Saat pagi harinya Dimas memutuskan untuk pergi ke sawah pak kepala desa karena saat nya sekarang disana sedang menanam padi dan Dimas kebagian melakukan pekerjaan itu bersama pak kepala desa.
"ayok Dimas kita pergi ke sawah untuk menanam".
"baik pak".
Dimas dan pak kepala desa menyelusuri jalan di desa dan akhirnya beberapa menit kemudian akhirnya pak kepala desa dan Dimas tiba di sawah pak kepala desa.
Disana Dimas melihat padi yang ikat berkelompok dan ikatan itu yang akan di lepas, dan akan di tancap kan satu satu ke dalam sawah .
bagaimana Dimas bisa tau tentang itu? Karena saat kecil dulu, Dimas pernah membantu ayahnya untuk bertani. Dimas ini bukan dari orang kaya tetapi dari orang yang bisa dibilang kurang mampu.
Karena ayahnya sebagai buruh tani yang bekerja di sawah orang dan ibunya seorang buruh cuci, meskipun begitu Dimas orang yang rajin jadi selama di bangku akademi dia selalu mendapatkan beasiswa karena dirinya pintar. Dan karena itu dia bisa menjadi seorang dokter.
Meskipun dia sudah sukses Dimas tidak pernah melupakan orang tua yang sudah melahirkan dan merawatnya sejak dari kecil. Dimas pasti memberikan kebutuhan yang dibutuhkan orang tua nya. tapi sayang Dimas jarang pulang ke rumah dan dia sama sekali tidak pernah berbincang dengan orang tua nya karena dia sibuk sekali. Dan itu yang membuat hati Dimas sedih.
Apakah orang tua Dimas aku merasa sedih kehilangan nya? Atau tidak sama sekali karena Dimas yang tidak ada sama sekali pas menemani hari tua mereka.
Skip masa lalu Dimas,ayok kita kembali ke cerita.
Jadi sekarang Dimas menancapkan padi padi itu di sawah secar berurutan dan sangat rapi dan itu membuat pak kepala desa takjub karena pak kepala desa merasa kelelahan akhirnya Dimas yang melanjutkan menanam padi nya sampai siang hari.
Dan pas siang hari baru selesai Dimas menanam padi di sawah pak kepala desa yang lumayan itu.
"akhirnya selesai".
"wah kamu hebat sekali Dimas, apa kamu pernah dulu menanam padi?".
"pernah pak, saat saya kecil".
"oh begitu, pantas kamu sangat hebat dalam melakukan hal tersebut ".
"iya begitulah pak".
"kalau begitu ayok kita pulang, karena saya sudah lapar dan cuaca juga sangat panas".
"baik pak".
Saat Dimas dan kepala desa berbicara tadi ternyata ada seseorang yang mengintip pembicaraan mereka itu. Melihat Dimas dan pak kepala desa sudah mau pulang akhirnya orang yang mengikuti dari belakang itu tetap mengikuti Dimas sampai ke rumah pak kepala desa.
Setelah melihat Dimas masuk kesana, akhirnya pengintai itu pergi dari sana dan langsung pergi ke tempat bos yang menyuruh dia untuk mengikuti kemana saja Dimas pergi.
Saat tiba di ruangan bos nya si pengintai itu mengetuk pintu, setelah di perbolehkan masuk. si pengintai itu akhirnya memutuskan masuk.
"bagaimana dengan cucu ku itu, apa dia hidup bahagia?".
"dia hidup bahagia pak, di tinggal di tempat kepala desa yang daerah termiskin di negara ini".
"kenapa dia bisa tinggal disana? Dan mana mungkin dia bisa bahagia disana?".
"saya kurang tau pak, tapi saya melihat dari wajahnya, tuan muda memang bahagia hidup disana. Meskipun dia harus menanam padi sekalipun di sawah dan saat matahari sedang panas panas nya".
"apa dia bisa Melakukan itu?".
"bisa pak,dan tuan muda sangat profesional melakukan itu".
"mana mungkin? Cucu aku itu sama sekali tidak pernah bekerja melakukan itu selama disini, mana mungkin dia bisa".
"bisa pak, bahkan dia sangat hebat sekali. Dan saya juga mendengarkan pembicaraan tuan muda dan pak kepala desa itu, dan tuan muda bilang kalau dia pernah melakukan hal itu saat kecil dan wajahnya juga tidak bagus alias sedih pak. Saya tidak tau apa yang dipikirkan oleh tuan muda".
"baiklah kalau begitu, terimakasih sudah memantau cucu aku. Untuk besok kamu jangan memantau dia lagi karena aku hanya ingin tau keadaan nya. Tapi kalau dia bahagia aku juga turut bahagia ".
"baik tuan sama sama,saya pergi dulu nya".
"baik".
setelah anak buah nya pergi, kakek Dimas itu merenung,"apa yang di bilang ajudan saya itu benar,kan dia yang mengikuti kemana pun Dimas ".
"baguslah kalau dia sudah berubah,aku sangat senang karena cucu aku yang selalu manja itu akhirnya berubah. Tapi aku tidak senang kenapa dia harus pergi tiba tiba dan aku juga tidak senang kepada orang yang telah membuat cucu aku susah dengan mengadukan sifat buruk cucu aku yang dulu buruk.
"kakek hanya berharap kamu bahagia Dimas".
Skip dan kembali ke Dimas. Sekarang Dimas sudah makan dan dia duduk di dekat jendela dan melihat keadaan luar dari sana. Karena sudah kelelahan dan mengantuk akhirnya Dimas memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments