dengan Kasar.

"Dara maafkan kami"

Dara langsung menggebrak meja, "Maaf...? Hah lebih baik bunuh saja Dara Bu dari pada kalian menyakiti Dara perlahan seperti ini" Dara mulai tersulut emosi.

Karyawan di bagian resepsionis juga langsung memandang ke arah mereka berdua.

"Dara...Ayah dan ibu bisa jelaskan Nak" Ibu Dara semakin bingung.

"Jelaskan apa? kenapa tidak dari dulu kalian menjelaskan, keputusan ini juga kalian sembunyikan dariku, seharusnya jika kalian tidak saling cinta tidak perlu kalian sampai melahirkan ku, kalian hanya menyakitiku, kalian egois" Dara terus berteriak, ia sudah tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Dara...Dara jangan teriak-teriak disini Nak, kita pulang yah, kamu tunggu sebentar yah, ibu ambil tas ibu dulu di atas yah"

Ibu Dara langsung berlari ke atas mengambil tas nya, Dara berjongkok dan menangis tersedu-sedu, pak satpam tak berani menghampiri karena ini pasti masalah keluarga.

Raka memasuki kantornya, ia baru saja pulang meeting dari luar, namun ketika melewati lobby ia disuguhkan dengan pemandangan gadis yang sedang berjongkok menenggelamkan wajahnya di atas lututnya.

Raka bertanya pada satpam yang sedang mengawasi Dara.

"Siapa Dia?"

"Anak bu Nadia"

Aku jadi teringat Tarzan, dia semalam juga menangis seperti itu, Batin Raka.

Raka penasaran, ia mendekati Dara, Dara yang mendengar ada suara langkah sepatu yang mendekat, langsung mendongakkan kepalanya. Dara dan Raka sama-sama terkejut.

" Tarzan"

Dara tak bergeming, Dara berdiri lalu duduk di kursi tunggu.

Raka di suguhkan dengan pemandangan menakjubkan lagi, kaos oblong putih menerawang dengan bra warna pink yang begitu terlihat jelas. Hotpants yang mengeksplor paha mulusnya.

Raka langsung membuka jasnya, ia langsung menangkupkan pada tubuh Dara.

"Apa-apan sih Lo?" Dara menatap Raka.

"Kamu tuh...datang ke kantorku dengan pakaian tidak sopan, kamu selalu mengotori mataku"

"Aku tidak memakai tengtop, pikiran kamu yang selalu kotor berarti" Dara malah mengajak Raka berdebat.

"Heh Tarzan walaupun kamu tidak pakai tengtop, lihat bajumu dan ********** menerawang kemana-mana, duh Gusti" Raka mengelus dadanya.

Dara langsung melihat bajunya, ia lupa baju tipis yang biasa ia pakai untuk tidur, gara-gara panik ia sampai lupa berganti baju.

Dara langsung memakai jas Raka dengan benar.

"Kamu pinjem jas ku dua lhoo Ra"

"Iya nanti aku kembalikan"

Bu Nadia menghampiri Dara, melihat Raka ada di sebelah Dara, Bu Nadia segera meminta maaf pada Raka.

"Maafkan saya dan anak saya pak Raka sudah membuat keributan di kantor ini" Bu Nadia menundukkan kepalanya.

"Oh jadi nama Lo Raka ya" Dara melirik Raka.

"Dara..." Bu Nadia langsung menggendeng tangan Dara untuk keluar kantor.

"Raka nanti jas Lo gue balikin, gue cuci dulu", Teriak Dara.

Bu Nadia terus menarik Dara keluar, Pak satpam dan karyawan di bagian resepsionis di buat heran juga dengan sikap Pak Raka pada anak Bu Nadia.

Raka menginterupsi karyawannya untuk bekerja kembali, ia pun segera pergi menuju ruangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

( Jangan lupa, like komen dan vote yah readers setia)

☘️☘️☘️

Mario Tegap : Sebetulnya perceraian ialah hal yang paling dihindari oleh pasangan suami istri. Namun, hal ini harus dilakukan saat perdebatan di antara suami dan istri sudah tidak lagi menemukan titik temu. Masalah yang hadir buka hanya sekadar pertengkaran, biasanya perbedaan, ketidakcocokan intelektual, kurangnya komunikasi, dan lunturnya komitmen menjadi alasan pasangan suami istri ingin mengakhiri hubungan rumah tangga.

Permasalahan pascaperceraian pun pasti akan datang, apalagi jika kamu dan pasangan sudah memiliki anak. Kamu harus memikirkan baik-baik efek perceraian bagi anak yang kebanyakan buruk bagi sisi psikologisnya. Anak akan merasa keluarganya sudah tidak lagi sempurna, sehingga akan muncul rasa iri terhadap teman-teman sepermainannya yang sering kali menghabiskan waktu bersama kedua orangtuanya. Anak akan merasakan sedih dan kecewa yang cukup dalam ketika mengetahui kedua orangtua mereka akan bercerai.

Terpopuler

Comments

Nunung

Nunung

keluarga brokenhum karena ke egoisan orang tua anaklah yang jadi korbannya

2022-06-06

0

Arifin

Arifin

𝙋𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙞𝙩𝙖...! 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙩𝙝𝙤𝙧, 𝙣𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙚𝙜𝙤 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜2 𝙨𝙝𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙤𝙢𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙩𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙚𝙣𝙩𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣𝙖𝙣 𝙢𝙣𝙜𝙠𝙤𝙢𝙥𝙧𝙤𝙢𝙞 𝙥𝙞𝙝𝙖𝙠 𝙡𝙖𝙞𝙣 ! 𝙖𝙢 𝙄 𝙬𝙧𝙤𝙣𝙜..

2022-05-28

0

Lenina

Lenina

perceraian harusnya tidak ada kalau keDUAnya hanya memberi, berusaha menyenangkan pasangan dan tidak berharap dibalas..
Biasanya pertengkaran dimulai ketika tidak puas dengan harapan mulai sindir2 ..akhirnya balas membalas..udah deh..kacau

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Tarzan
2 Visual
3 Pertengkaran
4 Club' Malam
5 Perceraian
6 Mengembalikan jas
7 Memperkenalkan pacar
8 Pernikahan
9 Dilecehkan
10 Pertolongan Raka
11 Merasakan kasih sayang
12 Terciduk
13 Lagi Lagi Raka
14 Mencoba Menyadarkan
15 Niat Baik
16 Bacaan Alquran itu...
17 Ayah Pulang
18 Kedatangan Rosa dan Michel
19 Hijrah
20 Ternoda
21 Marwah wanita
22 Allah Maha Pengampun
23 Nyeri Hati
24 Perasaan apa ini?
25 Memberitahu Rengganis
26 Mau jadi pacarku
27 Episode 27
28 Dosen baru
29 Terkejut
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Percayalah Aku Masih Perawan
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Hari H
79 POV DARA & RAKA
80 Gagal First Kiss
81 Resepsi
82 Gagal Malam Pertama
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Sore Yang Indah
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 TAMAT
91 PENGUMUMAN
92 Promosi
93 PROMO 2
94 PROMO lagi
95 Open PO
96 promo novel terbaru
97 Sekilas Info
98 Novel Baru
99 Open Po Sovenir
100 Mak San Kembali
101 intermezzoo
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Gadis Tarzan
2
Visual
3
Pertengkaran
4
Club' Malam
5
Perceraian
6
Mengembalikan jas
7
Memperkenalkan pacar
8
Pernikahan
9
Dilecehkan
10
Pertolongan Raka
11
Merasakan kasih sayang
12
Terciduk
13
Lagi Lagi Raka
14
Mencoba Menyadarkan
15
Niat Baik
16
Bacaan Alquran itu...
17
Ayah Pulang
18
Kedatangan Rosa dan Michel
19
Hijrah
20
Ternoda
21
Marwah wanita
22
Allah Maha Pengampun
23
Nyeri Hati
24
Perasaan apa ini?
25
Memberitahu Rengganis
26
Mau jadi pacarku
27
Episode 27
28
Dosen baru
29
Terkejut
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Percayalah Aku Masih Perawan
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Hari H
79
POV DARA & RAKA
80
Gagal First Kiss
81
Resepsi
82
Gagal Malam Pertama
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Sore Yang Indah
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
TAMAT
91
PENGUMUMAN
92
Promosi
93
PROMO 2
94
PROMO lagi
95
Open PO
96
promo novel terbaru
97
Sekilas Info
98
Novel Baru
99
Open Po Sovenir
100
Mak San Kembali
101
intermezzoo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!