Sejak kejadian kemarin Dara dan ibunya tidak bertegur sapa, Dara kecewa dengan keputusan Ibunya yang menggugat cerai ayahnya, Dara tidak mau harus memilih nanti akan tinggal dengan siapa, Apalagi harus mempunyai ayah tiri atau ibu tiri, rasanya sudah tak bersemangat hidup.
Jika jalan hidupnya seperti ini Dara lebih memilih untuk tidak di lahirkan, batin nya terasa sakit terus di siksa oleh orang-orang yang justru sangat ia cintai. Dara juga lelah melampiaskan kemarahan dan kekecewaan nya lewat club' malam bersama sahabat-sahabatnya, ia ingin hidup tenang, tapi hanya club' malam yang sedikit membuatnya lebih tenang walau sebenarnya hati kecil dara menolaknya, disana ada sahabatnya, tempat berkeluh kesah dan berbagi kesedihan.
Hari ini Dara berniat ke kampus untuk mengembalikan jas Raka, Dara kemarin sudah melaundry expres jas Raka agar bisa cepat ia kembalikan.
Dara memesan ojek online menuju kampus, sudah 1 tahun ini Dara setia menggunakan ojek online, ia masih trauma dengan kecelakaan yang menimpanya satu tahun yang lalu, dan sampai saat ini Dara belum berani menyentuh mobilnya lagi.
Sesampainya di kampus Dara mencari-cari Raka, namun sayangnya tidak menemukan, Raka mahasiswa semester akhir yang hanya datang sesekali saja jika memang ada jadwal bimbingan skripsi.
"Huftt...Sial gue udah bela-belain kesini, Lo malah ga nongol, kalau Lagi ga sengaja, Lo nongol Mulu" Gerutu Dara sambil melangkahkan kakinya keluar dari kampus.
Dara memesan ojek online lagi dengan tujuan kantor Raka.
Semoga kali ini Lo ada disini, Batin Dara.
Sesampainya di kantor Raka, Dara melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor Raka. Pak satpam yang melihat Dara seketika terkejut.
"Tenang Pak...saya tidak membuat keributan seperti kemarin kok, saya datang baik-baik, ingin bertemu Raka, mengembalikan jas ini" Dara tersenyum lalu menunjukan jas yang ia kemas dalam paper bag.
"Oke silahkan masuk"
Pak satpam mengira jika Dara dan Raka memiliki hubungan spesial karena Raka meminjamkan jas nya pada Dara.
Dara langsung masuk ke dalam menuju resepsionis, karyawan resepsionis juga terkejut dengan kedatangan Dara.
Dara kembali tersenyum "Maaf mba, saya mau bertemu Raka,"
"Apa anda sudah membuat janji?"
Sok penting banget sih nih si Raka, mau ketemu dia aja harus buat janji, ribet banget, mending gue bohongin aja nih resepsionis, Batin Dara.
" Emm...Sudah mba"
"Kalau begitu Mbak naik saja ke lantai 5 nanti disana ada sekretaris Pak Raka yang akan mengantar mbak ke ruangan pak Raka."
"Oke makasih ya Mbak"
Dara melangkahkan kakinya menuju lif, ia menekan tombol angka 5, setelah sampai di lantai 5 Dara langsung berjalan menyusuri lantai 5.
"Wah...mewah juga kantor ini" Gumam Dara.
Dara menanyakan pada laki-laki yang sedang menatap layar komputernya dengan serius.
"Siang Mas"
Doni menghentikan aktifitasnya lalu melihat wanita yang menyapanya.
Ajib gile, ini perempuan sexy amat ya, Batin Doni .
Doni adalah sekretaris Raka, ia sudah berkeluarga dan memiliki satu anak, Doni terkejut melihat gadis cantik dan sexy menuju tempat kerjanya.
"Siang mbak, ada apa yah?"
"Saya mau bertemu Raka"
"Hah...Pak Raka?"
Apa jangan-jangan ini pacar pak Raka, batin Doni.
"Nama mbak siapa?"
"Dara"
Doni melihat agenda jadwal pertemuan Raka hari ini dan tidak ada daftar nama Dara di jadwal.
"Sudah, bilang saja Dara ingin menemuinya" Ucap Dara, karena ia tidak mau di usir dari kantor ini.
"Baiklah"
Doni melangkah ke ruangan Raka yang ada di sebelahnya. Doni mengetuknya terlebih dahulu lalu membukanya.
Raka yang mendengar pintunya terbuka langsung melihat ke arah pintu.
"Ada apa Don, mau makan siang?"
"Tidak bos, itu ada yang ingin bertemu dengan bos, katanya namanya Dara"
Raka langsung berhenti mengetik, " Hah Dara?"
"Iya bos, sexy bos, pacar bos yah" Ledek Doni.
Apa itu si Tarzan, Batin Raka bertanya-tanya.
"Ya sudah suruh dia masuk"
"Baik bos"
Doni keluar dari ruangan raka, ia mempersilahkan Dara masuk ke dalam ruangan Raka.
Dara langsung masuk ke ruangan Raka, Doni masih bertanya-tanya siapa gadis sexy itu, apa mungkin pacar Bos Raka.
"Bos Raka diam-diam seleranya mantap juga" Gumam Doni.
Dara melihat Raka yang sedang serius mengetik, terlihat Raka menggunakan Jas yang sudah terbuka kancingnya, kemeja warna navi dan dasi warna navi juga.
Tatanan rambutnya begitu rapi.
Lo ganteng juga kalau lagi serius begitu, beda banget kalau lagi di kampus, batin Dara.
Dara masuk ke dalam lalu meletakan paper bag nya di atas meja Raka.
Raka berhenti mengetik lalu melirik Dara.
"Ini jas Lo, makasih"
Raka melihat Dara, hari ini baju Dara tidak terlalu terbuka, namun masih tampak terlihat sexy juga karena Dara menggunakan kaos ketat juga jeans ketat.
Dara menelusuri kantor Raka.
"Raka kantor Lo mewah juga, gua ga nyangka kalau Lo itu bos disini"
Raka merapikan mejanya karena ia ingin istirahat makan siang.
"Ra...aku mau istirahat makan siang, ayo kita sholat dulu, nanti aku traktir makan siang" Raka sudah merapikan semuanya dan membuka jasnya, ia hanya memakai kemeja saja.
" Gue ga mau sholat, Lo aja sholat sendiri"
"Lo muslim kan Ra?"
Dara mengangguk,
"Ya sudah ayo kita sholat, kan sudah masuk waktu Dzuhur"
"Gue ga pernah sholat, gue ga tau bacaan sholat, gue cuma Islam KTP, orang tua gue sibuk sama kerjaan mereka jadi ga sempat ajarin gue sholat, apalagi bacaannya" Terlihat mimik muka sedih di wajah Dara.
"Kamu tunggu disini" Raka melangkah keluar, ia memerintah Doni untuk meminjam mukenah pada karyawan wanita.
Doni langsung bergegas meminjamkan mukena, Raka masih duduk di tempat Doni, ketika Doni kembali, Raka langsung mengambil mukena dari tangan Doni lalu kembali ke ruangannya.
"Kalau kamu malu sholat di mushola kita akan sholat disini" Raka membuka pintu nya lebar-lebar.
"Kamu wudlu dulu Ra"
"Aku juga tidak bisa wudlu"
Raka mengusap wajahnya dengan kasar, Raka lalu mengajak Dara untuk melihatnya wudhlu, Raka memberi contoh pada Dara.
Dara memperhatikan Raka dengan seksama. Selesai Raka berwudlu sekarang giliran Dara berwudlu, Raka memperhatikan dara berwudlu.
Setelah itu Raka memberikan mukenah pada Dara, tampak Dara kebingungan cara menggunakannya.
"Itu lubang itu untuk muka Ra"
Akhirnya Dara sudah bisa menggunakan mukenanya.
"Gue ga bisa bacanya"
"Kamu ikuti gerakanku saja"
Dara mengangguk, ini berarti pertama kali dalam seumur hidup Dara menjalankan sholat, entah mengapa Dara mau saja di ajak Raka sholat.
Selesai sholat Raka berdzikir lalu berdoa, Dara di perintah Raka untuk mengamini.
Entahlah ini pertama kalinya Dara merasa hatinya tenang, ia mengamini sambil menangis sesenggukan.
Selesai berdoa Dara masih saja menangis, Raka melihat sepertinya ada beban berat yang sedang di hadapi Dara.
Raka membiarkan Dara menangis, ia keluar dari ruangan nya, memerintah Doni untuk memesankan makanan, untuknya untuk Dara dan untuk Doni.
Ketika pesanan datang, Doni segera membawa nya ke ruangan Raka, Raka yang sudah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, sedangkan Dara masih di atas sajadahnya.
Raka memanggil Dara untuk makan siang bersama, Dara langsung bangun, ia melipat sajadahnya, ketika ia ingin membuka mukenanhnya, Raka melarangnya.
"Pakai itu saja, kamu terlihat cantik" Raka memuji Dara namun wajahnya terlihat Datar.
Mereka bertiga makan bersama di ruangan Raka.
"Nah kalau pakai mukenah begini baru type idaman Bos Raka" Celetuk Doni.
"Masa sih Mas, tapi gue ga suka pake beginian, gerah, panas"
" Disini saja sudah panas, apakabar nanti di neraka" celetuk Raka sambil memasukan makanan kedalam mulutnya.
Jleb...seolah-olah begitu menusuk hati Dara.
Setelah selesai makan Dara langsung membuka mukenanya, ia berpamitan pada Doni juga Raka.
"Makasih ya Ra jasnya"
"Gue juga makasih"
Dara langsung melangkah keluar meninggalkan ruangan Raka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Jangan lupa like komen dan Vote yah, biar novel ini laris juga seperti AJTP, makasih semuanya)
Salam sayang,
Santypuji
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Nunung
orang tua dikasih amanah oleh Tuhan pastinya punya 2 kemungkinan kalau orang tuanya bisa dan mampu untuk membawa kejalan yang benar menanamkan kebaikan sudah jelas Surga jaminana sedangkan kalau orang tua memberi contoh yang buruk apalagi tidak pernah mengajarkan kebaikan terhadap anak tersebut Neraka menantinya .seremmmm
2022-06-06
0
Euis Permanasari
ganteng, keren bisa membuat wanita menjadi soleha
2022-06-03
1
Hilmy Apha Adanya
baik bangett suami indam
2022-05-31
1